Tiga tahun bersabar menjalani pernikahan terpaksa ini, akhirnya lelah itu datang juga menghampiri Sonia Larasati.
Rumah tangga yang awal nya di harapkan penuh kebahagiaan nyata nya tidak lebih dari sekedar penyumbang kesedihan terbesar dalam hidup nya Sonia.
" Aku Lelah mengalah,Mari kita akhiri semua ini." pinta Sonia dengan kesadaran penuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Ku
Pertanyaan itu sukses membuat bibir Sonia tertutup rapat dengan mata membulat besar.tiba- tiba saja Delon muncul di dekat meja yang mereka tempati padahal Sonia sama sekali tidak memberitahu pria ini mengenai tempat tujuan nya.
Plak...
Sonia menepuk jidat sendiri,seakan baru ingat tentang keberadaan sopir yang tadi mengantar nya kesini, sudah pasti pria itu yang membocorkan informasi ini kepada bos nya.
" Ngapain Kamu di sini?" tanya Sonia dengan tampang polos nya.
" Mau jemput istri ku."jawab Delon dengan wajah datar.
Tatapan mata nya tidak terlepas dari tangan Kimi yang masih sibuk mengobati luka pada kaki Sonia Setelah itu beralih kepada map yang ada di tangan Eva.
Sonia dan Kimi sama-sama mengerjapkan mata mereka setelah mendengar jawaban dari Delon.
" Istri ku? Siapa? Sonia maksud nya? Bukankah Sonia sudah meminta cerai dari anda.tiga tahun terlalu lama bagi Sonia untuk sadar siapa diri anda sebenarnya." bukan Kimi nama nya kalau tidak membuat suasana menjadi panas.
" Jangan ikut campur urusan Kami,aku bisa berbuat apapun yang Aku ingin kan termasuk membuat mu kehilangan pekerjaan."Delon memindahkan dengan paksa kaki Sonia dari atas pangkuan Kimi beralih ke atas pahanya sendiri.
Lagi dan lagi tindakan Delon ini berhasil membuat Sonia dan Kimi terkejut.
Biasa nya Delon tidak pernah mau mempertontonkan kedekatan nya dengan Sonia di hadapan publik,Delon lebih suka pura-pura tidak mengenali Sonia ketika mereka tengah berada di luar dan sama sekali tidak perduli dengan Sonia.
"Mending cerai saja dari pada Sonia hanya di jadikan sebagai boneka."Kimi tidak ada takut nya mengomeli Delon.ancaman Delon sama sekali tidak membuat nyali nya menciut.
Kimi akan selalu berdiri paling depan membela sahabat dekat nya,tangan Kimi terulur merapikan ujung dress Sonia yang terangkat, sementara Delon mana perduli dengan hal sekecil ini.
" Sudah Aku bilang jangan ikut campur, tidak akan ada yang bercerai, ingat itu!" seru Delon begitu bengis.
Kimi terkekeh melihat wajah bengis Delon,tiga tahun? Sonia terlalu sabar dan ikhlas melihat wajah menyeramkan ini.sementara dia baru hari ini berdekatan dengan Delon saja sudah merinding sekujur tubuh nya.
Sonia memilih diam menyimak sejauh mana Kimi berani membantah ucapan Delon, pandangan mata nya mengedar melihat sekelilingnya.ternyata ruangan ini sudah kosong bahkan pegawai kafe pun sudah tidak terlihat lagi kecuali mereka bertiga termasuk juga enam orang anak buah Delon yang memiliki postur tubuh besar-besar.
Sonia pun tersenyum miris.Delon ternyata masih sama dan tetap dengan pemikiran nya sendiri.
" Pantas saja berani muncul." lirih Sonia mampu di dengar oleh yang lain nya.
" Di usir kemana pegawai cafe sama pengunjung lain nya?" tanya Kimi sangat cepat sekali memahami situasi.
" Aku hanya meminta mereka untuk keluar sebentar,semua kerugian cafe akan Aku tanggung. " jawab Delon begitu angkuh dan Sonia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Delon.
" Kami tahu kok anda orang kaya,kami ini apalah ya kan Sonia?" ledek Kimi sangat berani.
Delon tidak ingin mengambil resiko lebih besar lagi,jika sampai keinginan bercerai Sonia terdengar oleh kedua orang tua nya .maka tamat lah riwayatnya . posisi yang dia duduki sekarang pasti akan di ambil lagi oleh Ayah nya,Delon tidak ingin itu terjadi namun di sisi lain dia juga masih mengharapkan Tania.
" Hari ini Sonia resmi bercerai dari anda,besok sudah banyak para laki-laki yang mengantri untuk menjadi pendamping hidup nya." mulut Kimi tidak bisa berhenti lagi.
Delon yang sudah muak langsung saja menggendong tubuh Sonia untuk segera pergi dari sana ketimbang harus lebih lama lagi mendengar omelan Kimi.
Semakin lama berada di sini takut nya semakin banyak yang menyadari siapa sesungguhnya Sonia untuk dia.
" Turun kan Aku...Aku tidak lumpuh dan masih bisa berjalan." Sonia merasa risih dan tidak nyaman dengan posisi seperti ini.
