PUSAKA NAGA API

PUSAKA NAGA API

Prolog

Berita munculnya pedang pusaka terkuat Naga Api membuat dunia persilatan heboh. Para pendekar dari berbagai aliran berebutan untuk mendapatkannya. Mereka begitu berambisi mendapatkan pusaka terkuat itu karena bisa menjadi jaminan akan menjadi penguasa dunia persilatan.

Pedang pusaka tersebut memiliki kekuatan Api abadi yang berasal dari alam Naga dan mampu menggetarkan istana Khayangan. Selain itu, di dalam pedang pusaka tersebut juga bersemayam seekor Naga yang juga memiliki kekuatan mengerikan. Maka tak heran jika semua pendekar berebut untuk mendapatkannya. Namun, hanya orang terpilih yang berhak mendapatkan pusaka tersebut.

Tak disangka, Dirga-lah yang mendapat kesempatan tersebut. Tapi sebelum kekuatan besar pusaka terkuat itu bisa sepenuhnya dia kuasai, dia harus menemukan seorang pertapa tua yang hidup di atas gunung untuk bisa menyempurnakan kekuatan pedang pusaka tersebut.

Dirga sendiri adalah seorang pemuda tampan yang mengalami lupa ingatan. Dia terpisah dari rombongannya ketika sedang berburu dan terjatuh dari sebuah bukit terjal. Kepalanya terbentur batu dan tubuhnya terbawa aliran sungai yang deras, hingga akhirnya dia ditemukan beberapa orang yang merupakan sindikat penjualan manusia, ketika berada di pinggir sungai dalam keadaan pingsan.

***

Bab 1

Sindikat Penjualan Manusia

Bab 1-3

Sindikat Penjualan Manusia

Terik siang itu. Di saat sang Surya dengan gagahnya bertengger di atas kepala. Terlihatlah serombongan manusia yang sekiranya berjumlah 30 orang, sedang melintasi jalan setapak dan hendak memasuki sebuah hutan.

Di antara mereka, terdapat 2 orang berkuda yang berada di depan memimpin perjalanan, dan dua orang berkuda lainnya yang berada di belakang.

Ada juga 15 orang lainnya yang berpakaian ala pendekar, berjalan sambil sesekali memberikan tendangan kecil kepada 8 orang lelaki muda yang berjalan sempoyongan. Kaki mereka terikat satu sama lain dan membuat ayunan langkah yang seharusnya bisa bebas melandai, menjadi sedikit sulit dibuatnya.

Terdapat pula sebuah gerobak yang di atasnya terpasang sebuah kerangkeng besi dan diisi 5 orang gadis muda. Raut wajah mereka dipenuhi rasa takut yang teramat sangat. Mata mereka sembab saking seringnya air mata mengalir deras dari sudut mata mereka.

"Tangkapan kita beberapa hari ini lumayan banyak, Restu. Ketua pasti akan senang dengan hasil yang kita dapatkan," ucap lelaki berperawakan besar dan salah satu telinganya memakai anting.

"Kau benar, Barda. Tampaknya kita akan mendapat perhargaan dari ketua, hahaha!"

Restu tersenyum lebar sambil memandang pemuda tampan yang berjalan paling belakang di antara 8 orang yang terikat kakinya. "Yang lainnya kita jual ke tempat biasa, tapi pemuda itu nanti kita bawa ke tempatnya Nyi Ratih. Dia pasti akan senang dan berani membayar mahal dengan pemuda yang kita bawa kali ini."

"Idemu bagus juga, Restu. Khusus pemuda itu, nanti kita bilang kepada ketua jika harganya sama saja, selebihnya buat kita," balas Barda. Senyum liciknya mengembang lebar membayangkan keuntungan yang akan didapatkannya.

"Kau memang paling pintar jika berpikir tentang keuntungan, Barda." Restu tersenyum lebar.

Pemuda yang dimaksud mereka berdua, memiliki paras tampan. Tubuhnya tegap, dengan rambut hitam legam panjang sebahu.Selain itu, dia juga memiliki tatapan mata tajam selayaknya burung elang yang mengintai mangsa.

Meskipun terlihat begitu tegar menghadapi kenyataan yang sedang dialaminya, rasa letih tergambar jelas di raut wajahnya. Tak hentinya mereka berjalan, membuat peluh yang membasahi pakaiannya tak jua mengering.

"Jangan melamun, Dirga! Jaga pandanganmu!" Selarik bentakan yang diiringi tebasan ranting kayu, mendarat telak di punggung pemuda itu.

Tebasan ranting kayu tersebut tak ayal membuat pemuda bernama Dirga, menggeliat menahan sakit. Walaupun begitu, tidak sedikitpun terdengar rintih kesakitan keluar dari tubuhnya. Bahkan pandangannya menatap tajam lelaki yang baru saja memukulnya.

"Kau berani melawan!"

Bugh!

Kembali sebuah bentakan yang kali ini diakhiri dengan sebuah pukulan keras mengenai ulu hati, membuat Dirga sampai membungkukkan tubuhnya. Napasnya serasa terhenti untuk beberapa saat saking telaknya pukulan yang mendarat. Bahkan pemuda tampan itu akhirnya memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Tidak berhenti sampai disitu saja Dirga menjadi sansak hidup kebiadaban lelaki tersebut. Sebuah pukulan yang tak kalah keras mendarat di keningnya hingga membuatnya jatuh menghujam tanah.

