Serangeline Fros, wanita berusia 45 tahun, dikenal di seluruh kota Darsen sebagai ketua geng Bloodfangs—geng paling ditakuti yang menguasai setengah wilayah kota. Di balik reputasinya yang kelam, Sera menyimpan mimpi lama yang tak pernah terwujud: menjadi seorang penyanyi. Namun takdir berkata lain, sejak muda ia dipaksa oleh kakeknya untuk meneruskan tahta keluarga sebagai pemimpin geng, menenggelamkan keinginannya di balik darah dan kekuasaan.
Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Tapi kematian bukanlah akhir bagi Serangeline Fros. Ia terbangun kembali… di tubuh seorang wanita muda berusia 25 tahun—bertubuh gendut, pemalu, dan diremehkan semua orang, bahkan oleh suaminya sendiri.
Apakah Serangeline akan menemukan makna baru dari kehidupan keduanya, ataukah sisi gelapnya sebagai gangster akan kembali bangkit dan menghancurkan segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19.Sidang Perceraian
HAPPY READING!!!!
.
.
.
3 bulan kemudian...
Sidang perceraian mereka sudah di tetapkan, kini Sera melangkah dengan percaya diri masuk kedalam ruang persidangan dengan tubuh ramping kulit bersih putih bak susu, rambut panjang sepingang yang di ikatnya rapi memperlihatkan leher jenjangnya.
Selama tiga bulan ini Sera melakukan diet ketat, olahraga dan juga sedot lemak untuk mengembalikan bentuk tubuh idealnya .Tak di sangka ketika semua perawatan yang ia jalani secara rutin selama tiga bulan itu benar -benar merubahnya bahkan yang membuat Sera terkejut wajah bocah itu sangat mirip dengan wajahnya saat masih muda dulu ,seperti pinang di belah dua ,bak takdir yang sudah di rencanakan.
Sera masuk bersama dengan Nicolas papanya dan juga pengacara ternama yaitu Alexsander Broosten pengacara termahal dan tersibuk di kota Darsen namun Sera dengan mudah mendapatkannya karna ia adalah pengacara perusahaan papanya sendiri.Sera sengaja datang di menit- menit terakir untuk mengejutkan Kael dan semua antek- antek tidak tau dirinya itu.Ia ingin lihat bagaiamana reaksi orang-orang yang menghina bocah itu dulu begitu melihat perubahan drastis bocah yang ia anggap sampah dulu.
Brak
Pintu besar persidangan itu terbuka lebar membuat orang- orang di dalamnya ke silauan, semua orang terkejut begitu melihat Sera yang begitu cantik,kecantikan Sera bahkan mengalahkan dewi panggung yang di agungkan semua orang ,di tambah lagi Sera datang bersama Nicolas pimpinan perusahaan nomor satu di kota Darsen dan juga bersama dengan pengacara terkenal yang terkenal lihai memenangkan kasus yang di tanganinya .
"Se... Sera?. "ucap Kael di meja sidang tertegun dengan apa yang dia lihat ,dia begitu berbeda kecantikannya bak ratu peri di tambah lagi kali ini Sera duduk di meja sidang dengan pengacara terkenal itu dan Nicolas duduk di kursi para orang - orang yang menyaksikan sidang.
Lyra dan mama Stevia juga terkejut melihatnya mereka tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat. "Lyra katakan jika mama salah lihat, tidak mungkin perempuan sampah itu bisa secantik itu kemana tubuh gemuk seperti gajahnya dulu?...dan kenapa dia bisa datang bersama pimpinan perushaan ternama dan juga pengacara terkenal itu,Ini tidak mungkinkah Lyra? ''
" Aku juga tidak percaya ini ma, dia menghilang bak di telan bumi dan tiba-tiba muncul dengan kecantikannya yang menawan beserta dua orang berpengaruh. "ucap Lyra masih tertegun memandanginya.
"Apa dia melakukan operasi plastik menggunkan uang Kael,atau mungkin dia sudah menjual apartemen itu?." tuduh mama stevia.
