NovelToon NovelToon
SURAT CINTA DARI BU DOSEN

SURAT CINTA DARI BU DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Beda Usia / Tukar Pasangan
Popularitas:106.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: weni3

"Jadi pacar saya, maka kamu akan wisuda tahun ini. Setelah itu masa depanmu pun saya jamin."

Surat cinta dari Bu Dosen membuat Cakra berlonjak kegirangan. Tanpa pikir panjang dia menerima demi lulus tahun ini dan foto wisuda bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sendirian

"Viola!"

Tubuh Viola lemas dan hampir saja terjatuh di lantai jika Cakra tidak buru-buru meraihnya. Mendapati Ayahnya meninggal membuat dunianya berantakan. Semua seperti hancur menimpanya hingga tak lagi ada harapan yang tersisa.

Viola memang sedekat itu dengan sang Papah. Tak pernah ia menolak apa yang Papahnya inginkan. Hanya sekali, dan itu karena mungkin sudah pertanda beliau yang tak akan lama lagi hidup di dunia. Beliau ingin menjodohkan Viola karena di umurnya yang sekarang belum kunjung menikah.

Lama berpacaran dengan Ramon pun belum pernah Viola mengajak pria itu datang menemui orang tuanya. Baru akan mengajak lusa tetapi sudah keburu ada kejadian yang tak mengenakan. Takdir seperti sedang mempermainkannya. Sekarang setelah menikah Papahnya justru berpulang dan meninggal dia juga sang Mamah yang tiba-tiba pun mengalami sesak nafas.

Semua seperti bom waktu yang meledak dan Viola tak bisa apa-apa. Padahal dia tak melakukan kesalahan apapun tetapi takdir begitu tak adil hingga Mamahnya pun sekarang dibawa ke ruangan pesakitan untuk mendapatkan penanganan yang serius.

Cakra membawa Viola keluar dari ruangan itu. Dia pun meminta dokternya untuk memeriksa keadaan Viola. Memastikan jika wanita itu baik-baik saja. Sampai dimana kini Cakra terdiam menatap wajah pucat wanita yang belum lama menjadi istrinya.

Cakra terduduk di samping Viola. Bukan waktunya bercanda. Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya. Perlahan tangan Cakra meraih jari lentik Viola kemudian menggenggamnya. Tak tega, dua kata yang mewakili perasaannya.

"Kamu kasihan banget. Aku nggak nyangka bisa dipertemukan dengan kamu dan terlibat dalam hidup kamu yang berat ini. Aku tau rasanya pasti sangat sakit. Semua panik setelah Papah kamu pergi."

Cakra menarik nafas dalam tanpa mengalihkan perhatiannya dari Viola. Kedua pundaknya turun hingga terlihat frustasi.

"Kalau sudah begini, apa masih ada alasan aku untuk ninggalin kamu?" Cakra tertunduk bingung. Dia tak tau lagi bagaimana hidupnya nanti. Sudah berjanji pula dengan mendiang bapak mertua sedangkan sebelumnya dia pun sudah memiliki janji dengan Lani.

Tak lama dari itu Pakde dari Bu Viola, Pak Narto masuk ke ruangan itu dan melangkah mendekatinya. Beliau menepuk pundak Cakra. Sontak Cakra menoleh menatap pria paruh baya yang kini tersenyum padanya. Namun dapat Cakra lihat dari kedua mata beliau ada gurat kesedihan yang mendalam.

"Titip Viola, Nak!" ucap beliau dengan suara bergetar.

Cakra kembali menarik nafas dalam mendengar ucapan Pak Narto. Kembali dia harus berjanji untuk menjaga titipan. Padahal di awal jelas dia hanya berperan sebagai suami kontrak. Hanya untuk menuruti apa yang diinginkan oleh Ayah dari Bu Viola. Namun semua menganggapnya serius. Tak mungkin Cakra mundur.

Cakra mengangguk lalu kembali menunduk. Sampai dimana pintu terbuka dan Bapak masuk membawa kembali kabar duka.

"Ibu mertuamu sudah menghembuskan nafas terakhirnya, Nak. Kamu harus bisa menguatkan istrimu."

Deg

Rasanya seperti mendapatkan beban berpuluh-puluh ton hingga kedua kaki Cakra melemas. Dia terduduk kembali di kursinya dengan bantuan Bapak dan Pak Narto. Cakra yang selengean. Cakra yang humoris dan suka bercanda. Lenyap seketika setelah dihadapkan dengan situasi seperti ini. Kedua mertuanya berpulang bersamaan, lalu bagaimana dengan Viola?

Cakra menatap Bapak dengan tatapan mengiba sedangkan Bapak yang mengerti akan itu hanya menepuk pundaknya untuk menguatkan. Sementara Pak Narto bergegas melangkah menuju ruangan adiknya.

Semua seperti kincir angin yang terlepas dari pengaitnya dan menghantam apapun hingga menyakiti hati banyak orang. Kehilangan untuk selamanya adalah kesakitan yang tak mudah untuk diobati. Kesakitan yang mendalam tanpa ada obat. Terlebih yang pergi kedua orang yang sangat berarti dan sangat dicintai.

Viola Sasono. Anak tunggal dari kelurga Dion Sasono dan Malika Pertiwi. Terlahir di Jakarta dengan kehidupan yang sudah sangat berkecukupan. Viola terlahir menjadi anak yang manis dan cantik. Dia pindah ke kota Semarang setelah Sang Papah memutuskan untuk menetap di sana. Namun naas, di hari ulang tahunnya yang akan di rayakan besok begitu banyak kejadian besar yang mampu mengubah hidupnya.

