Hidup haruslah slalu kuat meskipun kadang kau akan merasakan sakit hari,tapi tersenyumlah karena dengan itulah aku membasuh lukaku.
Aku meilinda dan inilah kisah hidupku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Borealis77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Begitulah hari ini ujian disekolah Mei berlangsung.
Dengan mata pelajaran matematika dan kemudian sejarah,dijam berikutnya.
Bagi Mei itu bukanlah masalah yang sulit,karena ia juga memiliki otak yang lumayan encer di kelas.
Setiap selesai ujian ia akan berada di peringkat ke-2 atau ke-3 dan itu sudah sangat bagus bagi Mei.
Ia juga tidak mengambil les apapun untuk menunjang pelajarannya karena Mei tidak mau terlalu mengekang dirinya dan lebih suka mempelajari semua sendiri.
Baginya memiliki kepintaran tidak perlu di perlihatkan pada orang lain dan tidak perlu di sombong kan,karena"di atas langit masih ada langit"Meskipun kita pintar masih ada orang yang lebih baik dan pintar dari pada kita,jadi syukuri saja apa yang sudah ada.
Ujian itu dilalui oleh 2 sahabat itu dengan baik,meskipun mereka berteman dan bersahabat sangat baik tapi tidak ada dalam kamus mereka untuk bekerja sama di dalam sebuah ujian.
Pantang bagi mereka untuk melakukan kecurangan itu.
"Kriiingg"akhirnya waktu yang di berikan sudah habis dan semua siswa harus mengumpulkan pekerjaannya masing masing.
Note:
Maaf ya,setting cerita ini masih di tahun 90-an jadi belum ada ujian yang memakai laptop pada saat itu.
"waktu sudah habis anak anak,sekarang kumpulkan semua,selesai ataupun belum selesai!"perintah guru pengawas yang berjaga hari ini
"Ran,ayo..kumpul pekerjaannya,sudah jangan dilihat lagi,berdoa saja"Bisik Mei sambil tersenyum geli yang di sambut wajah cemberut Rani
Meipun berlalu pergi setelah membuat kesal Rani,mengikuti siswa yang lainya mengumpulkan tugas ujian kemeja guru di depan,kemudian mereka berlalu keluar menuju kekantin untuk sekedar melepas ketengangan ketika mengerjakan ujian tadi.
"Takk"
"Aww"teriak Mei
"Hei kenapa kau menjitakku lagi"ucap Mei
"Kau yang keterlaluan karena meninggalkanku,kau tau aku di datangi cowok menyebalkan itu lagi"ucap Rani
"Adrian?kenapa memangnya?kaukan biasa mengomelinya"tanya Mei penasarannya
"Masalahnya sekarang itu berbeda,sekarang dia malah menembakku didepan teman temannya,hiihh...malu sekali tau"ucap Rani lagi
"Ya,gpp juga ran,diakan ganteng juga tuh,hehehe" ucap Mei sambil menahan tawanya
"Ganteng dari Hongkong!!"sebal Rani
" Badan kurus kering,rambut gondrong gitu,ganteng dari mana coba"sungut Rani
"hahahaha"tawa lepas Mei
"Makanya kau jangan terlalu cantik,itu tidak baik untuk hati cowok cowok seperti Adrian,hahahah..."tawa Mei kembali
"Sudah.kau mau makan tidak,aku sudah sangat lapar ini.sangat menguras otakku ujian matematika tadi,dan kau bagaimana apa kau bisa?"tanya Mei pada Rani
"Hemm...lumayanlah,ada beberapa soal yang sulit but,it's ok,aku bisa mengerjakannya"ucap Rani lagi
"Hem baguslah,kau memang temanku yang terbaik"ucap Mei sambil tersenyum
Begitulah mereka berbincang ringan sambil makan di kantin,sembari membahas pelajaran yang di ujikan selanjutnya.
Tiada hari tanpa candaan bagi kedua sahabat itu.
"Kringgg"
Bel kembali berbunyi menandakan ujian ke dua akan dilaksanakan.
para siswa pun kembali kekelas masing masing demikian juga Mei dan Rani.
Kertas ulangan pun di baginlkan,dan mereka mulai mengerjakan soal itu.
Mei dan Rani begitu serius mengerjakan soal soal ujian mereka,hingga tanpa terasa 1 jam telah berlalu dan para siswa harus segera mengumpulkan tugasnya kemudian pulang kembali kerumah.
"Meii ayo pulang",ucap Rani yang berada disampingnya
"ia,ayo"jawab Mei sembari merangkul bahu Rani.
Merekapun keluar bersama kedepan pintu gerbang dan akan berpisah karena arah pulang yang berbeda.
"haii..sayangg...sudah mau pulang ya,barengan yuk"ucap seseorang dari arah belakang,Rani dan Mei pun berbalik kebelakang untuk melihat siapa yang ada di belakang mereka.
