bara seorang yang terlahir dari keluarga biasa saja yang akhirnya membawanya bekerja sebagai kuli pengangkut pasir sebelum akhirnya mondok di pondok pesantren Al hijrah yang dipimpin oleh kyai Muhadi dan akhirnya membuat bara sebagai seorang detektif handal karena pondok pesantren Al hijrah telah lama bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mencetak para mata mata banyak kasus yang dipecahkan sampai pada akhirnya bara mengetahui bahwa dua dulu adalah anak yang salah ambil waktu melahirkan di sebuah klinik dan identitas sebenarnya adalah anak ahli waris keluarga terkaya nomor 2 di negeri ini bagaimana kisahnya selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bara Izzanudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 POV VINA
Aku tidak menyangka aku harus sekamar dengannya laki- laki yang menurut ku tampan anak konglomerat dengan jambang tipis yang membuatku merasakan desir memabukkan iya...perasaan seorang wanita kepada laki laki mungkin aku mulai suka terhadap laki laki yang sedang duduk di kursi sambil memainkan telepon genggamnya. Ini kali pertama aki merasakan denyar indah ini...biasanya aku biasa saja ketika aku melayani pelanggan pelangganku aku tidak tau tapi hatiku tidak bisa berbohong laki laki ini meskipun panasnya berbeda dengan mantan kekasih di kampung yang terpaksa aku tinggalkan setelah lamaran kepada orang takut sebelum rumahku kebakaran karena aku tergiur tawaran Wina tetangga ku yang akan membawaku ke kota dengan bayarannya yang tinggi tapi akhirnya aku terjatuh dalam kekuasaan mami ya nama aslinya tante linda pemilik salon xx yang bertubuh tambun itu
SUATU HARI DI BULAN APRIL TAHUN 1993
Ingatan ku kembali ke lima tahun yang lalu dimana saat itu keluargaku sangat harmonis aku dan juga keempat adik adikku dua perempuan dua laki laki termasuk keluarga yang cukup mapan di kampungku di ngargoyoso tawangmangu...udara dingin pegunungan lalu membuat penduduk Desa ini kebanyakan sebagai petani sayuran entah itu wortel kok dan sayur sayur lain termasuk juga orang tua ku meskipun tidak kaya tapi kami cukup waktu itu tidak perlu memikirkan apapun lagi...sehingga aku sangar bahagia waktu itu sempat aku mondok beberapa minggu di pondok pesantren tetangga desa membuatku tau sedikit sedikit agama dan pastinya aku menjalakan kewajiban ibadah dengan taat.
Sampai pada suatu hari ayahku menjodohkan aku dengan seorang pemuda bernama yogi yang bekerja sebagai apoteker terkemuka waktu itu dengan gaji yang lebih dari cukup dari sekilas pemuda itu sangat sopan terhadap keluarga kuatkan tetapi aku sungguh tidak ads perasaan sedikitpun dengannya karena aku sudah memiliki pasar yang sudah kujalani selama empat tahun ini pasar smpku dulu namanya firman anak biasa saja menurut ku tapi dia tanggung jawab dengan keluarganya dengan kerja kerasnya setiap hari membantu di pasar dan ladang dan malamnya masih menjadi penjaga keamanan di Village yang sangar menjamur di tawangmangu saat itu yang membuatku cinta mati dengannya.
Hingga ketika keluarga yogi melamar aku terang terangan menolak mungkin itu yang membuat yogi tersinggung sehingga tidak lebih dari 2 minggu setelahnya rumah kami kebakaran untung aku sempat menyelamatkan 2 adikku laki laki yang masih berusia 2 tahun serta adik terakhirku perempuan yng berusia enam bulan. Sedangkan ayah ku tidak sempat menyelamatkan diri waktu itu mungkin beliau tidak memperdulikan diru sendiri dan lebih memilih menyelamatkan ibuku bersama 2 adikku yang lain hingga mungkin kuat dugaan saat itu ayahku ke dalam rumah yang terbakar untuk menyelamatkan anak anak dan istrinya kejadian itu malam hari dan paginya ayahku di temukan di sisa rumah yang terbakar dengan busa d mulutnya...kami tidak curiga waktu itu bari akhir akhir ini aku tau kalau ayahku sempat diajak makan yogi di warung dekat rumah sehingga kemungkinan karena sakit hatinya ayahku di racun sebelum do temukan meninggal...sedangkan ibuku meskipun dengan beberapa luka bakar masih bisa di selamatkan....
