NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Arfira sungguh dilema, di satu sisi hatinya sana berbicara jangan pernah melakukan hal ini, tapi di satu sisi lagi, dirinya harus melakukan hal ini demi anak yang di kandung olehnya. Dirinya tidak mau anak yang di kandung olehnya tidak memiliki seorang ayah.

Terlebih dirinya tidak mau kalau sampai keluarganya tau apa yang sudah terjadi pada dirinya. Arfira tidak mau di benci oleh mereka dan Arfira tidak mau membuat mereka kecewa.

Arfira tidak putus asa, dirinya mengirim pesan pada Gus Fauzan, tidak peduli dengan harga dirinya.

Bahkan kali ini terkesan dirinya sedang mengibah pada pria itu.

|Kamu jahat tau nggak! Kamu nggak punya hati. Padahal aku udah rela mau jadi istri kedua kamu, bahkan aku nggak peduliin status kamu yang udah punya istri, aku tetap terima kamu apa adanya. Tapi kamu apa? Kamu jahat, Fauzan... Kamu jahat.|

|Aku pikir kamu bakalan setia sama aku, tapi kamu kejam, kamu udah buat aku kayak gini.. kamu udah hancurin hati aku|

Menghembuskan nafasnya kasar, Arfira memejamkan matanya. Dirinya mengagumkan kata maaf pada Gus Fauzan. Mungkin ini terkesan sangat kejam bagi pria itu, terlebih pada istrinya. Mungkin wanita itu akan marah saat tau apa yang terjadi ini. Namun, apa boleh buat, dirinya harus menjebak Gus Fauzan agar pria itu bisa bersama dengannya. Arfira bahkan tidak peduli jika dirinya akan di jadikan istri kedua oleh pria itu. Yang terpenting keluarganya tidak akan kecewa, dan anaknya akan mendapatkan seorang ayah.

Arfira mencoba mengirimkan pesan pada pria itu, dirinya bahkan menurunkan harga dirinya, tidak peduli di pandang rendah oleh Gus Fauzan, dan terkesan murahan, yang terpenting dirinya bisa menikah dengan Gus Fauzan.

|aku bahkan rela kamu jadikan kedua, aku nggak masalah sama sekali, aku ikhlas, yang penting aku nikah sama kamu|

|kamu nggak sayang sama aku lagi? Sampai kamu nggak mau balas chat dari aku.| Send Fauzan

Arfira tidak putus asa, karena dirinya yakin, jika Gus Fauzan akan luluh.

Lihatlah, sebuah pesan masuk, membuat kedua sudut bibir Arfira tertarik ke atas.

Fauzan... |Maaf Arfira, saya benar-benar tidak bisa. Saya tidak ada niatan untuk menikah lagi. Bagi saya, menikah hanya sekali seumur hidup saya. Maafkan saya, karena saya sudah membuat hadapan untuk kamu, tapi itu pilihan kamu juga, karena sebelumnya saya bahkan sudah melamar kamu, mengajak kamu menikah, namun kamu sama sekali tidak mau. Dan kita benar-benar harus berakhir sampai di sini.|

Mata Arfira berkaca-kaca, bibirnya yang tadinya mengulas senyum, kini hilang musnah. Arfira bahkan sudah menangis sesenggukan. Dirinya tak percaya jika Gus Fauzan malah menolaknya seperti ini.

Sakit, jelas, biar bagaimanapun dirinya masih memiliki perasaan pada pria itu. 

Arfira mengusap air matanya kasar, jarinya kembali mengetik pesan untuk pria itu...

|Kamu tega ngomong begitu sama aku? Kamu udah benar-benar nggak punya perasaan apapun sama aku?| Send Fauzan.

|Kamu tega banget tau, padahal kita saling sayang udah lama, udah bertahun-tahun tapi kamu langsung lupain aku dalam sekejap mata, kamu jahat tau nggak! Kamu nggak punya hati. Padahal aku udah rela mau jadi istri kedua kamu, bahkan aku nggak peduliin status kamu yang udah punya istri, aku tetap terima kamu apa adanya. Tapi kamu apa? Kamu jahat, Fauzan... Kamu jahat.|

|aku pikir kamu bakalan setia sama aku, tapi kamu kejam, kamu udah buat aku kayak gini.. kamu udah hancurin hati aku|

Ting

Fauzan... |Maaf kan saya sekali lagi Arfira, tapi saya benar-benar tidak bisa. Saya hanya ingin memiliki satu istri saja. Saya mohon, tolong terima keputusan saya. Saya yakin, kamu pasti akan mendapatkan sosok pria yang lain yang bisa menjadi imam yang baik untuk kamu. Tidak seperti saya yang sudah kelewatan menyakiti kamu|

Arfira menangis hebat saat membaca pesan dari Gus Fauzan. Lagi dan lagi dirinya di tolak oleh pria itu.

