Dendam Cinta

Seorang wanita tua berjalan tergopoh gopoh membawa tubuh nya menuruni tangga,dengan memegang payung serta membawa jaket di tangan nya.

"Non,Ayo Masuk kedalam.hujan nya sangat lebat,nanti Non Vini sakit"seru Sarini sedih melihat Vini di hukum seberat ini.

"Ti tidak,mbok.a,,aku ti tidak akan ma,,,Suk"

"Aduh,,,,Non Vini ini keras kepala sekali.ya sudah,ini jaket buat Non supaya nggak kedinginan"ujar Sari memasangkan jaket di bahu Vini.

Sebelum Sari mencapai tangga,terdengar suara jatuhan.Sari membalikan badan nya dan melihat Vini sudah tergeletak di tanah.wanita tua itu terkejut dan berteriak.

"Non Vini,,,,,"Sari menghampiri Vini dan membawa Vini ke pangkuan nya.

"Tolong,,,, tolong,,,,"

Dari teras atas Andre melihat Vini yang terbaring di tanah tidak sardarkan diri.dia pun bergegas turun ke bawah menghampiri istri nya.

"Kenapa dia bik"tanya Andre

"Non Vini pingsan Taun"

Andre bergegas membawa Vini ke dalam rumah dengan mengendong nya.Laura yang menyaksikan itu jadi kesal dan marah.

"Sial,,,,"

Sesampai nya di kamar Andre membaringkan Vini di atas tempat tidur dengan perlahan.dia menatap Vini dengan perasaan bersalah.hukuman yang ia berikan terlalu berat sehingga membuat Vini jatuh pingsan.

Andre menyangkal perasaan sedih nya terhadap Vini.dia kembali menatap avini dengan perasaan benci.

"Ganti pakaian nya bik,aku akan menyuruh Dokter datang kesini untuk memeriksa nya"

"Baik tuan"

Setelah Andre pergi dari kamar Vini,Sari menganti pakaian Vini dengan yang kering.

*

Pukul setengah dua belas malam,Vini bangun dari pingsan nya dan melihat diri nya sudah berada di dalam kamar,serta pakaian nya sudah di ganti.Vini melihat Ada bik Sari yang tertidur di sofa menunggu nya.Vini memegang kepala nya yang masih terasa pusing.dia juga mendapatkan handuk kecil yang lembab di kening nya.

Ternyata setelah kehujanan tadi,Vini terkena Demam,dan sekarang sudah merasa baikan.

Di balkon kamar Vini menikmati angin yang dingin menerpa kulit nya.air mata nya menetes Tampa permisi mengingat saat saat di mana Suami nya menyakiti nya.Vini bahkan menangis terisak,dia tidak bisa memendam kesedihan nya lagi,semua nya ia tumpahkan di balkon.Bulan dan bintang menjadi saksi bisu penderitaan yang di rasakan Vini saat ini.

Vini menuruni anak tangga,dia ingin ke bawah.di tengah perjalanan nya dia melihat Suami nya pulang dengan keadaan mabuk.Laura memapah suami nya menuju kamar tamu yang sekarang menjadi kamar Laura.melihat itu Vini kembali ke kamar dan membatalkan niat nya untuk pergi ke dapur.

Vini yakin mereka pasti melakukan perbuatan yang di larang agama.

***

Pagi nya Vini menyediakan air lemon pada Andre yang sedang duduk di meja makan.dia tau suami nya saat ini masih dalam efek alkohol.jadi dia berinisiatif membuatkan air lemon agar pusing di kepala jadi hilang.

"Air apa ini?"tanya Andre mengangkat gelas itu.

"Itu air lemon,mas.pusing mu akan hilang setelah kamu minum air itu"

Tampa berpikir lagi Andre langsung meneguk habis air lemon itu tampa peduli rasa nya sangat asam.benar saja,beberapa detik kemudian pusing di kepala Andre langsung hilang seketika.Andre takjub melihat manfaat lemon pada alkohol sangat manjur.

