Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
" Menikah? Laku lu?" Celetuk ardi membuat Fandi terkikik geli.
" Brengsek,apa mulut kalian sudah bosan makan rendang.Pengin nyoba batu sama paku!" Sungut Natan.
" Oke oke ,serius nih.Emangnya betina mana yang mau sama kadal kaya elu? Bukannya elu mau jalanin amanat si mas Abrar dengan nikah sama Azra.Ko sekarang main mau nikah aja si,tuh bener-bener betina atau betina jadi-jadian?" Ucap Ardi membuat mata Natan mendelik,wajahnya sudah berubah seprti serigala lapar yang siap menerkam mangsanya.
" Bangke lu! Punya temen mulutnya pedes banget.Gak makan bangku skolahan lu!" gerutu Natan.
" Hahaha sabar bro sabar,canda dikit boleh dong,muka lu jelek banget kalau lagi serius." Ucap Ardi membuat mata Natan menggerling.
" Gue mau nikahin si Azra,rencananya siang ini gue mau temuin semua keluarga dan mau bahas masalah ini.Gila gak sih gue gak bisa tidur setiap malam,kebayang wajah mas Abrar dirumah sakit."
" Wajah Abrar atau wajah jandanya?" goda Fandi.
Puk
Natan melempar bantal kewajah Fandi sampai membuat Fandi terhuyung kebelakang.
" Oke okee,kita kembali kejanda.Eh ke topik maksud gue!" ucap Fandi yang sebenarnya takut melihat wajah Natan dengan mode serigala lapar.
" Oke serius,Lu gak liat tuh Natan udah keluar taring.Bentar lagi pasti aaargggggh!" ucap Arga sembari menggerakkan tangannya seprti hendak mencakar.
" Udah udah tar ngamuk beneran dibakar nih markas." Ucap Fandi.
" Tan,sebagai sahabat kami dukung apapun keputusan elu.Gue Ardi minta maaf banget sama elu.Semua ini terjadi atas kesalahan gue sama Ardi.Jika saja kita menghindar atau setidaknya bisa menangkis gerakan mas Abrar pasty semua ini gakan terjadi.Elu gak harus nikah sama cewe yang sama sekali gak elu suka.Gue pribadi minta maaf banget,gue melakukan itu demi melindungi Ardi karena waktu itu mas Abrar pegang belati.Sedikit saja gue terlambat Ardi sudah pindah alam.Dia udah digerbang neraka."
Mendengar itu mata Ardi menggerling,dari awal Fandi membelanya namun dikalimat terakhir kata-kata Fandi membuat Ardi ingin melahapnya hidup-hidup.
" Gue ambil fas tujuan awalnya mau gue banting biar mengalihkan perhatian mas Abrar.Tapi rupanya gue salah sasaran,ruangan gelap itu membuat pandangan gue gak terarah.Harusnya fas itu gue lempar kelantai tapi justru kena kepala mas Ardi yang posisinya sudah tersungkur karna tendangan dari Ardi." wajah Fandi benar-benar terlihat penuh penyesalan.Tak hanya itu Fandi sampai menitikan airmata saat teringat kejadian itu.
" Udahlah,gue tau ko kalau kalian gak sengaja melakukan itu.Tetap disini gue mau kerumah Azra tapi sebelum ini gue mau jemput ayah sama papih gue dulu.Apapun hasilnya nanti gue bakal terima." ucap Natan sebelum meninggalkan markas.
Natan mengendarai sepeda motor bututnya menuju kekantor dimana Wisnu dan Ahmad berada.
Perusahaan keluarga yang dikelola oleh Ahmad dan Wisnu.Sementara Abrar memegang kantor cabang.
" Bisa bertemu dengan bapak Ahmad dan bapak Wisnu?" Tanya Natan pada resepsionis.
" Oh mas Natan,tinggal masuk saja mas.Bapak diruangnya mas masuk aja." ucap sang resepsionis.
" Apa saya tidak akan menganggu,meskipun saya keluarga tapi mereka pemimpin perusahaan.Mereka pasti sibuk dan untuk bertemu mereka bukankah harus ada janji?"
Resepsionis itu tersenyum mendengar ucapan Natan.Detik berikutnya dia tampak menghubungi Ahmad dan mengatakan jika Natan ingin bertemu.
