NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tersurat

Cinta Yang Tersurat

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:61.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Kisah cinta dua remaja yang membawa mereka pada impian untuk sehidup sesurga.

“Lima tahun lagi aku akan datang melamarmu, tunggu aku” kalimat itu meluncur begitu lantang dari lisan seorang pemuda berseragam putih abu, di hadapannya seorang perempuan berjilbab putih yang menjulur menutupi hampir seluruh tubuhnya tengah tertunduk malu.

“Tak perlu mengikatku dengan janji. Bila aku takdirmu, kita pasti akan bertemu. Untuk sekarang, kita kerjakan bagian kita masing-masing, aku dengan hidupku, kamu dengan hidupmu. Perihal temu, datanglah bila sudah benar-benar siap. Itu juga bila belum ada yang mendahuluimu.” Helaan nafas terdengar menjadi pamungkas dari ucapan gadis itu.

Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia?
Atau justru hadir orang yang mendahului?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pupus Sudah

Kamilia berjalan gontai ke arah mobil yang sudah menunggu di ujung gang, rumah kontrakannya yang berada di dalam gang membuat mobil tidak bisa masuk.

Seseorang yang mengaku suruhan ibunya datang untuk menjemput, Kamilia pun memastikan dengan memotret orang tersebut dan mengirimkannya pada sang ibu yang menjawab benar bahwa orang tersebut yang akan menjemput Kamilia pulang.

Meskipun sudah mandi dan keramas tapi tetap saja belum bisa menghilangkan rasa lelah yang Kamilia rasakan pasca hampir dua malam dirinya kurang tidur.

"Huft ..."Kamilia menghembuskan nafasnya kasar, kabar yang ibunya berikan sungguh mengganggu pikirannya, dalam hati terus bertanya-tanya siapakah gerangan yang datang melamarnya.

Mengingat kabar dari Elisha tentang kepulangan Ariq, hatinya menghangat, seulas senyum terbit di bibirnya, rasa bahagia menyeruak dalam dada membayangkan jika yang akan datang nanti malam ke rumahnya adalah kekasih hatinya yang sudah dia tunggu selama lima tahun dua minggu.

Namun ingatan tentang Omanya Feli yang juga melamarnya tiba-tiba kemudian menghampiri. Mungkinkah beliau membuktikan ucapannya, tapi sejak hari itu tidak ada lagi kabar apapun yang didengarnya dari Feli, biasanya anak itu akan selalu update info terbaru tentang keluarganya.

Entahlah, Kamilia jadi pusing memikirkannya. Bingung apa yang akan dijawabnya jika nanti ditanya apakah dia menerima atau tidak pinangan itu, tapi azam dalam hati akan janji seseorang lima tahun yang lalu masih begitu kuat. Kamilia menghembuskan nafasnya, dia tahu apa yang harus dikatakannya nanti.

Dua jam waktu yang dibutuhkan untuk Kamilia sampai di kampung halamannya. Suasana asri karena tanaman dan beberapa pohon buah jambu dan mangga di halaman rumahnya membuat matanya segar.

Tepat pukul lima sore dia sampai, lelah yang dirasakan sedikit terobati karena tidur selama perjalanan. Kamilia melangkah dengan senyum bahagia, melihat rumah tempatnya dilahirkan dan tumbuh membuat energinya kembali menyala. Sudah tiga bulan dia tidak pulang, dan rasa rindu sudah sangat menggunung.

"Assalamu'alaikum, Bu, Pak, Teteh pulang ..." Kamilia memasuki ruang tamu yang tampak lenggang, tak ada siapapun di sana.

Kamilia melanjutkan langkahnya, arah dapur menjadi tujuannya karena dari sana terdengar suara riuh. Benar saja, dilihatnya sang ibu uang sedang memberi intruksi kepada beberapa keluarga dan tetangga yang ada di sana, mereka sedang membuat kudapan dan sebagian memotong sayuran, semua tampak sibuk, dapur yang biasanya bersih dan rapih kini tampak penuh dengan barang-barang dan orang-orang.

"Assalamu'alaikum Bu" suara Kamilia sedikit meninggi karena sang ibu yang tak kunjung berhenti berbicara.

Semua mata menatap ke arah sumber suara, serempak semua menjawab salam Kamilia.

"Alhamdulillah ..." ucap semuanya,

"Akhirnya calon pengantinnya pulang" ujar salah satu bibi Kamilia melihatnya dengan tatapan berbinar,

"Teh, sudah datang? Maaf ibu gak tahu teteh sudah pulang, ini lihat," Ibunya Kamilia menunjukan beberapa kesibukan yang tampak di dapur.

Kamilia memasuki kamar yang sudah tiga bulan tidak ditempatinya itu. Setelah menyalami sang Ibu, keluarga dan tetangga Kamilia memilih merebahkan tubuhnya, dia belum sempat bertanya lebih lanjut perihal siapa sebenarnya tamu yang akan datang melamarnya.

