NovelToon NovelToon
DEMONKU SUAMIKU

DEMONKU SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Duniahiburan / Balas Dendam / Matabatin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Titin Supriatin

Menjadi istri Demon tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dihadapi Rosela tang semua dari hidup normal menjadi tidak normal lantaran ia hidup tak hanya berdampingan dengan sesama manusia saja, melainkan dengan para makhluk tak kasat mata. Namun Rosela tidak mengeluh, ia justru cepat beradaptasi mengungkap semua permasalah. makhluk astral dan segala permasalahannya. Dari sini Rosela juga tahu siapa orang yang melenyapkan kedua orangtuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin Supriatin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 KEKUATAN BESAR RAJA DEMIT

Pak Po kesal, karena semua rekan-rekannya memilih jadi manusia. Walau ia oneng plus oon nggak ketulungan, ia bukan demit pengecut. Kalau yang lainnya gass otw jadi manusia, maka iapun turut serta.

sang iblis muncul dari atas langit-langit menuju ke tempat Refald berdiri dalam diam dan tetap konsentrasi pada musuh yang dihadapinya. Sementara pasukan demit Refald yang tadinya berdiri sejajar dengan raja mereka langsung mengubah posisi membentuk lingkaran memutar dengan Refald berada tepat di tengah-tengah para pasukan demit.

Begitu sang iblis hendak menyentuh Refald, sebuah pelindung tak terlihat muncul dan membuat si iblis terpental kembali ke atas ketika tangannya mencoba memegang tubuh Refald. Saat itulah pasukan demit Refald yang tadinya mengatupkan kedua tangan di dada langsung membuka mata mereka lebar-lebar dan saling merentangkan kedua tangan bersamaan.

Semua tangan pasukan demit yang terentang itu saling bertautan bak tali memanjang. Ajaibnya, rentangan itu memunculkan sebuah kilatan cahaya menyilaukan bak diujung senja dan langsung mengenai wujud sang iblis sehingga iblis tersebut mengerang kesakitan.

“Aaaaaarrgghhh! Panas! Apa yang sedang kalian lakukan padaku! Hentikan! Akan kulenyapkan kalian semua jika tidak menghentikannya!” teriak sang iblis penuh amarah. Tubuhnya tak bisa digerakkan saking sakitnya akibat kepanasan.

“Huh, kau pikir kami bodoh. Kalau kami menghentikan serangan kami, kau akan tetap membasmi kami semua. Aku tidak akan tertipu oleh ucapanmu. Dasar iblis!” ucap Pak Po sambil pasang wajah menyebalkan tapi lucu.

“Jangan bicara Pak Po. Konsentrasi saja!” rekannya mengingatkan. Kalau Pak Po banyak bicara, itu mengurangi intensitas tingkat konsentrasi mereka.

“Kau itu lebih bodoh dari yang kau bayangkan Pak Po. Jangan ditunjukkan pada iblis itu soal kebodohanmu atau kau bisa merusak semuanya. Kamipun nanti kena imbasnya,” imbuh Mas Gen.

“Makanya aku bilang kalau aku ini tidak bodoh. Kalian semua tenang saja, tak perlu sekhawatir itu. Aku nggak bakal terkecoh sama si iblis jelek itu.”

“Hooh, jadi kau Pak Po?” tanya si iblis mendengar percakapan para pasukan demit Refald yang mencoba menyerangnya dengan kekuatan aneh mereka.

“Iya, kenapa? Kau mau berkelahi denganku? Ayo! Tapi setelah kulenyapkan kau dari muka bumi ini.”

“Hadeuh, si oneng ini kapan pinternya. Kalau si iblis itu lenyap mana bisa diajak berkelahi Pak Po,” protes Mas Ger.

"Iya juga ya. Ya Udahlah ayo berkelahi sekarang."

“Oei Pak Po, bisa diam nggak?” bentak Mas Gen. “Daripada kau terus menunjukkan kebodohanmu! Konsentrasi pada kekuatanmu. Kita lenyapkan dia dengan cepat!”

“Justru karena aku pintar, makanya aku mencoba menjatuhkan mental si iblis ini. kau saja yang diam!”