Kini Viola hanya memiliki Cakra, suami yang sah secara agama dan negara. Pria yang datang karena surat darinya hingga terlibat semakin jauh hanya dalam hitungan waktu. Tragis, semua Viola rasakan secara berurutan. Dimana luka karena pengkhianatan belum kering, kini Viola harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya.

Sekarang, di pagi yang tak secerah biasanya. Terduduk Viola dengan air mata yang berderai. Dia berada di tengah-tengah pusara kedua orang tuanya. Terisak penuh kepiluan hingga siapapun yang melihat merasa iba.

Hari ini bertepatan dengan bertambahnya usia. Viola justru menangis sejadi-jadinya hingga tak mampu mengeluarkan kata-kata. Wajahnya pucat setelah melihat jenazah kedua orang tuanya di turunkan ke liang lahat. Masih bisa bertahan hingga tangannya menjuntai menaburkan bunga dan memanjatkan doa untuk kedua orang tuanya. Sekuat tenaga Viola ingin tetap kuat dan terus berada di sana.

Banyak yang datang melayat. Termasuk mantan kekasih dan juga Lani. Namun keduanya berdiri berjarak agak jauh tetapi masih mampu melihat Cakra yang kini memeluk Viola. Keduanya pun tak ada yang mendekat meskipun terlihat Lani begitu tak suka melihat Cakra yang sangat perhatian. Ingin rasanya mengajak Cakra pergi dari sana tetapi situasi tak memungkinkan. Lani harus menahan sakit hati melihat pemandangan yang sangat tak ia harapkan.

Semua para pelayat pun meninggalkan tanah yang basah karena hujan turun tiba-tiba. Seakan mengerti duka dan luka yang Viola rasakan. Sejak tadi Bapak dan Ibu sudah membujuk Viola untuk pulang. Namun menantunya sama sekali tak ingin beranjak. Tinggal Cakra yang terus menemani di sana. Pakaian mereka basah, hujan cukup lebat diselingi dengan suara petir yang menyambar. Namun hal itu justru mampu menutupi suara isakan tangis Viola yang semakin menjadi.

"Papah, Mamah, kenapa tega tinggalin Vio? Vio nggak punya siapa-siapa lagi selain kalian berdua. Vio sendirian sekarang. Kenapa Papah hanya mengajak Mamah? Kenapa Vio tidak diajak juga. Vio mau ikut kalian. Viola nggak akan sanggup hidup sendiri tanpa kalian. Hiks... Hiks... VIO MAU IKUT KALIAN! VIO MAU MATI AJA YA TUHAN."

Mendengar itu Cakra kembali memeluk tubuh Viola. Mendekap erat dan membiarkan Viola menangis sejadi-jadinya di pelukannya. Rasanya Cakra ikut sakit melihat ini. Sebegitu menyiksa kehilangan itu sendiri hingga membuat Dosen yang ia ketahui cukup mandiri ternyata memiliki sisi lemah yang kini hanya dia yang mampu menghadapi dan menjadi penguat untuk wanita itu.

"Menangislah sekencang mungkin! Nggak ada yang ngelarang kamu untuk bersedih, tapi Kamu harus tau. Kamu nggak sendirian, ada aku yang akan mendampingi kamu. Aku janji."

Janji lagi, sudah berapa janji yang Cakra berikan. Tiga banding satu dari apa yang ia ucapkan pada Lani. Apa mungkin Cakra pun harus mengorbankan perasaannya demi wanita yang kini ada di pelukannya? Sedangkan Cakra masih begitu sayang dan impiannya hanya ingin menikahi Lani bukan wanita lain.

"Aku yatim piatu sekarang, Cakra. Aku sendiran."

BRUGH

"Bu! Bu Viola!"

1
dewi
Cakra banyak janji
dewi
🤣🤣🤣🤭
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
wadduh 🤦
dewi
kok ada pacar direvisi🤣🤣🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
KK kok lama sekali up nya
nd4r
ya Allah cakra durung unboxing ojo mati ndisek laaah
Yuliana Tunru
aduhhh pas up makah cakra diambang mauttt smoga segera ketemu dan slamat jgn ada drama hilang berthn2 jg amnesia ya thor jd kisah basii..
Erna Fadhilah
ya allah semoga🤲🤲 cakra selamat dan segera di pertemukan sama rombongan Viola, semoga🤲🤲🤲 setelah kejadian ini Ramon di penjara sangat lama
Fitri Nur Hidayati
kasihan cakra. semoga cakra selamat tersangkut apa gitu, dan segera ditemukan. tuk Ramon, semoga tindakannya segera terbongkar. semoga ada jejak yg bisa dijadikan bukti selain foto dan video.. up lagi kak
Zayyin Arini Riza
Ya ampuuun... Cakra... semoga ada keajaiban, kamu bisa selamat...
sunshine wings
Jangan bangga Ramon hukum karma itu adaaaa.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
sunshine wings
Sepandai² tupai melompat akhirnya akan jatuh ketanah juga Ramon..
💕 bu'e haresvi 💕
dasar iblis 😡😡😡
Melki
next Thor
Rini
sadis , orang ky gitu ge bebas ampun deh
dyah EkaPratiwi
jahat banget remon
Yuliana Purnomo
yaa Allah, tolong dong selamat kn Cakra
Meriana Rante
updatenya mana tor.../Drool/
yunidarwanti2
Viola ditnyak sma Shayu gk ngerti sih ncak ncuk😂😂😂dsar Ramon ember banci main keroyokan deh gk wani dewe ngadepi Cakra😔😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!