Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lalai
Hari libur.
Kean masih beralasan di kamarnya, jika dulu dirinya dan Melani akan berbelanja untuk stok makanan di rumah atau berjalan-jalan bersama di hari libur namun itu kini tinggal kenangan dan rasa sepi.
Ponsel Kean berdering dan dengan malasnya Kean mengangkat panggilan itu tanpa melihatnya dulu.
📞" Hmmm. Siapa?" Kean berkata malas.
📞" Assalamualaikum sayang, Bunda udah nunggu dari tadi loh." Suara Bunda mengejutkan Kean.
📞"Walaikumsalam, astaghfirullah.. Maaf Bun, Kean lupa, ini belum siap." Kean terkejut dan duduk dengan seketika.
📞"Astaghfirullah, Ya udah deh Bunda ajak Zayn aja." Bunda Mutia terdengar sedih membuat Kean merasa bersalah.
📞"Maaf Bun, Demi Allah Kean lupa, tunggu ya, Kean siap-siap dulu." Ucap Kean.
📞"Ckk, gak usah, kelamaan, kasian mereka mungkin udah menunggu Bunda." Bunda Mutia menutup telfon tanpa salam membuat Kean mengacak rambutnya kasar.
Kean pun mandi dan bersiap ke rumah Bunda berharap Bunda tersayangnya tak marah dan memaafkan dirinya.
Tak lama Kean mandi dan bersiap, dia hanya memakai baju santai dan celana selutut saja, Kean mengambil dompet dan kunci mobil lalu menuju ke area parkir, Kean masih di apartemen yang lama karena apartemennya masih belum laku.
Tak butuh waktu lama setelah mengendarai mobil, Kean sampai di rumah sang Bunda namun ternyata Bundanya beneran sudah pergi bersama Zayn adik bungsunya yang sudah duduk di bangku SMP.
__***__
Di rumah Bunda Mutia.
Ayah Arsya di rumah sedang memandikan burung kesayangannya, Kean menghampiri sang Ayah yang sedang sibuk dengan kegemarannya di hari libur.
"Kau terlambat." Kata Ayah Arsya tanpa menatap Kean.
"Maaf yah, aku lupa." Jawab Kean lalu duduk di sisi Ayahnya itu.
"Kau tau, Bundamu pergi dengan wajah sedihnya." Ucap Ayah Arsya tanpa melihat sembari memberi makan burungnya yang lain.
"Demi Allah, Kean lupa." Sahut Kean.
"Bundamu tak pernah meminta apapun pada dirimu selama ini, sangat di sayangkan hal sesederhana itu saja kamu bisa melupakan." Kata Ayah Arsya lalu menaruh kembali burung itu di tempatnya.
Kean merenung benar saja sejak dirinya kecil sampai dewasa sang Bunda tak pernah menuntut apapun, yang ada Bundanya selalu melakukan semuanya sendiri tak ingin merepotkan siapapun dan kini saat dirinya dewasa hal sederhana begitu saja dia bisa tak mengindahkan.
"Kean,dengar Ayah meskipun Ayah bukan Ayah kandungmu, tapi ayah menyayangi kamu sebagaimana anak ayah sendiri." Kata Ayah Arsya.
"Agama Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbakti kepada orang tua. Mereka adalah orang yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Seperti halnya yang Bunda lakukan pada dirimu dan saudaramu yang lain, melahirkan dan membesarkan dengan penuh perjuangan." Lanjut Ayah Arsya yang membuat Kean menundukkan kepalanya.
"Hal ini sesuai dengan seruan Rasulullah yang mengajak umatnya agar tidak melawan dan senantiasa bersikap sopan dan patuh terhadap orang tua. Meskipun orang tuanya sudah meninggal sejak kecil, namun Rasulullah selalu memberi contoh yang baik kepada umatnya." Lanjut Ayah Arsya lembut, Ayah Arsya memang selalu bisa menasehati dirinya dengan baik berbeda sekali dengan Ayah Haris yang jarang sekali menasehati dirinya.
"Karena beratnya menjadi ibu itu mengapa kita harus mendahulukan berbakti kepada ibu. Seperti yang diketahui, ayah dan ibu adalah orang tua yang harus dihormati tanpa syarat apapun." Lanjut Ayah Arsya menepuk pundak Kean yang masih setia menundukkan kepalanya.
"Namun kamu dan yang lain tetap harus berbakti pada keduanya, karena keduanya telah berjasa dalam melahirkan, membesarkan, dan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang. Hanya saja, dalam agama Islam terdapat perbedaan kedudukan antara ayah dan ibu yang mana seorang anak diharuskan lebih mengutamakan untuk berbakti kepada ibunya." Kata Ayah Arsya lagi yang di angguki Kean.
"Maka dari itu jangan kecewakan Bundamu Kean, jika kamu masih tak paham. Mengapa kamu harus nurut sama Bunda, Rasulullah SAW menegaskan sebanyak tiga kali bahwa seorang anak harus memberikan perhatian kepada ibunya. Sedangkan perintah untuk berbakti kepada ayah hanya sebanyak satu kali." Tegas Ayah Arsya kembali.
"Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian, dan doa baik orang tua kepada anaknya. Kau tau Bundamu tak putus mendoakan untuk kebaikan dirimu." Kata Ayah Arsya lagi.
"Terimakasih Yah, Kean susulin Bunda di kebun bunga saja." Kata Kean lalu pamit hatinya merasa semakin tak enak hati setelah membuat bundanya kecewa di tambah nasehat banyak dari Ayah Arsya tadi.
...__***__...
Up terlambat karena semalam mati lampu, listrik padam terkena petir.
Jangan lupa jejak manisnya ya dukungannya juga🙏😍😍😍
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??