NovelToon NovelToon
I Want My Home

I Want My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Angst
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi

"Otakmu dimana hah???!!".....

Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......

Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya

"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"

"Tidak bisa......"

"Kamu tidak mengerti....."


Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update

note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membantu

"Biar Ken bantu bu, ayo menyeberang bu" Kensano menuntun nenek itu untuk menyeberang

Setelah membantu Sang nenek untuk menyeberangi jalan Kensano tidak berhenti di situ saja, dengan pelan ia menuntun sepedanya juga

Ia membantu sang Nenek untuk pergi menuju rumahnya, saat di perjalanan

Kensano melihat banyak sekali preman yang berada di sana , nenek itu berkata sejujurnya kalau disana banyak sekali preman ada 7 preman yang berada di sana

"Kasih dulu bungkusan makanan itu buat kita" ujar mereka

"Tidak, kalian harus mencari sendiri, bekerja bukan merebut" tegas Kensano

"Kurang ajar dia, hajar dia" mereka murka saat mendengar ucapan Kensano

Bugh mereka memulai pertarungan antara 7 lawan 1

Sang nenek tidak bisa melakukan hal apapun hanya bisa ketakutan dan terdiam saat melihat pertarungan sengit antara mereka

Tiba tiba saja datang

"WOI LU NGAPAIN MAIN KEROYOKAN" teriak banyak orang yang melihat pertarungan antara kensano dengan beberapa preman yang ada di sana

Beberapa warga membantu Kensano untuk melawan para preman, sebenarnya bisa saja Kensano melawan mereka sendirian

Hanya saja, itu tiba- tiba saja ada orang banyak alhasil mereka membantu Kensano untuk melawan para preman

Ada pula yang membantu sang Nenek sedari tadi menepi untuk menuntun ke arah Kensano

"Nak terimakasih sudah membantu nenek, kamu sangat baik hati dan bijaksana, kamu hebat nak semoga kamu hidupnya lebih baik dari ini, nenek punya 1 bungkus makanan untukmu"

Sebungkus plastik yang berisi banyak sekali jajanan membuat Kensano hanya menelan ludahnya

"Aku tau nak kamu menginginkannya, terima ya nak, nenek lihat kamau begitu kurus," Kensano terkejut saat melihat ada yang memperhatikan kesehatannya, karena sebelumnya jangankan oranglain. Ibunya saja tidak memperdulikan kehadirannya, entah ia sakit ataupun sehat juga ibunya tidur perduli......

"Terimakasih nek, " Kensano menerima makanan dari sang nenek

"Kamu sudah seperti cucu nenek, walaupun nenek baru bertemu denganmu, tetapi hatimu itu baik sekali...." senyum di wajah keriput dari Sang nenek membuat hati Kensano menghangat

"Ayo kamu belum lihat rumah nenek, kamukan harus bantu nenek sampai selesai " tegur Sang nenek

"Hahahaha, " Kensano tertawa kecil

"Hehh kamuuu" protes sang nenek

"Eh iya ,nama nenek siapa?" Tanya Kensano dengan sopan

"Nama Nenek Aisyah " ucap nenek

"Oalah"

"Namamu siapa nak?" Tanya Nenek

"Nama aku Kensano nek"

"Hah? Kensyao?" Entah mengapa Nama semudah itu Sang nenek tidak bisa menyebut nama Kensano

"Nama saya Kensano nek, panggil saja Ken biar mudah " senyum Kensano tidak memudar mereka berjalan hingga akhirnya tiba

"Ini rumah nenek, maaf rumah nenek hanya seperti ini" ujar Aisyah kondisi rumahnya yang sudah tua banyak lubang karena di makan oleh rayap

"Tidak apa nenek, aku menghantarkan nenek ke rumah dengan selamat juga sudah membuat Aku bahagia " ujar Kensano

"Nenek, Ken izin pulang ya?, Ken sudha terlambat untuk pulang" ujar Kensano

"Iya nak hati-hati, jajanan nya di makan ya!...." perintah Aisyah

"Siap nenek, nanti kalau aku ada waktu aku akan datang kembali ke sini lagi nek, untuk mengetahui kabar nenek " senyum Kensano tidak memudar

"Iya nak, semoga kamu bisa mendapatkan perempuan yang kamu cintai, Jangan patah semangat tetaplah berjuang untuk masa depanmu" nenek tersenyum, hingga giginya yang sudah ompong 2 itu terlihat

"Siap nenek, nenek juga jaga kesehatan, Jangan lupa nenek untuk makan makanan yang sehat. Untuk para preman sudah di amankan, jadi nenek bisa pergi ke pasar tanpa di ganggu orang mereka lagi"

Kensano menggenggam tangan Aisyah, lalu mencium punggung tangan yang sudah keriput itu

"Iya nak, jangan lupa mampir nanti ya"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu nek" Kensano melambaikan tangannya sebelum dirinya pergi menggunakan sepedanya

Kensano terus menginjak pedal sepeda miliknya

"Siapa itu?" Kensano menghampiri 2 orang yang salah satunya sedang di rangkul layaknya orang pingsan

"Lohh ibu ini kenapa?" Tanya Dia

"Ini ibuku, dia pingsan saya harus membawanya ke rumah sakit"

Kensano berusha untuk membantu walau sebenarnya otaknya juga sedikit blank.

