NovelToon NovelToon
Surga Tak Terindu

Surga Tak Terindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Model
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Bukan cerita poligami... Ini cerita dua orang wanita yang tidak mau mencapai surga dengan cara berbagi suami...

Shanshan mengira, menjadi cucu dari keluarga kaya raya, dan model seksi ternama, bisa membuatnya mudah mendapatkan Emyr; pria yang dicintainya...

Rupanya tidak, karena background kehidupannya, justru menjadi masalah bagi hubungan cintanya...

Shanshan harus menyaksikan pernikahan kekasihnya bersama wanita surga pilihan orang tua Emyr...

Meski nyatanya cinta Emyr masih untuknya, tapi ia tidak rela menjadi madu dari salah satu kaumnya (perempuan). Jangan sampai ada surga tak terindu: baginya dan Adeeva.

“Sekalipun aku tidak berpikir untuk menyentuhnya, rasaku masih tulus padamu, Shan," ucap Emyr.

“Allahumma baid baini wa baina.” Berkaca-kaca Shanshan merapalnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kotak bekal

Gadis bersuami itu duduk di kursi kayu kecoklatan, di sisinya Emyr menyandar kediaman setelah bertemu mantan kekasih.

Tahu begini, Adeeva tak mengajak Emyr makan di luar. Kenapa sepertinya, alam semesta tak merestui perpisahan Emyr dan Shanshan.

Sebelumnya Adeeva hanya bermaksud untuk menghibur hati suaminya. Adeeva tahu, Emyr bosan terus berada di rumah karena harus menemaninya.

Sejenak ia memikirkan, mungkin dengan mengajak pria itu makan di luar, mood Emyr akan lebih baik lagi.

Tanpa tahu sebelumnya, bahwa tempat yang dipilih Emyr, adalah tempat di mana biasanya Emyr menghabiskan waktu bersama Shanshan dan teman lainnya.

Adeeva melihat sendiri bagaimana Emyr mengejar Shanshan yang selalu terlihat cantik bahkan setelah menutup auratnya.

Mungkinkah itu yang membuat Emyr jatuh cinta pada gadis kaya raya itu? Jika dipikir, Emyr lebih cocok dengan Shanshan.

Lihatlah Emyr begitu tampan dengan jeans hitam, kaos putih bersih, dan yah untuk ukuran seorang Gus, Emyr terlihat sangat kekinian.

Sementara, hanya ada satu model busana yang Adeeva kenakan setiap harinya. Yaitu gamis hitam, dan Khimar besar yang hampir menutupi sebagian tubuhnya.

Pernikahan yang entah kenapa terjadi secepat kilat, sudah terlaksana. Adeeva pun tahu, demi sang ibu yang memiliki lemah jantung, Emyr mengorbankan cinta dan menikahi dirinya.

Siap tak siap resiko cemburu ini ia ambil. Terlebih, dia sudah sangat mencintai Emyr sedari masih MTS.

Ummi dan Abi-nya bahkan rela menawarkan berbagai macam keuntungan pada paman dan bibi Emyr demi bisa memiliki menantu calon dokter saleh seperti Emyr dzemir.

"Makanannya sudah datang Mas," tepuk Adeeva membuyarkan lamunan antah berantah Emyr.

Emyr mendengus pelan. Roti kismis yang dibumbui kayu manis menusuk penciumannya.

Emyr teringat saat-saat Shanshan tertawa-tawa kala meledeknya dengan suapan tangannya.

Masa di mana Shanshan masih sering meledek ingin menyentuh bibirnya, dan ia hindari sebisa mungkin.

Dia terus menjaga kulit-kulit berharga dari wanita pertama yang masuk ke dalam hatinya.

Meski khayalan sering kali menggelayut, mejadikan Shanshan wanita pertama pula yang ia sentuh dalam hidupnya.

Namun, malam ini Shanshan harus melihatnya merangkul wanita lain yang tidak lain adalah istri sahnya.

Terlepas dari semua yang terjadi. Bagaimana pun Adeeva istrinya, Emyr tak cukup jahat membiarkan Adeeva yang baru pertama kalinya datang ke California, merasa sendiri padahal memiliki suami.

