NovelToon NovelToon
MARRIAGE AGREEMENT

MARRIAGE AGREEMENT

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati / CEO / Romansa Modern / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Dendam Kesumat
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Emily

WARNING :

NOVEL INI TEMA WESTERN.


LETHICIA KANZANEVAA GRIGOR, dua puluh lima tahun. Wanita blasteran Spanyol-Rusia yang memiliki paras cantik, berambut panjang bergelombang sangat indah.

Sedari kecil Lethicia sangat menyukai membuat keramik untuk hiasan rumah.
Karena sering mengikuti pameran bergengsi itulah yang mengantarkannya berkenalan dengan laki-laki bernama Assensio Montana. Salah satu pewaris kerajaan bisnis Montana.
Tapi, Kebahagiaan itu terenggut beberapa minggu yang lalu. Assensio meninggalkan Lethicia untuk selama-lamanya karena kecelakaan pesawat tentu saja kejadian itu membuat Lethicia sangat syock.
*
ALVARO MONTANA, tiga puluh dua tahun. Merupakan putra tertua Montana. Memiliki dendam pada ayahnya serta adiknya. Namun semuanya berubah saat takdir mempertemukan nya dengan istri mendiang adiknya Lethicia.

Bagaimana selanjutnya?
yuk ikuti terus kelanjutannya 🙏

Jangan lupa KIRIM VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ANCAMAN ALVARO

"Alright, kalau begitu aku tidak akan membuka pintu itu. Dan aku pastikan kita akan menghabiskan malam di kamar ini".

Lethicia melebarkan matanya mendengar ucapan Alvaro. "A-Apa mau mu?"

"Kau mendengarnya dengan jelas. Kau ingin pulang, aku akan membuka pintu itu dan mengantar mu pulang. Jika kau menolak aku pastikan kita menghabiskan malam di kamar ini", jawab Alvaro dengan tegas.

Uhhh..

"Kau sangat brengsek. Kau sangat berbeda dengan saudara mu. Assensio tidak akan pernah membuat wanita menangis", seru Lethicia kesal sambil mengusap air matanya dengan punggung tangannya.

Mendengar nama itu, Alvaro kembali menghunuskan tatapan tajam pada Lethicia. Dengan rahang mengeras laki-laki itu mengepalkan kedua tangannya.

"Jangan pernah membandingkan aku dengan anak ja*ang itu. Sekali lagi aku mendengar kau membandingkan aku dengan suami mu itu aku akan menghancurkan hidup mu dan orang-orang di sekitar mu. Kau cam kan itu Lethicia!", Hardik Alvaro sambil mencengkram kuat wajah Lethicia dan mengangkatnya dengan paksa agar menatap padanya.

Lethicia terpaksa menatap Alvaro yang terlihat begitu temperamen. Tanpa kuasa menahannya lagi kristal bening jatuh menyentuh wajah Lethicia yang terlihat semakin kacau. Tidak ada isakan dan seduh sedan. Lethicia hanya menatap penuh kebencian pada laki-laki yang di anggapnya seperti monster wujud manusia tampan.

"Dengarkan aku tuan Alvaro atau siapapun nama mu, aku tidak perduli dengan ancaman mu! Aku tidak takut dengan ancaman mu!... sekali lagi aku katakan aku tidak takut pada mu!!".

Jawaban Lethicia, membuat Alvaro tertawa menggelegar memenuhi kamar yang luas itu.

Lethicia menutupi rasa yang sebenarnya membuatnya takut berhadapan dengan laki-laki itu, bohong kalau ia bilang Alvaro tidak membuatnya takut. Tapi sekuat tenaga di tepisnya rasa itu, harga dirinya terlalu tinggi untuk laki-laki yang temperamen dan suka memaksakan kehendak seperti Alvaro.

"Kau laki-laki brengsek dan egois. Bahkan kita tidak pernah saling mengenal tetapi kau berani mencium ku. Aku bukan ja*ang, aku bukan wanita murahan. Jika kau mau kau bisa mencarinya di luaran sana", ketus Lethicia beranjak dari tempat tidur.

