Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
10 menit kemudian Rich keluar dari ruangan Axel membawa kembali seluruh dokumen yang tadi dibawanya .
" Tuan Rich ini pulpen yang jatuh " kata Zea memberikan pada Rich yang masih berdiri diambang pintu masuk karena
Zea berdiri dihadapan nya .
Rich mengambilnya dengan tangan gemetaran lalu segera pergi tidak berani menatap Axel yang memperhatikan mereka.
Zea kembali masuk kedalam ruangan Axel lalu menutup pintu dan kembali duduk disebelah Axel .
" Tuan apa aku ,"
" Zea istirahat sekarang, nanti jam 3 aku akan menghadiri pertemuan luar perusahaan dan kamu ikut dengan aku " ucap Axel yang diangguki Zea .
" Jangan menangis, kepikiran atau merasa tertekan karena aku hanya memintamu beristirahat " ucap Axel yang diangguki Zea .
Zea berbaring disofa meluruskan kakinya dan beberapa saat setelah itu tertidur dalam posisi telentang.
Malam harinya.
Zea berjalan dibelakang Axel begitu mereka sampai dirumah setelah menghadiri pertemuan luar perusahaan dan perjalanan nya cukup jauh hingga mereka baru sampai sekarang.
" Zea mau kemana ?" Axel langsung bertanya begitu Zea menuju arah lain tidak lagi berjalan mengikuti nya .
" Makan" kata Zea menunduk ketika Axel berdiri menghadap nya .
" Jika lapar mengapa tidak mengatakan padaku kan kita dari luar " ucap Axel .
" Aku, baru lapar sekarang tuan " kata Zea .
" Apa boleh aku makan , tuan ?" tanya Zea menatap Axel yang seperti sibuk dengan pikiran nya sendiri .
" Ya makanlah , siapa juga yang melarang" ketus Axel segera berjalan menaiki tangga dengan perasaan kesal .
Apa Zea menganggap dia sekejam itu sampai mau makan pun dia takut!.
Begitu sampai kamar Axel mandi lalu berjalan keluar ruang ganti sambil mengancingkan piyama nya .
" Sudah selesai makan ?" tanya Axel menoleh pada Zea yang masuk kedalam kamar dan dia menggeleng menghampiri Axel .
" Katanya lapar ? lalu mengapa belum makan " tanya Axel bernafas berat .
" Aku, aku sudah , selesai memasak , ayo makan tuan " ajak Zea karena Axel juga hanya makan siang tadi bersamanya.
" Astaga Zea , kalau sudah lapar makan saja makanan yang ada mengapa memasak lagi ? Apa kamu tidak suka masakan para pelayan itu?" Axel bernafas berat dibuatnya.
" Atau kamu ingin ,"
" Tidak tuan, aku hanya suka memasak " jawab Zea yang sama sekali tidak ingin kalau sampai Axel memecat pelayan nya .
" Jika, tuan tidak ingin makan aku, akan makan sendiri " kata Zea memutar kembali langkah nya keluar kamar .
" Kamu ini bagaimana tadi mengajak lalu tiba-tiba menyimpulkan aku tidak ingin makan , apa aku mengatakan hal seperti itu padamu " kata Axel berjalan mendahului Zea.
Zea hanya diam saja berjalan dibelakang mengikuti Axel yang berjalan duluan " selamat malam tuan , aku," seorang bodyguard ingin menyampaikan informasi pada Axel .
" Nanti saja, sekarang aku ingin makan " kata Axel yang tidak ingin mendengar apa-apa sekarang .
Axel duduk dimeja makan dan pelayan nya mulai mengisi piring Axel dengan makanan sementara Zea mengambil sendiri dan menolak dilayani .
" Zea apa yang kamu masak ?" pertanyaan Axel melihat semua makanan yang cukup banyak diatas meja .
" Aku hanya memasak sup ayam dengan campuran beberapa sayuran Tuan " kata Zea .
" Kamu mengajakku makan karena sudah memasak lalu mengapa hanya ada satu mangkok sup dan itupun hanya untuk kamu ?" pertanyaan Axel menatap semangkok sup disebelah piring Zea .
