Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Kejutan Kekasih

Seorang Pemuda tampan yang merupakan CEO di perusahaan tengah berjalan dengan wajah penuh senyumnya, karena hari ini dirinya akan melamar seorang wanita yang tinggal di apartemennya, sebagai asisten rumah tangganya, dirinya tak pilih-pilih tentang jodoh, baginya selama wanita itu shalihah dan bersikap baik meskipun bukan wanita karir dirinya tak masalah.

Menjalin dengan wanita karir sudah sering Kean coba namun semuanya tak sesuai dengan harapan karena pada kenyataannya mereka justru tak ingin mengalah dengan pekerjaan.

Kean lelah jika harus menjalin hubungan dengan wanita yang haus akan karier dirinya menjadikan ibunya sebagai contoh sosok wanita teladan namun tak ada satupun wanita yang sukses secara karir memiliki pribadi seperti ibunya juga saudara-saudaranya.

Terakhir Kean menjalin hubungan dengan wanita biasa yang begitu cantik dan tulus menurut Kean karena begitu pandai memasak dan merawat rumah juga selalu cantik meskipun telah bekerja di apartemen seharian.

Kean tak ingin berlama-lama dia ingin melamar gadis itu sekarang juga, Kean memarkirkan mobilnya dan menaiki lift untuk menuju lantai apartemennya.

Tangannya membawa buket bunga juga tak lupa cicin berlian di saku jasnya, langkah mantap dan senyum cerahnya menawan bagi setiap wajah yang memandang, harusnya laki-laki gagah dan tampan ini tidak akan pernah gagal dalam hal wanita.

Kean masuk perlahan tanpa membuat suara juga tanpa berkabar, Kean bahkan mengabari jika dirinya akan keluar kota selama satu minggu seperti biasanya pada Melani agar hari ini menjadi kejutan indah bagi wanita yang dia cintai dengan tulus itu.

Sepi, sepertinya Melani tengah istirahat di kamarnya, karena ini jam istirahat siang, kean melangkah ke arah kamar Melani dan ingin mengetuk pintu perlahan, namun pintu itu tidak tertutup dengan sempurna.

Kean ragu-ragu akan mengetuknya lalu ingin mengirim pesan pada Melani untuk memastikan gadis itu sedang apa.

📨" Assalamualaikum, Mel lagi apa sekarang??" Pesan Kean yang baru saja di kirim namun pesan itu tak segera di buka hingga Kean pun memilih memanggil melalui telepon.

Kean pergi ke kamarnya lalu menghubungi Melani yang masih juga susah di hubungi, hingga panggilan ke sepuluh namun juga tak juga di angkat, Kean kembali keluar takut jika terjadi apa-apa pada Melani dia pun tak bisa bersabar lagi karena rasa khawatir yang luar biasa pada wanita yang dia cintai.

Kean membuka pintu kamar yang tak terlalu rapat itu untuk memastikan kondisi Melani, mengapa susah sekali di hubungi dan tak membalas pesannya.

Kean menutup mulutnya dengan mata yang melotot luar biasa, bukan dirinya yang memberi kejutan di hari ini, namun justru sebaliknya Melani yang dia cintai memberi kejutan luar biasa di hadapannya.

Dada Kean sesak luar biasa, amarahnya membakar hatinya saat melihat pemandangan di hadapannya, Matanya memerah hingga tak bisa menahan diri lagi untuk tidak mengambil vas di sisi pintu dan dia lemparkan ke lantai hingga tercerai berai seperti perasaannya.

Prangggggg

Kedua manusia di hadapan Kean pun terbangun dari tidur nyenyaknya di bawah selimut yang sama dengan wajah yang sama terkejutnya, terutama Melani.

"Mas Kean???" Dirinya bangkit meski berpakaian lengkap namun berdua dengan lawan jenis di kamar dalam satu selimut tak bisa Kean terima.

"Astaghfirullah!!!"

"Apa yang kalian lakukan di apartemen ku??"

"Apa yang terjadi??"

"Apa maksud semua ini Mel???"

"Bisa kamu jelaskan apa yang kamu lakukan di belakangku???"

Kean bertanya dengan dingin dan dalam setelah itu melempar bunga yang dia pegang dengan hati yang remuk redam ke lantai bersama vas yang hancur di bawah.

"Ini..."

"Ini tidak seperti yang Mas Kean lihat."

"Mas Kean tolong dengarkan dulu."

Melani bingung di tempatnya dan mencoba menjelaskan, namun Kean menggelengkan kepalanya tak habis pikir dan tak bisa berpikir positif lagi setelah melihat apa yang terjadi di hadapannya saat ini.