Tiba tiba Andre berpikir dan menatap Vini dengan penasaran.dari mana Vini tau kalo dia merasa pusing.padahal semalam Vini tidak melihat dia pulang dengan keadaan mabuk.mereka juga sudah lama pisah kamar.jadi,dari mana Vini tau.

"Silahkan tuan,di makan"tegur Sari datang dengan membawa makanan yang di masak Vini.

Andre menyantap makanan nya dengan lahap.

"Hari demi hari masakan kamu semakin enak.terus lah belajar sama bik sari"

"Ia mas,,,"

"Bagaimana keadaan kamu!"

"Sudah lebih baik,mas"

"Hmm"Andre kembali melanjutkan sarapan nya.

"Di mana Laura,Mas"Vini menanyakan keberadaan Laura.biasa nya jika wanita itu menginap di rumah mereka.wanita itu tidak pernah absen membuat ulah di pagi hari.

"Dia sudah pulang pagi tadi"Respon Andre dengan cuek sambil memakan sarapan nya.

***

Cuaca yang sangat bagus hari ini.Vini dan bik Sari sedang berada di pasar.mereka sedang berbelanja kebutuhan dapur.

Kehobian Vini bertambah satu,yaitu menemani Sari berbelanja.wanita yang terlahir sejak kaya, kehidupan nya bergelimang dengan harta tak segan segan nya ia memegang ikan,udang daging ayam serta bau khas pasar tradisional tak jadi masalah bagi nya.justru Vini semakin senang karna bisa memilih bahan bahan yang bagus dan segar segar.

Pak Zaki selaku sopir keluarga Vini,memasukan barang ke bagasi mobil belakang.sementara itu Vini dan bii Sari melihat pak Zaki memasukan barang barang belanjaan mereka tadi.

"Hai,Kelinci!"

Vini melihat Saka di dalam mobil.mobil Saka di belakang mobil nya.pria itu tersenyum sambil membunyikan klakson.

"Abang Nathan"Vini tersenyum dan mendekati Nathan.

Saka keluar dari mobil dan berdiri di sebelah Vini.

"Abang kok bisa ada disini"

"Tadi sesudah meeting abang mampir ke tempat makanan kesukaan Mama,dan kebetulan abang lihat kamu di sini,ya berhenti dulu ketemu sama kamu"

"Kamu ada waktu nggak hari ini,Abang mau traktir makanan kesukaan kamu"

"Boleh,,,,nanti jangan marah yah kalo isi dompet Abang habis gara gar aku makan nanti?"girang Vini di traktir Saka.

"Mmm,,,,kalo untuk kelinci Abang yang comel ini,tidak masalah Dompet Abang kering nanti nya"

"Uhhh,,,,,baik sekali pria ini,,,"Vini mencubit pipi Saka dengan gemes dan membuat pria itu tertawa.

Kedekatan Vini dan Saka layak nya adik kakak kandung.mereka saling curhat masalah apa pun.baik itu senang maupun sedih.

"Bik,aku pergi sama Bang Saka dulu yah,bik pulang aja dulu"

"Ia Non,hati hati di jalan"

"bik Sari,pergi dulu yah.nanti saya akan mengantar Vini pulang"

"Ia den Saka,tidak apa apa"

Mereka berdua sudah masuk kedalam mobil dan bersiap untuk melaju.

"Kita mampir dulu ke rumah nggak apa apa kan.Abang mau antar pesanan mama dulu"

"Ia bang nggak papa,aku juga pengen ketemu sama Mama Yuli,udah lama nggak ketemu sama dia"

"Baiklah"

Lama kemudian mereka sampai di rumah Saka.Rumah nya sangat besar dan mewah.karna keluarga Saka juga terkenal kaya.mulai dari sang kakek sampai ke papa nya tidak di ragukan lagi dalam dunia bisnis.mereka sangat mahir dan berhasil mencapai puncak nya.

"Hai Ma,lihat lah siapa yang aku bawa untuk Mama!"

Yuli Hartuti yang sedang membaca buku kegemaran nya di sofa.Wanita itu melihat ke belakang dan tersenyum dengan kehadiran perempuan yang selama ini sangat ia rindukan.

