Teruslah abaikan dan sakiti aku sampai cinta ini berubah menjadi dendam!.
.......
Jhonson hanya menganggap nya adik , tapi Achilles mencintai nya!.
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achilles.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jhonson.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achilles menatap punggung Jhonson yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.
yuk baca⬆️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 bertemu di kebetulan manapun
" Ya walaupun pada kenyataannya kakak nggak punya saudara tapi kakak udah anggap kamu adik kakak sendiri jadi nggak ada salahnya kan kakak minta itu ?" ucap Jho tersenyum.
" Kakak nikahnya kapan ?" tanya Achi dengan suara bergetar .
" Kapan pastinya kakak belum tau , cuma jika hari itu tiba kakak ingin kamu jadi orang yang ikut merayakan hari kebahagiaan kakak " ucap Jho mengelus tangan Achi diatas meja .
" Tuhan " batin Achi merintih menahan air mata , mencoba meredam setiap rasa yang perlahan menyesakkan dada .
Achi sangat ingin menjadi pengantin untuk Jho bahkan Achi sudah mengimpikan hal itu sejak kecil , tapi ternyata yang Jho inginkan bukan lah dia tapi wanita lain .
" Kamu mau kan ?" tanya Jho .
" Iya, " kata Achi mengangguk sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi nya .
" Jangan nangis dong dek " ucap Jho memeluk Achi .
" Walaupun nanti kakak udah nikah , sayang kakak sama kamu nggak akan pernah berubah " ucap Jho menenangkan Achi yang mungkin berpikir kalau Jho akan mengabaikan nya setelah menikah .
" Kakak mau nikah sama siapa?" tanya Achi mengusap air mata di pipinya sampai kering .
" Sama Kak Raisya yang waktu itu ya ?" tanya Achi mencoba tersenyum ditengah kepiluan hatinya.
" Kakak belum ada hubungan sama dia dek , tapi lagi pdkt " ucap Jho tersenyum malu ketika teringat wajah Raisya.
" Doain kakak berhasil ya , sama bantu juga " ucap Jho .
" Bantu apa ?" tanya Achi menatap Jho.
" Ya kayak biasa ngasih ide kalau kakak lagi deketin cewek" ucap Jho yang selalu bercerita dan minta solusi pada Achi .
" Iya " kata Achi mengelus tangan Jho dan menatapnya dengan senyuman hangat seolah memberikan Jho semangat.
" Ayo kita main dan belanja " ucap Jho menggenggam tangan Achi dan mengajaknya berjalan .
.........
"Ini adalah kali terakhir aku jalan-jalan dengan kak Jho , setelah ini aku akan mengungkapkan perasaan ku padanya dan menerima semua konsekuensinya" batin Achi memeluk lengan Jho yang berjalan di sampingnya.
" Selama bertahun-tahun aku menyimpan perasaan cinta dan rasa kagum ku terhadapnya, tapi kali ini aku benar-benar sudah menyerah ketika tau kalau kak Jho mencintai seseorang wanita " Achi menyandarkan kepalanya di lengan Jho .
" Aku juga tau kalau ketika aku mengungkap perasaan kak Jho tidak akan menerima bahkan mungkin akan menghancurkan hubungan baik selama ini , tapi setidaknya kak Jho tau perasaan ku dan aku sudah ikhlas dengan semua dari pada ini berlarut-larut " akhirnya Achi punya keputusan final .
" Jika memang kak Jho tidak menginginkan ku, semoga dengan mendengar kata itu terucap dari mulutnya bisa membuat hati dan pikiran ku tersadarkan bahwa cinta ku bertepuk sebelah tangan hingga bisa mundur perlahan bukan terus berharap " sesekali Achi yang berjalan manja memeluk lengan Jho mengusap air matanya.
...........
" Papi dan Mami tidak dirumah ?" tanya Jho yang mengantar Achi pulang sekitar jam 9 malam .
" Mereka menghadiri pesta bisnis " jawab Achi yang sudah berdiri didekat pintu masuk.
" Yasudah , kakak pulang dulu ya " ucap Jho memberikan paper berisi belanjaan Achi pada pelayan yang sudah menyambut didepan pintu .
