NovelToon NovelToon
Sapu Pembunuh Naga

Sapu Pembunuh Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.

Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.

Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.

Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang Paling Setia

Pernyataan Zhuo Yining dan Chu Zhan memang masuk akal. Membuat Zhuo Ming mengiyakan dan tidak bertanya lagi. Namun berbeda dengan Xiang Liu yang merasa aneh.

"Aku merasa aneh dengan sikap mereka berdua. Apakah mereka mengatakan yang sebenarnya? Atau menutupi hal yang sebenarnya?"

"Tuan, nona. Biarkan saya yang mengurus ini. Tuan dan nona silahkan menunggu di samping. Saya akan menyiapkan semuanya," kata Chu Zhan.

Apapun alasan yang dikatakan oleh Zhuo Yining, Chu Zhan hanya bisa mengikuti. Karena itu kemauan nona muda sendiri, maka harus dituruti. Untuk tidak mengatakan itu dikemudian hari. Bahkan sang kakak yang paling dipercayainya, tidak boleh mengetahuinya. Maka seluruh dunia juga tidak boleh tahu.

"Aku akan mengawasi pelayan ini. Kuharap dia tidak menyembunyikan sesuatu. Kamu bawa adikmu dan bantu dia menyerap batu spiritual!" perintah Xiang Liu pada muridnya, Zhuo Ming.

Zhuo Ming mengangguk, mengirimkan transmisi suara, "Baiklah. Tolong awasi pelayan ini. Aku khawatir adikku terjebak dalam rencana orang yang salah. Aku tahu dia tidak bisa berbuat apapun. Namun jika menjadi pion orang lain?"

Chu Zhan bahkan mendengar transmisi suara yang dikatakan oleh Zhuo Ming. Meski ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun karena telah mendengar apa yang mereka rencanakan, maka ia dapat mengontrol apa yang harus dilakukan.

"Oh iya, ini adalah pisau yang dapat kamu gunakan. Pakai pisau ini untuk memotongnya," ucap Zhuo Yining. Memberikan sebuah pisau yang tajam.

"Terima kasih, nona." Chu Zhan menerima pisau tersebut dan mulai memotong bagian kaki depan. Lalu menguliti kaki rusa tersebut. Lalu ia melanjutkan tugasnya memasak hingga mencari kayu bakar di sekitarnya.

Setidaknya butuh waktu dua jam sampai daging itu matang. Dengan bertatakan batu, bara api membakar batu, yang membuat aroma daging lebih harum. Apalagi ditambah dengan bumbu yang ia racik sendiri.

Selama proses memasak, Xiang Liu melihat semuanya. Namun ia bingung dengan teknik memasak Chu Zhan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Bahkan ada bumbu-bumbu yang menurutnya aneh. Hanya saja aroma masakannya membuatnya ingin mencicipinya.

Meskipun hanya memiliki wujud roh, bisa merasakan aroma masakan. Membuat pria itu bangga karena masakannya dapat menembus roh seorang wanita yang cantik itu. Selama proses memasak, Chu Zhan tidak ada kata-kata yang mencurigakan terucap. Hanya beberapa kata seorang pelayan yang menyedihkan.

"Akhirnya masakannya, sebentar lagi akan matang. Kuharap nona dan tuan muda menyukainya. Di keluarga Zhuo, semua orang sangat jahat. Hanya kedua orang ini yang baik padaku. Hah, bahkan aku tidak digaji oleh keluarga Zhuo. Semoga mengikuti tuan muda Zhuo Ming, aku bisa hidup selayaknya manusia."

Untuk menambah bumbu dramanya, Chu Zhan meneteskan sesuatu di matanya, tanpa sepengetahuan Xiang Liu. Hal itu membuat air mata pelayan itu keluar. Dengan begitu, ia bisa lepas dari kecurigaan.

"Tuan muda dan nona, jika kalian menerimaku dengan baik, aku janji akan setia melayani kalian. Aku hanya ingin makan setidaknya dua kali sehari sudah cukup. Tidak, satu kali makan saja, aku tidak akan mengeluh. Tidak, bahkan kalau aku harus mencari makan sendiri. Asalkan kalian mau menerimaku, aku tidak akan mengeluh."

Xiang Liu merasa kasihan pada kata-kata yang dikatakan oleh Chu Zhan. Ia membayangkan bagaimana hidupnya di keluarga Zhuo yang tidak berperasaan itu. Bahkan ia mengakui bahwa keluarga itu tidak memperlakukan orang dengan baik. Melihat tingkat kultivasi pelayan itu adalah yang paling rendah. Membuat roh wanita itu merasa haru.

"Aku hanyalah anak yatim piatu. Orang tuaku saja, aku tidak tahu siapa. Berkat orang tua tuan muda Zhuo Ming, aku mendapatkan kesempatan untuk melayani keluarga Zhuo."

