Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..
HAPPY READING🙌🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tunangan
Saat pagi hari tiba Ilea terbangun dari tidurnya. Kali ini Ilea tak bangun kesiangan lagi. Ia segera bersiap untuk berangkat ke kampus. Setelah selesai mengenakan pakaian, Ilea keluar dari kamar dan bergabung dengan papa mamanya di meja makan. Mereka sarapan bersama sebelum melakukan aktivitas di pagi itu.
Pagi ini Ilea masih pergi ke kampus, karena acara tunangan nya dengan Liam diadakan nanti malam.
"Selamat pagi papa dan mama." sapa Ilea kepada kedua orang tuanya itu.
"Pagi sayang, wah kelihatannya bahagia sekali pagi ini, ada apa sayang?" Tanya sang mama.
"Tidak ada ma, aku kan memang anak yang ceria." Jawab Ilea sambil tersenyum.
"Sepertinya ada yang sedang bahagia ini, karena nanti malam mau tunangan." Goda papanya.
"Mulai deh papa sok tau lagi, selalu saja menebak-nebak." Jawab Ilea melirik papanya.
"Hhaha tapi benar kan sayang? Oh ya bagaimana masalah cincin untuk tunangan mu dengan Liam? Apakah sudah kalian pilih? Tanya papanya.
"Soal itu katanya Liam yang akan memilih sendiri pa jadi Ilea tak ikut, lagian Ilea banyak jadwal hari ini." Jawabnya santai.
"Ilea apakah kau sudah siap dengan pertunangan ini nak?" Tanya papanya memastikan.
" Ya siap tak siap aku harus menerimanya, kalau pun aku menolak pasti papa tak akan mengijinkan itu kan." Jawab Ilea santai.
Jujur saja papanya merasa bersalah mendengar ucapan Ilea tersebut. Ia terlalu memaksa anaknya untuk menerima perjodohan ini, mengingat usia Ilea yang masih muda. Ilea juga masih berkuliah semester 4 nya. Jarak umur Ilea dan Liam juga terpaut jauh, yakni Ilea 21 tahun sedangkan Liam 31 tahun. Namun hal ini masih terbilang wajar, karena cinta tak ada memandang usia.
"Maafin papa ya sayang, telah melakukan ini kepadamu. Tapi papa hanya ingin melihat kau bahagia di masa tua papa." Ucap Jeff dalam hati.
Papa Ilea juga tidak bisa membatalkan semua ini begitu saja, karena ini dilakukan atas persetujuan bersama orang tuanya Liam. Ia yakin bahwa Liam yang terbaik untuk putrinya itu, namun jika Liam berani menyakiti putri semata wayangnya itu , Jeff tak akan tinggal diam. Ia akan membalas habis siapa pun yang berani menyakiti putrinya.
Setelah selesai sarapan Ilea berpamitan untuk pergi ke kampus, ia diantar sang papa karena papanya juga akan berangkat ke kantor. Saat di perjalanan papa Ilea membuka percakapan.
"Ilea seperti nya nanti papa tak bisa menjemputmu, nanti kau telpon saja supir rumah agar menjemputmu." Ujar sang papa.
"Iya gapapa pa." jawab Ilea santai.
papanya hanya mengangguk dan fokus menyetir.
"Oh iya pa uang jajan Ilea menipis ni, minta duit dong." Pinta Ilea kepada sang papa sambil memperlihatkan giginya yang rapi.
"Kalau ada maunya saja manis, coba kalau gak ada pasti papa diajak ribut terus." Cibir papanya.
"Ih papa sama anak sendiri gak boleh pelit loh nanti kuburan nya sempit." Ucap Ilea mencoba merayu papanya.
"Ada-ada saja kau ini, yasudah nanti papa tf. 10 juta cukup kan?" Tanya papanya.
"Cukup pa, entar kalo kurang aku minta lagi." Jawab Ilea santai.
Papanya hanya menggelengkan kepala menghadapi sikap Ilea. uang segitu tak ada artinya bagi papanya, bahkan ia bisa memberi jumlah yang lebih banyak kepada Ilea. karena kebahagiaan sang anak yang nomor 1 baginya. Namun ia mengajarkan agar hidup hemat kepada Ilea sejak dini.
Sesampai nya di kampus Ilea langsung menyalami tangan papanya, tak lupa ia juga mencium pipi papanya sebelum keluar dari mobil.
pagi ini Ilea terlihat tampak ceria dari hari sebelumnya, ia mendapat uang jajan tambahan dari Sang papa, dan tugas kuliahnya juga sudah selesai.
"Duh bahagia banget hidup jika setiap hari begini." ucap Ilea sambil memasuki kelas.
Megan yang melihat temannya sedang bahagia langsung menghampiri Ilea.
"Widih sepertinya ada yang sedang bahagia ni, habis dapat uang jajan ya?" Tanya Megan sambil menyenggol bahu Ilea.
