NovelToon NovelToon
Bodyguard Cool Rasa Pacar

Bodyguard Cool Rasa Pacar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Cinta Murni
Popularitas:69.5k
Nilai: 5
Nama Author: Me Akikaze

Cantik paripurna dan terlahir dari keluarga kaya raya. Siapa yang tidak kenal Biru, sang gadis impian banyak kaum adam. Tabiatnya yang agak "berandal" membuat keluarganya pusing menghadapinya. Biru sudah menentukan kekasih hatinya dan siapapun tak bisa menentangnya. Karena perangainya yang kurang tertata, Biru banyak menghadapi banyak masalah di hidupnya. Hingga akhirnya keluarga memutuskan untuk menyewa seorang bodyguard untuk Biru. Awalnya Biru menolak karena dia merasa tidak akan sebebas dulu. Hanya saja akhirnya dia sedikit melunak dan mengajukan syarat, yaitu bodyguardnya tidak boleh tampan karena suatu alasan. Lantas bagaimana pertemuan Biru dengan bodyguard pilihan keluarga? lalu bagaimana kebebasannya setelah mendapatkan bodyguard?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Akikaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

He Is Dipa

Bocah laki-laki kecil itu nampak berdiri di dekat liang lahat, wajahnya nampak sedih meskipun belum sepenuhnya dia memahami apa yang sedang terjadi. Sejak kemarin, dia melihat wajah-wajah sedih di rumahnya, bahkan Utinya tak henti menangis dan sesekali pingsan. Ibunya, juga sama.

“Kamu baik-baik saja? Duduklah,” pinta seorang perempuan seusia Ibunya itu meminta bocah laki-laki kecil untuk duduk di kursi yang tidak jauh dari liang lahat, di sana utinya juga duduk di sana beserta Ibunya. Bocah itu menggelengkan kepalanya, menandakan dia menolak dan memilih untuk tetap berdiri saja di sana. Dia ingin melihat ayahnya dikebumikan.

Perempuan itu memilih meninggalkan Dipa kecil dan meminta suaminya untuk mendampingi Dipa kecil di sana. Sedangkan dia kembali ke kursinya. Mereka adalah salah satu tetangga keluarga Dipa.

Sejak kemarin, setelah ayahnya dinyatakan meninggal dunia. Semua keluarga berkumpul untuk menyiapkan pemakaman ayahnya. Sudah beberapa bulan dia tidak melihat ayahnya, terakhir ayahnya pamit karena dibawa oleh beberapa orang dengan jaket warna hitam saat malam hari. Saat dia bertanya kemana perginya ayahnya, Ibu dan

Utinya selalu bilang jika ayahnya bekerja untuk keluarga.

“Bukankah ayah bekerja di kantor,?” tanyanya dengan lugu, yang dia tahu ayahnya selalu bercerita jika dia bekerja di sebuah perusahaan besar.

“Itu dulu nak, kini ayah bekerja di tempat yang berbeda,” ujar Ibunya sambil mengusap pipi kecil Dipa.

“Oh iya Bu, nanti kalau Dipa sudah besar, Dipa akan bekerja juga untuk keluarga,” imbuhnya dengan wajah sumringah, betapa hati Ibunya hancur. Dia menoleh untuk menyembunyikan air mata yang mulai meleleh di pipinya. Banyak hal yang dia sembunyikan dari anaknya yang masih belum memahami situasi itu.

“Tidurlah, Ibu akan menidurkan Dania,” Ibunya beralasan. Dipa kecil pun menurut.

Perlahan jenazah mulai diturunkan ke liang lahat, Dipa melihat dengan jelas tubuh ayahnya yang

terbungkus kain putih itu. Dia nampak sangat tegar, kata pak ustadz yang mengajarinya mengaji. Jika ingin orang tua bahagia, maka kirimilah doa. Mulut kecilnya pun tak henti komat-kamit membaca apa yang bisa di abaca. Berharap ayahnya akan bahagia.

Dipa kecil semakin sering melihat Ibunya kelelahan, karena harus bekerja dengan lebih keras sekarang. Setiap pagi dan sore Ibunya akan membantu di rumah para tetangga yang membutuhkan tenaganya untuk bersih-bersih. Malamnya Ibu dan Utinya akan membuat kue yang akan di bawa Utinya ke pasar untuk dijual. Saat berjualan di pasar pun Dania akan ikut dengan Utinya.

