NovelToon NovelToon
Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:134k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Di desa Harapan Kahuripan, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

Pertama, jangan main dengan Muhammad Syukur. Karena selain bocah berusia lima tahun itu sangat nakal, Syukur lahir dari wanita mati tidak wajar yang sempat menjadi kuntilanak. Ditakutkan, mama dari Syukur datang menuntut balas jika anaknya diusik.

Sementara larangan yang kedua, jangan pernah main ke Hutan Tua karena bocah mana pun yang main ke sana pasti tidak pernah selamat!

Namun di suatu sore menjelang petang, Syukur dan keenam temannya nekat memasuki Hutan Tua. Kejadian mencekam diwarnai pertumpahan darah benar-benar terjadi. Satu persatu dari mereka ditemukan mati. Hanya ada dua anak yang selamat. Anak pertama adalah Ibrahim dan terkenal sangat alim. Sementara satunya lagi merupakan Syukur!

Sebenarnya, apa yang terjadi? Karena semenjak itu juga, Ibrahim jadi sakti dan bisa menyembuhkan banyak penyakit dengan cara di luar nalar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8 : Penemuan Ibrahim

Golok kembali diangkat tinggi. Semak-semak berjalan itu masih menjadi pelaku eksekusi. Dalam sekali tebas, darah segar muncrat, menyembur deras layaknya mata air yang baru ditemukan. Kepala yang semak-semak berjalan tebas langsung lepas tak lagi menjadi bagian dari tubuh anak-anak yang ia eksekusi.

Di antara asap pekat hasil pembakaran dari kemenyan dan dupa, jemari kusam pak Asnawi masih menari-nari. Tua bangk.a renta itu tampak begitu serius. Tubuhnya gemetaran hebat seolah menahan kekuatan dahsyat. Sementara tak jauh darinya, Echa sang kuntilanak juga masih disekap menggunakan kekuatan gaib. Tubuh Echa masih tertahan di atas permukaan tanah. Kuntilanak itu tampak sangat marah sekaligus mengutuk perbuatan keji yang terjadi.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Pak Yusna yang melangkah sempoyongan akhirnya keluar dari hutan. Dengan tatapan kosong, pak Yusna membopong tubuh gendut Iman yang sudah tak berkepala. Darah segar terus menetes dari leher Iman yang dipen.ggal. Sementara di dada Iman, kepala dengan mata melotot, sengaja ditaruh sana.

Kemunculan pak Yusna yang bertepatan dengan kedatangan rombongan warga, langsung membuat semuanya histeris. Pak Hamim yang sebelumnya selalu berucap lantang, berakhir pingsan. Begitu juga sang istri yang kebetulan baru menyusul. Setelah menatap saksama tubuh sang putra dari jarak dekat, ibu Lilis selaku mamanya Iman juga berakhir pingsan. Ibu Lilis pingsan sambil mendekap kepala Iman.

Keadaan Iman yang meninggal dalam keadaan mengenaskan, membuat warga geram. Mereka sengaja beramai-ramai masuk ke dalam hutan. Meski bagi pak Handoyo yang menguping dari rumahnya, apa yang warga lakukan telat.

“Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari awal saja langsung dilakukan pencarian besar-besaran? Kenapa dari awal hanya mengandalkan satu orang? Bahkan aku juga tidak boleh masuk hanya karena aku terluka, sementara anak-anak yang keluar dari hutan justru dalam keadaan terluka bahkan meregan.g nyawa!” keluh pak Handoyo sambil membersihkan tubuh Syukur.

“Kalau seperti ini aku jadi curiga, jangan-jangan pelakunya memang manusia. Manusia yang menggembar-gemborkan bahwa di hutan Tua ada kurcaci atau malah binatang bua.s pemakan anak!”

“Lihatlah luka Syukur, ini pasti ulah manusia yang terlatih. Atau jangan-jangan, di dalam hutan Tua menjadi sarang persembunyian manusia-manusia sesat sekaligus kriminal?”