Mata hampir saja terpejam, untunglah kumandang adzan Maghrib menjadi alarm untuk Kamilia kembali terjaga.

Bersamaan dengan itu suara notifikasi pesan masuk pun terdengar dari ponsel milik Kamilia, dia memilih untuk berlalu menuju kamar mandi yang memang berada di luar kamarnya.

"Teh, sudah pulang?" Pak Husen, ayahnya Kamilia tersenyum melihat anak gadisnya yang baru keluar dari kamar. Tadi mereka belum sempat bertemu karena Pak Husen yang sedang berada di kolam ikan yang jaraknya sedikit jauh dari rumah mereka.

"Iya, Pak. Bapak, sehat?" Kamilia mencium punggung tangan sang ayah takzim, keduanya pun berbincang beberapa saat dan kembali kepada aktifitas masing-masing. Kamilia menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, sementara Pak Husen pamit untuk menuju masjid.

Lantunan suara Al-Qur'an terdengar merdu, mengisi setiap sudut kamar yang selama tiga bulan ini tidak ditempati pemiliknya. Kamilia mengakhiri tilawahnya dengan bacaan Tashdiq, dia mencium Al-Qur'an sebelum menyimpannya.

Tok ...tok ...tok

"Teh ..." Athar, adik dari Kamilia datang menghampiri sang Kakak, dia baru pulang kuliah hingga baru sempat menemui sang kakak.

"Gimana kabarnya, Dek, sehat?" tanya Kamilia sembari mengusap lembut kepala sang adik yang tengah menunduk mencium punggung tangannya.

"Alhamdulillah, Teh" balas sang adik menatap penuh kerinduan kakak satu-satunya yang biasanya selalu bersama tapi kini harus berpisah karena tugas sang kakak.

"Kata Bapak akan ada tamu yang melamar, Teteh" tanya Athar lembut, tangannya masih menggenggam tangan sang kakak di atas pangkuannya.

"Iya katanya ..." jawab Kamilia sembari tersenyum.

"Kata Bapak setelah Isya mereka akan datang"

"Kita tunggu saja"

"Kamu sudah makan? Bersih-bersih sana, biar makin ganteng" titah Kamilia mendorong sang adik agar beranjak dari hadapannya.

"Kangen Teteh aku tuh ..."rajuk Athar manja, meskipun sudah berbadan tinggi, sudah kuliah semester lima dia tetap bermanja-manja jika bersama sang kakak.

"Idih masih manja, gak mali sama pacar?" ejek Kamilia,

"Enggak, lagian aku mana punya pacar, sorry ya, mendingan belajar" sanggah Athar mencebikkan bibirnya.

"Heummm, iya kah? Masa adik teteh yang ganteng ini belum punya pacar, emang gak ada yang mau?" tanya Kamilia tidak percaya,

"Yang mau banyak Teh, tapi akunya yang pemilih, belum ada yang klik di hati. Lagi pula aku pingin sukses dulu pendidikan dan pekerjaan." terang Athar yang malah tiduran dengan beralaskan pangkuan Kamilia yang masih berbalut mukena.

Dering suara panggilan masuk di ponsel Kamilia menghentikan obrolan santai kakak beradik itu, Athar pamit keluar setelah sang kakak menerima panggilan masuk di ponselnya.

"Assalamu'alaikum, El" sapa Kamilia lembut,

"Kamil kamu kemana aja sih dari tadi, pesanku gak juga dibaca" sentak Elisha tanpa menjawab salam, hal yang tidak aneh bagi Kamilia, dia langsung menjauhkan ponsel dari telinganya karena suara Elisha yang membuat telinganya tidak nyaman.

"Jawab salam dulu El"

"Oiya, wa'alaikumsalam, lupa." jawabnya tanpa rasa bersalah,

"Maaf, aku baru selesai shalat dan tadarus pas mau buka ponsel Athar keburu datang jadi kami ngobrol dulu" Kamilia menjelaskan alasan dirinya belum membalas pesan dari sahabatnya,

"Sekarang kamu buka pesan aku dan baca, aku harap kamu kuat. Dan ingat, kamu enggak sendiri, aku orang pertama yang melabrak dia ketika nanti ada kesempatan." ucap Elisha menggebu-gebu,

"Ada apa sih? Kok kayak kesal gitu?" tanya Kamilia yang memilih membuka dulu mukena nya, karena akan wudhu lagi setelah terdengar sayup-sayup suara adzan Isya.

"Pokoknya apapun keputusanmu aku mendukungmu, aku yakin kamu akan mendapat pengganti yang lebih baik. Pacarku datang, aku harus pergi, jangan nangis ya. Pokoknya aku akan selalu mendukungmu. Assalamu'alaikum." Elisha buru-buru mengakhiri panggilannya karena kekasihnya sudah datang menjemput.