*

Pukul 09.15

Tidak punya pilihan lain, Arfira akan melakukan cara ini. Kepalanya sudah buntuh dengan ide. Bahkan memohon pada pria itu juga sama sekali tidak di tanggapi.

|Fauzan tolong saya. Apartemen saya ada yang masukin, saya tidak tau siapa itu, tapi tolong, orang itu sepertinya berbahaya.| Send Fauzan.

Arfira menggigit bibirnya dengan kencang, rasa bersalah pasti hinggap di dalam hatinya sana, namun dirinya tidak punya pilihan lain, ini jalan terakhir yang harus dirinya lakukan, karena dirinya tidak bisa berbicara baik-baik dengan pria itu.

Tidak lama, ponselnya berdering, dan Arfira langsung melihat siapa yang menghubunginya, satu sudut bibirnya tertarik ke atas menciptakan sebuah senyuman, saat nama pria itu tertera di layar ponselnya sana. Sungguh, dirinya yakin pria itu pasti mengkhawatirkan dirinya.

Karena, Arfira yakin, di hatinya masih tersimpan rasa cinta. Tapi karena keadaan pria itu terpaksa tidak bisa menyatukan perasaan keduanya. 

"Assalamualaikum.." terdengar suara panik di seberang telpon sana, membuat Arfira tersenyum puas. Dirinya langsung berdekhem, berakting, supaya tidak kentara sekali dirinya sedang berbohong.

"Waalaikum salam" suara Arfira bahkan di buat separuh mungkin.

"Kamu dimana? Kok di apartemen? Nggak tinggal di pondok pesantren?" Tanya Gus Fauzan menuntut.

"Aku belum lama di apartemen. Tapi kali ini serem banget. Tolongin aku, Fauzan. Aku udah hubungi Abang aku, bahkan Abi aku, tapi mereka semuanya nggak aktif nomornya. Aku beneran takut banget... Brak brak brak... Ya ampun, itu suaranya serem banget." Kata Arfira sambil menjerit, bahkan dirinya memukul sendiri pintu yang ada di dalam kamarnya dengan kencang.

Pasti pria itu percaya dengan ektingnya yang sempurna ini. 

"Aku takut banget, Fauzan... Tolongin aku.. aku nggak kenal sama siapapun di apartemen ini. Karena aku baru di sini.  Bahkan pak satpam juga aku nggak tau nomornya." Ucap Arfira lagi sambil menangis.

"Oke, sekarang kamu share lokasinya sama aku, aku bakalan langsung datang ke sana." Kata Gus Fauzan, dan langsung mematikan sambungan telpon itu.

Dan Arfira tersenyum puas.

Dirinya akan menjalankan misinya.

*

Malam itu, udara terasa dingin menyentuh kulit, meski tak ada tetesan hujan yang turun. Angin berhembus lembut, membawa kesegaran yang menembus setiap sudut kota. Langit terlihat jernih, bintang-bintang bertebaran bagaikan permata yang bertabur, menghiasi kegelapan dengan kilauan kecil yang menenangkan. Lampu-lampu jalanan menyala redup, memberikan cahaya kuning yang hangat, menambah kelembutan pada suasana malam yang dingin namun sejuk. Di kejauhan, terdengar suara daun-daun yang berbisik dibawa angin, menciptakan simfoni alam yang lembut dan menyejukkan hati.

Hujan sudah reda beberapa menit yang lalu, tapi basah akibat hujan masih tertinggal di sana.

Arfira sengaja tidak menutup pintu apartemennya, agar memudahkan pria itu untuk masuk ke dalam sana.

"Fira..."  Suara itu membuat Arfira tersenyum lebar.

Arfira membalikkan tubuhnya, tersenyum lembut ke arah Gus Fauzan. Dirinya buru-buru berjalan ke arah pintu dan menguncinya.

Gus Fauzan mencelos, dirinya mengucap istighfar berulangkali, gadis itu tak mengenakan pakaian muslim, malah memakai baju tipis.

"Kenapa kamu kunci pintunya? Buka Arfira.."

"Buat apa?" Tanya Arfira dengan nada yang mendayu.

Gus Fauzan mendelik. "Kamu bilang kamu dalam bahaya! Dimana orang yang jahat itu?! Kamu–"

"Nggak ada orang jahat Fauzan..."

Deg

Gus Fauzan  melotot lebar..

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!