Setelah terlalu banyak pertanyaan kenapa, dan kenapa, pak Handoyo yang makin emosi, memutuskan untuk mengemban cucunya lagi. “Ayo, Kur! Ayo kita ke rumah sakit! Masa iya, orang rumah sakit percaya tahayul sementara mereka orang-orang berpendidikan! Pokoknya kamu wajib ditangani secepatnya! Urusan biaya, nanti Kakek jual saja tanah dan kebun Kakek! Nanti kita hubungi om Rain saja!” ucapnya sambil tersedu-sedu.

Menggunakan kain jarit lusuh, pak Handoyo mengemban Syukur yang sudah tak sadarkan diri. Sampai detik ini, pak Handoyo masih belum ganti pakaian atau sekadar membersihkan lukanya sendiri. Terakhir, sebelum pak Handoyo benar-benar keluar dari rumah semi permanennya, tangan kanannya yang gemetaran mengambil dompet lusuh di lemari kayu di dalam kamarnya. Lemari kayu selaku lemari pakaian dan berukuran kecil yang tetap terjaga kebersihannya.

“Ayo Kur, kita perjuangkan apa itu yang dinamakan keadilan!” tegas pak Handoyo masih tersedu-sedu.

Sementara itu, warga yang mencari jumlahnya ada 25 orang dan semuanya laki-laki. Para pemuda ditugaskan untuk menabuh wajan dan panci, sementara para bapak-bapak sudah bersiap dengan golok masing-masing. Mereka terus menatap saksama setiap penjuru di hutan. Mereka menjadikan senter sebagai penerang karena di sana benar-benar gelap.

“Iqbaaaaallll!”

“Antaraaaaaaa!”

“Ibrahiiiimmmmm!”

“Novaaaaallll!”

“Ahsannnnnn!”

“Kalian di manaaaaaaa?!”

Setiap nama bocah yang disinyalir masih ada di dalam hutan, terus mereka lantangkan. Namun karena pencarian yang tengah mereka lakukan juga, mereka jadi tahu bahwa di hutan Tua yang selama ini mereka keramatkan, ada rumah terbilang kokoh!

“Itu ... itu, ... rumah?” lirih mereka yang kemudian kompak mengarahkan senter mereka ke rumah yang dimaksud. Rumah kayu yang bahkan memiliki pondasi kokoh.

Pertanyaannya, itu rumah siapa, dan sejak kapan ada di sana? Meski kini memang kali pertama mereka ke sana.

Baru akan memastikan ke rumah tersebut, mereka mendengar suara langkah yang begitu cepat layaknya lari. Langkah yang awalnya mereka kira sebagai sosok dari yang harus mereka basmi. Apalagi, sosok tersebut bertubuh kecil dan mereka yakini menjadi salah satu kurcaci penghuni hutan.

Detik itu juga semuanya kompak waspada. Mereka saling menatap sekitar sambil bersiap dengan golok masing-masing. Namun setelah santer mereka diarahkan ke sumber kedatangan yang masih lari, ternyata itu justru Ibrahim!

“Ibrahim ...?” seru semuanya.

Pak Yusna selaku papa Ibrahim yang paling heboh. Setelah langsung memeluk bahkan mengemban Ibrahim, pak Yusna sampai sujud syukur.

Namun, warga benar-benar bingung. Lantaran Ibrahim yang mereka awasi dengan saksama di bawah sorot cahaya senter, tak sedikit pun terluka. Padahal, Syukur yang selamat saja dalam keadaan terluka parah. Sementara Iman, jangan dijelaskan lagi. Kepala Iman lepas dari tubuh dan itu ditemukan oleh pak Yusna!

“Pak Yusna, itu tadi Pak Yusna nemuin Iman di mana? Ada jejak yang mencurigakan, enggak?” tanya pak Asman selaku bapak dari Antara.

“Di rumah itu, saya menemukan Iman di rumah itu!” sergah pak Yusna sesaat setelah beres dari sujud syukurnya. Ia menunjuk rumah yang dimaksud. Namun, semuanya kompak menunjukkan ekspresi penuh tanya kepadanya. Mungkin ketika membahas rumah di depan sana dan memang hanya ada satu-satunya du sana, pak Yusna tak berkomentar apa-apa.