Senyuman terlukis di wajah tampan Alvaro. Laki-laki itu sudah menghangat kembali ia sudah bisa mengontrol dirinya.

"Aku antar kau pulang sekarang", tegas Alvaro menggengam kuat tangan Lethicia agar berdiri dari tempat tidur.

"Aku membawa mobil ku", jawab Lethicia memalingkan wajahnya. Ia tidak mau mengikuti Alvaro, Lethicia berdiri dan menghentakkan tangannya. Namun lagi-lagi genggaman Alvaro begitu kuat.

"Apa kau selalu keras kepala seperti ini? Oh malang sekali adikku menikah dengan wanita yang keras kepala seperti ini", seloroh Alvaro menahan tawanya melihat Lethicia semakin kesal.

Lethicia mengerjapkan matanya, mendengar sindiran Alvaro. Entah sejak kapan Alvaro berada dibelakang Lethicia, bahkan hembusan nafasnya terasa di tengkuk Lethicia.

"Sepertinya ide papa menarik juga, menikah dengan istri adikku", ucap Alvaro mendekatkan wajahnya berbisik di telinga Lethicia.

Lethicia menatap nanar kedua mata Alvaro. "Aku tidak akan mengikuti permainan mu, brengsek!"

Alvaro tersenyum mendengar umpatan Lethicia tepat diwajahnya.

Laki-laki itu mengambil kunci dan membuka pintu. "Aku akan mengantarmu pulang. Aku tidak mau kau mati menyusul suami mu sebelum kita menikah", ucap Alvaro sambil menggenggam tangan Lethicia agar mengikutinya.

Sebenarnya di palung hati Alvaro ia merasa iba pada Lethicia. Bagaimana pun ia tidak melakukan kesalahan apapun padanya dan keluarga nya. Di saat perempuan itu masih berduka atas kepergian suaminya tiba-tiba di minta untuk menikah dengannya tentu saja membuat Lethicia syok. Apalagi ia tidak pernah kenal dengan Alvaro. Mereka dua orang asing.

*

Pada akhirnya Lethicia menuruti Alvaro. Saat ini keduannya berada di dalam mobil Lethicia yang di kendarai Alvaro.

Begitu di dalam mobil Lethicia lebih banyak diam dan mengalihkan pandangan matanya keluar jendela.

"Aku harus mengantar mu ke mana sekarang?"

Sekilas Lethicia melihat arloji di tangannya yang menunjukkan pukul sembilan malam. "Ke galeri ku saja", jawab Lethicia singkat dan kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Alvaro menelaah jawaban Lethicia. "Apa kau memiliki galeri? Galeri apa yang kau miliki?", tanya Alvaro ingin tahu.

"Galeri kontemporer. Aku pengerajin tembikar. Membuat keramik pajangan", jawab Lethicia.

Alvaro menganggukkan kepalanya dan menoleh menatap Lethicia. "Kau seorang gundi?"

"Iya", jawab Lethicia singkat.

"Pekerjaan menarik. Sudah berapa lama kau sebagai pengerajin keramik?".

"Seumur hidupku. Aku lahir dan besar di panti asuhan di salah satu kota seniman. Kota Cadaques, Girona. Saat kecil kami penghuni panti sudah terbiasa membuat tembikar dan hasilnya kami jual pada orang-orang terutama wisatawan yang berkunjung ke desa kami".

"Aku bangga menjadi pengerajin tembikar karena uang hasil karya ku mampu membiayai aku menyelesaikan kuliah di bidang seni kriya. Semenjak kuliah aku menambah kemampuan ku dari pengerajin tembikar bertahap beralih menjadi pengerajin keramik yang bernilai jual tinggi", ucap Lethicia dengan semangat.

Alvaro menatapnya. Lethicia sangat berbeda saat menceritakan pekerjaannya.

"Aku penasaran seperti apa hasil karya mu itu, apa sebagus yang kau ucapkan barusan", balas Alvaro menggoda Lethicia.