“Hei Pak Po!” panggil sang iblis sambil menahan rasa sakit teramat sangat.

“Apa!” bentak Pak Po kesal.

“Tali sepatumu copot! Benerin tuh!” ujar si iblis.

Tanpa sadar Pak langsung menunduk dan membungkuk untuk membetulkan tali sepatunya. Alhasil cahaya aneh yang menyerang si iblis memudar karena tautan tangan Pak Po terlepas akibat keonengannya. Dia kan pocong, mana ada punya kaki apalagi Sepatu.

“Tunggu, aku kan tidak pernah pakai Sepatu.” Pak Po baru sadar, tapi terlambat.

"Sialan kau Pak Pooo! Kenapa kau lepas tanganmu! Mana ada pocong pakai sepatu duduuuullll!" teriak para demit hampir bersamaan.

Sang iblis yang tahu betul kelemahan Pak Po mencoba memanfaatkan pocong oneng itu sehingga rasa panas yang tadi menyerangnya juga langsung hilang. Tak perlu menunggu waktu lama, sang iblis pun membalas semua serangan rekan demit pak Po dengan kekuatan apinya dan membuat para pasukan demit itu terpental bertebaran di mana-mana.

Mereka semua terpental jauh dan hanya Pak Po saja yang menunduk karena tadi ia hendak membetulkan Sepatu.

“Awas kau Pak Poooo! Ku bikin kau dadar gulung sekalian rempeyek udang biar tahu rasa. Lihat saja!” teriak Mas Gen mewakili seluruh isi hati para demit yang terpental jauh akibat keonengan yang Pak Po buat.

“Loh loh, ngapain kalian mencar-mencar begitu? Nggak ngajak-ngajak pula! Sialan kalian!” balas Pak Po berteriak tanpa dosa.

Pocong satu itu memang agak lain dari yang lain. Dia yang mengacaukan semuanya dia sendiri yang merasa jadi korban kekacauan oleh ulahnya sendiri. Si iblis juga tak tinggal diam. Melihat Pak Po lengah, ia langsung melesat cepat bagai angin dan langsung mencekik leher Pak Po.

Wujud pocong tampan itupun langsung melesat mundur kebelakang akibat cekikan sang iblis. Si iblis jahat dan paling kuat ini tak hanya mencekik leher Pak Po, tapi juga melemahkan kekuatan pocong tampan tapi onengnya kebangetan itu.

“Le-lepaskan aku!” ujar Pak Po masih melawan.

“Sekalinya oneng, sampai kapanpun kau itu tetap oneng. Kalau pintar kau bukan Pak Po namanya. Hahahaha … lenyaplah kau ke alam baka selamanya!” sang iblis benar-benar hendak melenyapkan Pak Po. Tapi semua rekan-rekan demit Pak Po yang tadinya terpental ke segala arah langsung melesat kembali dan menolong rekan onengnya yang sedang dalam bahaya.

Walau mereka kesal setengah mati atas ulah oonnya Pak Po, mereka tetap setia kawan. Mereka sudah tidak kaget lagi dengan sifat Pak Po. Onengnya memang sudah dari sononya. Mau diapa-apain juga nggak akan berubah. Pak Po, tetap saja oneng.

Para pasukan demit itu menyerang sang iblis dari segala arah sehingga cekikan tangannya di leher Pak Po terlepas. Pocong tampan itu terselamatkan. Mas Gen langsung menyeret Pak Po menjauh karen kekuatan pocong tampan itu melemah akibat cekikan tadi.

“Tetaplah di sini Pak Po. Pulihkan tenagamu, sisanya biar kami yang urus.”

“Tapi …

“Nggak ada tapi-tapian. Ingat, kau sudah membahayakan kami semua. Jangan bahayakan dirimu lagi. Kau punya istri, anak dan cucu. Kalau kau lenyap. Apa yang akan terjadi pada mereka. Walau kau bodoh, setidaknya, kau harus mengingat keluargamu.”

Pak Po langsung berkaca-kaca. Walau dia demit paling oneng. Pak Po paham maksud ucapan Mas Gen barusan.

