NovelToon NovelToon
Dendam Anak Kandung

Dendam Anak Kandung

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Lila pergi ke ibu kota, niat utamanya mencari laki-laki yang bernama Husien, dia bertekad akan menghancurkan kehidupan Husien, karena telah menyengsarakan dia dan bundanya.
Apakah Lila berhasil mewujudkan impiannya. Baca di novelku
DENDAM ANAK KANDUNG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

Awal Bencana

*******

"Ini awal bencanamu Husien." batin Lila seraya melirik Husien.

Lila bersorak di dalam hati, langkah pertama sudah berhasil, dia akan melanjutkan langkah ke dua. untuk sementara Lila harus bisa dulu menempatkan dirinya di hati Husein.

"Benar tuan? Tuan menerima saya!" Seru Lila, lalu mengembangkan kedua tangannya, memeluk tubuh Husien sangat erat. Bukan tanpa sadar dia melakukan itu.

"Terima kasih Tuan! Tuan baik sekali."

Berkali-kali Lila mengucapkan terima, dia menyandarkan kepalanya di dada bidang pria itu. Lila sengaja melakukan itu untuk menggoda ayahnya. Andai saja pertemuan ini merupakan pertemuan ayah dan anak yang saling merindukan. Tentu keadaannya akan berbeda.

"Mulai sekarang aku harus memainkan peranku dengan baik." Lila kemudian melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Husien.

"Hay, lepaskan! menjauh dariku,” bentak Husien menjaga imagenya. Karena dia melihat ada bayangan seseorang menuju ruang kerjanya.

Husien mendorong tubuh mungil Lila, karena tubuh Lila tak seimbang dia pun oleng. Bersamaan dengan itu seorang pria muda dengan sigap menangkap tubuh Lila, hingga Lila masuk dalam pelukan pria itu.

"Ada apa ini?" pria itu terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba.

"Ma-maaf tuan! sa-ya tak sengaja tersenggol ujung sofa." Bohong Lila tergagap. Lila memasang senyum manis pada pria yang baru saja menyelamatkannya.

Sekilas Lila melirik, pria itu lumayan gagah dan tampan, dari rahangnya yang tegap, dia pasti seorang pekerja keras. Itu penilaian Lila sementara.

Reflek pria itu menepis tubuh Lila agar sedikit menjauh darinya, lalu dia menatap Lila dari kaki hingga ujung rambut.

"Sangat cantik, apa jangan-jangan dia..." gumam Vito dalam hati, dia menduga-duga kalau Lila salah satu gadis simpanan papa mertuanya.

"Vito! ada apa kau ke sini?" pertanyaan Husien otomatis mengalihkan pandangan Vito dari Lila.

“Pa! apa dia…” Vito tidak menjawab pertanyaan Husien, dia malah balik bertanya. Namun ucapannya menggantung, dia menatap intens Husien.

Bukan tanpa alasan kalau Vito menaruh curiga pada papa mertuanya itu, dia sering mendengar ibu mertuanya marah-marah, karena sering mendapati Husien memanjakan gadis-gadis belia dengan membelikan barang-barang mewah, terlepas apakah gadis itu menjual diri atau hanya sekedar menikmati uang Husein.

“Dia memanggil Husien papa. Apa dia anak Husien juga.” Batin Lila dia kembali menilik pria muda yang berdiri disampinya, lalu menatap foto keluarga yang tergantung.

"Difoto itu tidak ada pria ini." gumam Lila sambil mereka-reka siapa sebenarnya pria yang sekarang berdiri di sampingnya.

"Apa pria ini anak dari selingkuhan Husien dari wanita yang lain." pikiran Lila mulai merambah ke mana-mana.

"Vito, bawa gadis ini ke kantormu, beri pekerjaan yang cocok untuknya." titah Husien tegas, awalnya Husien ingin menjadi Lila caddy agar bisa mendampinginya saat bermain golf. Namun, karena keburu ketahuan Vito, untuk menutupi kecurigaan menantunya itu, dia meminta Vito membawa Lila ke perusahaan anak cabang yang dikelola Vito.

