NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.4
Nama Author: Vie Alfredo

James, adalah anak tertua dari keluarga Yomana, Keluarga itu adalah keluarga kaya raya. James adalah pewaris sah keluarga itu, namun posisinya digantikan oleh adik tirinya setelah dia mengalami kecelakaan dasyat yang membuat kedua kakinya lumpuh.

Semenjak James lumpuh dia sangat menyendiri, meski dia lumpuh dia masih diberikan kehidupan luar biasa oleh ayahnya.

Namun James sangat temperamental karena kondisinya, sudah 5 tahun James duduk di kursi roda. James sudah 3 kali menikah dan 3 kali bercerai.

Ibu tirinya yang mencarikan istri, namun semua pilihan ibu tirinya hanya bertahan tidak lebih dari 3 bulan saja.

Sampai pada akhirnya Ayah James yang mencarikan istri untuk James sendiri, James dinikahkan dengan anak seorang petani, orang tuanya menjual anaknya pada keluarga Yomana, karena ingin hidup lebih baik.

Gadis itu bernama Bulan, dia anak yang manis, lucu dan tidak membosankan.

Apakah pernikahan mereka akan bertahan lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Berkelahi lagi

" Nyonya, Nyonya, tolong saya dianiaya oleh istri Tuan James." Rumiya mengadu pada Ibu tiri James.

Lala sangat terkejut melihat kepala pelayannya begitu berantakan dan babak belur.

"Gadis kecil itu menganiayamu?" Lala seakan tak percaya, karena Bulan itu nampak lemah saat itu.

"Iya Nyonya, tolong berikan keadilan untuk saya." Rumiya meminta keadilan pada nyonyanya.

Karena Lala sangat penasaran, Lala pun segera pergi ke Paviliun milik James.

"James, James, ... " teriak Lala di depan pintu.

Betran pun segera keluar untuk menemui Lala.

"Ada apa Nyonya?" tanya Betran.

"Di mana. Istri James?" Lala celingukan mencari Bulan.

"Nyonya Bulan, sedang istirahat Nyonya." jawab Betran.

Lala pun langsung nyelonong masuk, mencari Bulan. Begitu melihat Bulan keluar dari kamar, Lala langsung menampar Bulan dengan begitu keras.

"Dasar orang kampung, beraninya kau menganiaya kepala pelayan kami!" Lala langsung menarik rambut Bulan dengan membabi buta.

Betran segera memisahkan keduanya.

" Nyonya besar, apa yang sebenarnya kau lakukan?" tanya Betran.

"Diam saja kau, aku sedang memberi pelajaran pada menantuku!" Lala membentak Betran.

Tapi Betran terus menghalangi Lala agar tidak memukul Bulan yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri.

"Ayo cepat berdiri, lawan aku, jangan hanya berani pada pelayanku saja!, dimana suamimu yang lumpuh, dia tidak bisa melindungimu!" Lala sudah seperti orang kesurupan.

Bulan tiba-tiba bangkit dan menampar balik Lala.

Suara tamparan itu terdengar begitu nyaring, sampai Betran pun sangat terkejut dibuatnya.

Gila, Nona benar - benar menampar Nyonya Lala.

Dalam hati Betran, tak bisa berkata-kata.

"Kau berani sekali kau menamparku?" Lala pun juga sangat terkejut melihat Bulan yang begitu berani padanya.

"Nyonya jangan pernah menghina suami saya, memang kenapa kalau suami saya lumpuh?, dia tidak menyusahkanmu!" Bulan benar - benar marah jika ada orang yang menghina James.

"Dasar wanita rendahan!" Lala terus mengolok Bulan.

"Siapa yang rendahan?, bagaimana bisa seorang Nyonya besar turu tangan untuk masalah pelayannya, sepertinya anda lebih rendah dari seorang pelayan, bagaimana bisa seorang pelayan menyuruh majikannya ke sini untuk hal seperti ini." Bulan benar - benar menjatuhkan harga diri Lala.

Karena Lala kalah telak dia pun pulang dan mengadu pada suaminya.

Bulan langsung terjatuh setelah Lala pergi, sedari tadi sebenarnya Lala sedang menekan rasa takutnya bagaimana pun dia adalah nyonya besar Yomana.

"Kakak, apakah Ayah mertua akan membalasku?" tanya Bulan dengan wajah ketakutan.

"Tuan Besar tidak akan mengambil keputusan hanya dengan sebelah pihak, lihatlah wajahmu terluka lagi, saya akan mengobatinya." Betran mendudukan Bulan di sofa dan segera membuka kotak obat yang masih berada di meja.

" Dimana Tuan James?" tanya Bulan.

" Tuan sedang istirahat di kamarnya, ada apa?" tanya Betran.

"Apa Tuan selalu dihina seperti ini?, kenapa ayahnya diam saja?" ujar Bulan.

"Ya, tapi Tuan tidak pernah mengambil pusing hal ini, anda tidak usah pasang badan, nanti terluka seperti ini." Betran mengobati sambil menasehati Bulan.

"Baru beberapa menit kau sudah berkelahi lagi, apa kau ini seorang jagoan?" James yang keluar dari kamarnya.