"Kau meremehkan aku? tentu saja aku mengerjakan pekerjaanku dengan sangat baik", seru Lethicia.

"Oke kita akan lihat", tantang Alvaro yang membuat Lethicia mendesis kesal karena Alvaro meragukan kemampuannya.

Lethicia menunjuk salah satu bangunan megah dan unik dengan pilar-pilar berukuran besar di depan pintu masuk. Galeri itu berada di distrik kota Barcelona.

"Ayo masuk kau harus membuktikan sendiri ucapan ku tadi", ujar Lethicia terlihat kesal dengan Alvaro. Wanita itu berjalan lebih cepat dan berbicara dengan keamanan.

Sementara Alvaro menatap lekat galeri. "LETHICIA GALERĪA. Wanita unik", ucap Alvaro tersenyum.

Terlihat lampu-lampu di dalam galeri menyala. Alvaro melangkahkan kakinya masuk kedalam. Terlihat koleksi-koleksi keramik cantik tertata dengan rapi.

Alvaro melihat satu persatu hasil karya Lethicia. Sungguh mengagumkan. Semuanya sangat indah dan bernilai tinggi.

Alvaro melihat logo 'LKG' di setiap bagian belakang berbagai pajangan yang tertata rapi itu.

"Bagaimana tuan Alvaro Montana? Apakah kau masih meragukan ucapan ku tadi?".

"Not bad. Lumayan untuk ukuran fomula", ucap Alvaro sambil mencondongkan tubuhnya setengah berbisik pada Lethicia. Ia ingin mengoda wanita pemarah itu.

"Brengsek. Kau itu sangat menyebalkan sekali", seru Lethicia sambil mencebikkan bibirnya kesal.

"Apa itu LKG?

"Nama ku...LETHICIA KANZANEVAA GRIGOR".

Terlihat Alvaro menyimak sambil mengusap dagunya. "Kau orang Rusia?"

"HM...Ayah ku asli Rusia, sementara ibu ku orang Spanyol. Kedua orang tua ku meninggal kecelakaan mobil saat aku masih kecil. Hingga membawa ku tinggal di sebuah yayasan panti asuhan", ucap Lethicia tersenyum bahagia. Tidak ada kesedihan dari wajahnya. Bahkan ia sangat bangga menceritakan kehidupannya.

Alvaro tercekat melihat wajah cantik Lethicia. Lesung pipi membuat wajah berseri itu semakin mengagumkan. Alvaro mengusap tengkuknya.

"Lethi, kita harus bicara sekarang...

...***...

KARYA EMILY LAINNYA:

PENGANTIN PENGGANTI

MENJADI YANG KEDUA

FIRST LOVE LAST LOVE

AIR MATA SCARLETT

SERPIHAN HATI ELLENA

1
martina melati
astagaaa....
martina melati
hahah... ternyt dg bentuk yg lain, tidak sekedar ucapan saja
martina melati
betul, mengucapkan terima kasih bentuk menghargai kebaikan yg dterima/Smile/
martina melati
oh gatot.... /Facepalm/
martina melati
jadi stop donk adegan intimny.../Panic/
martina melati
kalo tahu krn ada campur tangan alvaro bgm y...
martina melati
belum tahu dia.../Facepalm/
martina melati
GeeR nih . . ./Grin/
martina melati
interview?
martina melati
jadi ingat komik asterix dan obelic /Smile/
tp nama desany beda...
martina melati
iy shrsny beritahu sang ayah jika sdh memiliki kekasih dparis, gisell
martina melati
typo thor, pemula
martina melati
jadi ingat sama sofia the first, thor/Smirk/
♊Gemini06
Luar biasa
Nursina
mantap semangat
Wiyanti Yanti
penasaran dong
Tiwi
j
Allenn
Lethi
Ririn Nursisminingsih
bener raffael prinsipmu yg masih mnjaga keperawanannya meski hidup di negara bebas a salut sama kmu thor...
Ririn Nursisminingsih
eh lgi asik diganggu yaa liam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!