“Apa Ibu mau aku pijit.?” Tanya Dipa dengan wajah tampannya pada Ibunya yang baru saja masuk ke dalam rumah, wajah Ibunya sontak langsung tersenyum mendapatkan sambutan hangat dari anak laki-lakinya itu. Tangannya mengelus rambut Dipa sambil tersenyum.

“Ibu ndak capek, Dipa kenapa nggak main sama teman-teman di lapangan samping.?”

“Dipa menunggu Ibu pulang kerja.”

“Mainlah, Ibu tidak capek.” Ibunya beralasan. “Adik mana,?”

“Sama Uti, tadi main ke rumah kaka del samping rumah,”

“Baiklah, Dipa boleh main kok…Ibu mau mandi dulu lalu menyiapkan makan malam,” Ibunya kembali tersenyum. Dipa mengangguk bahagia lalu melangkah keluar meninggalkan rumah untuk main sepak bola dengan teman-temannya di lapangan yang tidak jauh dari rumahnya tersebut.

Sandra. Iya, itu adalah nama dari Ibu Dipa bekerja banting tulang. Pagi hingga petang dia akan melakukan rutinitas yang sama, dan malamnya juga. Perempuan cantik itu nampak semakin tirus. Banyak hal yang dia pikirkan.

Sandra mengelus rambut Dipa yang tengah tertidur lelap di kamarnya. Lewat perdebatan alot dengan ibu mertuanya, Sandra akhirnya mendapatkan izin untuk bekerja ke luar kota. Sandra beralasan ini yang terbaik untuk keluarga ini, dia akan mengadu nasib untuk memperbaiki perekonomian keluarga.

Perpisahan pun akhirnya terjadi, Dipa menangis sejadi-jadinya saat Ibunya berpamitan untuk merantau bekerja. Sedangkan Dania yang masih kecil pun ikutan menangis meskipun belum tahu apa yang terjadi.

“Dipa…tolong bantu Uti jaga adik ya, Dipa jadilah anak yang baik dan patuh, jangan mengecewakan Uti dan Ibu ya….,” pesan Sandra sembari berjongkok untuk mengimbangi tinggi badan putranya itu. Dipa lantas memeluk Ibunya erat.

“Ibu jangan pergi…,” tangisnya terdengar tergugu.

“Ibu tidak pergi sayang, Ibu pasti pulang….Ibu hanya akan bekerja untuk keluarga kita.”

“Dipa takut Ibu tidak pulang seperti ayah.” Rengeknya masih memeluk erat Ibunya. Sandra menelan ludahnya, pikiran Dipa nampaknya sungguh merasakan trauma. Perlahan Ibunya melepaskan pelukan Dipa.

“Lihat Ibu nak…Ibu akan pulang.” Janjinya.

“Ibu hati-hati ya…” pesan Dipa. Sandra mengangguk, dia menahan agar air matanya tidak tumpah, tenggorokannya terasa amat sakit. Selepas memeluk Dipa, Sandra mencium Dania dengan penuh kasih sayang.

“Maafkan Ibu ya nak…baik-baik sama Uti di rumah, jadilah anak yang patuh.” Pesannya. Anak perempuan itu menatap Ibunya lekat, tangisnya sudah terhenti sejak tadi.

“Bu….Sandra pamit, Sandra akan bekerja sebaik mungkin untuk keluarga kita,” janjinya. Sandra meraih tangan Ibu mertuanya, menciumnya lalu dia tersenyum. Mengambil tas lalu beranjak meninggalkan rumah dengan naik ojek.

Semenjak itulah Dipa tak pernah melihat lagi Ibunya.

Hari demi hari, bulan demi bulan orang yang dinantikan tak kunjung datang. Pada saat awal-awal, Ibunya masih sering mengabari keadaannya. Kiriman uang pun tidak pernah telat. Namun hingga Dipa masuk ke bangku SMP, Ibunya pun sudah hampir tidak pernah mengirimkan uang pada keluarganya. Dan kabarnya pun tidak pernah

terdengar.  Dipa yang masih belum banyak pengalaman pun tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu juga dengan Utinya yang bukan orang berpengalaman. Mereka benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Dipa memutuskan untuk bekerja membantu tetangganya di sebuah tempat makan saat pulang sekolah, itu dilakukan untuk membantu Utinya yang juga masih bekerja mmebuat kue untuk dijual.

