NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak Ibu Susu

Di Balik Kontrak Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Pernikahan Kilat / Ibu Pengganti / Cinta setelah menikah / Ibu susu / Pengasuh
Popularitas:68.4k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dituduh pembunuh suaminya. Diusir dari rumah dalam keadaan hamil besar. Mengalami ketuban pecah di tengah jalan saat hujan deras. Seakan nasib buruk tidak ingin lepas dari kehidupan Shanum. Bayi yang di nanti selama ini meninggal dan mayatnya harus ditebus dari rumah sakit.

Sementara itu, Sagara kelimpungan karena kedua anak kembarnya alergi susu formula. Dia bertemu dengan Shanum yang memiliki limpahan ASI.

Terjadi kontrak kerja sama antara Shanum dan Sagara dengan tebusan biaya rumah sakit dan gaji bulanan sebesar 20 juta.

Namun, suatu malam terjadi sesuatu yang tidak mereka harapkan. Sagara mengira Shanum adalah Sonia, istrinya yang kabur setelah melahirkan. Sagara melampiaskan hasratnya yang ditahan selama setelah tahun.

"Aku akan menikahi mu walau secara siri," ucap Sagara.

Akankah Shanum bertahan dalam pernikahan yang disembunyikan itu? Apa yang akan terjadi ketika Sonia datang kembali dan membawa rahasia besar yang mengguncang semua orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

“Sonia!”

Soraya berlari tergesa ke dalam ruang rawat, napasnya memburu. Begitu melihat kakaknya yang berbaring di ranjang rumah sakit, air matanya langsung tumpah. Ia memeluk Sonia erat, seolah tak ingin melepaskan.

“Soraya?!”

Sonia yang sedang memerhatikan Sagara dibuat terkejut dengan kedatangan adiknya yang tiba-tiba. Dia pun memeluk balik, tubuhnya masih lemah, tetapi matanya berbinar ada haru, ada rindu yang lama terpendam.

Begitu pula Sagara yang berdiri tak jauh dari ranjang, tertegun sesaat. Ia hanya memandangi dua saudari itu berpelukan, sambil menahan napas panjang. Ia tahu, pertemuan ini bukan sekadar pertemuan keluarga, melainkan awal dari kenyataan yang akan mengguncang segalanya.

“Kamu ke mana saja, Kak?” Soraya nyaris menjerit di tengah isak tangisnya.

“Kenapa pergi tanpa kabar? Mommy cemas setengah mati! Apa kamu nggak kasihan sama bayi-bayimu? Sama suamimu?” tanya Soraya bertubi-tubi seperti peluru, menembus ruang yang sudah penuh udara getir.

Sonia menghela napas panjang. “Aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Yang kuingat, aku baru saja melahirkan dan menyusui mereka. Setelah itu, aku tidak ingat apa pun. Aku terbangun di tempat asing yang tak ada seorang pun aku kenali. Orang-orang bilang aku koma satu tahun.”

Suara Sonia bergetar, nyaris tak terdengar.

Soraya mengusap air matanya. “Apa ini bukan perbuatan orang? Apa ada yang ingin mencelakai kamu?”

Sonia menggeleng. “Entahlah, aku tak punya musuh. Aku juga tidak tahu kenapa hidupku berakhir di tempat asing begitu lama.”

Sagara yang sejak tadi diam akhirnya mendekat. “Sayang, ini obatnya.” Ia menyodorkan segelas air dan wadah kecil berisi pil.

Tangan pria bergetar halus saat menyentuh tangan Sonia. Dalam tatapan itu, ada penyesalan, ada haru, tapi juga ada kebingungan yang tak sanggup dia ungkapkan.

“Gara, kamu nggak ke kantor?” tanya Soraya, menatap kakak iparnya dengan nada ingin tahu.

Sagara tersenyum tipis. “Aku ambil cuti. Aku ingin fokus merawat Sonia dulu.”

