Quinsha (Nona Muda Tersembunyi)

Setelah berucap penuh tekad, quin mengusap air mata nya kasar, kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membasuh muka nya dan membenar kan riasan culun nya.

" masih aja ber penampilan kayak gini deh " ucap rika dengan gemas, quinsha ter kekeh pelan.

"ih .. Kak rika kayak kak kula sama kak dewa deh mereka juga protes tahu " tawa quin menjawab rika.

" abisan aku gemes banget sama penampilan mu,pengen aku ubek - ubek aja rasa nya. " gemas rika sambil tangan nya seolah - olah ingin mencakar wajah quin. Quin malah tertawa terbahak.

' so, apa yang akan kamu lakukan ?" tanya rika penasaran. Quin menyeringai , rika meng geplak tangan nya.

'ish jangan pasang wajah menyeramkan ini, berasa kayak 5tahun lalu saat kamu menggagal kan kasus korupsi di kantor deh " gidik rika.

"hi hi hi, iya iya maaf, hmmmm tenang aja kak, aku sudah merencanakan sesuatu yang besar buat membalas mereka, mungkin besok aku sudah masuk ke kantor. Sekalian mau ngurusin soal kerja sama dengan A.D group perihal bahan baku untuk restoran, kafe dan hotel kita " jawab qunsha.

" uhh, kayak nya quin udah mau balik ke stelan awal nih, gila kerja. " goda rika.

" ya nggak sampai gila juga kali kak, pengalihan ini mah " senyum quinsha penuh ke sendu an.

" hmmm iya deh, kakak percaya, princess kita pasti bisa. Fighting " kedip sebelah mata rika.

" semangat !! " teriak quinsha tapi segera di tutup mulut nya oleh rika.

" kebiasaan ih, yuk keluar, kamu belum makan kan ? " ajak rika.

"lah iya, sampe lali maem weh, pengen njaluk pecel sayur sama mas prapto ahh.. " jawab quin. ( sampai lupa makan, pengen minta pecel sayur sama mas prapto ). Memang quin lebih suka makan makanan khas jawa tengah tersebut. Selain sehat karena pakai banyak sayur, makanan itu mengingatkan pada sang ibunda yang telah tiada.

💨💨💨

Mereka berdua meninggalkan ruangan menuju dapur, quin segera masuk dan mencari keberadaan sang koki kafe untuk memesan makanan yang di ingin kannya.

" mas prapto, kulo nyuwun tulung damelke pecel nggih " kata quinsha sambil mengedip - ngedip kan mata nya menampilkan puppy eyes andalan nya. ( mas prapto saya minta bikinin pecel ya ).

" weleh weleh, nggih mbak, sekedap nggih " jawab sang koki. Sudah bukan hal aneh jika sang princess meminta pecel kepada nya, bahkan dia sengaja membuatkan bumbu kacang nya terlebih dahulu sesaat mengetahui jika quin akan berkunjung ke kafe. Hal ini karena quin selalu akan minta menu pecel jika mampir ke kafe.(walah - walah , iya mbak, sebentar ya saya bikinin).

" awww, makasih mas, hi hi hi, mas prapto memang terbaik, salam buat mbak sari sama dek aliya ya , oh iya mas, saya mau duduk di bangku depan ya " kata quin.

" nggih mbak, nanti biar mang dodi yang mengantar kan " sambung mas prapto.

Quinsha berjalan keluar dapur menuju meja depan, saat ingin melangkah menuju meja kosong di depan sana, tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang pria ber-jas. Reflek tangan pria itu merangkul pundak quin mencegah agar quin tidak jatuh.

" upss, maaf tuan, aku nggak sengaja," sadar akan kesalahan yang di perbuat nya, quin pun meminta maaf. Memang dia agak sedikit menunduk tanpa melihat arah depan.

" makanya kalau jalan ati - ati dong mbak, di kira jalanan milik nenek mu apa " omel pria yang satu nya. Quin mendongak kan kepala nya menatap pria yang di tabrak nya, sesaat mata mereka bertatapan . Desiran aneh mulai terasa di dada sang pria, ia menatap tak ber edip ke arah quin seolah menyelami iris mata berwarna coklat itu. Quin tersadar dengan tatapan nya dan mengalihkan mata nya ke arah pria yang satu nya lagi.