SMP berlalu, Dipa masuk ke bangku SMA. Dan yang dilakukan masih sama, dia membantu bekerja di rumah makan. Dipa anak yang rajin, sehingga sang pemilik rumah makan pun senang dan tidak keberatan walau Dipa hanya bekerja paruh waktu. Tak jarang mereka membantu Dipa, karena kebetulan mereka tidak memiliki anak.

Selepas SMA, Dipa masih bekerka di sana. Setelah uang terkumpul, Dipa memutuskan untuk mendaftar kuliah. Dia juga berjuang mati-matian agar bisa mendapatkan beasiswa. Dipa yang aktif sejak SMA itu mengikuti banyak hal yang bermanfaat, salah satunya hobbynya, yaitu karate. Karate adalah salah satu hobby yang sudah dia geluti sejak jaman dia SMP.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan beasiswa, Dipa rajin belajar agar bisa cepat lulus kuliah dan bekerja sesuai keinginannya. Sambil kuliah dia tetap bekerja, bahkan dia juga melatih karate saat jeda jam kuliah.

Bunyi alarm terdengar nyaring, ini adalah hari pertamanya bekerja menjadi pengawal untuk seseorang, Dipa mematikan alarm dan bergegas mempersiapkan diri, dia tidak akan terlambat kerja.

1
Vhee🍃
ada ga sih laki2 modelan kek Dipa gini ? mau satu ya Allah 😭😭😭
Me Akikaze: 😄 hihi mungkin ada kak
total 1 replies
Nur Hidayanto
Luar biasa
Sulaiman Efendy
TERNYATA DIPA KRJA DIPRUSAHAAN SAGA..
Sulaiman Efendy
TRLALU TROBSESI SI AYU..YG MENGKELNYA SI DIPA GK ADA TEGAS2NYA
Sulaiman Efendy
SI DIPA YG GK TEGAS, LO MLH HNCURKN PRASAAN BIRU, LO LBH KEJAM DRI MARIO
Sulaiman Efendy
SKRG DIPA SDH TAU SIAPA INDA..
Sulaiman Efendy
GAK TEGAS BANGET..
Sulaiman Efendy
JGN LO BRJANJI JIKA TK BSA MNEPATI, URUSAN LO SAMA WAHONO BLM KELAR .
Sulaiman Efendy
BERHARAP ADA ADEGAN BAKU HANTAM, MLH GAK ADA.. LEMPEM BANGET CERITANYA
Sulaiman Efendy
LO PECAT SAJA TU RAKA, KLO LO TAU RAKA SDH LECEHKN BIRU, PSTI LO BUNUH TU RAKA
Sulaiman Efendy
KLO SPRTI INI BARU UTINYA JAHAT .
Sulaiman Efendy
PENASARAN NIH DGN JAWABAN DIPA
Sulaiman Efendy
HRSNYA LO REKAM TU OMONGN RAKA, LO LAPORKN KE PAPA LO
Sulaiman Efendy
SEMOGA DIPA MNOLAK, HIDUP KOQ MAU DIATUR ORG LAIN..
Sulaiman Efendy
CARI MATI SI RAKA BRANI NGATAIN ANAK BOS WANITA SIMPANAN
Sulaiman Efendy
MASIH INGAT LO, KMARIN2 KMN LO GK CARI ANAK2 LOO..
Sulaiman Efendy
KLO LO MASH MAU TERIMA MARIO, LO WANITA TERBAHLUL..
Sulaiman Efendy
PASTI SI MARIO TUH
Sulaiman Efendy
PASTI ADA SI SANDRA/INDA TUH BESOK
Sulaiman Efendy
UTI GK JAHAT, SBAGAI IBU DIA SEDIH LIAT ANAK LKI2NYA YG DIRONGRONG ISTRINYA UNTUK KERJA JDI TKW.. KRN SANDRA SI ARHAN JDI MMFORSIR KERJANYA..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!