Rhys Alban, terpaksa menikah dengan wanita bernama Celine Danayla Matteo, demi mempertahankan harta milik Keluarga Alban. Ia tak mau harta milik keluarganya jatuh ke tangan asisten pribadi Daddynya ataupun pada dinas sosial.
Celine yang sangat senang, menerima pernikahan tersebut, bahkan ia memaksa Rhys untuk menyatakan cinta padanya agar ia tak membatalkan pernikahan itu.
Namun, pernikahan yang didasari dari perjodohan tersebut membuat cinta Celine bertepuk sebelah tangan, juga membuat dirinya bagai hidup di dalam sangkar emas dengan jerat yang semakin lama semakin melukainya.
Hingga semuanya itu meninggalkan trauma besar dalam dirinya, pada cinta masa kecilnya. Apakah ia mampu memutus benang merah yang telah mengikatnya lama atau justru semakin membelit ketika ingatan Rhys kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#8
Akhir tahun yang dingin, membuat Rhys terlelap agak lama, apalagi semalam ia mabuk. Ia mengeejapkan matanya saat menyadari ada sinar yang masuk di sela-sela gorden.
Rhys memijat pelipisnya yang terasa sakit. Ia kembali mengingat apa yang semalam ia lakukan. Udara dingin tiba-tiba terasa begitu menusuk kulitnya. Ia pun melihat dirinya sendiri dan mendapati ia tak menggunakan piyama tidurnya.
Polos! Itulah yang ia lihat saat ini. Ia tak menggunakan sehelai pakaian pun. Ia melihat ke sampingnya dan mendapati seorang wanita yang aangat ia yakini adalah Eve.
“Eve …,” panggil Rhys dengan menyentuh bahu wanita itu yang terlihat terbuka.
Eve yang memang sudah terbangun sejak tadi, berpura-pura masih memejamkan matanya. Ia mengerjapkan matanya dan memutar tubuhnya.
“Honey …,” kata Eve.
“Apa semalam kita …?”
“Hmm … kita melakukannya semalam, honey. Apa kamu tidak mengingatnya? Padahal kamu sangat hebat sekali, sayang,” puji Eve.
Rhys tak mengingat apapun. Ia terlalu banyak minum minuman beralkohol semalam hingga membuatnya benar-benar mabuk.
“M-maafkan aku, honey. Seharusnya aku menjagamu,” kata Rhys yang menyesali apa yang ia lakukan. Dad Dave selalu mengingatkannya, agar ia tak pernah merusak seorang wanita pun jika mereka belum terikat dalam sebuah pernikahan. Rhys memegang teguh prinsip itu.
Namun, apa yang telah ia lakukan? Ia melakukannya dengan Eve, padahal mereka belum menikah. Ia merasa menyesal karena tidak bisa menjaga Eve san malah merusaknya.
“Aku tidak apa, asal kamu segera menikahiku,” kata Eve.
“Aku berjanji. Aku akan segera menikahimu setelah aku menceraikannya. Aku tak akan menunda lagi. Bahkan kamu bisa mempersiapkannya dari sekarang jika kamu ingin.”
“Benarkah, honey?” tanya Eve dengan antusias.
“Tentu saja. Kamu bisa memilih tempat, tema, dan apapun sesuai keinginanmu. Aku akan menurut.”
“Terima kasih, honey,” Eve mencium bibir Rhys, kemudian langsung bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia harus membersihkan diri dan mulai merencanakan pernikahannya.
Rhys menyibak selimut yang ia gunakan. Ia menemukan tanda merah di atas tempat tidur. Kini ia tak ragu lagi, dirinya telah melakukannya bersama Eve semalam. Setidaknya ia melakukannya dengan wanita yang ia cintai, demikianlah pikirnya.
**
Di meja makan, wajah Eve terlihat berseri-seri. Ia telah berhasil menjalankan rencananya. Tinggal sedikit lagi dan ia bisa menjadi Nyonya Keluarga Alban. Saat itu tiba, ia akan mulai mengusir satu-persatu anggota Keluarga Alban.
“Kami akan segera menikah!” kata Eve tiba-tiba, membuat Uncle Ronald dan Aunty Anna terdiam beberapa saat. Sementara Celine yang berada tak jauh dari sana, mendengar perkataan itu.
“Segera? Apa maksudnya Rhys?” tanya Aunty Anna.
Rhys melihat ke arah Eve. Ia melihat raut bahagia dari wajah kekasihnya itu. Sebenarnya ia belum mau mengatakan ini karena ia belum memyelesaikan urusannya tentang warisan Dad Dave. Namun, ia juga tak mau mengecewakan Eve jika ia mengatakan tidak.
