NovelToon NovelToon
Sugar Baby Sang Cassanova

Sugar Baby Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / One Night Stand / Beda Usia
Popularitas:7.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Spin Off Tawanan Cinta Pria Dewasa.

Dua kali gagal dalam pernikahan, Justin Anderson menganggap semua wanita itu sama. Sebatas mainan dan hanya merepotkan, bahkan tidak ada wanita yang membuat dia betah.

Hingga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis cantik yang terjebak keadaan. Agny Tabina, gadis belia yang dipaksa terjun ke dunia malam akibat keserakahan pamannya.

"500 juta ... tawaran terakhir, berikan gadis itu padaku." - Justin Anderson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 08 - Tidak Ada Yang Gratis

"Agny ... kamu dimana?"

Beberapa menit Justin keluar, kini pria itu kembali. Menyadari jika wanita itu tidak lagi berada di tempat tidur, Justin ketar-ketir dan berpikir jika dia yang ditinggal pagi ini. Akan tetapi sesaat kemudian dia menghela napas lega kala mendengar gemercik air di sana.

"Huft, membuat panik saja."

Justin menghela napas kasar, pria itu menunggu di tepian tempat tidur seraya mengecek ponselnya. Tidak ada hal penting, hanya saja Justin terlalu bosan jika harus menunggu wanita itu tanpa melakukan apa-apa.

Seperti yang dia duga, semua wanita memang sama dan mandi butuh waktu yang cukup lama. Justin bahkan berdecak menatap pintu kamar mandi lantaran sudah dua puluh menit Agny belum juga kembali. Dia jadi bingung sendiri, itu mandi atau ritual persembahan kepada dewi air, pikirnya.

Tak lama dari dia memikirkan hal itu, Agny kini keluar dengan handuk yang membalut tubuhnya hingga atas lutut. Aroma sabun begitu membius indera penciuman Justin dan dia bahkan meletakkan ponselnya lebih dulu kala Agny melangkah ke arahnya.

"Dari mana?" tanya Agny pelan dengan langkah ragu, khawatir jika Justin akan kembali menerkamnya pagi-pagi begini.

"Cari baju ganti untukmu, pakai sana," titah Justin yang kemudia membuat Agny bernapas lega.

Dia melewati Justin begitu hati-hati, tatapan pria itu yang tertuju padanya membuat Agny merasa dirinya tengah dikuliti. Secepat itu Agny meraih paper bag yang ada di samping Justin, gugup dan ketakutan semua berpadu dalam dirinya.

"Kenapa? Takut atau_"

Justin mencekal pergelangan tangan Agny, terlihat jelas jika wanita itu bergetar dan berusaha menghindar darinya. Padahal Justin tidak melakukan apa-apa, hanya melihat dan dia memandangi wanita itu sebelum dia benar-benar pergi.

"Tidak, lepaskan aku mau ganti baju."

Agny menepis genggaman tangan Justin cukup membuatnya ketar-ketir. Tidak pernah melakukan hal semacam itu jelas saja membuat rasa gugup Agny jelas sekali di hadapan pria pertama yang mendapatkan kesuciannya.

"Matamu tidak bisa berbohong, santai saja ... aku tidak akan menyentuh jika tidak berhak."

Sejak dahulu Justin begitu, jika hanya cuma-cuma. Lain halnya jika sudah terjadi perjanjian yang membuat salah-satunya harus memenuhi kewajiban. Untuk masalah Agny, sesuai perjanjian dia hanya boleh memiliki wanita itu semalam saja, selebih dari itu bukan lagi hak Justin.

"Aku tahu, tapi bisa tolong lepaskan sekarang? Tidak mungkin aku ganti baju disini, 'kan?"

"Haha benar juga."

Dia terkekeh, wajah cemberut Agny membuat hatinya berdesir. Setelah diperlakukan seperti itu baru Justin melepaskan tangan Agny, memang perubahan suasana hati wanita tidak dapat ditebak sama sekali.

Justin tidak memiliki rencana untuk keluar kamar saat ini, sembari dia menunggu Agny selesai pria itu menatap noda merah di atas sprei mereka. Lagi-lagi Justin dibuat tersenyum padahal memang hal itu sudah dia duga. "Apa yang kau pikirkan, Justin." Tidak salah dia membayar mahal untuk seorang wanita semacam Agny.

Sebenarnya bisa Justin pergi saat ini juga, akan tetapi dia ingin melihat wanita itu sekali lagi dengan pakaian yang baru saja dia beli. Hingga ketika langkah Agny terdengar mendekat, Justin mendongak dan menyadari fakta jika gadis itu memang cantik mau bagaimanapun penampilannya.