Sonia menatapnya lama. Ada rasa hangat yang menelusup, tapi juga rasa aneh—seperti jarak yang tak terlihat di antara mereka. Entah kenapa, ia merasa ada sesuatu yang berubah. Namun, belum sempat ia mencari tahu, rasa lelah kembali merambat di tubuhnya. Ia hanya memejamkan mata, menenangkan diri di pelukan waktu yang terasa asing.

Sementara itu, di rumah, Shanum sedang bermain dengan si kembar di halaman belakang. Cahaya matahari memantul lembut di kulit bayi-bayi itu, membuat pipi mereka berkilau. Namun di balik tawa kecil mereka, ada hati seorang wanita yang perlahan hancur.

“Jika mama kandung kalian kembali,” gumam Shanum lirih, “apa aku masih pantas memeluk kalian seperti ini?”

Suaranya tenggelam di antara kicau burung, namun matanya berbicara lebih jujur dari kata-katanya yang penuh rasa takut kehilangan.

“Mamaaa!” Arsyla berlari kecil ke arahnya, disusul oleh Abyasa yang tertatih sambil tertawa.

“Hati-hati, Nak!” Shanum memeluk keduanya, tubuh mungil mereka menabrak pelukannya yang hangat.

Si kembar malah tertawa terbahak-bahak, membuat Shanum ikut tersenyum getir. “Kalian ini bikin mama jantungan,” ucapnya, mencium pipi mereka bergantian.

Tawa bocah-bocah itu adalah obat, sekaligus luka paling dalam yang akan segera menganga. Shanum tahu, masa bahagia ini akan berakhir cepat atau lambat.

“Aku harus siap,” bisik Shanum pelan, tetapi hatinya menolak.

Ketika Abyasa menyentuh dadanya dan berkata, “Mama, mimik.”

“Mimik.” Lalu disusul Arsyla, Shanum menelan ludah. Ia menatap dua pasang mata kecil yang begitu mempercayainya.

“Iya, Sayang, kita ke kamar, ya.”

Shanum menggendong mereka masuk, langkahnya pelan namun terasa berat, seakan sedang menuju perpisahan.

Dari jendela, Mami Kartika memperhatikan dengan mata berkaca-kaca. Hatinya mengerut.

“Kedua cucuku begitu melekat padanya,” gumamnya pelan. “Apa yang akan terjadi kalau Sonia kembali?”

Ibunya Sagara menunduk. “Semoga semua bisa menerima takdir ini dengan ikhlas. Tapi kalau tidak, rumah ini tak akan sama lagi.”

Shanum duduk di tepi ranjang, menyusui si kembar sambil menatap kosong ke depan.

Cahaya matahari menyusup dari celah tirai, menyoroti wajahnya yang lelah, namun tetap lembut. Air matanya jatuh diam-diam, membasahi kepala kecil bayi yang sedang ia peluk.

“Mungkin nanti, hanya aku yang akan hancur sendirian,” bisik Shanum lirih. “Kalian akan melupakan aku, dan kembali ke pelukan mama kandung kalian. Begitu pun dengan papa kalian ….”

Suara Shanum patah. Abyasa tiba-tiba menangis, seolah mengerti kesedihan ibunya. Arsyla ikut menangis, seperti dua hati kecil yang ikut berduka bersama ibunya.

“Jangan nangis, Sayang.” Shanum mengusap kepala mereka bergantian. “Mama akan tetap sayang kalian. Walau dunia memisahkan kita, mama nggak akan pernah berhenti sayang kalian.”

Suara itu lirih tapi penuh ketulusan, sebuah janji yang menembus batas cinta darah dan ikatan.

Beberapa jam kemudian, setelah si kembar tertidur, Shanum membereskan kamar utama. Tangannya gemetar saat menyentuh bantal di sisi tempat tidur yang dulu ditempati Sagara.

“Hari ini, pemilik sebenarnya kamar ini akan pulang,” batin Shanum getir.

Mata Shannum menelusuri setiap sudut ruangan. Di sana ada kenangan indah saat Sagara memeluknya berbagi peluh, saat mereka berbagi tawa sederhana, saat ia merasa menjadi wanita paling dicintai di dunia.