" heh, om nggak usah nyolot dong, tuan ini aja oke - oke aja , kok jadi situ yang nge gas " sengak quin.

" kamu tahu berapa harga jas yang kamu bikin kusut ini hah ? " balas sang pria itu yang sepertinya adalah asisten pribadi dari pria yang di tabrak nya.

" dan apa apaan tadi panggilan mu ? Om ? Heh, aku belum setua itu ya, " ujar pria itu tambah sengak.

' meeh, emang bener kok, om om ,' gumam lirih quin tapi masih di dengar pria yang di tabrak nya. Seketika pria itu tersenyum tipis, sangat tipis sampai tak ada yang mengetahui,

" oke akan saya ganti om, om tinggal sebutin berapa harga nya " tantang quin, pada dasar nya quin orang yang usil dan tidak bisa diam dalam menghadapi masalah.

" sudah ku bil... "

" cukup kev, jangan di teruskan " terdengar interupsi dari pria satu nya.

" tapi tuan ,...

" sudah," tekan pria tadi. Quin tersenyum mengejek sambil men julurkan lidah nya.

' emang enak di omel in ' gerutu pelan quin, lagi - lagi bisa di dengar oleh sang pria. Kini mata quin beralih kepada sang pria korban tabrak tak lati nya ,(ha ha ha).

" terima kasih tuan, sebagai ganti nya saya akan membayarkan pesanan makanan anda, anda berdua akan akan di ruangan VIP kan ?" tanya quin, sang asisten terkejut mendengar nya.

" hei bagaimana kamu tahu ? Kamu sengaja ya pasti menabrak tuanku ?" tuduh sang asisten.

" apa sih si om ini, kan jalan ini hanya di lewati untuk ruang VIP, dasar om om tua " cibir quin mengejek. tanpa mendengar jawaban dari pria asisten tadi quin berteriak memanggil dodi yang kebetulan akan mengantar makanannya.

" mang dod, sini dulu " panggil quin, dodi menoleh dan menghampiri quin.

" he leh he leh, non quin mah saya cari - cari dari tadi, in mau di taruh di meja mana ?" kata mang dodi.

" hampura sanget mang dod, ada insiden sedikit hi hi hi , ini saya bawa sendiri aja deh, oh iya mang, mamang ikutin tuan tuan in, tolong layani yang baik ya mang, di VIP 1 aja, lalu nanti bilang teh novi tagihan nya masuk ke saya " pesan quinsha.

" oh oke oke non, siap " jawab dodi.

" oke tuan, sekali lagi maaf kan saya, selamat menikmati hidangan dari kafe ini,saya duluan " pamit quinsha sambil sedikit membungkuk kan badan nya. Di depan sang asisten dia berhenti , melirik sinis dan menjulurkan lidah mengejek sang asisten lagi.

" ett sue tuh bocah " sungut kevin, sang asisten.

" sudah sudah, lagian kayak gitu di perpanjang " sela narendra.

"mari tuan saya antar ke ruangan nya, " kata dodi memimpin jalan. Mereka di arah kan ke ruangan VIP 1 yang biasa di tempati jika quin makan siang di situ.

" silahkan tuan pesanan makanan nya, " interupsi waiter yang datang membawa beberapa hidangan memecah pandangan narendra yang sedang meneliti ruangan ini.

" hmm " balas narendra singkat.

Ya, pria yang di tabrak oleh quin tadi ialah narendra aldebaran, CEO baru dari A.D group. Sedangkan sang asisten yang beradu otot dengan quin bernama kevin mark.

" ruangan ini sangat nyaman ya bro " kata kevin masih mengamati desain ruangan dari VIP 1 ini.

" hmm " setuju Narendra.

" maaf menyela tuan tuan, sebenar nya ruangan ini hanya di peruntukkan untuk nona quin dan tamu nya saja, " sela dodi yang masih berada di ruangan tersebut karena ingin memastikan tamu sang nona di layani dengan baik.

💨💨💨

* gambar pecel sayur pesanan quinsha .

gimana ?? bikin ngiler nggak sih.. 🤤🤤