Perlahan Kamilia membuka aplikasi pesan di ponselnya, dia scroll pesan masuk untuk mencari pesan dari Elisha yang sudah tertumpuk pesan-pesan di grup dan dari murid-muridnya.

"Kamil, RS tempat aku kerja kedatangan direktur baru, dan kamu tahu dia siapa? Ini aku kirim fotonya bersama seseorang yang mengaku sebagai tunangannya"

"😠😠😠"

Begitulah pesan yang dikirim Elisha, tidak lupa emot marah dia lampirkan di pesan selanjutnya di susul sebuah foto yang masih buram karena belum diunduh oleh Kamilia.

Deg ...

Seketika jantungnya seakan berhenti, foto dua orang dokter yang tengah saling menatap dengan senyum bahagia di wajah masing-masing membuat rasa sesak yang teramat di dada Kamilia.

Kamilia tahu betul siapa dokter laki-laki yang ada di foto itu, dialah laki-laki yang selama lima tahun dua minggu ini ditunggunya, laki-laki yang memintanya menunggu selama lima tahun dan akan datang untuk menghalalkannya.

Pesan dari Elisha menguatkan dugaan Kamilia jika wanita cantik dengan rambut hitam panjang yang begitu indah, berpakaian sama dengan laki-laki itu adalah wanita yang Elisha sebut sebagai tunangan laki-laki itu.

Air mata Kamilia seketika terjun bebas tanpa bisa dicegah, semakin deras ketika Elisha mengirimkan screenshot dari grup angkatan SMA nya, beberapa foto kebersamaan keduanya yang dikomentari banyak anggota grup untuk mengucapkan selamat atas tunangan laki-laki itu.

Dunia Kamilia seakan runtuh, keyakinan hatinya ternyata tidak mendasar, laki-laki yang dikiranya akan mampu membuktikan ucapannya ternyata salah. Ingatannya kembali ke masa SMA dulu, diliriknya tumpukan surat yang dia simpan di sebuah kotak kardus di atas lemari. Membuatnya kembali semakin tergugu, tidak mampu menahan tangisnya lagi.

"Astaghfirullah" ucap Kamilia lirih, pupus sudah hadapannya, sia-sia sudah penantiannya, namun Kamilia tidak menyesali karena dengan keputusannya menunggu dengan setia sesuai batas waktu yang ditentukan laki-laki itu telah dia penuhi.

"Ariq ..." gumamnya,

1
Yhanie Shalue
kamil mau lahiran,, semoga semuanya lancar dan sehat ya mil
Meli Anja
kamil mau melahirkan...semoga lancar lahirannya....lanjut kak
dyah EkaPratiwi
Ketuban pecah itu, wah otw anggota baru ini, ayo semangat sembuh cakra buat debay
Mukmini Salasiyanti
gercep dong, bang Cak......
mo melahirkan ituuuu........

Aaaaa Ariq.....
😘🥰😍
Meli Anja
kalau cakra tau ariq cinta masa lalunya kamilia ..dia tambah drop atau jadi tenang ya?secara dia bisa menitipkan kamil dan anaknya ke orang yang tepat mungkin?lanjut kak
Mukmini Salasiyanti
Speechless....
whatever...
Fighting, Cakra!!!

Baarokallohu fiiki...
Lanjut dan semangat, Author qu??
🥰😍
Chu Shoyanie
Aku fikir aman ko,Ariq tau&ngerti ,apalagi semua lulusan pesantren
Yhanie Shalue
ikut nyesek baca part ini Thor,, berharap cakra bisa sembuh tp kok kemungkinan kecil,, smg nanti cakra tahu kisah siapa kekasih kamil dulu trs cakra meminta Ariq untuk menggantikan nya seandainya cakra bener2 udah tiada😌
dyah EkaPratiwi
Huhh nggak bisa bayangin gmn perasaan cakra, semangat cakra. Semoga menemukan bahagianya. Semangat sembuh
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up thor..
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Mukmini Salasiyanti
Semangat, Cak!
😘🥰😍
Meli Anja
lanjut kak
Lies Raylan
makasih Author, ayo terus lanjutkan dan tetap semangat.........
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah, semangat sembuh cakra buat anak istri
Lies Raylan
atau Author akan "membunuh" Cakra ?
karena, biasanya orang yang abis koma, sadar biasanya terus bobok untuk selamanya. se akan2 kesadarannya itu hanya untuk berpamitan/meninggalkan kesan yang baik.
begitukah Author ?
Lies Raylan
wow, lama amat ya........
dosa lho bikin orang penasaran
Meli Anja
lanjut kak
Mukmini Salasiyanti
maaf, thorqu..
aqu suudhzon ni ma, Author...
seperti melambat lambatkan kesembuhan Cakra....
pdhl, deg deg an jg aqu nunggu next Bab nya....
🥰😍🤣
Semangat, thorqu!!!!!
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah, ayo semangat sehat cakra buat baby dan kamilia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!