"Tau saja kau wkwk, tapi ada hal lain sih selain itu." Jawab Ilea.
"Apaan tuchh, ceritain dong ." Tanya Megan penasaran.
Ilea mulai mengecilkan suaranya saat berbicara dengan Megan. Karena ia tak ingin temannya yang lain mendengar percakapan mereka.
"Tapi kau janji ya jangan ceritakan sama siapapun." Ucap Ilea kepada temannya itu.
"Iya janji, cepatlah aku sudah tak sabar. Jawab Megan,ia sangat antusias ingin mendengar cerita dari Ilea.
"Aku akan tunangan nanti malam." Ucap Ilea dengan pelan.
"Apaaa???" Jawab Megan teriak, ia terkejut mendengar ucapan Ilea.
Hal itu tentu saja membuat pandangan mata temannya yang lain tertuju kepada mereka berdua. Ilea langsung menutup mulut Megan agar tidak keterusan berbicara nya, jujur saja dirinya malu dengan temannya yang lain karena ulah Megan.
"Sudah kubilang jangan berisik, kenapa kau pake teriak segala." Ucap Ilea masih menutup mulut Megan.
Megan berusaha melepaskan tangan Ilea dari mulutnya itu, yang membuat nya tak bisa bernapas.
"Kau mau membunuh ku ya? Mengapa membungkam ku sangat kuat." Ucap Megan kesal.
"Makanya jangan ngeselin jadi orang, kalau tadi aku gak menutup mulutmu mungkin kau sudah keterusan berbicara, sehingga semua orang dengar." Jawab Ilea sambil mencolek pipi Megan.
"Hehe aku refleks, sorry ya." Ucap Megan sambil tersenyum.
"Yaudah iya di maafin, nanti malam datanglah ke acara ku, karena kau satu-satunya temanku yang aku beritahu dalam hal ini." Ujar Ilea kepada temannya itu.
"Siap!! Untuk mu apa sih yang tidak, asal di sana ada banyak makanan." Celetuk Megan.
Ilea hanya menggelengkan kepalanya menghadapi temannya itu. Di saat yang bersamaan masuk notif chat dari ponsel Ilea, saat dilihat ternyata itu notif dari Liam. Ilea segera membuka chat.
"Nanti pulang kuliah aku jemput, tunggu saja di depan gerbang seperti kemarin." Ucap Liam dari dalam chat.
Ilea tak membalas chat itu dan langsung menutup ponselnya, karena dosen sudah masuk kelas. Ilea harus fokus pada kuliahnya juga, ia tak mau karena perjodohan ini membuat kuliahnya terganggu.
Setelah jam pembelajaran Selesai, Ilea dan Megan keluar dari kelas bersamaan menuju pintu gerbang.
"Ayo pulang bareng aku lea, rumah kita kan searah jadi biar sekalian." Ajak Megan.
"Bukannya gamau gan, tapi aku dijemput sama calonku." Ucap Ilea malu.
"Wahh yang bener? Kalau begitu aku pulangnya nanti saja deh, aku ingin lihat bagaimana wajah calonmu itu sampai kau mau menerima perjodohan ini." Ucap Megan meledek Ilea.
"Mau ngapain kau melihat wajahnya, awas saja kalau kau naksir dengannya." Ancam Ilea dengan wajah seriusnya.
"Gak perlu takut gitu sist, gini-gini aku gak suka makan teman sendiri." Jawab Megan meyakinkan Ilea.
Di tengah perbincangan itu, tibalah mobil Liam yang mendekat ke arah Ilea. Ia memarkir kan mobilnya ke tepi jalan, setelah itu ia turun dan menghampiri Ilea.
"Sudah ayo pulang." Ajak Liam sambil memegang tangan Ilea.
"Sebentar aku pamitan dulu dengan temanku." Ucap Ilea sambil menunjuk kearah Megan.
Liam hanya menatap datar kepada Megan, dan menunggu Ilea sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Aku pulang dulu ya gan, dia sudah datang jika tidak di iyakan ajakannya akan panjang masalahnya." Jelas Ilea.
"Itu calon mu? Yang bener saja memang sih tampan dan gagah, tapi sikapnya cuek begitu." Ucap Megan mengecilkan suaranya.
"Kan aku sudah pernah bilang denganmu kalau dia cuek dan dingin, Bahakan seperti tak tertarik dengan wanita." Ucap Ilea.
Belum sempat Megan menjawab perkataan Ilea, Liam sudah lebih dulu memberi kode dengan berdehem kepada Ilea agar mempercepat obrolannya. Ilea yang menyadari itu segera menghampiri Liam, dan melambaikan tangannya kepada Megan.
"Sampai jumpa nanti malam ya gan, jangan lupa datang." Teriak Ilea dari kejauhan karena tangannya sudah ditarik Liam untuk memasuki mobil.
Megan membalas lambaian tangan Ilea, dan memberi isyarat mengiyakan ucapan Ilea.
