NovelToon NovelToon
Dermaga Hati Sang Marinir

Dermaga Hati Sang Marinir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Eirene, seorang model ternama, karena kesalahannya pada malam yang seharusnya dapat membuat karirnya semakin di puncak malah menyeretnya ke dalam pusara masalah baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi istri seorang tentara marinir.

Rayyan, anak kedua dari 3 bersaudara ini adalah seorang prajurit angkatan laut marinir berpangkat kapten, bukan hanya sederet prestasi namun setumpuk gelar playboy dan keluarganya turut melekat di belakang namanya. Tak sangka acara ulang tahun yang seharusnya ia datangi membawa Rayyan menemui sang calon penghuni tetap dermaga hati.

"Pergilah sejauh ukuran luas samudera, tunaikan janji bakti dan pulanglah saat kamu rindu, karena akulah dermaga tempat hatimu bersandar, marinir,"
-Eirene Michaela Larasati-

"Sejauh apapun aku berlayar, pada akhirnya semua perasaan akan berlabuh di kamu, karena kamu adalah dermaga hatiku."
-Teuku Al-Rayyan Ananta-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. BUAYA DARAT

Rayyan tertawa bersama teman-temannya seraya memasangkan atribut keamanan diri lengkap melapisi seragam khas biru dongkernya, termasuk buff tengkorak. Jika sedang dinas bersama komando elite negara lain, mereka memiliki seragam khusus internasional.

"Ray, jadi serius lu mau merit?" tanya Langit.

Rayyan memakai buff miliknya, "Yoi, Do'ain aja!"

"Serius sama model itu? Asliiii--keren!" Pramudya mengacungkan jempolnya.

"Nanti sepulang dinas, gua bawa buat kenalan. Cari waktu dulu, dia juga sibuk!" jawab Rayyan lagi.

Detasemen Raden Joko kini berbaris rapi, tegap dan gagah mendengarkan komando di salah satu sudut lapang markas besar, mendengarkan sang komandan berbicara. Hanya 15 menit saja, tak ada kata sambutan selama upacara bendera di istana negara.

"**** Jayamahe!!! Di darat dan di laut kita jaya! " suara bariton nan serempak mereka menjadi penutup apel darurat siang ini. Tak ada satu keluarga ataupun kerabat yang tau cara kerja dan aktivitas perang macam apa yang mereka lakoni, semua itu hanya kesatuan, diri mereka sendiri dan Tuhan saja yang tau.

Sebuah kapal militer sudah bersiap mengangkut unit elite Raden Joko, jika setelah dinas luar begini sudah dipastikan akan memakan waktu agak lama ketimbang hanya dinas luar kota atau pulau. Ketimbang Al Fath, Rayyan lebih sering ke luar negri melakukan latihan dan operasi militer gabungan bersama para detasemen elite negara lain salah satunya N@_vy seal, komando elite nomer wahid di dunia kepunyaan negri adidaya.

Pesawat militer mendarat mulus di pangkalan militer negri konflik, terparkir bersama beberapa pesawat militer negri lain, mereka menempuh sekitar 17 jam perjalanan. Konflik yang berawal dari perang saudara itu memanjang dan semakin memanas tak berkesudahan disana, tak terhitung warga sipil dan anggota aparat militer yang tewas dari berbagai negara.

Rayyan dan komando elite turun dari pesawat, beda langit dengan negri pertiwi. Beruntung tanah air tak harus seperti ini, dimana anak-anak selalu dibayangi dengan ketakutan jika esok tak dapat lagi menghirup oksigen dan melihat mentari.

Udara sedikit panas, suara dentuman bom dan berondongan senjata terjadi dimana-mana.

Setelah komandan melapor dan memberikan surat tugasnya atas keabsenan negri tercinta, mereka dipersilahkan untuk memasuki barak khusus milik detasemen tanah air.

Baru saja sampai di penerbangan internasional begini, mereka sudah disuguhi dengan latihan berat yang menguras tenaga dan pikiran.

Honey begitu cekatan mengurus kontrak kerja Eirene, sementara gadis ini hanya terima beres saja. Bando kelinci bertengger menahan rambutnya agar tak mengganggu proses kerja masker, dan potongan mentimun menutupi kelopak matanya.

"Baby, lu ngga niat belajar masak atau beres-beres gitu?" tanya nya yang masih berkutat dengan laptop dan email.

"Ngapain?! Ihhh--ogah, nanti tangan lovely kecipratan minyak honey, oh no way! Aset berharga," suara Eirene terpendam karena wajahnya yang kaku akibat pemakaian masker. Jangankan masak, garam dan mecin saja gadis ini tak dapat membedakan.

"Ck! Loe tuh kan mau married, masa iya istri ngga bisa masak?" Honey mencomot ketimun dan memakannya membuat gadis ini mencebik karena masa tenangnya diganggu oleh pertanyaan menyentil dari honey, ia bangun dari posisi rebahan.

"Beli! Cafe dan restoran masih banyak, banyak usaha catering. Jangan kaya orang susah deh! Lagian gue rasa Rayyan juga bisa masak!" gidikkan bahunya acuh.

Honey menghela nafasnya, bagaimana kehidupan rumah tangga Eirene dan Rayyan nanti?

"Baby, dengerin gue!" Honey meraih kedua bahu Eirene.