Setelah diizinkan baru Natan pergi keruangan Ahmad yang ada dilantai tiga.
tok tok tok
" Masuk!"
Natan masuk setelah dipersilahkan,kebetulan diruangan Ahmad juga ada Wisnu yang sedang duduk berhadapan dengan Ahmad.Entah apa yang sedang mereka bicarakan namun Natan tetap saja menunggu dipersilahkan duduk.
" Ada apa nak,mari silahkan duduk!" titah Ahmad yang langsung dituruti oleh Natan.
Natan duduk dan tak selang beberapa lama Wisnu datang menghampiri dan duduk diseblah Natan.
Natan kemudian mengutarakan niatnya,namun Natan tidak memberitahu tentang masalah inti yang akan ia bahas.Karna memang sedang tidak terlalu sibuk ahirnya Ahmad dan Wisnu menyetujui permintaan Natan dan mereka pergi meninggalkan kantor dengan Natan tetap mengendarai sepeda motornya sementara Ahmad dan Wisnu naik mobil.
Sepeninggal mereka terdengar kasak kusuk dari para karyawan yang ada disitu.Beberapa diantara mereka bahkan ada yang mengagumi seorang Natan.
" Dia sangat berbeda dengan pak Abrar.Mas Natan terlihat urakan dipenampilan tapi kepribadiannya sangat baik.Dia terlihat sangat misterius membuat semua kaum hawa termasuk gue penasaran sama seorang Natan." Ucap salah satu orang.
" Gue denger katanya dia cuman lulusan SMK dan dia bekerja dibengkel.Tapi dari auranya gue liat dia lebih dari itu. Dia terlihat sangat berwibawa dibalik celana sobek dan jaket jins yang dia kenakan." ucap yang lain.
" Bubar bubar,waktunya kerjan ko ngrumpi!" Ucap sang resepsionis yang berada tak jauh dari dua orang itu.
Kembali ke markas bersama Fandi dan Ardi.
Kira-kira Natan udah balik belum yaa?"
Bruk
" Gue pengen mabok kopi!" Seru Natan saat baru saja sampai dimarkas.Dia menghempaskan tubuhnya diatas sofa.
" Wooy dateng-dateng pengin mabok.Kenapa luu! Eh gimana -gimana hasilnya?" Sloroh Fandi.
" Sudikah paduka memberikan hamba setetes air dulu paduka.Hamba sangat kehausan." Ucap Natan membuat Fandi mencebik sementara Ardi justru terkekeh melihat kekonyolan Natan.
Fandi pergi kebelakang dan tak selang beberapa lama Fandi keluar dengan segelas air putih dan ia berikan kepada Natan dan Natan meraih gelas itu dan menenggak habis segelas air putih itu hingga tandas.
" Abis ngapain si nyampe kehausan kaya ikan keluar dari kolam!" tanya Ardi.
" Tadi ban motor gue bocor dan sialnya pas masih jauh dari sini.Gue terpaksa dorong dong." Ucap Natan membuat kedua sahabatnya terkekeh.
" Lagian lu kaya orang susah,punya mobil dititipin sama orang.Lebih begonya lagi kenapa gak nelfon gue atau Ardi tulul!" Ucap Fandi .
" Batre hp gue habis anjir!" ucap Natan.
" Seorang sarjana muda,calon pemimpin perusahaan,punya black card,tabungannya banyak mobil 2 rumah dalam proses tapi bocor ban dijalan didorong sampe sini? Hebat apa bego!" sloroh Ardi membuat Natan mendelik.
" Lalu gimana hasilnya apa Azra mau nikah sama lu?" Tanya Fandi yang rupanya sangat penasaran dengan hasilnya.
" Dia mau tapi dia.." Natan kemudian menceritakan semuanya pada dua sahabatnya,ketiganya berbicara dengan serius hingga tak sadar waktu sudah menunjukan pukul 17.00.
" Cabut yu,kita lanjut lagi besok!" Ucap Natan.
" Oke,besok gue mau coba kerumah singgah.Udah lama kita gak nengok mereka.Yang mau ikut kita kumpul jam 9 lagi." Setelah mengatakan itu mereka bertiga pergi keluar dan bubar dipersimpangan jalan.
jangan jangan si Nathan bukan anak kandungnya deh
maaf nih klo koreksi/Facepalm/
mungkin maksudnya juga , Sadar Lan sadar