Chu Zhan menampakkan wajah memelas dan kasihan. Ada raut kesedihan yang ditampilkan, ditunjukan pada Xiang Liu yang sedang mengawasi. Namun wanita itu meneteskan air matanya meski hanya sesosok roh.

Pria itu melanjutkan, "Namun karena aku orang yang dirawat oleh kepala keluarga sebelumnya, aku diperlakukan buruk oleh mereka. Aku berharap tuan muda Ming dan nona muda Yining, memiliki sifat orang tuanya, huhuhu."

Xiang Liu semakin sedih mendengar apa yang dikatakan oleh Chu Zhan. Ia tidak tahu mengapa, pelayan yang dibesarkan oleh kepala keluarga sebelumnya, akan diperlakukan buruk. Kepala keluarga sebelumnya adalah orang tua dari Zhuo Ming dan Zhuo Yining. Sehingga itu menegaskan, bahwa semua orang kepercayaan kepala keluarga sebelumnya diperlakukan buruk.

"Namun karena orang-orang tidak setia itu. Mereka telah mengkhianati kepercayaan kepala keluarga Zhuo. Berniat mengusir kakak beradik, yang merupakan pewaris asli dari kepala keluarga. Aku hanya ingin membalas kebaikan kepala keluarga. Mengapa jadi seperti ini?"

Tidak disangka, penghianatan adalah hal yang membuat keluarga terpecah. Itu memang bukan rahasia umum lagi. Bahkan Xiang Liu yang baru mengenal Zhuo Ming saja sudah memahaminya.

Menjadi hal yang masuk akal. Mengapa kedua kakak beradik itu diperlakukan dengan buruk selama ini. Ternyata itu adalah konspirasi yang dilakukan oleh seseorang.

"Berarti kamu sangat menderita hidup di keluarga Zhuo? Kamu begitu setia pada kepala keluarga sebelumnya. Sebenarnya, apa yang membuatmu yakin pada kedua kakak beradik itu?" Xiang Liu meneteskan air mata kesedihan. Ia tidak mungkin bisa bertanya pada pria itu karena tidak bisa melihatnya. Bahkan mendengar pun, tidak.

"Mengapa aku menangis seperti ini? Aku tidak boleh menangis. Aku harus kuat. Suatu hari nanti, tuan muda akan jadi orang besar. Aku harus bangga, mengikutinya, bukan? Hahaha."

"Huhuhu, aku merasa malu padamu. Aku telah mencurigaimu sebelumnya. Ternyata kamu orang yang setia. Dan yang kamu katakan, benar. Tuan mudamu kelak akan menjadi orang besar. Selama kamu setia pada tuan mudamu, kamu juga akan menjadi orang besar, huwaa!"

Dapat membuat seorang Xiang Liu menangis histeris karena kisah sedihnya, Chu Zhan tertawa dalam hati. Ia bangga dengan bakat aktingnya. Jika saja dia seorang aktor, dia yakin, akan mendapatkan penghargaan aktor terbaik di dunia.

'Hahaha, rasakan itu. Awalnya kamu mencurigaiku, bukan? Kamu harus makan omonganmu sendiri. Sekarang, kamu tahu akan ketulusanku, bukan?' pikir Chu Zhan dengan bangga.

Xiang Liu tidak ingin dekat-dekat dengan Chu Zhan lagi karena khawatir akan lebih buruk lagi. Ia tidak tahan untuk mendengar cerita yang menguras air mata. Walaupun dia hanya seorang roh. Ia cukup tahu saja, pelayan bernama Chu Zhan adalah seorang pelayan setia dan satu-satunya yang harus dipercaya.

"Kamu tenang saja, pelayan. Aku akan mengatakan pada muridku, agar memperlakukanmu dengan baik. Di dunia ini kekuatan adalah hal yang paling utama. Karena dengan kekuatan, seseorang dihormati dan disegani. Namun kesetiaan adalah hal yang paling sulit dicari. Satu dari satu miliar orang adalah orang yang paling setia. Dan kamu adalah satu dari satu miliar orang itu."

Xiang Liu menghampiri Zhuo Ming untuk mengutarakan semuanya. Ia mengatakan agar bisa memperlakukan pelayan setianya dengan baik. Baik harta, batu spiritual dan yang lainnya, tidak perlu ragu untuk memberinya.

***

1
Arsyad Jabar
pelatih selama seratus tahun selesai pelatihan tingkatan sudah seperti leluhur nih gak ada yang bisa mengalahkan
wawan jepara
Luar biasa
Arsyad Jabar
ceritanya lagi main petak umpet ya
Arsyad Jabar
okelah untuk saat ini
Arsyad Jabar
mantap lanjutkan
Aman 2016
Chu Zhan kenapa menyamar jadi kakek 2 . kenapa tidak terus terang saja
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
lanjut terus update nya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat
Aman 2016
ditunggu updatenya Thor lanjut terus semangat semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!