NovelToon NovelToon
The Miracle Exists

The Miracle Exists

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:53k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

(DALAM TAHAP REVISI DARI BAB 21-40 ALUR AKAN SEDIKIT DIRUBAH DARI SEBELUMNYA)🙏
Bismillahirrohmanirrohim.
Erlang tak pernah percaya jika keajaiban itu ada, hidupnya setiap hari penuh dengan rasa sakit mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang tak pernah usai, menjadi anak broken home membuat Erlang jadi pribadi yang sangat dingin bahkan tak tersentuh.

Hidup Erlang mulai berubah ketika bertemu dengan seorang gadis cantik yang berhasil memikat hatinya.

Bagaimana Erlang membuat Arsyi mencintainya? dan apakah Erlang berhasil keluar dari hidup penuh kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TME 8

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

Kepala Arsyi sudah terasa pening mendegar ocehan orang-orang tidak punya sopan santu ini membuat jengkel saja. Tentunya Arsyi tak sebaik itu terkadang ketika memasuki masa-masa sebentar lagi pms Arsyi akan berubah galak, Farida saja tak berani kadang terkena sasaran empuk sahabatnya satu ini.

Sekarang apa masih pagi orang-orang sudah membuat keributan sangat menguji kesabaran Arsyi. Sudah tidak tahan melihat Deka dan teman-teman laki-laki itu ditambah lagi mereka telah mengganggu ketenangan para pengunjung dengan santai Arsyi memanggil manager restoran tersebut.

"Manager tolong urus mereka, usir sekalian juga boleh tidak masalah."

"Woi cewek aneh siapa lo ngusir-ngusir kita dari sini memang ini restoran punya lo apa!"

"Betul restoran ini memang milik mbak Arsyi," bukan Arsyi yang menjawab melainkan seorang manager tadi Arsyi panggil.

Malu sekali Gita mulutnya langsung bungkam mendengar ucapan manager restoran. Orang-orang tertawa melihat Gita mempermalukan diri sendiri.

"Kita pergi dari sini yank!" ajak Gita pada Deka.

"Awas lo ya tunggu pembalasan gue!"

Arsyi tidak menanggapi ucapan Deka, dia acuh saja toh Arsyi hanya ingin sarapan dengan tenang tidak ada keributan.

"Untuk semua pengunjung mohon maaf atas ketidak nyaman kalian semua, sebagai permintaan maaf kami, saya akan memberikan menu baru di restoran secara gratis anggap saja untuk mencoba lebih dulu sebelum dijual."

Semua orang senang mendengar perkataan Arsyi, gadis itu masih sangat muda tapi sudah memiliki usaha sendiri.

Benar restoran milik Arsyi baru berdiri satu tahun tapi tak pernah sepi. Arsyi bekerja sama dengan Farida untuk mendirikan usaha mereka hingga berkembangan restoran sahabat ini. Walaupun begitu mereka berdua masih tetap bekerja, sekarang Arsyi sudah melanjutkan study S2nya sementara Farida masih fokus kerja setelah lulus S1.

Kedermawanan Arsyi membuat orang-orang berterimakasih setelah suasana di dalam restoran tenang Arsyi kembali duduk.

"Heran deh orang-orang sekarang udah nggak ada sopannya. Sok jago di depan banyak orang dikira biasa saja tidak masalah."

Arsyi tersenyum mendengar komentar Farida. "Sudah biar saja mereka telah pergi ini."

"Sekarang ini dunia nggak baik-baik aja ya Arsyi."

"Why? Kok ngomong gitu."

"Lihat aja kelakuan mereka tadi udah salah malah nyolot bukannya minta maaf terus nggak malu peluk-pelukan di depan banyak orang tahu sendirikan Arsyi hal begitu sekarang udah dianggap bisa. Orang maksiat dianggap biasa orang buat baik dibilang sok alim lah, sok ini lah, sok itu lah."

"Setidaknya walaupun zaman sekarang sudah seperti ini maksiat dianggap biasa disekitar kita ataupun diluar sana pasti masih ada orang baik, masih ada orang yang nggak mau melakukan maksiat, masih ada orang mau menjaga dirinya dari hal-hal semacam itu."

"Apa yang lebih susah menurut lo Arsyi mengaja diri dari maksiat atau ada hal lain lebih dari itu."

Deg...

Rasanya pertanyaan Farida langsung menancap di hati. Arsyi bahkan tidak dapat menjawab secara langsung gadis itu memejamkan matanya tanpa ada yang sadar jika air mata telah membasahi sudut mata Arsyi tidak tahu apa yang membuat dirinya menangis.

"Merasa sudah lebih baik dari orang lain," jawab Arsyi lirih, dia merasakan sekujur tubuhnya merinding.

"Sombong itu memang kadang tidak disadari aku pernah merasa berperilaku lebih baik daripada orang lain. Padahal aku tidak berhak membandingkan diri lebih baik dari orang lain, padahal aku tidak tahu aslinya orang itu mungkin lebih baik dariku. Hanya saja aku kadang tidak sadar Allah selalu menutup aibku tapi hati ini sudah sombong."

