Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trauma or Depression?
Setelah kejadian memilukan itu Agisha kebanyakan diam, bahkan Agisha lebih sensitif dari sebelumnya. Tiba-tiba menangis meraung-raung atau bahkan mengurung diri di kamar tanpa bersuara.
Tidak ada Agisha periang lagi, tidak ada teriakan Agisha di pagi hari atau tidak ada perdebatan antara Issabella dan Agisha. Seakan-akan sosok Agisha telah pergi padahal kenyataannya Agisha masih berada di rumah mewah itu.
Seminggu setelah kejadian itu Agisha bolos sekolah dan mengurung diri, makan pun jarang jika ada yang mengetuk pintu kamarnya maka Agisha akan berteriak-teriak dan menangis.
Tuan Arkam dan nyonya Anneta bingung dengan perubahan Agisha, mereka sudah membujuk Agisha untuk membuka pintu kamar tetapi Agisha menolak, jika tuan Arkam memaksa maka Agisha akan menangis sambil berkata 'TIDAK" atau 'JANGAN".
Sedangkan Issabella jangan ditanyakan, dia hanya mementingkan dirinya sendiri dan sekarang Issabella tengah liburan ke negara yang di kenal sebagai negeri bambu itu, katanya dia malas untuk membujuk atau berbicara pada Agisha dan dalam hatinya dia suka melihat Agisha yang sekarang, sungguh tega sekali padahal jika di kaji lebih dalam ini semua terjadi akibat ulahnya.
'Apa Agis sudah mau membuka pintunya ma?" tanya tuan Arkam yang baru pulanh dari kantor
Hari ini ada rapat dengan para pemegang saham dan tidak bisa dialih tugaskan pada asistennya, terpaksa tuan Arkam pergi pagi-pagi tadi.
Hati ayah mana yang tak sakit melihat perubahan putrinya sendiri, jujur saja tuan Arkam merindukan putrinya yang periang dan ceria. Entah apa yang terjadi, tuan Arkam sudah mengecek cctv hotel saat itu tetapi rekaman cctv dihapus oleh seseorang membuat tuan Arkam tidak tau mau berbuat apa, hanya itu yang dia harapkan supaya tau apa yang terjadi pada putrinya itu.
Tuan Arkam yakin telah terjadi sesuatu di acara pertunangan putri tertuanya itu sehingga membuat Agisha seperti ini, pasti ada yang menjahati putrinya kecilnya itu.
Nyonya Anneta menggelengkan kepalanya, hatinya juga sedih dengan perubahan putrinya itu. Nyonya Anneta menghentikan semua kegiatannya selama seminggu ini untuk memastikan jika putrinya baik-baik saja, seminggu ini Agisha jarang makan bahkan Agisha makan cuma 2 kali selama seminggu ini.
'Papa sudah tidak tahan" ucap tuan Arkam menatap pintu kamar Agisha yang tertutup rapat
'Selama ini papa bertahan tidak membukanya karena papa percaya padamu sayang, papa berharap kamu membuka pintunya dan menceritakan semuanya tetapi harapan papa tidak terjadi" ucap tuan Arkam frustasi
'Tolong ambilkan kunci cadangan ma" pinta tuan Arkam dan nyonya Anneta pun menurut
Tuan Arkam membuka pintu kamar Agisha, hal pertama keduanya lihat adalah gelap. Tuan Arkam pun menekan stop kontak, mereka berdua terkejut melihat kamar Agisha yang berantakan. Banyak buku-buku serta beberapa alat make-up yang berhamburan di lantai, juga sprei yang tergeletak di lantai dan di sudut sana terlihat Agisha yang duduk bertumpu pada lututnya.
Hati tuan Arkam terasa sakit melihat bagaimana kondisi Agisha, apa seminggu ini Agisha hanya duduk disana? Sebenarnya apa yang tejadi pada putrinya, mengapa juga rekaman cctv itu terhapus. Dan juga suruhannya belum bisa mencari apa yang sebenarnya terjadi, semuanya campur aduk menjadi satu.
'Sayang" panggil tuan Arkam mendekat pada Agisha
Agisha yang mendengar suara langkah mendekat ke arahnya mengangkat wajahnya dan menatap tajam tuan Arkam, sontak tuan Arkam dan nyonya Anneta kaget melihat tatapan menakutkan dari Agisha.