Ancaman sang Abah yang mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa melanjutkan kuliah di California, menjadi salah satu alasan Emyr terpaksa membawa Adeeva.

Bagaimana pun, lulus dari universitas di California sudah menjadi impian seorang Emyr dzemir.

Lagi pula sudah di penghujung semester, Emyr tak mungkin merelakan semuanya, termasuk kesempatan untuk bisa bertemu Shanshan kembali.

Yah, setidaknya di California masih banyak momen pertemuan tak disengaja dengan Shanshan.

Benar saja, malam ini juga mata yang mungkin melaknatnya, telah lancang menatap rindu mantan kekasihnya.

Hati-hati Cah Bagus, semoga Adeeva betah di California. Kalau bisa, kalian cepat cepat punya momongan, supaya Adeeva punya teman di sana.

Pesan Abah dan Ummi masih terngiang di telinganya.

"Mas pasti lapar kan?"

Kali ini Emyr menoleh setelah mendapat tepukan di pahanya. "Makan saja. Aku makan nanti saja."

...{[<<>>]}...

"Shanshan!" Panggilan setengahnya berteriak tercetus dari seorang Farah. Gadis itu berlari di koridor menuju si pemilik nama yang saat ini berjalan lenggang menujunya.

Pagi ini Shanshan tersenyum, tubuhnya pasrah kala Farah memeluknya. Lebay memang, tapi Farah menitihkan air mata di pundaknya.

"Kenapa bisa begini? Kamu pulang buat memenuhi ajakan nikah Emyr. Kenapa jadi orang lain yang dinikahi Emyr?"

Shanshan mengurai pelukan, matanya mengedip dengan sedikit senyuman ikhlas yang sebenarnya tidak mungkin bisa ikhlas.

"Sudahlah, jangan dibahas lagi, kami belum berjodoh," ucapnya.

"Ehm!" Secara bersamaan Shanshan dan Farah menoleh. Sapaan teduh dari Emyr tiba-tiba terpapar di hadapan mereka.

Seperti biasa, Emyr tampan dengan pakaian kasual miliknya. Tas ransel selalu tertenteng di sebelah pundaknya.

"Bisa kita bicara sebentar?" Emyr menatap lekat wajah Shanshan, kali ini gadis itu mengenakan pakaian set hijab berwarna olive.

Cantik, dan ini lah kecantikan yang membuat Emyr begitu mantap untuk meminang wanita itu.

Shanshan definisi cantik luar dalam, karena selain cantik parasnya, perangainya pun begitu lembut dan menyenangkan.

Emyr menerawang. Bukankah hari-harinya tidak akan hampa jika bersama dengan wanita yang sangat ia cinta?

Terlebih, ketika menyelesaikan program spesialis, mereka akan memiliki profesi yang sama, yaitu dokter spesialis forensik dan medikolegal.

"Myr!" Derap langkah setengah berlari menuju ketiga sekawan itu. Emyr, Farah tak terkecuali Shanshan juga menolehnya.

Aruna tergopoh, ia membungkuk di depan teman temannya setelah sedikit kehilangan kontrol napasnya.

"Kamu ngapain lari-larian?" Menatap Aruna, Farah bertanya penasaran.

Gadis itu menyodorkan kotak bekal makan pada Emyr. "Nih, bekel makan mu."

"Bekel?" Emyr menautkan alisnya. Bukankah kotak hitam ini kotak yang kemarin Adeeva beli di supermarket? Kenapa bisa ada di tangan Aruna?

"Barusan istri mu dateng ke sini. Katanya ketinggalan. Kasihan dia di luar nungguin kamu, nelepon kamu juga nggak diangkat angkat katanya," jelas Aruna kembali.

Emyr membesar bingkai matanya, memang, Emyr memberitahukan alamat kampus pada Adeeva. Tapi sama sekali tidak menyangka, istrinya akan berani datang ke sini.