Akibat pukulan yang mengenai keningnya, pandangan mata pemuda tampan itu begitu nanar menatap bumi yang serasa berputar cepat bagai roda kereta. Dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa saja yang ada di sekitarnya, semuanya seolah hanya berupa bayangan tak berbentuk.

Rombongan itupun terhenti tepat di bibir hutan, setelah Dirga tergeletak di tanah.

"Apa yang kau lakukan, Darsa? Hentikan!"

Bentak Restu dari atas kudanya. Lelaki berumur 40 tahunan itu menghentikan ulah Darso yang hendak melepaskan tendangan ke tubuh Dirga.

Setali tiga uang dengan Restu, Barda menggeram marah melihat apa yang dilakukan Darsa kepada Dirga. Dia melompat turun dari kudanya menyusul Restu yang lebih dulu berjalan mendekati Darsa.

Restu dan Barda tentu tidak mau aset berharganya untuk meraih keuntungan besar, menjadi berkurang karena ulah Darsa. Jika pemuda itu sampai mengalami luka-luka, tentu harganya akan turun drastis dan tidak sesuai bayangan yang ada di pikiran mereka berdua.

Sesuai yang mereka ketahui, Nyi Ratih hanya mau membeli pemuda yang sehat dan bertenaga untuk melayani nafsunya. Dan apa yang dilakukan Darsa dengan menghajar Dirga, tentu tidak sesuai dengan keinginan Nyi Ratih.

Darsa menatap heran dengan bentakan yang ditujukan Restu terhadapnya. Apalagi ditambah dengan turunnya mereka berdua dari kudanya masing-masing, dan berjalan ke arahnya dengan tatapan penuh emosi.

Di lain sisi, Dirga yang masih dalam keadaan tergeletak di tanah, sedikit merasa bersyukur karena ada yang menghentikan hajaran Darsa kepadanya. Jika tidak, besar kemungkinan dia tidak akan bisa menjaga kesadarannya. Rasa letih dan lapar yang mendera, membuat fisiknya melemah secara drastis setelah pukulan Darsa mendarat di ulu hati dan keningnya.

"Kenapa kau menghajarnya Darsa!? Apa kau ingin harganya turun dengan kau menghajarnya?!" hardik Barda. Hampir saja Darsa mengacaukan rencana yang sudah dibuatnya bersama Restu.

Darsa bingung dengan sikap mereka berdua. Selama ini keduanya tidak pernah protes atau bahkan sampai menghardik, ketika dia menghajar orang-orang yang akan mereka jual. Tapi kali ini sikap keduanya sangat jauh berbeda dan tidak seperti biasanya.

"Kenapa kalian berdua membelanya? Dia hanya budak yang akan kita jual!" Darsa mencoba membantah.

"Berani kau membantah lagi, aku pastikan kau yang akan kami jual!" Restu menggeram kesal dengan bantahan Darsa.

"Selama ini hanya kau yang suka memukul ataupun menghajar orang-orang yang akan kita jual, Darsa. Apa kau tidak tahu jika harga orang-orang yang kau hajar itu bisa turun, jika ada luka di tubuh mereka?" Barda menimpali ucapan Restu.

Darsa terdiam tak berani untuk membantah lagi. Selain karena di dalam perkumpulan posisinya ada di bawah keduanya, secara ilmu kanuragan dia juga ada di bawah mereka berdua.

"Kita beristirahat di sini dulu sebelum melanjutkan perjalanan melewati hutan itu!" ucap seorang lelaki yang baru saja berada di dekat mereka bertiga. pandangannya tertuju kepada Dirga yang masih tergeletak di tanah.

"Biar dia beristirahat dulu sampai fisiknya kembali pulih! Dan kau Darsa, sebagai hukuman atas apa yang kau lakukan kepadanya, kau harus merawatnya!" sambung lelaki itu.

Barda dan Restu mengangguk setuju dengan ucapan rekannya tersebut. Rombongan yang berjumlah lebih dari 30 orang itupun akhirnya beristirahat di bibir hutan.

Dengan penuh rasa kesal, Darsa mau tak mau harus menuruti perintah untuknya. Dia melepaskan rantai yang membelenggu kaki Dirga dan memapahnya menuju sebuah pohon besar yang rindang.

Masih dengan berpura-pura lemah, Dirga berjalan terhuyung-huyung dipapah Darsa. Dalam pikirannya, lepasnya rantai yang mengikat kakinya adalah sebuah kesempatan besar buatnya untuk melarikan diri, dan dia tinggal menanti Darsa lengah, sambil memulihkan fisiknya, terutama rasa pusing yang menderanya.

"Kau ini bikin repot saja!" Darsa mendengus kesal.

Terpopuler

Comments

༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟

༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟

Awal cerita sudah bagus 👍 Novel ini sampai Tamat dan konsisten Up setiap hari. 💪💪

2025-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 124
125 BAB 125
126 BAB 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Prolog
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
124
125
BAB 125
126
BAB 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!