Walaupun Danver menjadi pengganti kembarannya menjadi suami Faye, tapi dia sangat menikmati pernikahannya dengan Faye.
Lalu bagaimana dengan Faye kalau dia tau laki-laki yang menjadi suaminya saat ini adalah kembaran dari laki-laki yang dia inginkan menjadi suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 : Pusing
Cyrus Gold Hotel
Pukul 19.00
Saat ini Tuan Haidi bersama dengan Galen sudah berada di room VIP restoran di Cyrus Gold Hotel. Sudah sepuluh menit lebih awal Tuan Haidi bersama asisten pribadinya disana.
Sedangkan Faye, dia menunggu disalah satu kamar bertipe presidential suite yang memang di khususkan untuk dirinya. Ada tiga kamar yang di khususkan untuk keluarga Cyrus. Pertama kamar untuk Tuan dan Nyonya Cyrus, yang kedua untuk Heino dan yang ketiga untuk Faye.
Sengaja Faye menunggu disana karena ingin memastikan sendiri kalau Daddy-nya benar-benar bertemu dengan Tuan Hillario. Untuk itu, Faye meminta Joya mengamati ruangan VIP tempat pertemuan Daddy-nya dengan Tuan Hillario.
"Gal." panggil Tuan Haidi.
"Ya Tuan." jawab Galen.
"Entah kenapa aku sangat gugup." ucap Tuan Haidi.
Galen mengernyitkan keningnya bingung. Baru kali ini dia mendengar Tuan Haidi gugup. Padahal ini bukan pertama kalinya Tuan Haidi melakukan meeting. Apalagi rekan meeting Tuan Haidi kali ini bisa dikatakan levelnya masih dibawah Tuan Haidi.
Lalu kenapa Tuan Haidi harus gugup? Begitulah pikir Galen.
"Kenapa Tuan gugup? Ini kan bukan pertama kalinya Tuan Haidi meeting. Apalagi rekan meeting Tuan kali ini levelnya masih di bawah Tuan." pertanyaan yang ada di benaknya akhirnya dia utarakan juga.
Tuan Haidi menghela nafasnya sejenak.
"Masalahnya pertemuan dengan Tuan Hillario bukan ingin membahas pekerjaan, melainkan ingin meminta Tuan Hillario menikahkan putra sulungnya dengan Faye." ucap Tuan Haidi.
Galen membelalakkan matanya.
"Tuan ingin menjodohkan Nona Fay?" tanya Galen dengan wajah kaget.
Tuan Haidi menggelengkan kepala.
"Bukan aku yang ingin menjodohkan Fay dengan putra Tuan Hillario, tapi Fay sendiri yang minta dinikahkan dengan putra Tuan Hillario." jawab Tuan Haidi.
"Apa Nona Fay menjalin hubungan dengan putra Tuan Hillario?" tanya Galen.
"Sepertinya tidak. Karena aku tidak pernah mendapat laporan Fay dekat dengan laki-laki manapun." jawab Tuan Haidi.
"Bisa saja dua bodyguard Nona Fay bersekongkol dengan Nona Fay untuk tidak memberitahu pada Tuan." sahut Galen.
"Itu tidak mungkin. Sekalipun mereka bersekongkol, pasti akan ketahuan juga." jawab Tuan Haidi.
Galen hanya mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Tuan Haidi. Galen tau selain Joya dan Norah, Tuan Haidi juga mempunyai bodyguard bayangan untuk menjaga putrinya dari kejauhan dan pastinya Faye dan kedua bodyguardnya tidak tau kalau masih ada bodyguard bayangan.
"Gal." panggil Tuan Haidi.
"Ya Tuan." jawab Galen.
"Apa kamu punya ide, cara untuk menyampaikan perjodohan ini dengan Tuan Hillario?" tanya Tuan Haidi.
Galen terdiam sejenak.
"Bagaimana kalau pertama-tama Tuan bilang ingin berinvestasi di yayasan milik Tuan Hillario, saya dengar Tuan Hillario sedang berencana membuka rumah sakit pusat trauma. Setelah itu barulah Tuan meminta syarat pada Tuan Hillario dan syaratnya adalah menjodohkan putra Tuan Hillario dengan Nona Faye." ucap Galen.
"Apa tidak keterlaluan seperti itu? Lagipula aku tidak kepikiran untuk berinvestasi di pusat trauma itu." balas Tuan Haidi.
"Bukankah cara kerja bisnis seperti itu, harus bisa saling menguntungkan." balas Galen.
"Menguntungkan apanya, sedangkan aku saja tidak tau bagaimana karakter putra Tuan Hillario." balas Tuan Haidi.
"Memangnya Tuan belum menyuruh mata-mata untuk mencari tau tentang putra Tuan Hillario?" tanya Galen tidak percaya kalau Tuan Haidi belum mencari tau tentang laki-laki yang disukai putrinya.
"Sudah. Ini." jawab Tuan Haidi lalu memberikan ponselnya pada Galen untuk menunjukkan profil putra sulung Tuan Hillario.
"Dia memang seorang dokter, dari tampangnya memang dia pria yang baik dan setia. Tapi itu kan hanya dari luar, butuh waktu untuk mengetahui karakter aslinya. Bisa saja sikap baiknya itu hanya pencitraan karena dia seorang dokter." ucap Tuan Haidi dan di respon dengan anggukkan kepala oleh Galen.
Ceklek. Tiba-tiba saja pintu terbuka.
Sontak Tuan Haidi dan Galen langsung menoleh kearah pintu. Ternyata yang datang adalah Tuan Hillario yang datang seorang diri.
"Selamat malam Tuan Cyrus. Maaf saya terlambat. Pasti Anda sudah menunggu sangat lama." ucap Tuan Hillario sambil berjalan mendekati Tuan Haidi.
Melihat Tuan Hillario mendekat, Tuan Haidi pun berdiri dari duduknya.
"Tidak Tuan Hillario, Anda tidak terlambat sama sekali, saya saja yang sengaja datang lebih awal." balas Tuan Haidi sambil berjabat tangan dengan Tuan Hillario.
"Silahkan duduk Tuan Hillario." ucap Tuan Haidi ramah sambil menunjuk kursi yang ada di hadapannya.
Tuan Hillario pun duduk di kursi yang Tuan Haidi tunjuk.
"Saya sudah memesan beberapa makanan, mungkin ada makanan yang ingin Anda pesan. Atau minuman mungkin." tawar Tuan Haidi.
"Tidak perlu Tuan, apa pun yang Tuan Haidi pesan, saya juga memakan itu." jawab Tuan Hillario.
"Baiklah kalau begitu." balas Tuan Haidi.
Tuan Haidi pun memberi kode pada Galen untuk memberitahu pramusaji agar segera membawa makanan yang sudah di pesankan Tuan Haidi.
°°°
Bersambung...