" Maaf tuan , tapi, kata pelayan tuan terbiasa dengan makanan mahal jadi tidak akan menyukai ,"
" Siapa yang berani mengatakan itu ?" pertanyaan Axel dengan suara tegas membuat keempat pelayan yang berdiri melayani nya ketakutan .
" Mengapa kalian diam , aku menanti jawaban" tegas Axel memandang keempat pelayan nya itu dengan kesal .
" Tuan jangan marah, mereka," Zea mencoba membela .
" Diam, aku tidak bicara dengan kamu " tegas Axel yang tidak suka beberapa orang mencampuri urusan nya apalagi melakukan hal yang sama sekali tidak Axel perintahkan.
" Bodyguard, hukum mereka " keputusan Axel yang dengan segera bodyguard membawa keempat pelayan itu.
" Tuan, jangan hukum mereka" kata Zea menatap Axel karena mereka tidak bersalah , mungkin karena selama ini mereka melihat Axel selalu makan masakan mahal makanya mereka mengatakan itu pada Zea .
" Lalu, Kamu ingin menggantikan mereka ?" pertanyaan Axel yang lebih tidak suka lagi Zea membela mereka yang sudah berani kurang ngajar dengan merendahkan masakan Zea .
" Tuan , tapi,"
" Sudah sekarang ambilkan aku masakan kamu itu, cepat aku lapar " perintah Axel yang segera Zea ambil kembali di dapur .
" Lain kali kalau ada yang berani kurang ngajar sama kamu katakan padaku " ucap Axel mulai makan .
Mendengar ucapan Axel malah membuat Zea berpikir seribu kali untuk mengatakan apapun agar tidak ada lagi yang kena hukum hanya kesalahan kecil itupun rasa Zea bukan suatu kesalahan jika mereka mengatakan kebenaran.
Zea dan Axel makan dalam suasana hening namun keduanya terlihat sangat menikmati makan mereka.
" Zea tambahkan sedikit lagi makanan untuk ku " ucap Axel yang dengan cepat Zea ambilkan.
" Aku sudah meminta Bime untuk mengurus semua hal yang berkaitan dengan kampus kamu jadi 2 hari lagi kamu bisa kembali kuliah seperti biasa " kata Axel melakukan ini sebagai tanda terimakasih saja karena Zea sudah sering memasak untuknya.
Selama ini Axel malas makan bahkan kadang melewatkan nya namun memakan masakan Zea membuat Axel lebih berselera.
" Baik , terimakasih tuan " kata Zea tersenyum.
" Ingat satu hal , jangan melakukan hal apapun diluar dari apa yang seharusnya kamu lakukan karena jika terjadi tiada ampun untukmu Zea " peringatan Axel .
" Aku memberikan seluruh fasilitas yang kamu butuhkan termasuk bodyguard pribadi yang akan menjaga kamu selama di kampus jadi manfaatkan kesempatan yang aku berikan " kata Axel yang diangguki Zea .
Selesai makan Zea berjalan dibelakang Axel menuju kamar dan tiba-tiba Axel berhenti berjalan sehingga Zea yang berjalan menunduk lagi-lagi menabrak punggung Axel .
" Ma, maaf tuan " kata Zea takut ketika Axel berbalik menatapnya.
" Masuklah kedalam kamar" kata Axel pergi menemui bodyguard yang tadi ingin bicara dengan nya .
...........
" Apa yang ingin kau katakan?" tanya Axel menghampiri bodyguard yang sepertinya ingin sekali menyampaikan informasi sampai tidak bisa menunggu besok pagi saja .
" Tuan , tunangan Nona Zea berencana untuk mengambil Nona Zea dari tuan setelah melihat hari ini tuan membawanya ke perusahaan " kata bodyguard itu rada berbisik karena Zea masih berjalan menaiki tangga.
" Hmmm, dia tidak akan hidup lebih lama jika berani melakukan itu" senyum kecut Axel mengambil pistol yang diselipkan dipinggang bodyguard itu dan memandangi dengan tatapan tajam .
" Tapi tuan mata-mata kita mengatakan kalau Jordan sudah mempersiapkan banyak sekali pasukan untuk melancarkan rencananya , aku menyampaikan ini pada tuan karena tugasku mengingatkan tuan " kata bodyguard itu yang diangguki Axel .
" Pergilah" kata Axel mengembalikan pistol itu pada bodyguard nya .