"Kau tau ini salah Mel."

"Kamu tega!!"

"Kalau kamu jelaskan pun apakah kau pikir aku akan percaya setelah melihat dengan mata kepala sendiri??"

Kean berkata sembari menahan sesak dan amarahnya yang ingin meluap namun menjadi lepas kendali itu bukan dirinya.

Kean melangkah keluar dari kamar Melani dengan wajah kecewa yang luar biasa, hingga kemudian berhenti karena tangan Melani menahan dirinya untuk tidak pergi.

"Tunggu Mas Kean!!"

"Dengar Dulu!!!"

Melani menahan kuat Kean agar tak pergi dari apartemennya, Melani ingin jujur mungkin memang ini saat bagi dirinya untuk jujur dengan Kean, Melani berharap Kean akan memahami kondisinya.

"Siapa dia??" Tanya Kean.

"Itu..." Melani bingung harus mulai dari mana saat ingin bicara yang sejujurnya.

"Siapa??"

"Siapa kamu???"

Kean berbalik pada laki-laki yang keluar dengan santainya itu, bahkan tak merasa takut pada dirinya sama sekali.

"Aku yang tanya kamu siapanya istriku???" Tanya Laki-laki itu.

Derrrrrrr

Bagai tersambar petir, kean tak menyangka akan mendengar kalimat yang luar biasa mengejutkan di siang terik ini.

"Apa???"

"Istrimu???"

Kean menatap Melani penuh amarah, jadi sudah sejak kapan dirinya di bohongi oleh status Melani yang sesungguhnya.

"Jadi, kau masih lajang itu bohong Mel???"

"Tiga tahun kamu bersamaku di sini dan bekerja dari awal hingga aku jatuh hati pada pesonamu, kau bilang kau belum menikah itu bohong???"

Melani bukan menjawab namun justru menangis dan duduk memohon di hadapannya, hati Kean rasanya luar biasa marah namun masih tak bisa meluapkan amarahnya, hanya bisa mengeratkan giginya dan meremas kuat genggaman tanganya sendiri.

"Maaf, Aku..." Melani terbata-bata dan terisak-isak.

"Kami menikah satu minggu yang lalu." Kata Laki-laki yang sedari tadi menyimak Kean.

Laki-laki itu adalah suami pilihan orang tua Melani, dan Melani tak punya pilihan untuk menolak, dia tak ingin kehilangan Kean namun juga tak mau mengecewakan orang tuanya.

"Maaf, aku di jodohkan."

"Dan Aku tak ingin Mas Kean sedih."

"Aku mohon, Mas Kean pahami itu."

"Aku belum siap jujur, aku takut untuk memulainya."

Kean menatap Melani yang sesenggukan dan terus duduk di hadapan dirinya dengan derai air mata, entah air mata itu tulus atau palsu Kean tak ingin di bohongi lagi, rasa sakit ini terlalu lama semakin sesak di dadanya.

"Aku masih mencintai Mas Kean, kami belum melakukan apapun." Jujur Melani.

"Mas Danar, jelaskan pada kekasihku jika kita hanya menjalani kesepakatan orang tua, kita akan bercerai saat waktunya tepatkan??" Melani menatap Suaminya memohon pula, karena hatinya masih memilih Kean.

"Kemasi barangmu, kau tak layak tinggal di sini lagi!!!"

"Bawa Istrimu pergi!!!"

Kean keluar dari apartemennya dengan langkah berat dan hati hancur luar biasa, mengapa nasib percintaannya tak pernah seberuntung kakak-kakaknya.

***

Sequel dari Air mata yang kering ya kakak pembaca semua, yang belum kenal bisa kesana dulu sembari membaca di sini Bab demi Babnya.

Kalau lupa kean itu anak ke 4 dari Bunda Mutia dan Ayah haris.

Nah Mohon kesetiaannya dalam setiap bab karena ini novel On going yang baru mulai, sehingga harus sabar saat menunggu update setiap Babnya.

Terimakasih yang sudah mau mampir dan selalu setia. 🙏😍

Jangan Lupa Like, komen dan subscribe juga Vote nya ya🙏🙏🙏😍😍😍

Terpopuler

Comments

Nita Anita

Nita Anita

aku kasih like 👍 aku juga kasih ♥️ dan aku juga udah kasih vote ,semangat ka Shakila aku tunggu up nya tiap hari 🤭

2025-02-11

1

ken darsihk

ken darsihk

Aq mampirrr
Aq kasih like aq kasih bunga aq kasih vote juga
Tetap 💪💪 author Shakila ❤❤

2025-02-11

0

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

vote deh biar semangat update 😁

2025-02-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!