Kini semua itu tinggal bayangan yang pelan-pelan pudar.

Shanum memindahkan semua barangnya ke kamar lama, di sebelah kamar si kembar.

Saat membuka lemari, matanya terhenti pada beberapa lingerie yang dulu ia pakai untuk menyenangkan suaminya. Ia mengangkat satu, menatapnya lama.

“Sepertinya aku nggak butuh ini lagi,” kata Shanum pelan sambil menaruhnya di lemari bawah.

Ketika membersihkan meja rias, Shanum terdiam menatap bayangannya di cermin. Dulu, ia wanita sederhana yang hanya mengenal sabun cuci muka dan bedak bayi. Kini, wajahnya berubah—lebih dewasa, lebih cantik, tapi matanya kehilangan cahaya. Dulu ia pernah dicintai, kini ia hanya bertahan.

“Kenapa takdirku seperti ini?” bisiknya. “Apa salahku sampai harus mencintai suami wanita lain?”

Suara tangis Shanum pecah. Ia menunduk, menahan isak yang nyaris pecah di tenggorokannya.

1
Yuliana Tunru
kayak x ada konspirasi ttg bayi sonia ..dan itu terkait hilang c sonia seyelah melahirkan apa ada yg ingin celakai ya
Dew666
🍒🍒🍒
Ita rahmawati
tp knp dokter anton menukar bayinya,,apa dia dlm tekanan atau ada motif ĺain 🤔
Ita rahmawati
ini yg semula bikin bingun kemiripan anak² dg ortunya dn ternyta mereka tertukar atau mungkin sengaja ditukar oleh seseorang 🤔
Farani Masykur
ooh aku pahan kemungkinan dr. Anton melakukan malpraktek sampai bayi sonia meninggal makanya ketika jumpa shanum spt dewa penolong makanya jd pasien prioritas lantas dibuat seolah bayi shanum meninggal dan disusunlah skenario seolah shanum menjadi ibu susu utk anaknya sagara padahal yg disusui anaknya sendiri
pertanyaannya apa ad kaitannya hilangnya sonia dg kejadian ini seolah memang disengaja disingkirkan utk menghilangkan jejak atas kejadian ini
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
ya ampun haru bgt ini si Uda KY judul anak yg tertukar,, lanjut thor 🙏
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
salah tebak nih😅
Hary Nengsih
jangn2 yg buang sonia juga dokter anton
Esther Lestari
Dokter Anton dan perawat jaga yang saat itu menerima Shanum patut dicurigai.
Apa motifnya penukaran bayi ini, mungkinkah keluarga Sonia ada dibalik semua ini ?
Sri K
tmbh pnjg eps makin penasaran, ada konspirasi apa?
Nar Sih
semoga sgra terungkap semua nya
Nar Sih
alhamdulilah abyyasa ternyata ank mu ya shanum ,siip kak lanjut👍🥰
sryharty
nah kan pasti dokter yang menolong hanum,biang kerok nya
Sugiharti Rusli
patut ditunggu sih apa yang bergulir ke mana kasus ini setelah Shanum mengatakan fakta yang dia ingat malam kejadian itu
Sugiharti Rusli
jangan bilang juga kalo menghilangnya Sonia juga berhubungan dengan kasus ini
Sugiharti Rusli
tapi apa yang sebenarnya terjadi sama bayi laki" itu yah, kenapa kalo ada unsur kesengajaan sang dokter menukarnya
Sugiharti Rusli
dan saat dia melihat Shanum di jalan dalam kondisi yang mengenaskan dan perut besar, itu dia pikir bisa menyelamatkannya yah, apalagi Shanum tanpa identitas apapun yang melekat
Sugiharti Rusli
sepertinya telah terjadi sesuatu sama bayi laki" milik Sagara dan Sonia yang membuat sang dokter dan perawat panik
Sugiharti Rusli
wah ternyata malam itu si dokter Anton memang bukan murni menolong Shanum karena iba yah,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!