NovelToon NovelToon
THE TALE OF ZELVA

THE TALE OF ZELVA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ichasthetic

Zelva Althea Bahran merupakan gadis berusia 15 tahun berparas cantik nan imut. Tapi jangan tertipu dengan wajahnya yang terbilang polos, karena itu hanya cover. Kelakuannya 180 derajat berbanding terbalik. Jahil, barbar dan absurd.

Gadis itu biasa dipanggil Zelva, tingkahnya mampu membuat siapa saja tertarik padanya, termasuk 4 Prince SMA Nusa Bangsa.

Memiliki dua kakak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda.

Gadis itu juga mempunyai 5 sahabat. Mereka bersahabat sejak SMP.

Ini kisah seorang gadis cantik namun barbar yang harus menghadapi berbagai kejadian yang tak pernah terlintas dipikirannya. Kisah tentang percintaannya, keluarganya dan persahabatannya tertera di cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichasthetic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08. PERASAAN ANEH

"Ingus gue nempel di seragam kakak, hahahaha." Zelva menunjuk seragam Tezza yang terkena ingusnya.

"Nyusahin!" Tezza melepaskan seragamnya, menyisakan kaos putih ditubuh lelaki itu. Ia melihat seragam tersebut dan benar saja ada bekas ingus.

"Sini gue bersiin." Zelva mengadahkan telapak tangannya, meminta seragam Tezza agar ia bersihkan.

"Gak usah."

"Sini."

"Gak."

Keras kepala sekali cowok ini.

Zelva menatap Dilma. "Dil, lo beliin tisu basah dong." Zelva menyuruh Dilma untuk membeli tissue basah.

"Oke." Dilma mengajak Senna untuk menemaninya. Mereka berdua keluar dari kelas tersebut.

Bastian menghampiri Zelva. "Imut banget lo." Bastian mengacak gemas rambut Zelva.

Gimana tidak imut? jika mata sembab, hidung memerah dan pipi basah akibat air mata. Sungguh keempat lelaki itu sangat gemas melihat Zelva. Apalagi Alex yang giginya bergelematuk, ingin menggigit gemas pipi chubby itu.

"Apa!" Zelva melototi Bastian.

"Bukannya galak tapi tambah gemes."

Zelva hanya memutar bola matanya malas, lalu duduk di bangku yang berada disebelah bangku Tezza.

"Kakak-kakak gak ada jam pelajaran?" tanya Zelva. Memandangi keempat lelaki itu satu persatu yang telah duduk dibangku.

"Gak ada, lagi jamkos," jawab Alex yang diangguki Zelva.

"Lo?" tanya Tezza pada Zelva. Dengan tatapan datar yang terarah pada gadis itu.

"Bolos keknya." Zelva menjawab santai. Gadis itu menatap sekelilingnya.

"Dasar!"

Zelva menjulurkan lidahnya ke arah Tezza.

Tezza semakin gemas pada gadis itu. Ia tersenyum sangat tipis yang tidak dapat dilihat oleh siapapun.

"Ini minumnya siapa?" Zelva menunjuk air kemasan botol yang berada di meja yang ia tempati.

"Punya gue, kenapa? Lo haus?" Feron balik bertanya.

Bangku yang diduduki Zelva adalah bangku milik Feron.

"Iya." Kerongkongan Zelva terasa kering, akibat aksi lari-larian, teriak, terbahak dan menangis. Seragam gadis itu juga terlihat sedikit basah, dan keringat yang menjalar di leher dan pelipisnya. Ia baru rasakan saat ini, seperti sedang berada di gurun pasir saja, haus dan panas.

"Minum aja."

Zelva mengambil air tersebut, namun tiba-tiba dirampas oleh Tezza. Lelaki itu langsung meminumnya hingga tandas.

"Kok? Nyebelin ih! gue haus." Zelva memukul bahu Tezza. Ia melayangkan tatapan tajam kearah lelaki itu.

Cowok sialan!

Tezza hanya menatap Zelva datar. Ia tak merasa kesakitan saat bahunya dipukul. Baginya seperti dipukul bocil umur 3 tahun.

"Kasian Tez, tuh cewek haus," sahut Alex.

"Bodo."

"Jahat," gumam Zelva yang masih dapat didengar Tezza.

"Nih minum." Tezza menyodorkan air minum miliknya pada Zelva. Sebenarnya ia tidak ingin Zelva meminum air milik Feron.

Entah apa, tapi ia tidak suka saja.

"Gak mau, ada racunnya." Zelva mengerucutkan bibirnya, kesal.