Farida tertegun dia juga pernah merasakan hal yang sama bahkan tadi dirinya sempat membandingkan diri sendiri dengan Gita, Farida merasa sudah lebih jauh lebih baik daripada Gita.

"Astagfirullah hal-adzim, terimaksih telah mengingatkan aku Arsyi," sahut Farida setelah Arsyi mendengar penjelasannya.

Kata-kata Farida membuat Arsyi bingung padahal dia sedang membicarakan diri sediri barusan kenapa Farida malah berterimakasih.

Orang yang berada di sebelah meja Farida dan Arsyi tanpa sadar menyimak setiap obrolan dua gadis di samping mereka.

"Kesimpulannya satu kita harus bisa mengendalikan diri sendiri jangan sampai sombong itu tertanam dalam hati."

"Kamu benar Farida, udah yuk pulang kita harus berangkat kerja," ajak Arsyi sadar jam sudah menujukan pukul 8:00.

Hari mulai beranjak siang Arsyi dan Farida bergegas kembali ke apartemen untuk membersihkan diri setelah itu berangkat kerja seperti biasa.

Di restoran teman Arsyi dan Farida makan tadi Hasbi dan Erlang masih berada disana kedua masih saling terdiam setelah mendengar obrolan Arsyi dan Farida.

Di dalam kepala dua laki-laki dewasa itu tidak ada yang tahu kecuali mereka sendiri sekarang keduanya sedang memikirkan apa.

"Lang aku mau bicara serius sama kamu," ucap Hasbi memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Besok kita bicara serius hari ini tidak bisa."

"Baiklah aku akan sabar bahkan sudah sangat sabar sekali Erlang."

"Lalu?"

"Astagfirullah susah emang ngomong sama batu, intinya besok tidak boleh ditunda lagi." Erlang hanya mengangguk setuju tanpa berkata apapun lagi.

15 menit berlalu mereka berdua berpisah Hasbi bergegas pergi ke kantor sedangkan Erlang menuju kosan jam 11 nanti dia baru masuk bengkel jadi masih ada waktu untuk berada dikosan.

Sampai dikosan setelah membersihkan diri Erlang bergegas membuat laptopnya seperti sedang melihat hal penting saja.

Lama Erlang berada di depan laptop samai tidak terasa waktu kerjanya sudah tiba Erlang bersiap bergegas untuk pergi menuju bengkel tempat kerjanya selama ini.

Di Elang group.

Hasbi sudah pusing memikirkan semua urusan kantor ditambah pemilik Elang group belum juga mau bicara dengannya.

"Kapan sih dia mau menunjukkan diri perusahaan udah sebesar ini masih aja belum mau keluar kalau ginikan gue yang pusing gue juga pontang panting tiap hari, duit sih banyak tapi kalau kayak gini mau mati berdiri gue rasanya."

"Bohong lah Has mati berdiri yang ada cuman kecapean tingkat tinggi jelas nggak sampai mati berdiri lagipula kan masih ada gue bantu lo disini."

"Aji, Aji. Lo bukan bantuin malah nyusahin. Ini kasih beberap berkas sama Arsyi dia bisa bantu kita."

"Ngandelin ketua manager lagi?"

"Mau gimana lagi toh dia kagak keberatan ini janji yang terakhir gue udah pusing."

Walaupun sekarang Arsyi sudah menjabat sebagai ketua seluruh manager di Elang group tapi banyak yang belum tahu jika Arsyi adalah ketua seluruh manager Elang group karena identitasnya yang disembunyikan.

Aji terpaksa menemui Arsyi agar bisa membantu menyelesaikan dokumen tidak dimengerti oleh Hasbi. Sebenar Aji merasa tidak enak tapi dia tak tahu harus gimana lagi.

1
Yani
Cerita yang bagus ga bertele" singkat padat happy ending ttp semangat berkarya terus 👍👍👍💪💪💪❤❤❤🙏🙏🙏
Yani
Cerita yang bagus sayang udah tamat tapi ga thor happy ending ttp semanat thour minal Aidin walpa izin juga 🙏🙏
Yani
Selamat buat Arsyi dan Etlang semoga menjadi kelearga SAMAWA
Yani
Setelah sukses baru mengakui anaknya
Yani
Semoga lancar sampai hari H
Yani
Alhamdulillah lamarannya di terima
Yani
Jeng....... bikin tegang
Yani
Bikin deg-degan ni semoga di terima lamarannya sama ayah Alvan
Yani
Semoga di terima lamarannya Erlang
Yani
Duh senengnya tinggal bicara sama ayahnya Alvan
Yani
Kira" mau bicara apa ya Erlang
Yani
Arsyi takut dengan perasaannya takut ga berjodoh sama Erlang
Yani
Ayah Alvan menjaga putri" dengan baik
Yani
Di kantin rame kayanya gara" ada Abiyan dan Ratara
Yani
Sama" sudah jatuh cinta tu belum nyadar dua" nya
Yani
Tenang Arsyi bukan siapa" ko
Yani
Tau ga bisa di ajak becanda masih aja di candain
Yani
Abiyan baru inget punya janjo
Yani
Kasian Erlang jadi menyakiti diri sendiri karena ulah orang tuanya
Yani
Kasian Erlang butuh konsultasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!