'Agisha" panggil tuan Arkam kembali
'JANGAN MENDEKAT!" usir Agisha melempari beberapa barang yang ada di dekatnya
'KUBILANG JANGAN MENDEKATTT!" teriak Agisha menggelegar saat melihat tuan Arkam yang semakin berani melangkah
'TID....
HAP
Tuan Arkam memeluk erat Agisha, hatinya hancur melihat respon putrinya. Ayah mana yang tidak akan terluka melihat putri yang dia besarkan seperti ini.
'LEPASSSS..... AKHHHH..... LEPASSSS!" Agisha memberontak dalam dekapan tuan Arkam
'SAKITTTT... LEPASS HIKS... TOLONGHH.. PAPA HIKS.... MAMA TOLONG!" teriak Agisha terisak sambil memberontak
'Sayang ini papa nak ini papa hiks... Ini papa sayang" isak tuan Arkam semakin erat memeluk tubuh putrinya yang bergetar
'Ini papa nak, jangan seperti ini papa mohon, jangan menyiksa papa seperti ini" ucapnya mendekap erat Agisha
'Papa hiks... Mama tolonggg" isaknya mulai membuka mata dan melihat dengan jelas wajah papannya
'Papa" isaknya membalas pelukan tuan Arkam
'Iya sayang ini papa nak, ini papa" tuan Arkam tidak tahan dengan semua ini
Sedangkan nyonya Anneta mematung melihat putrinya yang terlihat berantakan dan nampak kesakitan.
'Papaaaa Agis tidak mau hiks... Agis sakit hiks... Sakittt" adunya sambil terisak
'Iya sayang ini papa, apa yang sakit nak ayo katakan pada papa dan mama" bujuk tuan Arkam
Tuan Arkam melihat istrinya seolah mengatakan 'Tolong bereskan tempat tidur ma". Nyonya Anneta pun seolah paham dan mulai merapikan tempat tidur Agisha yang kini mulai tenang.
'Kita ke tempat tidur ya sayang?" bujuk yuan Arkam tetapi Agisha menolak
Ingatannya tertuju saat kejadian malam itu, warna tempat tidurnya sama dengan tempat tidur di hotel itu membuatnya takut.
'Tidak mau" tolak Agisha
'Nanti kamu sakit duduk dilantai sayang" bujuk nyonya Anneta juga
'TIDAK MAU!" tolak Agisha berteiak
'Warnanya jelek" cicitnya kemudian
'Baiklah sayang mama ganti yaa tapi kamu harus ke tempat tidur yaa" bujuk nyonya Anneta dan Agisha mengangguk polos
Sekarang sprai dan selimutnya sudah diganti dengan warna pink soft dan tuan Arkam dengan cepat menggendong tubuh Agisha kemudian merebahkannya di atas tempat tidur.
Penampilan Agisha nampak kacau bakan tuan Arkam pastikan selama seminggu ini putrinya tidak pernah mandi terbukti dari ada bau yang menguar dari badan putrinya itu.
'Sayang kamu mandi dulu yaa" bujuk nyonya Anneta
'Tidak mau" tolak Agisha
'Kenapa? Ini rambut kamu rusak loh nanti. Kamu paling suka kan rambut panjang" nyonya Anneta tidak berhenti membujuk Agisha
'Atau mau mama mandiin?" tanya nyonya Anneta tetapi Agisha menolak
'Agisha mau mandi sendiri" ucapnya pelan
'Baiklah, ayo Mama antar sayang" nyonya Anneta pun menggandeng tangan mungil Agisha menuju kamar mandi dan keluar setelah pamit pada Agisha
'Papa ke bawah dulu ya ma mau bilang pada pelayan untuk dibuatkan bubur" pamit tuan Arkam
Beberapa menit kemudian Agisha keluar dari kamar mandi setelah memakai kaos miliknya dan lagging hitam. Entah kenapa bajunya kebanyakan kaos dan lagging daripada gaun seperti anak gadis pada umumnya, tetapi dia bukan gadis lagi bukan?.
'Sini sayang mama keringkan rambutnya" nyonya Anneta mengeringkan rambut Agisha menggunakan hair dryer sehingga tidak memakan waktu yang lama
Dan bersamaan tuan Arkam yang masuk sambil membawa sebuah nampan berisi makanan untuk Agisha.
🌾🌾🌾
riri-can
