PILIHAN HATI HASYA

PILIHAN HATI HASYA

Draft

Sah.

Sah.

Sah.

Tes.

Tes.

Tes.

Satu kata sakral akhirnya membuat mata indah seorang gadis cantik menitikkan air matanya,Hasya Nur Shafiyyah..

Gadis cantik berusia 20 tahun, mahasiswi semester 6 di salah satu universitas swasta ternama di ibukota.

Cairan bening yang sejak semalam sekuat tenaga ia tahan,agar tak jatuh, terlebih di hadapan sang kakak tersayang nya.

" Dek..maaf" Safea marwa, seorang model cantik yang tengah naik daun,meminta maaf dengan begitu tulus di hadapan adik kesayangannya,adik yang selama ini ia jaga layaknya permata yang begitu berharga,adik semata wayangnya.

" Maafkan kakak, tapi dia sangat mencintaimu, dicintai lebih baik dari pada mencintai, itukan semboyan yang kamu katakan jika ingin mencari pasangan,dia mengatakan mencintaimu".

Safea bersimpuh di hadapan Hasya,adiknya, sungguh demi apapun,ia sangat terpaksa meminta sang adik untuk menerima pria itu, entah apa jadinya jika adiknya sampai tau,bahwa ia berada di bawah ancaman.

Safea bahkan masih belum menemukan jawaban dari mana asalnya pria muda itu datang, tiba-tiba memberinya penawaran namun juga bersamaan dengan ancaman, tentunya dengan mengantongi kelemahan terbesar nya.

Hasya meraih kedua bahu kakak nya,setelah ia mengusap pelan air matanya,juga air mata kakak nya,Hasya berusaha tersenyum.

" Kakak ga salah, untuk apa minta maaf,aku yakin ini yang terbaik untuk ku,aku percaya kakak sangat menyayangi ku dan ingin memberikan yang terbaik untuk ku dengan cara memilihkan pasangan terbaik untuk ku,dan aku percaya dia baik"

" Buktinya dia rela mengeluarkan uang nya sebanyak itu untuk menebus rumah peninggalan ayah ini dan juga untuk biaya operasi ibu".

" Kakak.. percayalah di balik kejadian ada takdir yang awalnya kita terima dengan hati yang berat dan air mata,kita terpaksa harus ikhlas, walaupun hati terluka ".

" Tapi aku percaya dan kakak juga harus percaya, seiring berjalannya waktu kita akan kembali tersenyum dan berkata".

" Ya Allah sungguh indah takdir yang Engkau tetapkan untuk ku,jadi percayalah bahwa semuanya akan indah pada akhirnya ".

Safea mengangguk,ia bangun dan memeluk erat tubuh ramping adiknya,dalam hati ia berjanji akan secepatnya mencari tau motif pria yang telah menjadi iparnya itu.

Safea yakin tak akan terlalu sulit, untuk nya mencari informasi tentang pria itu, karena pria itu adalah investor terbesar pada agency tempat ia bernaung.

Dan baru semalam satu fakta lagi ia dapati tentang iparnya itu,yaitu,pria bernama Ezar itu adalah seorang CEO baru di salah satu perusahaan besar.

Nadira sahabat terbaik Hasya begitu terharu melihat adegan mellow kakak beradik di depan nya, begitupun dengan Mira, asisten Safea, satu-satunya orang yang tau semuanya.

" Sudah yuk,semua sudah nungguin mempelai wanita nya tu,ia kan mbak Mira" Nadira menghentikan suasa haru itu bersama Mira.

" Ia yuk, masak udah pada cantik tapi wajahnya sendu gini,senyum dong semuanya,kasian mbak Mua nya,udah capek-capek malah yang di poles berwajah sendu" hibur Mira.

Safea dan Hasya tersenyum dan mengangguk patuh,dari pihak Hasya hanya Mira dan Nadira yang tau tentang pernikahan ini, pengecualian Safea yang memang keluarga nya dan orang yang merencanakan pernikahan itu.

Tak ada keluarga maupun kerabat lainnya yang hadir di rumah itu,selain orang-orang yang Ezar bawa sendiri sebagai saksi, penghulu dan seorang ustadz,hanya itu.

Ayah Hasya telah meninggal tiga tahun lalu,bersama kakak pertama nya dalam kecelakaan maut hingga menewaskan dua orang kesayangan nya.

Sang ibu tengah terbaring di rumah sakit,sejak satu tahun lalu, ibunya butuh perawatan khusus.