Sementara di atas batu besar, Refald yang sejak tadi mengumpulkan kekuatan terbesarnya hanya tersenyum tipis saja melihat pertarungan anak buahnya dengan si iblis jahat. Melenyapkan iblis itu tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan.

Diperlukan taktik dan intrik kalau membasmi iblis yang banyak memakan korban itu untuk selamanya agar tidak kembali lagi mengganggu dan menghasut manusia. Refald juga tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan sembrono. Ia harus hati-hati.

Kekuatan Refald sangat besar dan dahsyat. Tapi jika ingin menggunakan kekuatan terbesarnya, ia butuh waktu. Suami Fey itu sengaja menggunakan anak buahnya untuk mengulur waktu sampai kekuatannya penuh maksimal.

Dan sekarang, kekuatan Refald sudah ada diambang batas. Mata Refald bersinar terang dan diatas satu tangannya yang terangkat ke atas, mendadak muncul bola api besar sebesar ukuran Gedung pencakar langit. Semakin lama bolanya semakin membesar saja.

Saking terangnya sinar cahaya bola api yang muncul dari satu tangan Refald, iblis yang sedang berperang dengan para demit langsung menghentikan aksinya begitu pula dengan para demit yang lain.

Ini kali pertama mereka melihat kekuatan sang raja demit yang legendaris dan aura kekuatannya sungguh tak bisa didefinisikan dengan kata-kata.

“A-aaapa … i-itu?” tanya si iblis jahat. Matanya benar-benar silau saat melihat kekuatan besarnya Refald. Bahkan pananya bola itu bisa langsung ia rasakan. Rasa panasnya 1000 kali lipat jauh lebih panas dari kekuatan para demit Refald sebelumnya.

“Itulah kekuatan besar Raja demit kami. Habislah kau sekarang,” ucap Mas Gen senang.

BERSAMBUNG

***

1
Teh Yen
apa.bedanya marah sama ngambek Rosela.😅😅
Raffasya@aimaria1203
🤣🤣 kerjai balik dong ros suamimu yg ngeselin tapi tampan itu
Raffasya@aimaria1203
Hans ampun dah ngajak ngdate ko k kuburan sih 🤣🤦‍♀️
eenok
hahaahaha kerjain blik ya rps nnti ktmu hntu jht lo
Haryati
gak marah tapi ngambek...Halah....Podo kui Rosela..🤣🤣🤣
muhammad ibnuarfan
getok pakek centong nasi aja si Hans Ros..../Facepalm//Facepalm/
Suwastika
uji nyali ya pangeran 😁😁😁
Haryati
emang dasar keturunan raja demit gak romantis amat tempat kencannya haduuh Hans...piye Ki..🤦
Teh Yen
eehhh busyeeett kirain mau d ajak honeymoon seperti kakek refal ke istrinya lah malah d ajak liat setan d kuburan pengen ketawa tp takut ada yg bangun udh tengah malem soalnya pas.bacanya 🤭🤭🤭🤭
muhammad ibnuarfan
ngajak kencan di kuburan Hans...model anyar...patut ditiru gak ya.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
eenok
kencan ko dikuburn hans2 ada2 saja🤦... lnjut thour
Tumis Store
ditunggu kelanjutannya kak... 🤗🤗
Raffasya@aimaria1203
🤣 kelas bngt tuh rencana c kepala desa ini
muhammad ibnuarfan
aku ngakak pas inget tentang nasi goreng ma nasi bungkus....dasar pak po....tapi sepi kalau gak ada pak po....justru onengnya yg bikin ngakak😂😂😂
eenok
hahahhahaha
Rahma Nuryani
🤣🤣🤣🤣🤣
Suwastika
udh lama nih thor keluarga raja refald n pyordova ga reuni
pst seru setelah se x an lama
Haryati
kasihan kau pak po dilakban mulutnya....🤣🤣🤣 pasti cuma matanya aja yang pelotat pelotot....🤭🤭
Nadilah Egiers
jadi kangen sama dewa trus rey juga sama semuanya
Nadilah Egiers
Pa po baru juga keluar rumah sakit udah bikin ulah aja mana bikin bengek lg /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!