Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepah di buang
Apa dia memang penikmat ranjang, kenapa dia sangat buas sekali dan long time. batin Jessy.
"Huh, jadi kapan kau akan keluar?" tanya Jessy yang sudah tidak kuat.
"Kenapa kau mengaku kalah nona?" Daffin malah balik bertanya.
"Hey siapa yang kalah, uh.. aku? tidak bahkan aku ingin mencoba di atas" sahut Jessy sombong.
Padahal dalam hatinya Jessy sangat takut di tusuk lebih dalam lagi, dia memang nakal dan terkadang menonton film dewasa bersama Ambar, tapi Jessy tentu tidak pernah melihat milik laki-laki.
"Jadi kau ingin mencoba di atas?" tanya Daffin memastikan.
"Ya, kenapa kau meremehkan ku? aku cukup kuat tau" sahut Jessy sedikit sewot.
Daffin tidak bisa berkata-kata, dia yang semula mendapatkan keberuntungan bermain panas dengan peraw*n kini merasa menyesal mengatakan itu.
Jessy sangatlah bawel, bahkan di sepanjang permainan wanita itu tidak pernah berhenti bicara membuat Daffin pusing dan kesal saja.
"Baiklah, kita tukar posisi" kata Daffin melepaskan penyatuan nya.
"Ayo, kau harus bermain cepat" kata Daffin yang sangat bergairah.
"Tentu, aku tidak lemah tuan" sahut Jessy sombong.
Dan kali ini giliran Jessy yang menjadi pemimpin di permainan panas nya, tapi baru beberapa menit saja Jessy sudah merasakan pelepasan nya lagi.
Huh..
"Katanya kau kuat, bergerak cepat" kata Daffin sedikit kesal.
"His aku kan merasakan pelepasan dulu, kau memang partner ranjang tidak berperasaan ya" sungut Jessy sambil menggulingkan tubuhnya ke samping Daffin.
"Hey kenapa kau berhenti, aku bahkan belum merasakan kepuasan ku" kesal Daffin tidak terima.
Huhh..
"Aku cape, kau bisa bersolo di kamar mandi, milik ku akan lecet kau menggempur ku lebih satu jam" Kata Jessy dengan nafas yang naik turun.
"Oh jadi kau ingin mempermainkan ku nona?" tanya Daffin dengan wajah kesal nya.
"Aku mempermainkan mu? kau beruntung mendapatkan kesucian ku tuan, dasar pria tidak bersyukur" sungut Jessy kesal.
Daffin menggelengkan kepalanya, tanpa basa-basi lagi dia langsung bangkit dan pergi ke kamar mandi.
Dan Jessy yang melihat itu hanya acuh, dia langsung menarik selimut agar menutupi tubuh nya.
"Ternyata rasanya memang sangat enak, pantas saja Ambar menyukai pria long time" ucap Jessy sambil tertawa geli.
Dia tidak percaya akan membiarkan pria asing mendapatkan hak untuk calon suaminya kelak, ehk tapi suami? Jessy tidak memikirkan sejauh itu dia masih percaya dengan cinta tanpa syarat.
Jessy yakin dia akan menemukan pria yang mencintai nya tanpa melihat kesucian nya dulu, katakan lah pikiran nya itu adalah bodoh tapi Jessy adalah anak muda dan dalam dirinya dia terlalu banyak menyimpan rasa penasaran akan rasa-rasa itu.
"Tidak apa Jessy, jika tidak ada yang mau menikahi mu kau bisa mengambil anak dari panti asuhan dan menjadikan nya putrimu, itu sangat cerdik bukan? setidaknya hidup ku tidak akan kesepian di masa tua nanti" gumam Jessy.
Dan tak lama kemudian datang lah Daffin yang keluar dengan handuk kecil yang melilit di pinggangnya, seperti biasa wajah kesal nya di tutupi topeng.
Daffin memunguti pakaian dan memakai nya kembali, Jessy melihat itu hanya acuh dan malah memejamkan mata nya, sampai akhirnya Jessy mendengar suara..
"Jangan hubungi aku lagi, kau mimpi buruk untuk ku" kata Daffin dengan suara dingin nya.
Jessy seketika membuka matanya, dia menatap tajam pada pria tidak tau diri itu.
"Kau pikir aku sudi menghubungi mu? tidak entahlah kau dari wajah ku, dasar pria mesum sudah di kasih enak malah bilang mimpi buruk, pergi kau bajingan!" teriak Jessy sangat kesal.
Brugkkk !
Pintu tertutup keras.
"Dasar nyebelin! kenapa Ambar tidak bilang kalau setelah habis madu sepah akan di buang" gerutu Jessy ingin mencakar Daffin.
🌹
Jika cinta satu malam di novel lain berakhir kepuasan tapi tidak dengan Jessy dan Daffin yang berakhir saling mengumpati.
Ehk iya ada yang bilang kalau Jessy sangat bodoh, aku udah bilang dari awal kan kalau ini ceritanya ngambil setting dunia LN yang bebas, jadi kalau nggak suka pliss jangan bikin komentar yang bikin down🙏
