Seorang pemuda yang bereinkarnasi ke dunia kultivator dari Bumi, menjadi seorang ayah yang istrinya sudah meninggal di bunuh oleh ketamakan manusia, dia membesarkan anak itu dan mengajarinya kultivasi terhebat dengan bantuan system yang dia dapatkan saat baru menempati tubuh barunya di dunia kultivator.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dude Ucoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
“Tuan Iman, maafkan saya yang
datang tanpa memberitahu tuan”
Liona berjalan menuju Iman di
ikuti oleh patriak dan tetua keluarga sagara dan anbu tentunya.
“kanapa tuan putri disini, apakah
tidak ada tempat menarik di kota ini?” Iman bicara tanpa menunduk ataupun
memberi hormat.
“lancang, kamu berani tidak hormat
pada tuan Putri” salah satu tetua sagara langsung menerjang ke arah Iman dengan
kekuatan penuh ranah kaisar tahap tiga. Iman yang melihat itu hanya diam saja,
sambil tersenyum dia mengulurkan tangannya dan langsung mecengkram leher tetua
itu.
“apa, ranah kaisar tahap tiga
manjadi mainan di tangannya?” patriak keluarga sagara tekejut sekaligus takjub
dengan kekuatan Iman.
“kamu yang menjadi Putri atau dia”
setelah bertanya seperti itu iman menggerakan tangannya dan klik…. leher tetua
itu patah, Iman membuang tubuh tetua yang sudah tidak bernyawa it uke sampingnya
dan langsung membakarnya dengan api illahi. Semua orang yang menyaksikan adegan
itu merasakan ketakutan yang luar biasa, kaki mereka semua terasa lemas dan
punggung mereka sudah mulai mengeluarkan keringat dingin.
“kita di ciptakan sama, jika di anugrahi
kekuatan sudah kewajiban kita membantu yang lemah” ucap Iman berjalan kearah
Darma.
“kamu harus ingat apa yang ayah katakan
ini, walaupun kamu kuat bukan berarti bisa semena mena terhadap orang lain”
“baik ayah” Darma menganggung
samabil menjawab perkataan ayahnya.
“oh ya, kenapa tuan putri datang
kesini?” Iman berbalik dan mlihat Liona.
Bugh….
Liona langsung berlutut di depan
Iman, “tuan aku akan menyerahkan diriku pada tuan, asalkan tuan mau membantuku
mencari ramuan obat di hutan lowo di sebelah barat kota Langgar untuk mengobati
ayahku”
“hemmm, menurutmu seberapa
berharganya dirimu untukku” Iman berjongkok di depan Tuan Putri.
Para pengawal yang emilihat itu merasakan
amarah di hatinya, dia merasa iman sudah melecehkan sang putri yang sangat baik
dan berbudi luhur itu, namun di tidak bisa berbuat apa apa setelah meihat
sendiri kekuatan Iman.
“aku akan menjadi budak tuan seumur
hidupku”
“aku bisa hidup sendiri bersma
dengan anaku, menurutmu aku memerlukan sorang budak”
“tuan, tolong lah aku, aku akan
melakukan apapun yang tuan perintahkan”
“baik, bunuh dirimu sendiri sekarang”
“tanpa pikir panjang, Liona
langsung mengeluarkan belati dari cincin penyimpanannya dan langsung
menghujamkannya kearah tenggorokannya sendiri smabil memejamkan matanya, namun
tidak seperti yang di bayangkanya, tidak
ada rasa sakit dan belati itu tidak menembus tenggorokannya namun hancur
menjadi serpihan besi, Ketika dia membuka mata, dia melihat sebuah tangan
mungil menutupi lehernya.
“bibi, ayahku memang keras, namun
tekadmu sangat kuat, ayahku akan membantumu, jangan bersedih lagi” Darma
berdiri di belakangnya dengan tangan yang masih di leher Liona, dia terlihat
seperti anak yang sedang menyemengati ibunya.
Iman yang melihat itu tersenyum,
dan berkata “musuh yang mengincar kekaisaran adalah keluargamu sendiri, jadi
apakah tekadmu yang skarang mampu bertahan jika kamu harus membunuh keluargamu
sendiri?”
Mendengar itu liona tidak
menjawab, di hanya menunduk dan tanpa sadar airmatanya berlinang membasahi tanah
di bawahnya, dia sudah mengetahui informasi dari mata mata ayahnya yang terbunuh
saat pergi mencari bahan obat untuk ayahnya, saat di perjalanan dia tidak
sengaja menemukan pangeran ke delapan melakukan pertemuan dengan pihak
kekaisaran lain, namun dia ketahuan dan di serang namun berhasil melarikan diri
walupun dalam keadaan terluka parah, sebelum dia meninggal dia menyerahkan
token pangeran ke delapan dan memberikan mutiara perekam, dalam rekaman itu
terlihat pangeran kedelapan melakukan diskusi, dia akan menyerang kaisar dari
dalam dan kekasiaran lain itu akan menyerang setelah mendapat kabar jika sang
kaisar sudah meninggal.