"Ngambek dia, Tez," sahut Feron. Ia terkekeh gemas melihat Zelva.

Tezza mencibir gadis itu, "gak usah sok ngambek, muka lo jelek." Itu hanya alibinya, padahal ia tengah menahan gemas.

"Minum aja, aman itu. Kalo pun ada racun, daritadi Tezza udah mati." Tezza menatap Bastian tajam. Sementara yang ditatap hanya cengar-cengir.

"Mau minum gak?" Tezza bertanya dengan raut wajah datarnya.

"Mauuu."

"Yaudah minum."

Zelva mengambil air tersebut lalu meminumnya.

Tezza memandangi gadis itu saat minum dan terlihat menggemaskan dimatanya.

Pengen cubit pipinya.

"Nama lo siapa?" tanya Feron pada Zelva.

"Nih." Zelva menunjuk name tag nya.

"Zelva?"

Zelva mengangguk. "Tapi panggil Vava aja," ucapnya yang diangguki Feron.

"Lo kelas berapa?" Tangan Alex mencubit pipi Zelva, saking tidak kuatnya menahan gemas.

Zelva menatap Alex tajam. Ia melepaskan tangan lelaki itu dari pipinya. "10 IPS 2."

"Gue cekek, mati lo," gumam Tezza yang tidak didengar oleh mereka. Ia kesal saat melihat Alex mencubit pipi Zelva.

"Sumpah Va, lo gemesin parah. Pipi lo kyut kyut. Pengen gigit." Alex menggeram gemas. Tangannya gatal ingin kembali mencubit pipi chubby itu, namun ditepis kasar oleh Tezza.

"Gak usah cubit-cubit."

"Dihh bukan pipi lo yang mau gue cubit, kenapa lo yang sewot?"

Tezza menatap Alex tajam. "Ntar pipi nya merah."

"Gue cubit nya gak bakalan keras kok, lagian habis cubit gue bakal usap-usap manja."

Tezza ingin membalas ucapan Alex, namun suara Zelva menghentikannya. "Ck! Kenapa pada ributin pipi gue sih! Keknya gue harus beli alat penirus pipi, supaya pipi gue gak dicubit-cubit lagi." Zelva berdecak kesal.

Alex, Bastian dan Feron terkekeh melihat wajah kesal Zelva yang menurutnya sangat menggemaskan. Sementara Tezza hanya diam sambil menggigit pipi dalamnya, saking gemas dengan gadis itu. Ini pertama kali, Tezza tertarik dengan seorang gadis.

Zelva menoleh kearah Tezza yang duduk disebelahnya. "Kak."

"Hm"

"Boleh pinjam hp?"

Tezza menaikkan satu alisnya. "Gak boleh."

Untuk apa cewek ini pinjam hp nya?

"Pinjam sebentar doang."

"Gak. Hp lo mana?"

"Ketinggalan dikelas, jadi gue pinjam ya, sebentar aja gak sampe semenit."

"Gak."

"Kak."

"Gak."

"Ayolah kak."

"Gak!"

"Yaudah gue pinjam ke teman kakak aja."

Tezza merogoh saku celananya, lalu mengambil ponsel. "Nih." Ia menyodorkan benda pipih tersebut.

Zelva tersenyum manis. "Makasih." Gadis itu mengambil ponsel Tezza.

"Nyusahin!"

Zelva tidak membalas ucapan Tezza. Ia membuka kamera ponsel lalu melihat wajahnya pada kamera depan. "Ihh muka gue lecek banget," gerutu gadis itu.

"Baru nyadar?" cibir Tezza yang selalu memperhatikan Zelva.

Zelva menatap nyalang kearah Tezza, menambah kesan imut diwajahnya.

Ahh Tezza ingin sekali mencubit kedua pipi chubby gadis itu.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Dengan jahilnya, Zelva malah berselfie di ponsel milik Tezza. "Cantik banget gue." Zelva memperlihatkan hasil jepretannya pada Tezza. "Cantik kan?" tanya gadis itu.

"Jelek, hapus!" titah Tezza saat melihat hasil foto Zelva.

"Gak mau."

"Ck! Sini hp gue." Tezza mengadahkan satu telapak tangannya, meminta ponsel.

Zelva menyerahkan ponsel tersebut pada Tezza. "Makasih." Zelva tersenyum manis.

"Hm." Tezza mengambil ponselnya. Ia menaruh ke dalam saku celana.

Senna dan Dilma pun datang membawa tisu basah. "Ini Va." Dilma menyodorkannya pada Zelva.