"Aduh,,,,putri kesayangan Mama,,,sudah lama mama nggak ketemu sama kamu sayang"Yuli langsung meraih Vini,membawa ke pelukan nya kemudian mencium dahi dan kedua pipi nya.

Yuli Hartuti sangat Menyayangi Vini sejak ia lahir.dia sudah menganggap Vini itu sebagai anak perempuan nya.karna Yuli dan Adam tidak memiliki anak perempuan jadi Yuli dan Adam berniat menjodohkan anak mereka dan berharap Vini akan menjadi menantu perempuan nya.tapi takdir berkata lain.Vini dan Saka tidak berjodoh.walaupun keluarga mereka tidak bisa persatu kan dengan sebuah pernikahan.Yuli dan Adam tetap menganggap Vini sebagai anak perempuan mereka.

"Kamu apa kabar sayang"

"Baik kok Ma,Mama gimana kabar nya"

Vini memanggil Yuli dengan sebutan Mama sudah sejak lama dan itu permintaan dari Yuli sendiri.

"Mama juga baik.Mama sangat senang hari ini karna Mama ketemu sama kamu! Sejak kamu menikah kamu tidak pernah lagi mengunjungi Mama"Yuli memasang muka sedih nya.

"Benarkan itu Vini.sejak kamu menikah kamu tidak pernah lagi ke rumah?"Saka terkejut mendengar ucapan mama nya.Saka berpikir selama ia di Jerman dan Vini sudah menikah ia selalu mengira Vini tetap datang ke rumah walaupun dia sudah berkeluarga.

"Maaf yah Ma,aku jarang mengunjungi Mama sekarang"Vini hanya pasang wajah rasa bersalah nya dan senyum.

"Ya udah deh Mama nggak papa juga,Mama juga ngerti kok, setelah menikah kamu pasti punya kesibukan yang lain"

"Saka,tadi kamu sudah beli kan Martabak special pesanan Mama?"

"Udah dong Ma,ini martabak special nya Dan masih panas juga"Saka menyerahkan kotak bewarna merah dan abu itu dan Yuli mengambil nya.

"Hmm,,,,wangi nya harum bangat,Mama jadi nggak sabar buat cicipi nya.Ayo Vini duduk dulu,kita makan martabak special nya bersama.seperti biasa Mama pesan yang ada rasa coklat nya juga,kamu suka coklat kan?"

"Maaf Ma,tapi kami udah ada rencana lain"terang Saka merangkul bahu Vini dan Menatap Vini dengan senyum.

"Benarkah itu! Apa,rencana kalian?"

"Bang Saka mau traktir Vini makan Ma"

"Yah,,,Gimana dong.Mama juga pengen makan sama kamu,Vini"

"Kapan kapan aja Ma kita makan bersama.sekarang aku mau Ngajak Vini dulu,yah?"Saka mengusap bahu ibu nya.Saka ngerti betapa rindu nya Mama nya kepada Vini.

"Ya udah deh,nggak papa.kalian pergi saja"

"Benar nih? Mama nggak sedih kan?"Saka menatap Yuki dengan senyum centil nya.

"Ia Mama nggak papa"

"Ayo Kelinci,kita pergi sekarang"Saka merangkul bahu Vini menuju pintu keluar.

Alhamdulillah setelah melihat keakraban dua insan itu,Yuli kembali bernafas lega.akhir nya Senyum anak nya Saka kembali ceria setelah bertemu dengan Vini.dulu,Yuli sempat stres memikirkan nasib Anak bungsu nya terambang kehancuran setelah mengetahui wanita yang sangat ia cintai menikah dengan pria lain.

Dengan bujukan dan Doa dari seorang ibu kepada sang maha pencipta Akhir nya Saka kembali pulang ke Indonesia dan bisa memberanikan diri untuk bertemu kembali dengan Vini.Yuli berharap ke depan nya Saka bisa menemukan wanita yang bisa mengetuk pintu hati anak nya yang telah lama tertutup itu.