NovelToon NovelToon
PUSAKA NAGA API

PUSAKA NAGA API

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Dirga. Dia adalah pemuda lupa ingatan yang tak pernah bermimpi menjadi pendekar. Tapi ternyata Dewata berpikiran lain, Dirga ditakdirkan menjadi penyelamat Bumi dari upaya bangsa Iblis yang menjadikan Bumi sebagai pusat kekuasaannya. Berbekal pusaka Naga Api yang turun dari dunia Naga, dia berkelana bersama Ratnasari memberantas aliran hitam sebelum melawan Raja Iblis.

Lalu bagaimana akhir kisah cintanya dengan Ratnasari? Apakah Dirga akan setia pada satu hati, ataukah ada hati lain yang akan dia singgahi? Baca kisah selengkapnya dalam cerita silat Nusantara, Pusaka Naga Api. ikuti kisah Dirga hanya ada di disni wkwk. kalau ada kesamaan atau tempat author minta maaf mungkin hanya sekedar sama aja cerita nya mungki tidak, ikuti kisahnya dirga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Sarwana menelan ludahnya setelah ucapan pertapa tua itu kembali terngiang di telinganya.

Dia hanya bisa berharap jika Dirga tetap sanggup mengendalikan jiwanya untuk tidak dikuasai sisi buruknya.

Dalam pembicaraannya dengan pertapa tua itu, dia juga mendapat amanat jika bertemu dengan sosok jenius tersebut untuk menyuruhnya menemuinya.

Sarwana menghela napas panjang. Dia kemudian berdiri dan menatap tempat yang akan dijadikannya melatih Dirga. Setelah itu dia melesat pergi kembali menuju pondoknya.

Keesokan harinya, sebelum menuju tempat latihan, Dirga kembali membuka kitab jurus Raja Naga yang sebentar lagi akan dipelajarinya.

Di antara dua bagian jurus pertarungan tangan kosong dan memakai pedang, jurus Cakar Naga Membelah Angkasa dan jurus pedang Raja Naga Jumawa, adalah puncak dari jurus-jurus yang ada di dalam kitab tersebut.

Selain itu, ada pula jurus Tapak Naga Perkasa, Auman Naga Surgawi, Kepak Sayap Raja Naga,Semburan Api Surgawi dan juga Pedang Naga Pemburu.

Tak lama kemudian, Sarwana masuk ke dalam pondok yang berada di atas pohon besar tersebut. "Kau sudah siap?" ucapnya bertanya.

Dirga menoleh lalu mengangguk tegas. Dia menutup kembali kitab jurus Raja Naga dan menyerahkannya kepada Sarwana. "Kau bawa saja kitab ini, Sarwana! Aku sudah hapal semuanya," ujarnya.

"Kau yakin sudah hapal semuanya?"

"Jangan kuatir. Aku sudah hapal semuanya di luar kepala," jawab Dirga.

Meskipun masih ragu, tapi Sarwana tidak mau bertanya lebih lanjut. Benar tidaknya ucapan Dirga, biar waktu yang membuktikannya.

"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang. Tapi sebelumnya, aku akan mengajarimu ilmu meringankan tubuh untuk membuatmu bisa berlari ataupun bergerak sekencang mungkin,"kata Sarwana.

"Caranya bagaimana?" tanya Dirga penasaran.

"Kita turun dulu agar bisa lebih bebas!" jawab Sarwana. Kera besar itu berjalan menuju pintu dan kemudian melompat turun dengan begitu ringan.

Dirga pun melakukan hal serupa. Pemuda tampan itu melompat dari atas pondok dan mendarat tanpa kesulitan di atas tanah tepat di samping Sarwana.

"Sekarang caranya begini. Sama seperti saat kau mengendalikan pikiranmu agar bisa melompat turun dengan ringan, kau juga harus menggunakan pikiranmu untuk mengendalikan tenaga dalammu dan pusatkan di kedua kakimu."

Dirga mendengar sambil membayangkan arahan Sarwana. Setelah itu dia mencoba mempraktekkannya, hampir sama seperti saat dia mengendalikan pikirannya ketika melompat dari atas.Dalam dua kali percobaan saja, Dirga bisa mempraktekkan apa yang dijelaskan oleh Sarwana. Bahkan tanpa kesulitan sama sekali, dia bisa mengendalikan laju tubuhnya yang kencang.

Sarwana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kemampuan Dirga menyerap dan mempraktekan apa yang sudah dia arahkan. Dia bahkan semakin yakin jika sosok pemuda tampan itu adalah pendekar jenius yang sudah diramalkan oleh pertapa tua.

"Bagus Dirga. Kencang tidaknya kemampuanmu berlari menggunakan ilmu meringankan tubuh, itu tergantung dari jumlah tenaga dalam yang kau miliki."

"Bagaimana caranya memperbesar tenaga dalamku?" tanya Dirga.

Sarwana tersenyum. Dia senang dengan Dirga yang haus akan perkembangan ilmu kanuragannya. Entah kenapa, tapi dia merasa Dirga akan melahap semua jurus yang ada dalam kitab Raja Naga dengan cepat. Dia mentarget pemuda tampan itu akan menyelesaikannya dalam waktu tidak lebih dari setengah tahun.