Setelah mengurus semuanya, Kensano memutuskan untuk kembali ke tempat sebelumnya, ia berlari karena sudah di pastikan ibunya akan marah karena, ia pulang terlambat

"Hosss hosss, huftt ya Allah sesak nafasku " keringat bercucuran di seluruh tubuhnya

"Ya Allah sepedaku dimana? Ujar Kensano mencari cari sepedanya yang entah kemana

"Padahal tadi disini lohh" Kensano semakin khawatir karena itu adalah sepeda kesayangannya

"Dimana ya?" Kensano menggaruk kepalanya yang tadi tidak gatal seketika menjadi gatal

"Mas mas cari apa?" Tanya seorang perempuan yang tidak sengaja lewat di hadapan Kensano

"Sepeda saya hilang, mbak lihat tidak? Dia berwarna abu-abu" curhat Kensano

"Abu abu?, saya sepertinya lihat, sejak tadi sebelum saya ke toko untuk membeli barang , ada 1 sepeda besar disini berwarna abu-abu, entah mengapa sekarang hilang "

"Haduhhh sepeda kuu" Kensano lesu karena sepedanya hilang

Itu adalah sepeda kesayangannya, sepeda pertama yang ia beli hasil dari tabungannya sejak kecil

"Huft ya Allah kalau hilang aku pakai apa untuk bepergian, hanya sepeda yang aku punya" kensano terlihat pasrah dia duduk di trotoar dengan wajah yang frustasi

Tiba tiba

Puk puk puk

Dari belakang ada orang yang menepuk punggungnya dengan pelan

"Lu kenapa?" Tanya orang tersebut

"Enggak apa apa Iaz" ujar Kensano

"Bohong amat lu," ujar laki laki itu

"Saya tidak apa apa Diaz, lagipun mengapa kamu berada disini?" Tanya Kensano

"Lah harusnya gua yang nanya sama lu, lu yang ngapain disini kek orang kehilangan dan kek orang gila tau enggak?" Secara tidak langsung Diaz telah menyakiti hatinya

"Ah iya gua cuman nunggu sesuatu aja" dusta Kensano

Kensano tidak ingin jika dirinya terus terusan di jadikan bahaan candaan

"Iya tapi maksud gua lu nungguin apa?" Ketus Diaz

"Nungguin orang tapi dia nya belum kelihatan" Kensano kembali berbohong

Kensano berpura-pura membuka ponselnya dan berpura-pura mengetik setelah beberapa saat

"Yahhh ya sudahlah, aku mau pergi dulu ya, yang aku tunggu rupanya tidak jadi, aku pamit" ujar Kensano lalu Diaz hanya diam saja tak berkutik

Diaz menelisik curiga terhadap tubuh Kensano,"lu bau banget sih, udah jelek bau, miskin pulak" hina Diaz

"Kurang ajar kau" ujar Kensano yang mulai terpancing amarahnya

"Tapi apa yang gua ucapin bener kan?, udah jelek, bau pulak" ucapan Diaz menunjukan bahwa sebenarnya Diaz memiliki dendam terhadap Kensano

Akhirnya Kensano pergi dari hadapan Diaz

"Hahhhh Ken Ken, gampang amat lu di usir, sepeda lu sebenernya sama gua" senyum jahat dari wajah Diaz

"Oalah jadi gitu" Batin seseorang yang mendengar suara Diaz

"Jahat banget kamu sama Kensano, bahkan kamu sampai menyembunyikan barang kesayangannya, awas saja kau" monolog pelan suara itu

"Hufff sekarang saatnya buang sepeda butut dan gk berguna ini" dengan jijik Diaz mendorong sepeda milik Kensano

"Dia mau kemana itu" seseorang yang bersembunyi itu diam diam mengikuti langkah Diaz yang entah kemana

"Loh bukan kah ini jalan ke arah TPA(tempat pembuangan akhir)"

"Hmm sepertinya tempat ini cocok" ujar Diaz senyum jahat menyeringai

"Mau apa dia?, Jangan jangan dia ingin membuang sepeda itu" orang itu terus mengikutinya

Sampai akhirnya tiba di area tersebut

"Apa yang ingin anda lakukan?" Tanya salah satu petugas yang bekerja di TPA tersebut

"Saya ingin menghancurkan sepeda ini" ucapan Diaz di dengar oleh seseorang yang sejak tadi bersembunyi membuatnya seketika melotot

"Bapak ini masih bagus loh, kenapa harus di buang?" Tanya sang petugas

"Suka suka saya dong, kalau kamu mau ambil ini " Diaz sewot karena ucapan petugas tersebut

"Berarti boleh untuk saya?"

"Serah lu mau di bikin apa, intinya ini sepeda enggak boleh ada di hadapan gua" hardik Diaz

"Siap saya akan bawa sepeda ini, terimakasih " Diaz pergi

.

.

.

.

.

.

.

hai semua Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ^_^ semoga kalian suka dengan karya aku ^_^

1
Anonymous
🥰
Agus Setiawan
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!