Hingga beberapa bulan kemudian ada seorang duda desa yang mau menjadi suami ibuku ...kami sangat senang dengan itu ada laki laki tulus yang mau menghidupi kami ber enam ya ibuku dan aku serta adik adikku...kami kembali bangkit setelah keterpurukan kami kehilangan rumah dan semua harta benda kami ayah sambungku sangat baik pada awalnya perhatian dengan kami semua beliau bekerja keras sebagai buruh tani Hingga kebahagiaan kami yang berjalan hampir setahun musnah ayah sambungku dan ibuku sering bertengkar karena ibuku pernah melihat ayahku berduka dengan seorang wanita di rumah saat ibuku menjenguk nenekku yang sakit di desa sebelah. Hingga pertengkaran itu semakin hari semakin membesar yang membuat ibuku sedih berakhir dengan ibuku yang depresi karena ayah sambungku itu akhirnya pergi dengan wanita itu dan hingga kini aku tidak tau kabarnya sama sekali....
Kesedian yang mendalam ibuku membuatnya lama lama tidak bisa lg bekerja di ladang dan akhirnya membuat ibuku sakit san hanya bisa berbaring di tempat tidur aku yang waktu itu masih berumur delapan belas tahun terpaksa menggantikan ibuku sebagai tulang punggung keluarga sebagai buruh bantu memetik daun teh yang hasilnya hanya cukup untuk kami makan ber enam setiap hari....
Kerasnya hidup dan ujian ini membuat pa denganku berubah dulu aku yang serba kecukupan di manja menjadi harus ikut menanggung beban keluarga hal i i pulalah lah akhirnya membawaku teriakan ramuan tetanggaku untuk bekerja di kota dengan gaji yang banyak dan aku percaya karena rumahnya sangat bagus katanya hasil kerjanya di kota setahun uni.
". Vin ayolah ikut aku ke kota ngapain kamu di desa mulu....lihat aku sudah bisa membangun rumah hanya dengan satu tahun aku kerja di kota:. Papar sahabatku sejak sekolah dasar ini...
". Memangnya kamu kerja apa hingga sesukses ini ". Kataku...
Hingga akhirnya aku ikut dengannya di kota dan baru aku ketahui setelah di kota ternyata sahabatku itu menjadi simpanan anggota dewan sehingga segala kebutuhannya tercukupi asal msu mencukupi kebutuhan syahwat anggota dewan tersebut.
Jelas dengan ilmu agama yang ku dapat setelah tiba di kota aku tidak msu menjadi wanita simpanan pejabat sehingga aku pun akhirnya cari cari pekerjaan hingga akhirnya dapat sebagai pembantu di kantin kampus di kentingan Surakarta universitas negeri terkemuka waktu itu. Aku menjalani hari hari menjadi pelayan kantin kampus dengan gaji yang terbilang cukup sampai pada suatu hari aku dapat kabar jika ibuku sakit keras uang tabunganku ku kirim semua aku tidak tau lagi harus bagaimana stress pastinya bagaimana cara mencari uang dengan instansi hingga aku akhirnya kepikiran dengan sahabat lamaku yang mengajak ku ke kota dulu aku mencari alamat rumahnya yang dahulu sempat di tinggal untukku bila sewaktu waktu aku membutuhkannya.
Hingga akhirnya setelah seharian mencari akhirnya aku menemukan rumahnya di pinggiran kota surakarta aku ketok gerbang rumahnya yang lumayan besar gugur aku takut salah tujuannya aku hanya pengen meminjam uang dengannya...". Hai apa kabar vin...apakah kamu berubah pikiran". Ujarnya
". Aku langsung memeluknya sambil menangis dan menceritakan tentang ibuku yang perlu biasa besar untuk operasinya kemudian sahabatku hanya bisa mengenalkanku dengan kenalannya yang akan datang ke rumah sewaanku yang sederhana di kentingan
Hingga akhirnya akupun pamit pada sahabatku dan akan menunggu kedatangan laki laki yang akan datang ke rumah sewaanku yang sudah berjanji akan memberikan uang sepuluh juta ( saat ini mungkin bernilai lima puluh juta rupiah) hingga malamnya laki laki itu datang dan memberikan sepuluh juta bila mau ikut dengannya ke hotel menemani pejabat daerah waktu itu aku pun terpaksa mau ga mau menggadaikan tubuhku buat laki laki pejabat itu karena aku ga tau lagi bagaimana cara mencari uang sebesar itu dan dengan menangis aku melayani pria itu malam itu sampai pada akhirnya aku di kenaikan lali laki yang menjemput ku di rumah sewaan pada mami karena aku sering jadi bahan berpandangan tetangga karena sering di datangi laki laki dan di bawa pergi sehingga aku msu ga mau harus pergi ....
