Ketika kamu ikhlas menerima semua takdir di hidupmu,maka Allah akan membalas tuntas semua kepahitan mu dengan beribu kebaikan.
Percayalah bahwa segala sesuatu yang baik untuk mu tidak akan Allah izinkan pergi dari mu, kecuali akan di ganti dengan yang lebih baik lagi (Ali Bin Abi Thalib).
Nasehat itulah yang menjadi penguat seorang gadis bernama Hasya Nur Shafiyyah,saat hidupnya di penuhi ujian pahit dan sakit, setelah ia menikah dengan pria pilihan Kakak nya.
" Kau boleh meminta apapun dari ku Hasya, kecuali nyawa dan perceraian, karena hanya kematian yang akan memisahkan kita" Ezar Atharizz calief.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.
Masih flashback..
Ezar ikut meninggalkan toilet,ia tak lagi melihat keberadaan Hasya, hingga asisten nya menghampiri nya.
" Dia menjemput teman nya yang mabuk di tempat ini tuan" Rudi memberikan laporan dengan segera,seakan ia tau tentang tujuan tuan nya ke toilet.
" Dia tidak seperti hasil penyelidikan mu, kelakuan nya tak jauh berbeda dengan kakak nya yang jalang itu" Ezar mengatakan itu dengan wajah yang terlihat begitu jijik.
Rudi mengerutkan keningnya,merasa tak paham dengan maksud dari ucapan tuan nya, apakah ada yang salah dengan penyelidikan nya selama ini? tanya nya dalam hati,tapi ia sangat yakin, orang suruhan nya tidak melakukan kesalahan dalam penyelidikan nya..
Orang suruhan nya jelas mengatakan bahwa gadis yang mereka awasi selama satu tahun ini benar-benar bersih, bahkan rekam jejak nya terbilang cukup mengagumkan, benar-benar menggambarkan bagaimana seorang Duta kampus yang patut di contoh, sesuai dengan semboyan nya.
Lalu.. apakah ada yang salah? Apakah ada yang tuanya tangkap dari gadis itu? Reza tau dan percaya bahwa sang tuan selalu memiliki insting yang kuat saat berhadapan dengan seseorang,dan itu jarang meleset.
Pikirkan Reza terus mencari berbagai kemungkinan,ia melangkah mengikuti Ezar dari belakang pria tampan yang selalu menjadi pusat perhatian para wanita itu, pikirannya nya menerka-nerka apa yang baru saja ia dengar dari bibir bos nya.
Sedangkan Ezar masih mengingat ucapan Hasya,dan cara gadis itu melihat nya,cuek,seakan tak sedikitpun menunjukkan rasa ketertarikan nya, hal yang langka terjadi pada wanita-wanita lain jika bertemu dan melihat dirinya, mereka akan langsung terpesona oleh ketampanan nya, apakah ketampanan nya berkurang malam ini?.
" Kembali ke apartemen" Ezar memutuskan untuk meninggalkan tempat itu,ia bahkan tak berniat berpamitan pada kedua sahabatnya,itu hal yang sudah biasa ia lakukan dan sahabatnya tak akan merasa heran.
" Tuan tidak berpamitan dengan tuan farel dan tuan Gibran?" walaupun Reza sudah tau kebiasaan tuan nya,ia masih juga bertanya.
" Tidak perlu" Ezar menjawab tegas,ia melangkah lebar meninggalkan tempat itu, berjalan tegak dengan kedua tangannya berada dalam saku,jangan tanyakan bagaimana mata para wanita saat menatap nya,terpekik histeris,namun tak pernah Ezar pedulikan.
Selama ia terpaksa harus menggantikan posisi sang Abang di perusahaan dan namanya mulai dikenal di dunia bisnis, Ezar di kenal sebagai pria dingin,kejam dan arogan,ia tak pernah terlihat dekat dengan wanita dari kalangan manapun.
Bahkan mama nya pernah bertanya tentang asmara nya, karena tak pernah mendengar putra bungsunya dekat dengan wanita,namun Ezar menanggapi nya dengan santai.
Dan setelah pertemuan di club malam itu, Ezar tak lagi pernah bertemu dengan Hasya,dari yang Reza laporkan,gadis itu memiliki jadwal yang padat dengan segala kegiatan perkuliahan nya,dan satu lagi berita yang Reza katakan,yaitu gadis itu akan mengajukan magang di perusahaan mereka,itu setelah beberapa bulan mereka berada di negara itu.
Ezar memang memiliki perusahaan di Indonesia, tepatnya perusahaan milik opanya,ayah dari mama nya, perusahaan yang di wariskan kepada mama nya sebagai putri tunggal keluarga nya,dan kesempatan itu lah Ezar manfaatkan untuk pindah ke Indonesia.