" Diam Sonia! " perintah Delon dengan wajah kaku nya.
" Ambil kan tas nyonya ." perintah Delon lagi kepada salah satu anak buah nya dan pria itu dengan cepat bergerak.
Sonia menahan nafas ketika Delon dengan sengaja menutup wajah nya menggunakan jas yang tadi pria itu gunakan.lagi dan lagi apa yang Delon lakukan semakin menunjukkan betapa tidak berarti nya dia untuk pria ini.segitu takut nya Delon sampai harus melakukan semua ini.
"Huft...Huft..."
Sonia menghela nafas lega setelah tubuh nya mendarat manis di dalam mobil.Sonia pun sengaja menggeser posisi duduk nya ke ujung kursi supaya tidak terlalu dekat dengan Delon.
" Kembali ke rumah Pak."kata Delon kepada Sopir nya.
Mobil melaju kencang membelah jalanan, suasana mobil terasa sangat sunyi sepi padahal ada sepasang suami istri yang duduk di dalam mobil tersebut.
Begitu sampai di depan rumah,Delon kembali menggendong Sonia melangkah masuk ke dalam rumah mereka, padahal Sonia sudah menolak tetapi pria ini tetap keras kepala.
Sonia meringis ketika kaki nya di pegang oleh Delon dan saat ini pria itu sudah berjongkok di hadapannya. Entah apa maksud dari perbuatan pria ini Sonia pun tidak tahu dan malas untuk mencari tahu nya.
"Selain kaki mu yang terluka,terus bagian mana lagi yang terkena serpihan kaca itu?" tanya Delon sambil membolak-balik kaki Sonia.
Delon bisa melihat dengan jelas beberapa titik luka akibat terkena tusukan kaca tajam.tiga di antara nya cukup dalam dan harus segera di tangani oleh Dokter sebelum nanti nya menjadi infeksi.
"Tidak ada lagi."jawab Sonia tanpa menatap wajah Delon.
" Kenapa Kamu sangat ceroboh sekali,apa mata mu sudah tidak berfungsi dengan baik lagi?" tanya Delon dengan nada sindiran.
Sonia hanya diam terlalu lelah meladeni sikap egois Delon yang menurut nya hanya ingin menang sendiri.
"Sebentar lagi Dokter akan datang mengobati luka mu, sekarang kita pindah ke kamar saja."Sonia mengangguk pasrah,menolak pun tidak akan ada guna nya.
" Setelah ini minta sahabat mu itu untuk membuang Map yang dia pegang tadi,Aku bisa berbuat di luar nalar Sonia! Kamu sudah tahu itu kan?" kata Delon dengan tegas.
" Aku tidak akan mundur,Aku sudah lelah menjalani hidup seperti ini."balas Sonia semakin berani.
Dahi Delon mengernyit sempurna.padahal di luar sana banyak wanita yang ingin berada di posisi Sonia,tapi sekarang Sonia malah kebalikannya.
" Seperti ini? Maksud mu?" tanya Delon tidak terima.
" Kamu bahkan hidup berkecukupan di rumah ini, apapun yang Kamu mau sudah terlebih dahulu tersedia.Kamu tidak perlu bekerja keras lagi seperti dulu hanya demi bisa bertahan hidup termasuk juga dengan ibu mu.jangan jadi wanita yang tidak tahu terimakasih Sonia,Aku paling benci dengan orang-orang pembangkang."kata-kata yang Delon ucap kan sangat tajam menusuk hingga ke relung hati Sonia.
Kedua mata Sonia sudah berkaca-kaca,tapi Sonia dengan tegas menolak air mata nya untuk tumpah kembali di hadapan pria ini.
" Lihat Aku! Jangan jadi istri durhaka Sonia! Sampai kapan Kamu akan merengek minta cerai seperti ini,Aku sering tidur di kantor bukan karena keluyuran tapi karena ingin menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk,apa masih kurang juga penjelasan ku?"Wajah Delon memerah ,baru kali ini Delon mau berbicara panjang lebar membahas rumah tangga mereka berdua.
" Sampai kita benar-benar berpisah, setelah ini terserah Kamu mau tidur di kantor ataupun tidak,Aku tidak perduli,tugas ku sudah selesai begitu juga dengan misi mu."Delon benci dengan kata-kata itu,pria ini lalu kembali memilih pergi begitu saja meninggalkan Sonia yang masih menunggu jawaban dari nya.
" Jangan pergi Mas! Selesai kan semua nya sekarang juga..." teriak Sonia karena Delon sudah membuka pintu kamar.
" Tidak akan." balas Delon tidak kalah tegas.
" Delon Bramasta...Jangan jadi pengecut Kamu...Hiks...Hiks.."
Bersambung
mau serangan jantung ke hati ke ginjal ke bodo amat dari pada sakit hati tidak berkesudahan yiksa diri sendiri buat orang lain BIG NO
kabur emang bisa kabur ?
nanti Shok terapi nya yg agak lama buat Delon Thor merasa kan apa yg di rasakan istri nya biar impas ,
kenapa terasa stuck ini cerita ya Thor ,
kenapa ga bilang ke ibu mertua cerita kanlah semua nya biar hatimu lega , katakan kalau kamu bukan yg di hati ankmu