Ketika di dalam mobil Liam membuka pembicaraan kepada Ilea.
"Lain kali kalau sudah dijemput langsung pulang jangan ngobrol lagi." Ucap Liam datar.
"Aneh, namanya aku mengobrol dengan temanku emang nya gak boleh ha?" Jawab Ilea ketus.
"Boleh tapi aku kepanasan menunggu tadi." Jawab Liam .
"Kau bisa masuk ke mobil jika panas, ngapain masih menunggu di situ. Kau mau caper kan sama cewek-cewek di sana? Sebab dari tadi banyak yang melihat mu dengan genit." Ucap Ilea panjang lebar.
"Siapa yang caper bahkan aku tak melihat sedikit pun kearah mereka, lagian kalau aku caper emang kenapa? Kau cemburu ya?" Tanya Liam yang geli terhadap sikap Ilea yang mulai posesif.
"Tidak. Jangan kepedean." Ucap Ilea sambil menatap kaca mobil.
"Yasudah jangan cemberut gitu, kita singgah sebentar ke toko mas." Ucap Liam sambil menepikan mobilnya.
"Loh bukannya katamu kau saja yang membeli cincin itu, mengapa sekarang mengajak aku ke sini?" Tanya Ilea bingung.
"Bagaimana aku mau beli, sedangkan ukuran tanganmu saja aku tak tahu." Jawab Liam malas.
Liam turun dari mobil meninggalkan Ilea dan tak memperdulikan gadis itu, tentu saja hal itu membuat Ilea kesal. Ilea turun dari mobil dan menyusul Liam menuju toko mas itu.
"Mulai lagi kebiasaan nya meninggalkan orang." Gerutu Ilea kesal sambil berjalan menyusul Liam.
Ia memilih cincin yang cocok di gunakan untuk nya dan Liam nanti malam. Mereka memilih cincin berwarna silver, cincin yang akan digunakan Ilea dilengkapi dengan hiasan berlian diatasnya, sedangkan yang akan digunakan oleh Liam adalah cincin polos.
Setelah selesai memilih cincin, Ilea dan Liam segera pulang. Sesampainya di rumah Ilea, mereka melihat dekorasi lamaran sudah terpasang di halaman rumah Ilea. Liam langsung berpamitan kepada Ilea untuk pulang.
****
Malam hari pun tiba. Ilea sudah siap dengan gaun nya, dilengkapi dengan rambut yang di sanggul dan diberi hiasan mahkota. Serta polesan make up yang membuat penampilan Ilea sempurna malam itu.
Bahkan Ilea merasa kagum melihat dirinya sendri. Setelah selesai make up, Ilea keluar kamar bersama sang papa dan mama yang menggandengnya.
"Wah cantik sekali putri tuan Jeff dan nyonya Jenny, seperti bidadari saja." Ucap beberapa tamu undangan yang memuji Ilea.
Liam dan keluarganya sudah menanti di depan, namun penantian Liam tak mengkhianati hasil. Ia seolah tersihir saat melihat penampilan Ilea yang memukau malam itu, jantung nya berdetak tak karuan saat melihat Ilea. Semua tamu pun sama halnya dengan Liam, mereka mengakui kecantikan Ilea malam itu.
Tanpa menunggu lama lagi acara pun dimulai. Ilea dan Liam segera melakukan pertukaran cincin. Mereka saling tatap dan kagum satu sama lain.
"Kau cantik sekali malam ini." Bisik Liam sambil memasangkan cincin di tangan Ilea.
"Kau juga sangat tampan." Balas Ilea tersipu malu.
Setelah selesai pertukaran cincin, para tamu undangan bertepuk tangan dan memberikan ucapan selamat kepada Ilea dan Liam.
"Duh gila cakep banget Ilea malam ini, gak nyangka aku kalau temanku yang satu ini sudah tunangan. Cocok banget mereka berdua, jadi iri deh." ucap Megan sambil menikmati makanan nya.
"Iya mereka sangat cocok, kita kapan begitu ya?" Ucap seseorang yang menimpali perkataan Megan.
"Kau siapa? Apa kita pernah kenal?" Tanya Megan, sebab memang dirinya tak mengenali pria itu.
"Tidak. Oh maaf aku salah orang." Jawab pria itu pergi meninggalkan Megan.
"Dasar pria aneh." Ucap Megan sambil mengunyah makanan nya.
Pria yang bersama Megan tadi adalah Dion, ya sebenarnya Dion tidak salah orang. Itu hanya alasannya saja agar bisa berbicara kepada Megan. Sebenarnya dari tadi Dion sudah memerhatikan Megan dari kejauhan, jadi ia mencari cara untuk mendekati Megan dengan tingkah konyolnya itu.
Dilihat-lihat sepertinya Megan dan Dion cocok ni.🫣😅 siapa yang setuju mereka berjodoh??.
semangat up kak
🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
🌹🌹.....
aku udah baca sampai sini thor
Aku udah baca sampai sini thor