Perusahaan itu pada dasarnya memang akan menjadi miliknya, sedangkan abangnya seharusnya mengelola perusahaan warisan dari keluarga papa nya,bisa di katakan Ezar adalah cucu kesayangan kedua orang tua mama nya.
Karena Ezar tak lagi memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Hasya,maka ia memutuskan untuk melalui Safea,dan akhirnya Ezar sedikit merubah rencananya,ia mendekati dan menjalin kerjasama dengan agency tempat Safea bernaung agar mudah menyetir wanita itu.
Dan rencananya berjalan mulus, hingga akhirnya hari yang di tunggu pun tiba,ia berbicara dengan Safea,dan dengan sedikit ancaman,ia bisa tiba pada hari ini,ia menikahi adik wanita itu.
Flashback end..
Ezar menghela nafasnya dalam-dalam,ia menatap cincin yang melingkar di jari manis nya,tak berniat melepasnya, Ezar tersenyum sinis melihat ring berwarna putih itu.
" Benda ini adalah penjara untuk mu Hasya,aku akan melihat berapa lama kakak mu mampu bertahan melihat adiknya berada dalam genggaman ku"
Ezar kembali menatap jalanan kota dari lantai atas gedung perusahaan nya.
" Permainan akan kita mulai, rasakan kehancuran mu secara perlahan safea marwa, seperti kau menghancurkan kakak laki-laki ku satu-satunya,kau juga akan menangis seperti mama ku yang menangisi kehancuran putra pertama nya" batin Ezar dengan penuh tekad.
" Adik mu hanya akan menjadi wanita simpanan ku, pelayan ranjang ku dan budak nafsu ku" Ezar tengah membayangkan kekejaman yang akan ia lakukan pada Hasya.
Pandangan nya menggelap, menunjukkan bahwa ia benar-benar sedang di kuasai amarah dan dendam.
Lamunan nya buyar saat terdengar suara pintu ruangan nya di ketuk dari luar.
" Masuk"
Ezar memberikan perintah setelah ia kembali duduk di kursi kebesaran nya.
" Tuan.. dua puluh menit lagi anda ada meeting dengan klien dari Singapura" Reza melaporkan kegiatannya sesaat lagi.
" Setelah itu?"
" Setelah meeting anda ada meeting lanjutan dengan perusahaan xx di coffee shop xx,dan malam nanti anda di undang menghadiri acara pesta ulang tahun pernikahan tuan Wijaya di kediaman nya di jalan xx" Reza menyebutkan beberapa kegiatan Ezar untuk hari ini.
" Apakah anda akan menghadiri undangan tuan Wijaya tuan? atau anda ingin saya batalkan dan mengirimkan perwakilan?" Reza bertanya, karena Ezar terlihat tak merespon.
" Kita akan datang, siapkan hadiah untuk beliau dan istrinya,beliau adalah salah satu rekan kerja yang perlu di perhitungkan,beliau penyedia bahan baku yang cukup baik kualitasnya dan juga tidak bermain curang"
Ezar walaupun selalu bersikap cuek dan tak ramah,malah terlihat begitu dingin dan arogan,tapi ia selalu memperhitungkan segala sesuatu yang tidak merugikan orang lain,ia menjalankan bisnisnya dengan bersih dan ia sangat membenci kecurangan.
" Baik tuan, akan segera saya siapkan hadiah untuk tuan dan nyonya Wijaya " apalagi yang bisa seorang asisten pribadi lakukan,selain patuh dan setia.
" Ada lagi yang tuan butuhkan?" sebelum benar-benar meninggalkan ruangan sang CEO,Reza terlebih dahulu bertanya apa lagi yang bos nya butuhkan dari nya.
Reza tau,Ezar paling jarang berinteraksi secara langsung dengan sekretaris nya, walaupun memiliki sekretaris, Ezar lebih sering memerintahkan segala sesuatu nya pada Reza,dan Reza lah yang akan menyampaikan nya pada wanita yang bernama Viola, yang menjabat sebagai sekretaris CEO itu.
" Katakan pada Viola agar bersiap untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan meeting dengan perusahaan xx,kalian berdua yang akan mewakili saya,ada beberapa pekerjaan yang harus saya lakukan di kantor"
Ezar memang sering meminta Reza untuk mewakili nya melakukan meeting jika itu bukan dengan perusahaan yang terlalu besar, dan tidak terjadi masalah yang serius.
" Baik tuan" Reza yang sudah terbiasa dengan pekerjaan itu sudah tak lagi merasa kesulitan,hanya saja ia yang harus menyiapkan berbagai alasan yang menurutnya masuk akal dan tidak akan membuat klien mereka tersinggung.
kami juga berusaha rajin kasih poin...he..he..