"Tidak ma, Aku rasa dia menggoda pimpinan Wijaya laksana grup. "tuduh Lyra.
Mereka tak sadar Nicolas sempat menatap tajam ke arah mereka ,mata seorang raja yang tak sudi anaknya dihina.
Hakim memasuki ruang sidang, semua orang berdiri. Dentuman palu terdengar tiga kali ketika hakim duduk di kursinya.
“Sidang perceraian antara Saudara Kael Lawson sebagai pihak Penggugat dan Saudari Seraphine Almera sebagai pihak Tergugat, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.”
Hakim mulai membaca berkas gugatan secara resmi.
“Gugatan pertama: Penggugat mengajukan perceraian atas dasar ketidakcocokan dalam rumah tangga dan perbedaan prinsip yang tidak dapat didamaikan.”
Pengacara Kael mengangguk penuh percaya diri. Kael menegakkan punggungnya, yakin ia akan menang mutlak hari ini.
“Gugatan kedua: Penggugat menuntut pengembalian dana sejumlah yang telah digunakan Tergugat dari kartu Black Card milik Penggugat serta satu unit apartemen yang dibeli atas nama Tergugat, yang menurut Penggugat dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuannya.”
Hakim mempersilakan pihak Penggugat menyampaikan penjelasan.
Pengacara Kael berdiri, menata jasnya sebelum berbicara.
“Kami menegaskan bahwa klien kami ingin mengakhiri pernikahan ini secara bersih dan adil. Namun terdapat kerugian finansial yang cukup besar yang dilakukan Tergugat tanpa persetujuan klien kami. Oleh sebab itu, kami meminta pengembalian dana sepenuhnya, termasuk apartemen yang dibeli atas nama Tergugat.”
Kael melirik ke arah Sera dengan tatapan merendahkan, seolah ingin berkata bahwa permainan Sera berakhir di sini.
Namun Sera hanya tersenyum tipis. Tatapannya dingin, gemulai namun menusuk—senyum seseorang yang tak lagi bisa diinjak.
Hakim kini beralih pada pihak Tergugat.
“Pihak Tergugat dipersilakan menanggapi.”
Alexander Broosten, dengan langkah tenang namun penuh wibawa, berdiri. Sikapnya menunjukkan kelas—seorang pengacara yang tahu dirinya akan menang.
“Yang Mulia, klien kami tidak menentang perceraian. Namun, tuntutan mengenai penggelapan dana dan kepemilikan apartemen tidak berdasar dan merupakan tuduhan palsu yang tidak dapat dibenarkan secara hukum.”
Pengacara Kael memutar bola mata, meremehkan. Tapi Alexander melanjutkan dengan nada yakin.
“Transaksi yang dilakukan klien kami menggunakan Black Card suaminya telah mendapat persetujuan pihak bank, dan kami memiliki salinan surat otorisasinya. Bahkan, otorisasi dilakukan melalui verifikasi langsung dengan pemilik kartu, yaitu Penggugat.”
Kael terperangah. Nafasnya tercekat.
Alexander menatap hakim, bukan pada Kael.
“Selain itu, untuk apartemen, kami memiliki bukti dan saksi bahwa penandatanganan dilakukan oleh kedua belah pihak secara sadar tanpa ada tekanan ataupun ancaman dari klien kami. Dan untuk menguatkan, kami menghadirkan saksi dari pihak agen properti.”
Pengacara Kael membelalak. Ini tidak sesuai rencana mereka.
Pintu saksi dibuka. Agen properti masuk, bersumpah, lalu duduk.
“Saya mengonfirmasi bahwa Bapak Kael hadir langsung dalam transaksi pembelian apartemen tersebut. Beliau melihat unitnya sendiri dan dengan sadar menyetujui semuanya. Saya tidak melihat adanya paksaan dari Ibu Seraphine.”
Kael memukul meja kecilnya pelan, rahangnya mengeras.
“Itu tidak benar! Sera pasti menyogokmu! Aku—”
Hakim mengetuk palu.