"Jadi cleaning servis, saya juga mau Tuan." Lila nyeletuk di antara perbincangan dua pria itu, dia tidak ingin Vito menolaknya

"Baiklah kalau begitu, besok kamu bisa ke kantor saya.”

“Terima kasih Tuan!” Lila mendekat ingin menyalami pria itu. Namun ditepis oleh Vito.

“Anak dan orang tua sama-sama sombong dan angkuh.” Batin Lila

Sementara Vito menyetujui permintaan Husien, hanya berniat ingin menjauhkan Lila dari ayah mertuanya, dia sama sekali tidak berminat menerima Lila bekerja.

"Sekarang kamu buatkan kopi untuk saya dan papah." titah Vito seraya menarik kursi di depan meja kerja Husien lalu menghempaskan bokongnya.

"Tidak apa-apa di perusahaan tuan Vito, yang penting aku bisa menyelidiki, siapa saja yang berada di rumah ayah." batin Lila, dia melangkah keluar dari ruangan Husien.

Suasana kantor yang masih sangat asing dan baru membuat Lila kebingungan, dia menatap lurus koridor perusahaan yang sepi, karena semua karyawan bekerja di ruangannya masing-masing. Lila menoleh ke kiri dan ke kanan, tapi tak mendapat petunjuk pantry ada di sebelah mana. Tiba-tiba Lila melihat sesosok bayangan seseorang yang baru keluar dari lift.

"Hay kak!" teriak Lila sambil berlari kearah wanita itu.

Spontan wanita yang dipanggil Lila membalikkan tubuhnya, dengan mengibas sebuah kipas, wanita itu memandang jijik ke arah Lila. Wanita muda yang berpakaian mewah dan glamor itu merasa sangat terusik dengan keributan yang dibuat Lila.

"Kamu memanggilku." ujar wanita itu sambil menunjuk dadanya.

"Iyalah, kan nggak ada orang lain selain kita berdua." jawaban Lila.

"Kak! ruang pantry di mana ya?" tanya Lila, dia tak memperdulikan pandangan sinis wanita itu.

"Ihs... apaan sich kamu. Dasar sampah!" tiba-tiba wanita itu mendorong bahu Lila dengan kipasnya seraya melotot ke arah Lila.

"Saya hanya bertanya. Kenapa kakak mendorong saya." Lila memperbaiki kembali posisi berdirinya.

Plak... sebuah tamparan mendarat di pipi Lila. Lila terkejut dia sama sekali tak menduga akan diperlakukan seperti ini. Lila mengusap pipinya yang terasa panas, lalu melangkah maju.

"Apa! emang kamu siapa? berani sama saya." teriak wanita itu, dia semakin kesal saat melihat gerakan Lila yang menantangnya.

Tangan Lila melayang di udara, dia siap membalas perbuatan wanita itu. Namun, tiba-tiba seseorang menarik tangan Lila dan membawa Lila menjauh.

"Hay.. kamu mau ke mana. Awas ya masalah kita belum selesai." teriak Yura geram karena kekesalannya belum terlampiaskan.

"Jangan sembarang sama nona Yura." ternyata yang menarik tangan Lila adalah official girl yang tadi membantunya menunjukkan ruang Nora.

"Lepaskan biar ku hajar dia." ujar Lila penuh emosi.

"Jangan! jika kamu ingin bekerja di perusahan Tuan Husien, hindari bermasalah dengan wanita itu."

"Semua karyawan di kantor ini tak ada yang berani bicara padanya, karena kita dianggap tak selevel dengan nona Yura." panjang lebar office girl itu menjelaskan

"Emang dia siapa?" tanya Lila penasaran.

"Dia itu Nona Muda, putri Tuan Husien."

"Owh." Hanya itu yang keluar dari mulut Lila, putri dari pemilik perusahaan ini, begitu dihormati dan disegani.

Lila menyebut tiga nama, Husien, Vito, Yura, dia mengingat ke tiga wajah yang akan jadi targetnya.

"Tadi tuan Vito meminta saya membuat kopi untuknya dan tuan Husien , Pantry di mana ya?" Tanya Lila kembali ke tujuan awal.

