Kecelakaan tragis yang menimpa Dave di hari pernikahannya membuat XyRa merasakan patah hati hebat. Janji setia sehidup semati pun berganti dengan ucapan duka cita dan belasungkawa.
XyRa yang separuh jiwanya seakan ikut pergi bersama Sang calon suami sampai tak sadar jika sudah di nikahi oleh sepupu pria yang di cintainya tersebut.
Semua karna orang tua XyRa tak sanggup melihat kesedihan di wajah putrinya, terlebih acara pernikahan sudah siap di laksanakan..
"Saya Terima nikah dan kawinnya XyRa Rahardian Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar, Tunai"
Sebuah kalimat Ijab Qabul lantang di suarakan oleh Axel, duda beranak satu yang di tinggal selingkuh istrinya 4 tahun lalu.
Bisakan XyRa menerima pernikahannya dengan Sang suami pengganti?
Lalu, bagaimana ia harus menerima statusnya yang tak hanya menjadi istri melainkan langsung menjadi ibu sambung dari seorang anak kecil yang haus kasih sayang?
Ikuti terus kisahnya, sediakan kanebo buat air mata ya, 😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Cek lek
XyRa yang ikut dengan Mbak pengasuh untuk pulang ke rumah suaminya langsung masuk kedalam kamar Sean di lantai dua, wanita cantik dengan dress selutut itu membuka benda bercat coklat tersebut dengan sangat pelan karna takut mengganggu anak sambungnya yang kemungkinan sedang terlelap.
"Aunty--," panggil Sean yang malah langsung menoleh dan bangun dari baringnya.
XyRa yang mendekat di sambut senyuman dari anak tak berdosa korban orang tuannya sendiri. Sean terlihat senang bahkan tak menolak saat XyRa memeluknya. Keduanya saling mendekap dan langsung merasa nyaman padahal sebelumnya tak pernah bertemu sama sekali, rasa luar biasa yang jarang di terjadi antara anak dan ibu sambung dalam waktu secepat ini.
"Sean demam lagi, Nak?" tanya XyRa, menghadapi anak seusia Sean memang sangat biasa baginya karena ia memiliki banyak keponakan Balita, anak dari para sepupunya yang sudah lebih dulu berkembang biak.
"Pusing, Aunty. Aunty sama Papih kesini?" tanya Sean yang seperti mencari sesuatu.
"Enggak, Sayang. Tadi ketemu Mbak di jalan, dan dia bilang kalau anak gantengnya Papih demam lagi semalam," jelas XyRa sambil mencubit hidung mancung Sean.
Sean tersenyum dan merentangkan kedua tangannya, sikap manis itu tentu di sambut oleh XyRa, mana mungkin mengabaikan hal tersebut mengingat ia begitu senang di kelilingi banyak anak kecil.
Menjadi Nona muda, anak bungsu dan perempuan satu-satunya membuat XyRa tak jarang menjadi korban kejahilan dan ke iseng an Sang Kakak sedari mereka anak-anak, di tambah kembarannya adalah seorang laki-laki yang terbilang tak cukup ramah, pendiam dan suka-suka dia saja.
Pelukan hangat itu dirasakan keduanya hingga saat XyRa menoleh ia justru melihat Mbak sedang menghapus air matanya. Rasa curiga itu tentu menelisik hati hingga ia memutuskan untuk mencari alasan.
Meski rasanya enggan melepaskan tapi Sean tetap menurut, ia menunggu janji ibu sambungnya itu untuk cepat kembali padanya.
.
.
Di lantai bawah tepatnya di dapur, XyRa mengajak Mbak pengasuh Sean untuk bicara dimeja makan karna tadi ia memang pamit untuk membuat kan bubur pada Sang putra.
"Ada apa?" tanya XyRa yang berharap ia banyak tahu tentang bocah tampan tersebut.
"Saya--, saya terharu melihat Den Sean. Ada beberapa wanita yang sebelumnya datang tapi baru Nona yang di terima dengan sangat baik," jawab Mbak yang bernama Ani.
"Benarkah?"
Mendengar kata ' beberapa wanita ' nyatanya cukup membuat hati XyRa mencelos dan ia tak tahu kenapa bisa begitu.
"Mbak Ani pernah bertemu dengan Mami Sean?" tanya XyRa lagi yang di jawab celengan kepala.
"Tidak, Nona. Padahal Den Sean sering merengek ingin bertemu dan kini justru malah mengancam ingin Mamih baru jika Tuan tak membawa ibu kandungnya," jelas Mbak Ani, sebagai pengasuh sejak Sean berumur kurang lebih satu tahun tentu ia tahu bagaimana Sean selama ini.
Sean kesepian, kasih sayang pengasuhnya tentu berbeda apalagi ia juga tak punya Nenek untuk melampiaskan kerinduannya pada sosok malaikat tak bersayap.
Ya, seburuk apapun sikap mantan istrinya yang lebih memilih dengan pria lain, ia tak pernah menjelekkan wanita itu di depan Sang putra, karna ia tak tahu ada apa di hari kemudian yang bisa saja mereka di pertemukan dengan situasi yang berbeda.
"Sean anak baik, ia memang butuh sekali sebuah pelukan ya, Mbak," ujar XyRa dengan hembusan napas berat.
Obrolan mereka berhenti saat semangkuk bubur dengan kuah kaldu ayam kampung sudah matang, XyRa membawanya sendiri kembali ke kamar Sean karna berniat juga untuk menyuapi bocah tersebut.
Cek lek
Pintu di buka oleh XyRa dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan tetap memegang nampan.
"Kita makan dulu, Ok."
"Ok, Aunty, Sean seneng Aunty datang jenguk Sean, habis ini Sean janji sembuh," ujarnya sangat menggemaskan.
"Anak pintar, ayo habiskan."
XyRa menyuapi anak sambungnya itu dengan telaten sambil mengobrol dan sesekali bercanda hingga suara gelak tawa keduanya cukup membuat seorang pria yang kini ada di ambang pintu tersenyum karna rasa haru.
.
.
.
Apa aku egois jika ingin cinta dari wanita itu?
Kesalahan besar kalo kamu niatnya bawa dia tinggal di rumah mu,Awas ya..