"Sekarang ayo kita ke sana dulu! Nanti aku akan tunjukan caranya kepadamu."

Tanpa menunggu balasan dari Dirga Sarwana melesat meninggalkan pemuda tampan itu.

Tak mau kalah, Dirga mencoba mengejar kecepatan yang dimiliki Sarwana. Tapi perbedaan kualitas tentu menjadi faktor penentunya. Hingga sampai di tempat tujuan, Dirga tetap tidak mampu untuk mengejar raja kera tersebut.

Pandangan mata Dirga menyapu sekeliling tempat yang akan menjadi arena latihannya. Dia merasa heran karena tempat itu sangat jauh berbeda dengan tempat lain yang ada di dalam jurang panguripan.

Jika di tempat lain begitu lembab dan dipenuhi dengan lumut Tundra, di tempat yang terhampar di depannya itu bahkan begitu gersang dan tandus. Suhu udara juga begitu panas seolah tidak pernah ada malam di tempat tersebut.

"Apa tidak ada tempat yang lebih sejuk selain ini? Kalau berlatih di sini, aku bisa mati kering kehabisan cairan!" keluh Dirga.

"Hahahaha ... kau bahkan belum mencobanya, Dirga ... kenapa kau bisa berpikiran seperti itu? Yang perlu kau ketahui, dari semua tempat yang ada di jurang panguripan, di sini adalah tempat yang memiliki unsur alam paling kuat dan besar. Itulah kenapa tempat ini begitu tandus dan kering. Dan karena alasan itu aku mengajakmu kemari." Sarwana tersenyum sambil memandang batu pipih yang kemarin digunakannya duduk bersila.

"Ada lagi yang harus kau ketahui, semakin banyak unsur alam di tempat ini yang kau serap, maka suhu udara di tempat ini akan semakin sejuk. Itulah kenapa kau harus menyerapnya sebanyak mungkin yang kau bisa," sambung Sarwana.

"Berarti yang menyebabkan gersangnya tempat ini adalah unsur alam itu?"

"Tepat sekali! Setelah unsur alam terkumpul di dalam tubuhmu, kau harus mengikatnya dengan unsur murni yang kau miliki."

"Unsur murni? Apa lagi itu?" Dirga benar-benar merasa heran dengan banyaknya tahap yang harus dilalui untuk menjadi seorang pendekar. "Apakah semua orang yang ingin menjadi pendekar harus melalui berbagai tahap sama seperti yang kulakukan?"

"Seharusnya sama, Dirga. Tapi tidak semua calon pendekar memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. Dan mengenai unsur murni, semua orang memilikinya, tapi tidak semua orang bisa memaksimalkannya." Jari telunjuk Sarwana menunjuk batu pipih yang berada tepat di tengah tanah lapang tersebut.

"Sekarang kau duduklah di batu itu dan bermeditasilah. Sebelum kau mulai mempelajari dasar ilmu kanuragan, kau harus memiliki tenaga dalam terlebih dahulu."Dirga mengangguk. Pemuda tampan itu mengayunkan langkah tegapnya menuju batu hitam pipih yang ditunjuk Sarwana.

Tanpa merasa ragu, pemuda tampan itu duduk bersila dan memejamkan matanya.

"Sekarang fokuskan pikiranmu. Serap unsur panas yang ada di tempat ini dan masukkan ke dalam tubuhmu. Nanti unsur murnimu akan bereaksi setelah ada unsur alam yang masuk dan memenuhi tubuhmu. Satukan dan ikat keduanya menjadi satu. Apa kau sudah paham?"

Dirga mengangguk pelan. Matanya tetap terpejam sambil terus berusaha memusatkan pikirannya.

Sarwana bergerak menjauh belasan meter dari tempat Dirga duduk bersila.

Hembusan napas Dirga begitu halus keluar masuk melalui kedua lubang hidungnya. Raut wajahnya begitu tenang dan teduh. Meski peluh bercucuran membasahi pakaiannya, tapi tidak membuat fokusnya terganggu sedikitpun. Dan Itu adalah sebuah pertanda jika pemuda itu sudah dalam puncak konsentrasinya.

Setelah melalui beberapa kali percobaan, unsur alam yang berada di tempat itu terhisap masuk ke dalam tubuh pemuda tampan tersebut.

Kulitnya yang kuning langsat, secara perlahan memerah akibat masuknya unsur alam ke dalam tubuhnya.

Sarwana tersenyum melihat Dirga sudah mulai menyerap unsur alam di tempat itu. Tapi beberapa saat berikutnya, dahinya tiba-tiba mengernyit tebal. Dia merasakan jika bukan unsur alam di tempat itu saja yang terhisap, tapi juga energi yang ada di dalam tubuhnya.

"Apa-apaan ini?" ucapnya sambil melesat lebih jauh lagi.

1
Redy Ryan Little
Mantap
🥀⃟ʙʀRos🥀
ijin Thor agak aneh cerita Nusantara tapi nama naga nya punya eropa,kenapa gak nama nya mambang dewa, atau samba, ataupun jamunada,knp harus hydra knp gak sekalian dragon aja Thor 🙏🙏🙏
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 2 gift 🌹 Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Jooosss 👍👍
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Awal cerita sudah bagus 👍 Novel ini sampai Tamat dan konsisten Up setiap hari. 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!