Gerhana Bulan Ditengah Terik Mentari

Seperti yang di perintahkan oleh Aiden,Edzard berdandan semirip mungkin dengan Alex kemudian datang kerumah.

"Buk,ini aku bawain makanan"Edzard mengeluarkan martabak rasa kacang yang di belinya.

"Alex kamu sudah pulang nak?"tanya Nunung.Aroma tubuh Edzard membuat nunung mengernyitkan dahi"Sejak kapan Alex berganti parfum?"pikirnya.

Edzard langsung menghampiri nunung"Iya buk"jawab Edzard.

malam harinya.

"Nak ayo cepat makan,ibuk masak sayur buncis di campur udang,sayur kesukaan kamu"panggil Nunung.

"Udang"gumam Edzard.

Edzard alergi dengan udang,penyakit lama nya akan kambuh apabila memakan udang,meskipun tubuhnya sangat kuat tetapi ia masih tidak bisa memakan makanan laut terutama udang.

Edzard segera datang.Ia merasa miris saat melihat nunung menyendokan begitu banyak udang ke dalam piring miliknya.

senyum diwajah Nunung membuat Edzard bertambah sedih"Andai saja ibuk tahu,udang ini bisa saja membuat ibuk kehilangan anak ibuk yang lainnya,aku yakin ibuk tidak akan bisa tersenyum disaat menghidangkan makanan ini"batin Edzard.Ia langsung melahap makanan tersebut,namun baru suapan kedua Edzard mulai merasakan sesuatu pada tenggorokannya,tetapi ia tetap lanjut memakannya agar tidak menyakiti hati Nunung.

disaat ia sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya lagi,Edzard pun berpamitan pergi"Buk,aku lupa tadi bos nyuruh mengambil berkas di ruangannya yang ketinggalan,Mungkin malam ini aku nggak pulang,jarak kerumah bos sangat jauh"Edzard mencium punggung tangan Nunung kemudian bergegas pergi.

"Hati hati"hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut Nunung,karena Edzard yang dikira nya Alex pergi dengan terburu buru.

lima puluh meter dari rumah,Edzard sudah dimasukkan kedalam mobil oleh didi,sopirnya.Yang lainnya membawa motor Alex pergi sementara Edzard langsung dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Argh!"erang Edzard,jantungnya terasa seperti ingin meledak.nafasnya tersengal sengal karena sesak,seolah olah ia akan mati disaat itu juga.

di rumahnya Nunung memperhatikan piring makan yang di tinggal kan oleh Edzard.

"Tidak biasanya Alex mengabaikan makanan buatan ku hanya karena orang lain"ucapnya seraya membereskan meja makan.

keesokan harinya tepatnya pada pukul 4 subuh.

Edzard terbangun lalu memperhatikan sekitarnya"Aman"gumamnya.Ia melepaskan semua peralatan medis yang menempel ditubuhnya,lalu dengan tubuh lemahnya Edzard menyeret kakinya yang masih terasa lemas pergi menuju parkiran motor"itu dia"ucapnya pelan.Ia langsung menaiki motor yang hanya perlu menyatukan kedua kabel berbeda warna untuk menghidupkannya.lalu motor itu langsung bisa di nyalakannya,Edzard terburu buru pergi pulang karena takut Nunung khawatir.

setibanya di rumah Edzard merebahkan bokongnya di atas kursi rotan lalu kembali terlelap.

saat keluar dari kamar Nunung terkejut melihat Edzard tidur diatas kursi.

"Kenapa Alex terlihat lebih mirip dengan Edzard,dibandingkan Alexnya sendiri?"tanya nya dalam hati,Nunung memperhatikan gestur wajah Edzard dari dekat"Wajahnya sangat mulus dan terawat"gumamnya pelan.

Edzard membuka mata karena merasa ada yang memperhatikan.

"Ibuk?"Edzard mengerutkan dahi.

"Cuma memastikan kalau kamu cuma tidur atau sudah lewat,ibuk cuma punya kamu sama Edzard,tapi Edzard sudah punya keluarganya sendiri,hanya kamu yang bisa menemani ibuk sampai ajal menjemput jiwa yang hampa ini"curhat nunung.

mata Edzard berkaca kaca mendengarnya,ia langsung bangun dari tempat duduk nya lalu menghampiri Nunung.

"Tenang saja,Alex nggak akan mudah mati kok"ucap Edzard sambil menahan tangis.

"Dia sudah meninggalkan kita buk,bang Alex udah nggak ada"batin Edzard sedih,hatinya seakan remuk.

pagi harinya Edzard pergi bekerja di kantor tempat Alex bekerja,karna ingin mencari dalang pembunuhan Alex,jadi ia memutuskan untuk menyamar menjadi Alex di tempat kerja Alex.

satu per satu wajah orang orang disana sudah terverifikasi oleh Edzard.