Mei hanya tersenyum geli sedangkan Rani jangan ditanya,wajahnya menjadi berubah 180" karena marah.
Ternyata yang memanggil seperti itu adalah Adrian,yang sangat tidak disukai oleh Rani.
"Sayang...sayang,sayang dari Hongkong!!!awas saja kalau kau berani memanggilku seperti itu lagi!!
Hardik Rani dengan wajah bak kepiting rebus.
"Pergi sana,jangan kau dekat dekat,aku tidak suka yaa!!ucapnya lagi
Adrian hanya tersenyum simpul sambil melayangkan ciuman jarak jauhnya,yang membuat Rani semakin naik pitam dan malu,dan ingin melempar Adrian dengan batu yang di pungut ya di jalan.
"Rani sudah,kau itu seperti orang kesetanan saja,dia hanya berkata seperti itu saja...tidak ada salahnya,itu hanya sebuah gurauan"ucap Mei untuk meredakan amarah Rani.
"kau bilang itu gurauan,dia itu melecehkan aku!!!ucap Rani lagi
"Baiklah ,baiklah sudah ya,kau jangan marah marah terus nanti kau cepat tua lho"canda Mei
"Ah kau Mei,ayo kita pulang...kesel aku kalau disini trus"
Akhirnya mereka pun,pergi dengan arah masing masing.
Namun tiba-tiba
"Aduh lupa!" Ucap Mei sambil menepok jidatnya
"Wah,bisa gawat nih kalau aku tidak ada di sana..datang belum ya dia?"gumam Mei sambil berjalan kembali kearah sekolahannya,tepatnya kewarung bakso didepan sekolah SMP 2 Tunas Bangsa,karena ia memiliki janji dengan Alexis
Berjalan mengendap ngendap mendekati warung bakso itu,dan melihat kedalamnya.
Karena keadaan warung yang agak sepi Mei leluasa melihat kedalam sambil memastikan apakah orang yang buat janji dengannya sudah datang atau belum.
Namun tiba-tiba dari arah belakang
"Heii kau mau mencuri ya!!teriak seseorang sambil menepuk bahu Mei membuat mei terjengkit karena kaget dan mengeluarkan kata anehnya
"Eh...tidak tidak..eh copot jantungku...ahhh kurang ajar!!!!"ucap Mei sambil memutar tubuhnya kebelakang dan mengelus dadanya karena kaget
"Eeehhhh....kauu!!!!ucap Mei sambil melotot kan matanya dan mengacungkan jari telunjuknya
Sedangkan yang jadi tersangka,tertawa terpingkal pingkal karena kelucuan yang terjadi pada Mei.
"Ha..haha..haha...hahah!!!!"tawa Alexis yang membuat wajah Mei semakin memerah karena malu
"Plakk"
"Awww"
Ucap Alexis karena mendapat pukulan di lengannya oleh Mei
"Hei..kau kenapa memukulku??"ucap alixis lagi
"Dan kau sendiri kenapa menertawakanku,apa kau pikir aku seperti badut yang sedang beraksi hahhh!!!!!kata Mei dengan muka yang merah karena malu
""hahahah...bukan begitu tapi kau seperti artis lawak yang sedang pentas"ucap Alex lagi sambil bercanda
"haha...haha...iya maaf"ucap Alex karena melihat wajah Mei yang cemberut
"Dan kenapa kau meneriakkiku pencuri,hah!!!ucap Mei lagi
"Yaaa...karena kau memang seperti seorang pencuri,dengan berjalan mengendap ngendap dan kepala celingak celinguk gitu,kau pikir apa yang ada dipikiran orang yang melihatmu"ucap Alex lagi sambil tersenyum
"Ya..yaa akukan harus memeriksa kedalam apakah aku telat atau tidak"ucap Mei sambil dengan wajahnya yang di tekuk
"Ya..kau sangat telat,ini sudah jam 12 lewat,kemana saja kau!!aku menunggumu disini dengan bosan kau yang salah kenapa aku yang harus menunggu dengan lama,untung saja kau datang kalau tidak,besok aku berencana mendatangi sekolahanmu"ucap Alexis lagi
"Untuk apa kau datang ke sekolahku!!"heran Mei
"Ya menagih utang mu lah!!ucap Alex sambil berjalan masuk kewarung dan menarik tangan mei
"Eh...eh..eh...kenapa kau menarikku"ucap Mei sambil berusaha melepaskan tangannya
"Supaya kau tidak kabur!!"ucap Alex
"Siapa juga yang mau kabur,Tapi aku beri tahu ya,aku tidak memiliki uang banyak untuk mentraktirmu makan"jelas Mei kemudian
"siapa yang memintamu mentraktirku,aku hanya memintamu menemaniku"ucap Alex kemudian
Dan mereka pun masuk kedalam warung bakso itu,serta memilih bangku di sudut ruangan dengan jendela besar dan pemandangan langsung kesekolah Tunas Bangsa.