“manusia tamak ada di mana mana,
serakah adalah salah satu sifat manusia yang mendasar, tidak peduli itu saudara
maupun orang lain, aku akan membantumu, mulai hari ini kamu tidak boleh jauh
dari ku” Iman masih dalam posisi berjongkok dan tersenyum Pada Darma. Ini adalah
misi dari system yang harus dia selesaikan, sekaligus menyelamatkan kekaisaran.
“bibi bangunlah, ayah sudah
berjanji padamu” Darma membantu Liona untuk bangun dan mengajaknya mengikuti
Iman kembali ke graha tamu.
“pilihlah kamar yang membuatmu
nyaman, mulai sekarang tidak ada pelayan dan pengawal yang boleh mengikutimu,
kamu akan hisup mandiri seprti orang biasa”
“baik tuan” ucap Liona
ambilmembungkuk.
“oh ya selain itu panggil aku Iman
dan di adalah anaku Darma” Iman menambahkan seelum kembali ke kamarnya.
“Bibi, maafkan ayahku, setelah
kemation Ibu, dia sangat membenci para bangsawan, tapi ayah tidak pernah mau
balas dendam, setidaknya itu yang di ajarkan padauk”
“bibi mengerti nak, mulai sekarang
aku akan menjagamu sperti anaku sendiri”
“terimakasih Bibi, jika bibi butuh
sesuatu aku ada di ruangan yang itu” darma berjalan kea rah kamarnya.
Sementara itu Iman sudah duduk
bersila di gazebo kecil yang ada di balkon kamarnya, tiba tiba susra system
terdengan.
Ding “tuan system merasakan ada
beberapa orang yang menysusup ke dalam kediaman sagara”
“hmmm” Iman tiba tiba menghilang
dari temapatnya.
Di temapt lain sepuluh orang
berpakain hitam dengan penutup wajah sedang berkumpul di sudt kediaman
Sagara yang sangat tersembunyi.
“satu, apa informasi yang kamu terima
itu dapat di percaya?”
“ya, aku sudah mengkonfirmasinya
berulang kali bahkan salah satu mata mata yang kita susupka menjadi pengawal
tuan kota juga megatakan jika putri Liona ada di kesiaman sagara ini”
“baiklah, kita menyebar saja
bentuk kelompok dua orang, satu, kamu sama aku, yang lainnya sialahkan buat kelompok
dan mulai menyebar”
Setelah itu memerka melesat ke
segala arah, Iman yang melihat ini langsung mengejar kelompok pertama yang
memberikan perintah, Ketika kedua orang itu sednag mengendap endap kea rah graha tamu, Iman menembakan
biji kacang kea rah orang yang memberikan perintah, seketika kepalnya berlubang
dan dia jatuh tak bernyawa, sedangkan rang yang di panggil satu itu ketakutan
melihat temannya sudah tak bernyawa, namun saat dia akan melangkah pergi, tiba
tiba aura yang sangat kuat menekannya.
“setelah datang kemari, kenapa
harus pergi secepat itu” Iman berjalan santai kearahnya.
Orang yang berbaju hitam itu
merasakan ketakutan yang luar biasa, tanpa sadar kakinay mulai bergetar, dia
ingin memohon agar tidak di bunuh namun tidak bisa berbicara. Namun iman sudah
ada di depannya dan mencengkram kepala orang itu dan menyerap ingatannya,
setelah itu dia membakar kedua tubuh orang berbaju hitam itu dan menghilang.
“system, bagaimana car membunuh
mereka dalam sekali serang, aku terlalu malas mengejar mereka satu persatu”
Ding “Tuan bisa membeli snjata di
toko system yang bisa tuan kendalikan dari jarak jauh”
“katamu aku tidak bisa mengunakan
poin system, bagaiman caranya aku membeli senjata seperti itu”
Ding”tuan boleh ngutang dulu,
namunterbatas jika itu bisa membantu tuan dalam menjalankan misi”
“sialan kamu system, kenapa kamu
berbelit belit seperti mengurus surat surat di kantor yang nggak jelas itu, kan
bisa mengijinkan aku memakai poin system, lagian itu tak terbatas, kenapa harus
ngutang dulu”
Ding “ ini adalah hukuman buat
tuan yang pemalas biar tuan bisa bersemangat menyelesaikan misi”
“dasar system, ok-lah… apa yang
kamu sarankan!”
Ding “apa yang tuan inginkan?”
“kenapa kamu nanya lagi sama aku?”
iman hampir memuntahkan darah karena kesal mendengan pertanyaan system.
Ding “system tidak bisa membaca
apa yang tuan inginkan”
“baiklah… baiklah, aku ingin
senjata snipper seprti yang ada di bumi, bisa menjangkau puluhan kilometer dan
bisa membunuh dewa sekalipun” jawab Iman karena kesal.
Ding “poin pengalaman sudah do
alokasikan untuk senjata jarak jauh, silahkan tuan lihat di penyimpanan system”