“Kok agak lain, ya. Pas tadi pada bertanya-tanya itu rumah apa, kok pak Yusna enggak langsung nyaut kalau dia nemuin Iman di sana. Andai efek dia terlalu bingung Ibrahim belum ditemukan, ya harusnya enggak gitu juga,” batin warga masih kompak diam dan hanya menunjukkan ekspresi tidak nyaman.

“Ibrahim, yang lain ke mana?” sergah pak Asman langsung menyikapi Ibrahim dengan serius. Orang tua mana yang tidak ingin tahu kabar anaknya, terlebih jika kejadiannya sudah jauh dari baik-baik saja.

Alih-alih menjawab, Ibrahim hanya bengong kebingungan. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir Ibrahim. Namun setelah pak Asman amati, tubuh dan pakaian Ibrahim tak luput dari percikan darah, meski Ibrahim memang tak sedikit pun terluka.

“Iya, darah ... tapi Ibrahim beneran enggak terluka,” lirih mereka dan mendadak jadi gaduh.

“Bapak-bapak, tolong jangan desak Ibra. Takutnya Ibra trauma karena sepertinya, dia menyaksikan apa yang terjadi,” mohon pak Yusna sambil terus mengemban putranya.

Dalam dekapan sang papa, Ibrahim meringkuk ketakutan. Khas orang yang memang trauma, layaknya apa kata pak Yusna.

1
DIANA Mariana
aq salah satu penyuka cerita horor👍🥰
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: ❤️❤️❤️❤️❤️

salam kenal ya Kak
total 1 replies
Ida Qurratul 'Ain
Luar biasa
Ida Qurratul 'Ain
kayanya yg jadi semak semak berjalan itu pak yusna deh
FiaNasa
ditunggu Thor up nya
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Audah up tiap hari kok Kak
total 1 replies
Al Fatih
nambah pengetahuan baru lagi nih,, aq juga baru tau,, makasih bun
Al Fatih
pertempuran sesama anak keturunan asnawi
Al Fatih
semoga syukur masih bisa d selamatkan yaa
Al Fatih
apa syukur Indihome juga ya
Al Fatih
seru,, menegangkan
Al Fatih
kasian pak Handoyo dan syukur...
Al Fatih
iya betul Bun,, kata mamaq,, perempuan yg haid itu bau nya wangi bagi penciumannya makhluk halus,, maka harus lebih hati-hati
Irkham Maulana: iya bund...aku udah ngalamin berkali2 hal kaya gitu bahkan tak terhitung...
total 1 replies
Al Fatih
menegangkan....,, dan semakin bikin penasaran
Al Fatih
koq Ibra ngomong begitu....,, apakah ini memang d sengaja....,, berarti Ibra kenal dong sama si semak2 berjalan.... ,, hehehe biasanya semak2 bergoyang yaaa,, kali ini semak2 berjalan....
Al Fatih
masak iya itu kakek Handoyo?
Al Fatih
makasih Bun sdh d ingetin utk cara baca novel d NT skrg ini....
Al Fatih
Aq baru mampir,, dan sudah d suguhan adegan kayak gini,, serem amat Bun. btw aq dulu punya Kaka kelas namanya Syukur Slamet...,, orgnya baik bngt,, ga ngeyelan kyk syukur qta yg ini 😅
Al Fatih: betul Bun,, semakin d larang semakin penasaran utk melanggar 😅
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Syukur kan masih kecil di sini, Bun. Anak kecil rawan dengan rasa penasaran. Apalagi kalau cerdasnya di atas rata2 🤣. Makin dilarang, makin penasaran katanya
total 2 replies
tse
atik making seneng badanya nih
Supry Atun
novelnya bagus dan bikin agak merinding kalo baca malam2 .itu kalo yang membayangkan hehehehe
Erna Fadhilah
luar biasa
Erna Fadhilah
okey kak,,,, aku selalu ngikutin kak author kok,,, upnya jangan malam ya kak pagi sama siang aja,,,biar ga takut kalau mau baca😁😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!