Bulan langsung menciut melihat James.

"Itu sayang, itu menantu pilihanmu, kau seharusnya tidak memilih orang kampung seperti dia." Lala datang bersama Matriks, sambil menunjuk - nunjuk Bulan.

"Bulan, apa kau menampar Ibumu?" tanya Matriks pada Bulan.

"Ayah, sebenarnya Bulan juga tidak ingin menampar Ibu, tapi Ibu terus meminta Bulan untuk melawannya, tadi Ibu bilang begini,

'Ayo cepat berdiri, lawan aku, jangan hanya berani pada pelayanku saja!, dimana suamimu yang lumpuh, dia tidak bisa melindungimu!' Begitu!" Ujar Bulan mengulangi perkataan Lala tadi.

"Tapi kau juga tidak perlu menamparku betulan, kau sangat tidak patuh!" sahut Lala.

"Ibu salah, justru karena Bulan sangat patuh, makanya Bulan mengikuti perintah Ibu, Ayah apa Bulan salah?" tanya Bulan dengan wajah polosnya.

"Pfffttt ... " James dan Betran tak bisa menahan tawanya.

"Kau juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya." Matriks merasa alasan Bulan cukup masuk akal.

"Kenapa kau membela dia?, kau harus menghukum orang yang tidak disiplin." protes Lala.

"Tuan, saya memukul kepala pelayan karena dia berani menghina dan meremehkan suami saya, bagaimana bisa saya diam, harga diri suami saya diinjak seorang pelayan, padahal kami ini kan majikanya." ujar Bulan.

"Baiklah, tidak usah di perpanjang, aku akan menurunkan Rumiya menjadi tukang cuci." tegas Matriks.

"Itu tidak adil, bagaimana dengan wanita kampungan ini?, dia juga memukulku, apa kau tidak menghukumnya?" Lala merasa tidak adil dengan keputusan suaminya.

"Biarkan James yang mendisiplinkan istrinya, aku lelah ingin istirahat!" Matriks pun segera kembali ke kediamannya karena kesal dengan permasalahan yang ada.

"Sayang kau harus mengusirnya, dia akan membuatmu malu!" Lala masih membujuk suaminya.

"Lala, jangan memaksaku!" tegas Matriks.

"Ayah, sebaiknya kau menyelesaikan urusan rumah tanggamu di rumah, jangan di sini!" ujar James.

Matriks pun pergi dengan kesal diikuti oleh Lala yang masih protes pada keputusan suaminya.

Bulan akhirnya bisa bernafas lega setelah kepergian Lala dan juga Matriks.

"Apa kau merasa lega, kau sudah menggali kuburanmu sendiri, kau kira wanita gila itu akan melepaskanmu?" ujar James kesal.

Bulan sekarang tertekan lagi karena James sangat menakutkan saat mengomelinya.

padahal dia melakukan semua untuk James.

"Sudah ku katakan, kau tidak usah memperdulikanku!, apa kau itu tuli?, menyebalkan." James mengomel sekarang pada Bulan.

"Maaf Tuan, ... " Hanya itu yang bisa keluar dari bibir Bulan.

"Ingat nanti, kau harus berhati-hati di acara ulang tahun perusahaan, jangan sampai kau dijebak!" tegas James.

James pun segera pergi.

"Apa aku salah membela Tuan, Kak?" tanya Bulan pada Betran.

"Kau memberikan tekanan besar padanya, selama ini dia tidak pernah peduli dengan siapapun, kau orang pertama yang dia pedulikan." Ujar Betran pada. Bulan.

"Apa maksudnya, aku tidak mengerti." Bulan bingung dengan maksud Betran.

"Dia menerimamu, sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan istrinya, sepertinya kau pengecualian." jelas Betran.

"Benar, aku tahu Tuan berharap banyak padaku, makanya dia peduli padaku, aku tidak akan mengecewakan Tuan, aku akan berusaha keras belajar dan menyembuhkan kakinya." Bulan menjabarkan sendiri dengan pikirannya sendiri.

"Baiklah, jika kau memiliki pemikiran seperti itu juga tidak buruk." Betran mengusap kepala Bulan dengan lembut.

Seharusnya bukan karena itu, sepertinya kau mulai diterima di dalam hari Tuan James, tapi memang kita tidak tahu ke depannya, berpikir seperti itu juga lebih aman tentunya untuknya.

Dalam hati Betran.

"Kakak, bagaimana jika nanti mereka mencari masalah diacara ulang tahun perusahaan?" tanya Bulan.

"Kakak tidak akan membiarkan itu terjadi, sekarang kau istirahatlah, besok kita cari gaun yang bagus untukmu." ujar Betran.

Betran benar - benar menganggap Bulan seperti adiknya sendiri.

1
N_Mi_Saja
Luar biasa
N_Mi_Saja
Aku suka karakter tokoh utama yg gak gampang di tindas, kuat, tapi lembut di hadapan orang tersayang. aku padamu Bulan. 🤩
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
mengapa si Sanny ada penyakit serius
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
hati hati Sanny si Wira dan Erik niat jahat
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
kasihan ibu celsih
Wirda Lubis
semoga chelse mau menerima kekurangan betran
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!