Zelva mengambil tisu tersebut, lalu membukanya. Ia mengambil sehelai tisu untuk membersihkan seragam Tezza.

"Nih." Zelva menyerahkan seragam yang sudah ia bersihkan pada pemiliknya.

Tezza mengambilnya lalu memakai seragam tersebut.

"Teman-teman sekelas kakak mana?" Senna bertanya. Ia baru menyadari bahwa tidak ada murid-murid lain selain mereka di kelas ini.

"Kita usir," jawab Feron.

"Usir?"

"Iya."

"Serius?" Feron menganggukkan kepalanya.

"Ayok balik," kata Dilma pada kedua sahabatnya.

"Eh iya ayok." Senna menyahut. "Kita ke kelas ya kak, makasih," sambungnya sopan.

"Iya, sama-sama, belajar yang benar, lain kali jangan ganggu orang lagi," peringat Alex pada ketiga perempuan itu.

"Dadah." Zelva melambaikan tangannya pada keempat lelaki itu.

"Dadah cantik." Bastian membalas lambaian tangan Zelva.

Zelva, Dilma dan Senna telah pergi dari kelas 11 IPS 1 menuju ke kelas mereka.

"Si Vava cantik banget gilak." Alex terkagum-kagum dengan kecantikan Zelva.

Bastian menyahut, "gue baru lihat ada cewek secantik itu."

"Imut lagi." Feron menimpali.

Alex menatap Tezza. "Menurut lo, Tez?" tanya lelaki itu.

"Apa?"

"Vava."

"Kenapa?"

"Ck! Menurut lo Vava gimana?"

Tezza menjawab dengan menampilkan raut wajah datarnya. "Biasa aja." Beda hal di dalam hatinya yang memuji-muji kecantikan Zelva.

"Gengsi," cibir Bastian.

"Coba bilang lagi?" Tezza menatap Bastian tajam.

"Gak, gue bercanda."

Tezza berdecih. Ia merogoh saku celananya mengambil ponsel. Lalu mengotak-atik layar ponselnya. Senyuman tipis tercetak dibibir cowok itu saat melihat hasil jepretan Zelva.

Cantik.

Percayalah. Tezza tidak akan menghapus foto-foto gadis itu.

Ah ada apa ini? Mengapa ada perasaan aneh dari dalam dirinya?

1
Luluk Atunnasihah
lanjutkan epsdnya
Noey Aprilia
Rain Anjasmara kli,kn inisialnya R A...
dia sngja msuk jd gru d sma,biar lbh gmpng nyri trget....jgn blng vava jg udh d incar?????
Noey Aprilia
Ya ampyyuuunnn....
cntik plus gmesin,tp mkannya buanyakakkk.....siap2 yg bkln jd pcarnya,mst tbel dong y dompetnya...isi dmpetnya trutama....
😁😁😁
Noey Aprilia
Waahhh.....
c kk lg bgus mood'ny y????up bnyk hr ni....mksh kk....lope sekebon y....
😁😁😁
Noey Aprilia
Rsiko jd cwek cntik....d klilingi cogan mlu jdinya,kn iri.....lg dtng blan aja khwatir udh ky skit para,bkin iri pra jmblo....trmsuk akohhh.. 🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Jgn blng vava pnya sisi psikopat jg????atw mngkn mau jd psikopat??
Duuuhhh....jgn y,mndingn jd cwek imut aja...lbh mnggemaskn drpd jd psikopat....
Noey Aprilia
Alamaaakkkk.....
yg drama kn mreka,laahhh....yg bca ikutn bapeeuurrrr......
Noey Aprilia
Duuuhhh.....jd psing nihhh....
mngkn zelva bkn adik kndungnya zigas kli y????mngkn zelva cma ank angkat....mslhnya,dia jg amnesia...jd lupa kjdian d msa lalu,atw mngkn sngja d buat lupa....
Ada rhsia apakh????
Noey Aprilia
Rbutan terooosss.....
untng regan sm gevan plus antek2nya ga pd mncul,kl nongol pst ikutn gelut....emng y,kl jd cwek cntk tu bs bkin huru hara....🤣🤣🤣
Noey Aprilia
Hai kk....
crtanya seru pke bgt...bru nemu hr ni,lngsung ngebut buat baca....
btw...zigas,zaka,sm zelva tu saudra kndung bkn sih????ko zigas jth cnta sm adeknya????tp bkn cnta kya'ny,tp obsesi.....mna psesif bgt lg....
lnjut dong.......😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!