Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.
Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.
Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
love at first sight
Tibalah dikampus, ada beberapa mata pasang mata yang melihat mereka berdua.
" aku ada ngajar asdos sampai jam setengah 10, tunggu aku di depan kelas S8 kalau kamu selesai duluan " sambil tersenyum jimmi meminta untuk jingga menunggunya.
entah kenapa selama berada didekat jimmi, jinggga merasa terhipnotis, dia selalu menuruti apa yang dikatakan jimmi. Seperti pagi ini, jimmi berpesan untuk menunggu nya, dan jingga menyetujuinya dengan cepat.
Mereka berjalan menuju tujuan mereka masing - masing, karena tujuan mereka tidak searah, mereka berpisah diparkiran. Jingga tidak memikirkan apa² tentang ini, yang dipikirannya hari ini skripsi nya tidak ada revisi dan dia bisa melanjutkan bab berikutnya.
Jam menunjukkan pukul 9. Sudah 1jam jingga menunggu dosen pembimbing nya tapi tak kunjung datang. Dia mencoba hubungi dosen nya tapi tidak ada jawaban.
" kita balik aja yuk besok " ajak teman seperjuangan skripsi nya.
"aku tunggu sampai setengah jam lagi, kalau beliau tidak ada kabar nya, aku balik " jingga mulai sedikit emosi.
Setengah jam pun berlalu, perut jingga mulai lapar dia hanya sarapan sebungkus roti tadi pagi, dosen pembimbing pun tidak kunjung datang.
"aku balik aja deh, sepertinya bapaknya ngga datang " kata temannya
" oh ya sudah, aku mungkin sebentar lagi pulang "
"ok, aku duluan ya "
Jingga memutuskan menunggu jimmi di depan kantor dosen pembimbing nya saja, dia merasa malu jika harus menunggu didepan kelas dimana jimmi sedang mengajar, karena akan ada banyak mata yang melihat mereka.
Seling 5 menit kemudian dosen pembimbing pun datang.
" maaf saya telat, ban mobil saya bocor" beliau membuka pintu kantornya " mana yang lain? Hanya kamu saja" lanjutnya.
" iya pak, tadi si gilang pulang, dia pikir bapak ngga datang" jelas jingga
" haahaa... Setia juga kamu orangnya, mana revisimu saya lihat dulu"
1 jam berlalu, selesai juga bimbingan skripsinya, jingga pun keluar dari ruang dosennya.
Didepan ruang dosen telah menunggu seorang pria dengan senyum manisnya
" lumayan lama juga ya bimbingannya dari pagi sampai siang ".
" iya ban mobil saya bocor, jadi telat mulai bimbingannya, untung pacarmu setia nunggu saya jim, jangan dilepas ya, haha.." tiba tiba suara dibelakang jingga bersuara, itu suara dosen pembimbingnya.
Dengan cepat jingga menjawab " bukan pacar saya pak ". sambil menggelengkan kepalanya. jingga tidak ingin sandiwara kemarin terulang lagi.
" iya bukan pacar pak, tapi calon istri " jawab jimmi santai
" hahaha..." mereka berdua tertawa, sementara jingga tersenyum kecut.
" ok, saya ngajar dulu " dosen mereka pamit.
" memang nya aku mau jadi istri kaka!" ketus jingga
" pasti mau aku orangnya setia juga " jimmi mulai berani mengelus kepala jingga sambil tersenyum lebar.
" diih, pede banget "
" ayo, kita pulang " ajak jimmi
Sementara jingga masih mematung kesal, jimmi berbalik badan meraih tangan jingga
" maaf becanda, ayo pulang " jimmi sedikit menarik tangan jingga, tapi jingga mencoba melepasnya. Jimmi memang tidak memegang tangan jingga dengan erat sehingga jingga bisa melepasnya dengan leluasa.
Jingga berjalan didepan jimmi. Jimmi memperhatikan jingga dari belakang. Jimmi menyukai jingga sejak pertama kali melihatnya waktu itu, waktu dimana jingga sedang terluka hati nya, melihat wajahnya yang sembab dan mata yang sayu. Dalam hati Jimmi pada saat itu hanya ingin berada disamping nya jingga dalam kurun waktu yang lama.
Jimmi tau siapa mantan jingga,tapi dia tidak terlalu mengenalnya hanya sekedar tau karena beberapa kali bertemu pada saat jimmi bersama sandi, Sandi pun menceritakan betapa brengseknya leo. Dan beberapa kali pula jimmi dan sandi bertemu leo bersama wanita lain dan Jimmi mengenal wanita tersebut. Jimmi belum mengenal jingga pada saat itu.
" kamu laper ngga?" tanya jimmi
jingga hanya diam, dia masih kesal dengan jimmi, kenapa jimmi selalu bercanda seperti itu, seperti mempermainkan hati nya saja, seperti memanfaatkan keadaan.
" cantik, kamu laper ngga?" tanya jimmi lagi sambil menggoda
" iih apaan sih, norak, ngga lucu tau! "
" ya abis kamu ditanya diam aja, kamu masih marah? Kamu marah kenapa?"
Jingga hanya melotot melihat jimmi.
" aku ngga lapar, antar aku pulang sekarang"
Jingga langsung mengambil helm, dan duduk diatas motor.