"Cepat atau lambat loe mesti belajar masak, entah sekarang atau nanti, loe ngga tau Rayyan akan bawa loe kemana. Kalo seandainya ke daerah pelosok jauh dari mana-mana, yang hanya ada loe dan Rayyan? Loe mau beli dimana? Mau minta tolong sama siapa, sama Tuhan? Rayyan itu prajurit, PASTI! Cepat atau lambat kamu harus jadi perempuan seutuhnya!" tegas Honey, membuat Eirene mengerjap, memang selama ini ia sama dengan honey kah? Perempuan setengah ikan?

Honey memang bijak dan dewasa, ia sudah seperti ibu, kakak, ayah, dan teman bagi Eirene. Ia tau apa yang akan terjadi ke depannya, ia selalu memasukkan penghasilannya dan penghasilan Eirene secara terpisah, tak lupa untuk menabung. Honey tau jika saat itu akan tiba, saat dimana Eirene akan menikah dan berhenti dari dunia modeling.

"Hayooo! Lagi ngapain?! Serius amat?!" gadis ini mendaratkan pan tat di samping Honey, ia sudah mencuci wajahnya.

"Gue mau coba buka bisnis!" jawab Honey memejam singkat.

"Kok?" Eirene mengerutkan dahinya.

"Terus kalo nanti loe sibuk sama bisnis loe, gue gimana?" tanya Eirene.

"Loe sibuk sama urusan rumah tangga loe!" honey menyentil tangan Eyi yang menyentuh laptop dan menggerak-gerakkan kursornya demi melihat data-data bisnis Honey.

"Ngga bisa gitu dong! Terus karir gue gimana?" bibirnya sudah maju sampai ke depan gerbang apartement.

Harus ia apakan si otak udang di depannya ini, pengen rasanya lempar lovely ke kolam uang, "sejak loe bilang kalo loe sama Rayyan tunangan, maka lambat laun karir loe di dunia modeling bakalan pensiun Ey--"

"Kok gitu?! Rayyan ngga bilang gitu honey?!" jawabnya tak terima.

"Rayyan emang ngga bilang gitu, tapi nanti loe sendiri yang bakalan bilang!"

"Ngaco!" sarkas Eirene, daripada hanya membicarakan hal yang tak berfaedah ia lebih baik pergi saja untuk bermain golf.

Sudah sekitar sebulan Rayyan pergi, hanya pernah memberi kabar dua kali pada Eirene. Membuat gadis ini berfikir seperti apa pekerjaan yang Rayyan jalani.

"Ck!" berulang kali ia mengecek ponselnya.

"Ini orang kok cuma nongol sekali dua kali aja emangnya gue cewek apaan?!" gerutunya mencebik, jika dihitung-hitung Eirene lebih sering dihubungin sama sales marketing asuransi ketimbang Rayyan, ia kesal tak menentu membuat pekerjaan orang wardrobe sedikit kesusahan karena sejak tadi model ini tak mau diam.

"Loe suka Rayyan---" tembak Honey mencibir dari sampingnya.

"Enggak!" tukasnya cepat sengit.

"Iya, loe suka!" ejek honey.

"Enggak!" pelototnya.

"Lovely, maaf--" ucap orang wardrobe meminta Eirene diam.

"Loe diem! Nih orang wardrobe susah pasangin bajunya!" sentil honey di kupingnya.

"Gue ngga suka, cuma---cuma nanya doang! Abisnya gue penasaran, kerjaan tentara tuh apa sih kok lama amat!"

"Loe pikir Suri ah deket apa?! Kaya dari sini ke Anyer bisa pake bus, dikira kerjanya gampang cuma tinggal tembak-tembak orang sembarangan, udah pada metong capcus beres, go to home!"

"Emangnya?" keningnya berkerut beberapa lipatan.

"Ntar loe tanya deh calon laki loe pas udah pulang, kerjaan tentara tuh apa?!"

"Udah pernah, kemaren-kemaren!" ketusnya mengingat saat Rayyan memberinya kabar.

"Nah, dia jawab apa tuh?!" tanya honey mencondongkan wjaahnya ke depan cermin sebesar dirinya dengan dipenuhi bola lampu di area bingkai, bermaksud membetulkan letak bulu mata palsunya.

"Katanya kerjaannya mikirin gue!" jawab Eirene polos.

Srekkk!

"Astaga! Bulu mata gue sampe copot!" omel Honey, orang wardrobe melipat bibirnya ke dalam agar tak menyemburkan tawanya.

Ck--ck, buaya...buaya...

.

.

.

1
Ratna
kangen klan ini.. udah ke berapa kali baca.. tapi tetep ngangenin... makasih author ❤️
Furi Handayani
mantu2nya umi Salwa garang oeeyyy.. best women👍
Mama lilik Lilik
cerita yang menarik dan sangat good
kejora
Luar biasa
Mama lilik Lilik
maksudnya ma3jne apa ya Thor,maaf kalo saya gak tau🙏🏼
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nuy
Dasar suami gada ahlak🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
😭😭😭
Nuy
Dasar syaaaraaaaffffff rayyan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nuy
Eyi baik banget dah 😅😅
Nuy
Eyi emang antik 😅😅😂😂🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
Luar biasa
Dewi Kasinji
ijin baca kak
Fiani Arifin Arifin
Luar biasa
Tiwi
o
fajar Rokman.
AQ kangen Abang Rayyan bpknya si cimoy
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁4
Rahma Lia
Senang deh bacanya,rasanya mau ngulang2 terus bacanya,,,aku terrayyan rayyan terlovely lovely deh kayanya.
Lisa
🤣🤣🤣🤣🤣
Lisa
cimoyyyy🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!