Terlebih, Adeeva belum begitu hapal jalanan di kota ini. Aruna juga terlihat menyayangkan sekali, kenapa orang baru seperti Adeeva berani keluyuran tanpa ada pendampingan.

"Untung dia ketemunya sama aku," gerutunya.

Emyr meraih ponsel dari saku celana jeans hitamnya. Benar saja, panggilan tak terjawab sudah memenuhi layarnya.

Emyr mengusap dahinya. Oh Tuhan, jika sampai Adeeva kenapa-kenapa, Abah-nya akan datang ke sini tentu saja.

Shanshan yang sedari tadi menyimak raut khawatir Emyr, ia menyelonongkan langkah untuk undur diri dari sana.

Merasakan pergerakan Shanshan, Emyr mengalihkan pandangan dari ponselnya ke arah mantan kekasihnya.

Ditariknya lengan berbalut Khimar itu untuk ditahannya. "Tunggu sebentar Shan, aku mau bicara," pintanya.

Shanshan melepas cekalan tangan Emyr, meski tak menyentuh secara langsung, Shanshan tetap merasa Emyr sudah tidak layak berbuat seperti itu padanya.

"Maaf Emyr, hari ini aku ada janji dengan orang lain, jadi lain kali saja kita bicara," tolaknya.

Gadis itu tak segan untuk pergi, langkahnya pasti menjauh, meninggalkan mantan kekasih yang mematung di atas kakinya.

Emyr menghela napas. Sesulit itu kah Shanshan memberinya waktu untuk bicara?

Farah dan Aruna hanya terdiam dengan sesekali melempar tatapan sendu. Dari raut jujur Emyr, mereka tahu betul betapa Emyr masih sangat menyayangi sahabat aktrisnya.

Perbedaan beberapa aspek hidup membuat hubungan keduanya berakhir, meski semua tahu, keduanya masih saling mencintai.

...Uhuk... kalian puasa nggak sih..? 🤭...

1
Iceu Ktp
Luar biasa
Supry Atun
masih
Supry Atun
mauuuuu thor heheheh.aku sudah baca sebagian.sepertinya aku sdh tamat bacanya ceritanya menarik
Supry Atun
aku ga puasa thor.ini hari rabu.tgl 18-9-2024.🤭😛
Linda Lie
Suka bagus
Ihza
berlagak jadi korban...kn salahmu sendri tau
Ihza
gmn ya km sih hadir d saat Meraka sedang bnr2 jatuh cinta SE jatuh2ny....hrzy se km g maksa ya dulu...yakin klo jodoh g kmn...la klo akhire g jodoh kn JD nyiksa diri sendirikn
Ihza
salah km se....cinta boleh tp bodoh jngn deh sampe mlakukakn apapun demi menikahi emyr
Ihza
sadar diri napa
Nabila hasir
senyum2 baca perlakuan gus emyr ke khaira.
hbs di part awal di bikin nangis sedih
Ihza
sedih bgt tau g kisah kakaknya king
Ihza
pencitraan ya😏
Ihza
/Sob/
Ihza
sabar ya San....akan indah pada waktunya.....AQ selalu mendukungmu pokoknya
Ihza
idihhh tu mulut pngn gw kuncir...sumpah ngeselin bgt
Cici Risna Yulianti
Luar biasa
Nabila hasir
kk author baca shansan ma emyr kok mrebes mili banyu moto.lebih sedih crita shansan dari pada lilyana(emaknya shansan)
Nabila hasir
ma syaa Alloh bagus critanya tentang keluarga.tentang pasangan.tentang rumah tangga.cinta
pokoknya is the best
Nabila hasir
lha ikut nangis bacanya nabila kk author
saat shansaan berkunjung mencari restu aba umi nya emyr.
padahal hanya membaca tapi nabila bisa ikut hanyut dan membayangkan situasi betapa terpojoknya shansan
Nabila hasir
awal baca krisatal trus berhenti.lanjut fasha trus king hbs itu queen lanjut orang tuanya king axel.sekarang lagi baca shansan ma emyr.meskipun loncat2 in syaa Alloh paham.
bagus banget semua crita kk author pasha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!