“Ya, aku akan segera menikahi Eve. Aku akan mulai mempersiapkannya dari sekarang dan saat waktunya tiba, aku akan menceraikan wanita itu.”
Degg
Sakit! Hati Celine kembali sakit. Ia tak dianggap, tak diakui, dan kini ia akan diceraikan. Ia semakin tak mengerti apa sebenarnya yang diinginkan oleh Rhys.
Kamu jahat, Rhys. - batin Celine.
**
“Kamu akan menikah?” tanya Manager Eve yang bernama Lila.
“Ya, bagaimana? Kamu pasti turut senang dengan berita gembira ini kan?”
“Aku senang, sangat senang. Tapi …”
“Ada apa? Apa ada masalah?” tanya Eve sedikit curiga karena perubahan raut wajah Lila.
“Baru saja ada Perusahaan yang ingin menawarkan kontrak kerja sama denganmu. Ini adalah Perusahaan besar yang sudah kamu tunggu-tunggu,” kata Lila.
“Jangan katakan bahwa itu adalah Perusahaan NewMont?”
“Benar, NewMont. Bukankah kamu sudah mengincarnya sejak lama?” tanya Lila.
“Ya, tentu saja. Aku mau proyek itu, La.”
“Tak semudah itu juga. Meskipun mereka memintamu, tapi mereka juga mengadakan casting sebelumnya. Mereka akan tetap melakukan seleksi dan ada beberapa model lain selain dirimu.”
“Tidak bisa! Proyek ini harus menjadi milikku. Lakukan apapun, la. Aku yang harus menjadi model mereka,” perintah Eve.
“Baiklah, akan kuusahakan,” ujar Lila.
**
Di dalam ruang kerja Rhys, ia terus berpikir. Bagaimana cara agar ia bisa menceraikan Celine lebih cepat, sehingga ia bisa segera menikah dengan Eve, wanita yang ia cintai.
“Finn, apa kamu punya cara agar aku bisa segera menceraikan Celine?”
“Untuk saat ini tidak ada. Lagipula, apa kamu tidak merasa kasihan padanya?” tanya Finn, yang adalah sahabat Rhys.
“Kasihan? Ia akan mengambil 50% harta Keluarga Alban. Untuk apa aku merasa kasihan padanya!? Apa kamu pikir aku sudah gila?”
Finn menghela nafasnya pelan. Ia tak habis pikir dengan sikap Rhys yang sangat membenci Celine, padahal gadis itu sama sekali tidak tahu apa-apa tentang surat yang ditulis oleh Dad Dave.
“Ia tidak mengetahui tentang itu, Rhys. Bukankah itu permintaan Dad Dave?”
“Ya, itu memang permintaan Dad Dave dan tertulis dengan sangat jelas di salam suratnya. Tapi Dad Dave menulis itu saat masih hidup. Aku yakin sekali kalau asisten pribadinya-lah yang menghasut Dad Dave agar aku menikah dengan putrinya.”
Finn hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tak tahu bagaimana harus menjelaskan pada Rhys tentang semuanya itu.
“Kalau begitu, tunggu saja 3 bulan. Bukankah setelah itu kamu mendapatkan semua keinginanmu. Ku rasa 3 bulan bukanlah waktu yang lama,” kata Finn.
“Kamu benar! Tinggal 2 bulan lebih sedikit saja, maka semuanya akan menjadi milikku,” kata Rhys.
**
1 minggu, 2 minggu, terlewati …
Sudah tepat 1 bulan pernikahan Celine dan selama itu pula ia sudah menjadi seorang pelayan di kediaman Keluarga Alban. Ia sama sekali tak memiliki kesempatan untuk keluar dari rumah, meskipun hanya untuk menemui Dad Harry.
Celine mendengar pembicaraan para pelayan lain, bahwa Dad Harry kadang suka datang untuk menemuinya, namun selalu dihalangi oleh petugas keamanan dengan alasan bahwa ia sedang pergi bersama Rhys untuk perjalanan bisnis.
Sendiri, terasa sangat menyakitkan bagi Celine. Ia yang terbiasa dilimpahi dengan kasih sayang dan perhatian serta cinta dari Dad Harry, mulai merasa kesepian. Ia juga merindukan suara tawa anak-anak yang biasanya selalu ia dengar setiap hari.
Kini yang selalu ia dengar hanya perintah ini dan itu, cacian, makian, ejekan, bahkan sumpah serapah yang keluar dari para penghuni rumah Keluarga Alban.
Salju sudah mulai turun lebih sering di awal bulan di akhir tahun ini. Dinginnya udara semakin menusuk kulit. Libur akhir tahun seperti sudah mulai datang lebih cepat.
Hoekkk … hoekkk …
🌹🌹🌹