" Kak" Achi kembali memegang tangan Jho .
" Kenapa ?" tanya Jho menatap Achi yang memegang tangan nya .
" Aku mau ngomong sesuatu " ucap Achi menunduk tidak berani menatap Jho .
" Katakan " ucap Jho siap mendengarkan.
" Tapi nggak disini " ucap Achi mengajak Jho ketaman sampai rumah dan meminta seluruh bodyguard penjaga menjauh .
" Mau bilang apa sih dek " ucap Jho yang duduk di bangku taman jadi greget sendiri karena seperti nya Achi mau mengatakan sesuatu yang penting .
Achi memegang tangan Jho lalu meminta Jho menatap matanya " Achi cinta sama kakak " pernyataan Achi .
Deg
Jantung Jho seakan berhenti berdetak mendengar kejujuran Achi apalagi setelah menatap matanya Jho benar-benar bisa merasakan kalau Achi tidak sedang bercanda .
" Astaga dek, kamu sadar ngomong begitu sama kakak " ucap Jho memegang lengan Achi dan menggoyahkan tubuhnya.
" Hiks, Achi sadar Kak , tapi Achi udah nggak bisa lagi menahan perasaan ini " tangis Achi melihat wajah kecewa Jho .
Jho duduk lurus dan mengacak rambut nya mencoba menarik nafas berkali-kali.
" Enggak, enggak Achi hapus perasaan kamu itu " tegas Jho yang sebenarnya tidak percaya dengan ucapan Achi tapi begitu menatap matanya dunia Jho benar-benar serasa runtuh dibuatnya.
" Kamu itu sudah aku nggak sebagai adik aku sendiri jadi jangan rusak hubungan baik kita yang sudah terjalin semenjak kecil " ucap Jho yang sungguh terkejut mendengar ucapan Achi .
" Dek , ini cinta monyet kan , kamu bisa menghapus perasaan pada kakak dan mencintai pria lain yang lebih dari kakak " ucap Jho menasehati adiknya karena sadar kalau Achi juga tidak bisa memilih pada siapa hatinya jatuh cinta .
" Enggak , aku mencintai kakak sejak SMP " ucap Achi yang membuat Jho semakin terkejut lagi mendengar nya .
" Dek " Jho sampai kehabisan kata dibuatnya dan lama terdiam.
15 menit kemudian Jho yang lama terdiam kembali menatap Achi yang masih menangis disampingnya.
" Masuklah dan istirahat ini sudah malam " ucapan singkat Jho segera berdiri dari duduk nya .
" Dek masuk " ucap Jho karena Achi hanya diam .
Achi berjalan beriringan dengan Jho sampai kembali berdiri di pintu utama rumah .
" Kakak pulang " ucap Jho yang diangguki Achi lalu dia segera berlari menaiki tangga menuju kamar nya .
............
Pagi harinya Jho memilih olahraga maraton di alun-alun kota untuk menjaga kebugaran tubuhnya selain itu dia juga masih dalam tahap penyembuhan .
" Rasanya aku masih tidak percaya kalau perhatian yang selama ini Achi berikan itu adalah bentuk cinta bukan kasih sayang pada kakak " Jho terus berjalan dengan segala beban pikiran nya bahkan semalam dia sampai tidak bisa tidur .
" Astaga dek , padahal kakak sangat menyanyi kamu seperti adik sendiri tapi kenapa kamu malah mencintai kakak ?" lirih Jho yang memang tidak mencintai Achi sama sekali dan Jho benar-benar tidak ingin adik nya tersakiti.
Jho duduk di bangku taman untuk beristirahat sejenak " Huuhh aku lupa membawa handuk " ucap Jho melap keringat nya dengan tangan .
" Ini " Jho langsung menoleh pada orang yang memberikan handuk dan sebotol minuman padanya .
" Achi " ucap Jho yang mulai berpikir kenapa selama ini dia selalu bertemu Achi dalam kebetulan manapun bahkan Achi selalu memberikan apa yang dia butuhkan.
" Kamu ngapain disini ?" tanya Jho yang sadar sepertinya Achi mengikuti nya .
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achi.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jho.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achi menatap punggung Jho yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.