"Alex!"

suara panggilan seseorang membuat Edzard menghentikan langkahnya.

deg,,

gito yang sebelumnya sudah berada di depan lift langsung menghentikan langkahnya,saat menoleh Gito dibuat lebih terkejut lagi"A Alex!"ucapnya gugup.

tiba tiba seseorang meraih tangan gadis yang berada di hadapan Edzard"kenapa kamu menyapa seorang cleaning servis Jihan?"tanya orang yang tak lain adalah tunangan masa kecil Jihan(Alberto).

Edzard hanya menunjukkan ekspresi datar dan cuek ketika tangan Jihan dipegang oleh Albert.tentu saja hal itu tidak akan terjadi apabila Alex yang berada di sana.

seperti tidak ada yang mengusik hatinya Edzard berbalik lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Apaan sih!"Jihan menghempas tangan Albert,ia menatap nanar punggung yang kian menjauh itu"Alex,kenapa aku merasa hari ini kamu berbeda?"tanyanya daam hati.

di ruangan nya,Gito tidak bisa percaya kalau yang di lihatnya tadi adalah Alex.

"Diwajahnya tidak ada bekas luka sedikitpun,apa aku telah salah membunuh orang?"tanya nya pelan.

di sisi lain Edzard dipanggil oleh Jihan agar datang ke ruangannya.

"Ternyata dia sekretaris CEO"batin Edzard,saat ini ia sudah berada di depan ruangan jihan.

"Ayo masuk"ucap Jihan sambil menarik tangan edzard.

Edzard sangat terkejut saat Jihan tiba-tiba memeluknya"apa yang di lakukan orang ini?"tanya nya dalam hati.

"Alex aku kira kita nggak akan ketemu lagi,kemarin mas Gito bilang kalau dia sudah menyingkirkan kamu"ujar Jihan,sambil menangis tersedu sedu.

Edzard mengepal tangannya,rahangnya mengeras menahan amarah.

Jihan melepas pelukannya"untung saja mas Gito cuma bohong"ucap nya sembari menghapus air mata yang membasahi pipi.

"Aku orang yang kuat,tidak semudah itu di singkirkan"sahut Edzard sambil tersenyum palsu.

"Kalau begitu aku kembali bekerja dulu"Edzard pergi begitu saja tanpa menberikan ciuman dan pelukan seperti biasanya dilakukan oleh Alex.

"Nggak biasanya Alex kayak gini,apa mas Gito mengancam alex ya?"pikir Jihan.

Alex selalu memberikan kecupan terkadang pelukan sebelum ia pergi tapi kali ini tidak.

di sisi lain"Gito"gumam Edzard"jadi dia yang membunuh bang Alex?."Edzard mengepal tangan"hanya karna bang Alex mencintai adik nya, bedebah itu dengan teganya menghabisi nyawanya".

"Lex!!"panggil teman kerja Alex.

"Hm"sahut Edzard.

Edzard menyuruh asisten nya datang ke perusahaan tempat Alex bekerja.

disisi lain Aldo tertegun di depan perusahaan kecil tersebut"ngapain juga bos nyamar jadi kembarannya dan bekerja di tempat kecil seperti ini ?"Aldo menggerutu sambil memandangi perusahaan dengan tatapan remeh.

saat masuk kedalam gedung tersebut Aldo dibuat terkejut karena mendapati bosnya memakai seragam cleaning servis.

mata Aldo melotot kearah Edzard,namun dengan cepat Edzard menyuruh Aldo untuk diam.

Albert selaku ceo sekaligus pemilik perusahaan sangat terkejut melihat kedatangan Aldo,aldo sudah banyak dikenal orang sebagai wakil CEO perusahaan pencakar langit bernama RYDER group.

"Tuan Aldo ada apakah gerangan yang membuat tuan datang ke perusahaan kecil saya ini?"tanya Albert sopan.

"Saya sedang mencari seseorang,dia pernah berhutang kepada saya"jawab Aldo asal.

tiba tiba Jihan masuk keruangan Albert untuk mengantar berkas.

tatapan Aldo langsung tertuju kearah gadis cantik itu.

"Kamu sangat cantik"puji Aldo

Albert langsung berdehem"Anda bercanda tuan,di perusahaan tuan jauh lebih banyak wanita cantik dan tentunya juga berprestasi tinggi"ujar Albert.hatinya merasa panas menyadari Aldo tertarik kepada Jihan.

Aldo tersenyum mendengarnya"Tentu saja banyak,tapi cinta tidak ada yang bisa menduganya kapan dan dengan siapa cinta akan berlabuh"terangnya sambil menatap Jihan penuh cinta.

 Albert mengepal tangannya"kurang ajar"geram nya dalam hati.