“Tenang! Penggugat dilarang memotong kesaksian.”
Alexander tersenyum kecil—penuh kemenangan.
Sera menoleh ke arah Kael. Ia mengangkat sedikit alisnya, tatapannya mengatakan kau tidak punya apa pun untuk menjatuhkanku lagi.
Agen properti kembali bicara, mantap.
“Yang Mulia, justru Penggugat lah yang sempat mencoba memberikan imbalan agar saya mengubah keterangan pada sidang ini.”
Ruangan riuh.
Lyra menutup mulutnya shock. Mama Stevia pucat pasi, tak percaya rencana licik mereka terkuak.
Kael membantah, namun suaranya nyaris tak terdengar. Ia kalah telak.
Hakim mencatat dan mengetuk palu lagi.
“Berdasarkan bukti dan saksi yang dihadirkan, tuntutan terkait penggelapan dana dan permintaan pengembalian apartemen dinyatakan tidak terbukti.”
Kael menunduk. Tangannya mengepal begitu kuat hingga buku jarinya memutih.
Sementara Sera menatap lurus pada hakim tegak, anggun, seolah ia baru saja mematahkan belenggu panjang dalam hidupnya.
Hakim melanjutkan keputusan.
“Sidang menjatuhkan putusan: Perceraian dinyatakan sah. Dan seluruh tuntutan Penggugat mengenai pengembalian dana serta apartemen ditolak sepenuhnya.”
Dentuman palu terakhir menggema.
Sera resmi bebas.
Kael resmi kehilangan segalanya yang ia gunakan untuk merendahkan Sera.
DEngan langkah perlahan namun penuh wibawa, Sera mendekat ke meja Kael. Sepatunya mengetuk lantai marmer ruang sidang, mengirim gema yang terdengar seperti irama kemenangan. Alexander berjalan setengah langkah di belakangnya, memberi ruang bagi wanita itu untuk berdiri tepat di depan pria yang dulu membuatnya merasa tidak berharga.
"Sudahku bilangkan aku tidak akan kalah darimu, apa yang sudah aku klaim sebagai milikku tidak akan pernah telepas. " ucap Sera penuh penekanan.
Kael menggertakkan gigi. Harga dirinya tercabik-cabik di depan banyak orang.
"Kamu licik Sera, katakan apa yang kamu lakukan sampai pengacara terkenal sepertinya bisa kamu dapatkan, apa kamu menjajakan tubuhmu sekarang, karna penampilanmu yang sudah berubah?. " ucap Kael tak terima dengan kekalahannya.
Sera tidak bereaksi. Ia hanya tersenyum senyum yang membuat Kael semakin terpojok.
"Mungkin saja aku yakin dia sudah menjadi simpanan pimpinan Nicolas sekarang, karna itu dia bisa membawa pengacara terkenal itu untuk memenangkan tuntutan ini."ucap Lyra ikut berbicara begitu berada di di dekat kael.
"Tentu saja,mana mungkin perempuan miskin seperti dia mampu membayar pengacara terkenal itu kalau bukan hasil memoroti. "sambung mama stevia.
"Siapa yang kalian katakan perempuan miskin?. " ucap Nicolas menghampiri dengan gagahnya , pria paruh baya itu merangkul putrinya . "Yang kalian katalan perempuan miskin ini adalah anak kandungku, pewaris tunggal perusahaan Wijaya Laksana Group. "ucap Nicolas yang membuat semuanya tertegun tak percaya.
''Sekarang kamu taukan siapa yang sebenarnya sampah di sini. " ucap Sera tersenyum tipis lalu berbalik meninggalkan tampang- tampang orang yang tidak tahu diri itu.
.
.
.
💐💐💐Bersambung 💐💐💐
Gimana Kael tersik sak sok nggak tuh ninggalin pewaris tunggal demi penyanyi lipsing wkwkwk.
Penasaran sama kelanjutannya???
Lanjut Next Bab ya guys😊
Lope lope jangan lupa ya❤❤
Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤
Visual ahjumma Sera setelah berhasil Diet💐