Cantik

Pujian yang hanya dia utarakan dalam benaknya, Justin terpesona dan dia tidak mengingkari itu. Akan tetapi tidak akan dia perlihatkan jika tengah mengagumi wanita di hadapannya.

"Ehem, aku sudah beli sarapan untukmu ... jangan lupa dimakan, aku ada urusan jadi harus pergi sekemarang. Satu lagi, ini untukmu dan tidak perlu mengatakannya pada Edward."

Justin menyerahkan lima belas lembar uang tunai berwarna merah itu, ingin memberi lebih namun hanya itu yang tersisa di dompetnya setelah dia membelikan pakaian dan sarapan untuk Agny.

"Tidak perlu, aku dapat bayaran nanti dari Bosku."

Dia menolak, Justin mengerutkan dahi dan merasa harga dirinya tersentil oleh wanita itu. Padahal, Justin memberinya cuma-cuma dan tidak meminta imbalan lebih.

"Kenapa ditolak? Terlalu sedikit atau bagaimana?"

Baru kali ini ada wanita yang menolak uang darinya. Justin terlanjur malu dan merasa harga diri Agny seakan tidak bisa dia raih, padahal itu uang, bukan ubi cilembu.

"Bukan begitu, tapi memang tidak perlu ... bayarnya cukup dimuka, denganku tid_"

"Ini bukan bayaran, anggap saja uang jajanmu."

Menyebalkan sekali, padahal yang dia berikan adalah uang. Kenapa sesulit itu menerimanya, di luaran sana bahkan mengemis sementara Agny didepan mata dia tolak mentah-mentah.

"Seseorang pernah berkata, prinsip hidup adalah give and take ... jika aku terima uang itu, Om mau apa setelahnya?" tanya Agny kemudian memberanikan diri untuk menatap wajah Justin, pria itu sontak berdecak dan menghela napas kasar.

"Picik sekali pikiranmu, jangan dengarkan kalimat kuno itu ... ambil uangnya, aku harus pergi setelah ini," ucap Justin meraih telapak tangan Agny agar dia menerima paksa uang itu.

"Tidak per_"

Cup

"1,5 juta ... anggap bayaran untuk bibirmu pagi ini," ungkap Justin yang membuat mata Agny membola, kecupan singkat beberapa detik itu benar-benar tidak dia duga.

"Aku pergi ya, jangan lupa makan ... jangan asal terima tamu, perbanyak istirahat."

Belum sempat Agny bicara, Justin tiba-tiba pamit dan entah kenapa ada perasaan yang tidak bisa Agny jelaskan setelah pria itu mengacak rambutnya lembabnya begitu asal. Justin menjauh, perlahan pundak pria itu kian tak tergapai, Agny menatap sendu pintu kamar yang kini tertutup.

"Hah, lucu sekali."

Agny tersenyum getir kala menatap uang yang pada akhirnya dia terima tanpa sadar. Terkejut dengan Justin yang tiba-tiba mengecupnya, akan tetapi hal itu membuat dia seakan benar-benar mematok harga untuk setiap hal yang dia berikan.

.

.

.

- To Be Continue -

Jan lupakan votenya, Bestie❤

1
Mayrad
paham kak author,aku aja kaget kok ada yang komen gitu,mungkin bacanya setengah2 kak
ini aja aku bacanya satu2 biar ngerti alurnya karena baru nemu cerita kak author
Tathy Asmila
astagaa lucunya
Tathy Asmila
ngakakkk di part ini
Sadiah Suharti
🤣🤣🤣🤣ceker ayam nya blm Mateng Agni 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
kairin
Justin pinter /Grin//Grin/
kairin
jempol Justin /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kairin
jatuh cintrong si Justin
kairin
Justin udh mulai ketularan bang evan.lembut dn romantis
kairin
Justin udh mulai ketularan bang Evan
kairin
kirain ngompol
kairin
wadidawww...........500juta semalam.sedangkan aku 500rb 5 hari wkwkwkwk......
kairin
wkwkwkwk.... para pembaca harap tenang
kairin
Justin edan
kairin
si Justin.....
Cut Risnawati
Luar biasa
Enung Nurlaela Noenkandenk
seru sekali,sangat menghibur dan dapat ilmu yg bermanfaat
Adinda Rahma
untuk kenny dn evan judulnya apa yah
Deni Supriadi
Luar biasa
Wina Ningsih
Biasa
Wina Ningsih
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!