"Yuk ikut aku, aku juga mau ke pantry ambil minum."

Sambil berjalan menuju pantry Lila berkenalan dengan office girl yang ternyata bernama Mia, gadis itu sudah dua kali menolongnya.

"Kopi untuk Tuan Vito gulanya cukup satu sendok, sedang Tuan Husien dua sendok." Mia memberitahu Lila.

"Sepertinya kamu sangat tahu kebiasaan Tuan Vito dan Tuan Husien."

"Selama ini saya yang membuat kopi untuk semua yang ada di kantor ini."

"Cepat kamu antar kopinya. Tuan Vito tidak suka kopinya dingin." ujar Mia lagi, Lila pun bergegas beranjak dari pantry.

Lima belas detik kemudian, Lila sampai di depan ruang kerja Husien. Dari pintu ruang kerja Husien yang terbuka separoh membuat Lila leluasa melihat aktifitas yang terjadi di dalam. Lila tidak langsung masuk, dia berdiri di depan pintu seraya menatap gadis yang tadi menamparnya sedang bermanja dengan Vito. Sekilas Lila mendengar Yura memanggil Vito dengan sebutan sayang.

"Oh.. Jadi Vito suami Yura. Bagus." Gumam Lila, dia tersenyum penuh arti, dan mulai mengalihkan target utamanya dari Husien ke Vito.

"Pah! malam ini aku berangkat ke Hongkong." Yura beranjak menjauh dari Vito menuju ke arah Husien, lalu melingkarkan tangan di bahu Husien. itu memang cara Yura untuk membujuk papanya, agar Husien memberinya ijin.

"Malam ini? kenapa begitu mendadak!" Hasien menatap putrinya tidak senang.

"Yura mungkin lupa memberitahu papa, karena dia sibuk kerja di kantor." Vito memberikan alasan untuk membela istrinya.

"Benar sekali. Papa kan tahu kalau aku sekarang sedang memegang proyek besar." Kali ini kedua tangan Yura melingkar dileher Husien.

"Baiklah.. papa ijinkan kamu pergi."

"Terima kasih papa." Yura melonjak girang, dia mencium pipi kanan Husien, lalu kembali duduk di samping Vito.

"Permisi tuan, ini kopinya."

Hampir dua menit Lila berdiri di depan pintu, menyaksikan gerak gerik Yura dan mendengar semua ucapan mereka. Lila merasa mual jika terlalu lama melihat gaya Yura yang begitu alay.

"Hay, kamu!" Yura beranjak dari duduknya, lalu menjambak rambut Lila yang sedang meletakkan gelas kopi di meja Husien.

"Ma-maf Non! tadi sa-ya.."

Plak... Belum sempat Lila melanjutkan ucapannya, satu tamparan mendarat di pipinya. Lila memegang pipinya yang terasa panas, kalau bukan karena misi sudah Lila balas berkali-kali tamparan ini. Reflek Lila berjongkok sambil menangkupkan kedua tangan di dada dia bersimpuh di hadapan Yura.

"Ma-maafkan saya Non! saya mengaku salah." ujar Lila, dia berusaha berakting sebaik mungkin untuk menghadirkan rasa iba, Lila memelas sesedih hingga meneteskan air mata hanya untuk menarik perhatian Vito.

"Memaafkan mu, tidak akan!" Yura malah mengambil segelas air kopi yang masih panas mengepul dan menumpahkannya ke tangan Lila.

"Yura! apa-apaan kamu! kamu sangat keterlaluan" Vito menyentak kasar tangan Yura, agar Yura menghentikan perlakuannya.

"Vito! kau!.." teriak Yura kencang, dia tak terima Vito membela Lila, lalu Yura melemparkan gelas yang sedang di pegangnya ke wajah Vito.

Lila tersenyum melihat drama kecil yang baru dimulainya.

Apakah Lila berhasil memprovokasi Vito?

Baca selanjutnya di part 4

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rajuk Rindu
Alur cerita bikin degdegan
Rajuk Rindu
Tinggal koment dan like ya para reader
thanks you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!