Saat ini hanya Safea lah satu-satunya keluarga yang bersamanya di hari pernikahan nya, siapa yang tak sedih jika berada di posisi nya.

" kamu cantik banget sih,aura pengantin barunya benar-benar keluar" Mira memuji dengan tulus.

" Ia dong mbak Mir, sahabat aku,ga di sangka ya sahabat polos dan lugu ini malah duluan sool out nya, padahal ga pernah punya pacar" Nadira ikut-ikutan menggoda,membuat Hasya sedikit tersenyum.

" Udah deh,dari tadi ledek in terus" Hasya melontarkan protes pada sahabatnya dan asisten kakak nya.

" Tapi mereka bener,adik kakak ini beberan cantik banget" Safea ikut menggoda sang adik.

" Mulai lagi deh" Hasya bergumam sendiri,namun masih di dengar tiga orang di dekatnya.

Hasya berjalan pelan di apit kakak dan sahabat nya, sedangkan Mira setia mengikuti dari belakang, mengangkat dress brukat berwarna putih yang Hasya pakai, terlihat begitu indah membalut tubuh ramping adik dari Safea itu.

Semakin terlihat anggun dengan hijab senada yang menutupi kepala hingga bagian dadanya.

" Silahkan duduk, apakah ada ritual menukar cincin?" pria yang Hasya yakin adalah penghulu mengintruksikan padanya saat ia tiba di meja akad.

Hanya mengangguk patuh, dengan perlahan mendudukkan dirinya tepat di samping Ezar,pria yang beberapa Rapa menit lalu telah mengikat nya menjadi istri.

Tak terlihat ada yang lebih dulu menyapa, keduanya diam dan Hasya baru menyadari saat tangan kekar itu meraih tangan nya dan memasangkan cicin bertahtakan berlian dan Hasya yakin harganya tak main-main.

Hasya mendongak mengangkat kepalanya menatap wajah pria yang masih terasa begitu asing baginya,ini adalah pertemuan ketiga mereka, setelah yang pertama satu Minggu lalu saat pria itu datang menolongnya saat beberapa orang datang akan menyita rumah nya.

Dan dua hari lalu saat pria itu datang ke rumah sakit mengatakan akan menanggung dana operasi ibunya.

Namun hari ini mereka telah bersatu dalam ikatan sakral pernikahan,Hasya melihat mata tajam Ezar menatap nya, seakan memberikan perintah untuk memasarkan cicin miliknya.

Perlahan Hasya memasangkan cicin ring berwarna putih mengkilap di jari manis Ezar dengan tangan bergetar,tak lupa ia mengecup punggung tangan pria itu, layaknya pasangan lainnya saat baru selesai menikah.

Yang langsung di respon dengan Ezar yang mengecup puncak kepala nya,membuat Hasya terdiam terpaku di tempat,itu di luar dugaannya.

Sedangkan Safea menatap sendu setiap tahap demi tahap pernikahan sang adik,air matanya kembali mengalir, ingatan nya kembali pada kejadian beberapa hari lalu,tak sampai satu bulan setelah hari itu,tibalah hari ini.

Andaikan bisa,Safea ingin mengubah segalanya,tak akan ada kejadian seperti hari ini, adiknya bisa menikah dengan orang yang ia cintai, walaupun selama ini Hasya benar-benar tak pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Safea terus menatap wajah datar adik iparnya,pria yang mengatakan mencintai adiknya,hingga semuanya kembali muncul di benaknya.

FLASH BACK..

Beberapa hari sebelum hari ini dan Safea tengah berada di pulau Dewata Bali dalam rangka melakukan foto short bersama teman-teman seprofesi nya.

" Fea ada yang ingin bertemu dengan kamu" salah satu teman modelnya menghampiri dan mengatakan ada yang ingin bertemu dengan nya.

" Siapa? apakah aku mengenalnya"? Safea baru saja menyelesaikan foto short terakhir nya, dan berganti pakaian, wajahnya menunjukkan kebingungan, pasalnya ia tidak sedang ada Janji dengan siapapun, kecuali satu orang dan orang itu tidak akan mendatangi nya ke lokasi syuting, mereka selalu bertemu di tempat yang memang sudah mereka janjikan.

" Kabarnya sih investor baru agency ini,buruan ih,big bos itu, kebanyakan nanya deh kamu".

" Ok thanks ya" hanya ucapan terimakasih singkat yang Safea ucapkan.

Terpopuler

Comments

irma hidayat

irma hidayat

nama safea jadi kaya anak pelakor muljem thor

2025-07-05

0

muna aprilia

muna aprilia

lanjut

2025-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!