Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA BUSUK
Sementara teman-teman Josha memalingkan wajah mereka tidak terlalu suka dengan setiap gadis yang mendekat pada Josha karena sudah pasti, gadis-gadis itu adalah orang rendahan yang tidak lebih dari orang yang hanya menginginkan uang.
Gadis itu bahkan tidak tahu malunya bergabung dengan mereka dengan pakaiannya yang sangat minim.
“Lolita…”. Josha memanggil gadis itu dengan lembut
Lolita yang di panggil seperti itu tentu saja tersenyum dengan merekah dia bergelayut manja pada Josha yang menerima kehadirannya
“Umh Josha, tadi aku tidak sengaja melihat mu dengan seorang gadis”. Lolita berbicara dengan nada manjanya membuat teman-teman Josha merasa muak
Noah bahkan sudah keluar dari tempat mereka, tidak tahan dengan pemandangan di sana dan memutuskan untuk kembali ke apartemen nya yang tidak jauh dari sana
Sementara Jodie dan Hendra masih tetap di sana mencoba menikmati pemadangan di depan mereka karena bagi mereka itu sudah sangat biasa dan mereka cukup menikmati permainan Josha kali ini.
“Kau tahu aku bertemu dengan gadis? Kau membututi ku?”.
“Tidak aku tidak sengaja melihat kalian”. Ucap gadis itu dengan manja “Aku cukup mengenalnya Josha”.
“Kau mengenal nya?”
“Ya Ashila… Ashila Pratama, kau pasti berpikir dia gadis baik-baik kan tidak seperti itu Josha dia tidak seperti yang kau lihat”. Lolita membuat kata sedramatis mungkin, jika Josha dan kedua temannya bukanlah orang-orang ahli mungkin mereka akan percaya dengan perkataan gadis itu “Apa kau mengenal Bajha? Katanya dia memang paman dari Ashila tapi apa kau percaya begitu saja? Jangan dekat dengan nya Josha”.
Pemuda itu tersenyum smirk ada yang terbakar dalam hatinya ketika gadis di depannya menjelek kan martabat kekasihnya Ashila, tapi apa itu benar? Dia sendiri curiga dengan posesifan dari Bajha pada ashila
Bajha juga tidak nampak terlalu tua mereka lebih terlihat seperti kakak beradik dengan nama belakang yang sama , Pratama
“Jangan berbicara sembarangan! Dia tidak mungkin main gila dengan pamannya sendiri”
Lolita mengeluarkan sebuah ponsel dari tasnya selayaknya sewaktu SMA gadis itu juga akan melakukannya di waktu yang berbeda, dia menunjukan sebuah foto di mana Ashila dan Bajha yang tampak saling merangkul dengan mesra membuat hatinya terbakar
“Aku tidak ingin berbohong, Josha”
“ck”. Pemuda itu tampak sedikit kesal itu berarti apa yang di lakukan gadis itu berjalan dengan baik, pemuda itu jatuh dalam jebakannya.
“Aku tidak akan memaksa mu percaya hanya perlu beberapa waktu bagi mu untuk mengenalnya”. Lolita hendak beranjak pergi dari sana, namun tangan wanita itu langsung di cegat oleh pemuda di sampingnya
Josha dengan wajah gusarnya kini malas hanya untuk sekedar mencari gadis untuk bersenang-senang dia menatap pada Lolita penampilan gadis itu memang seperti gadis club pada umumnya
Walau tidak se-menarik Ashila tapi dia yakin jika Lolita sendiri mempunyai kehidupan yang liar sama seperti nya
“Temani aku malam ini”. Ujar Josha membuat kilat semangat pada gadis di depannya. Lolita terlonjak langsung memeluk pemuda itu tanpa rasa malu
Sementara kedua pemuda di depan sana malah saling menatapnya bukan pertama kali bagi mereka melihat Lolita datang dan mencari perhatian pada mereka sudah terhitung beberapa kali dan Josha biasa menolak gadis itu karena tubuhnya yang menurutnya kurang menarik
Melihat teman mereka membawa Lolita ke arah belakang mereka yakin jika kedua insan itu akan menghabiskan dengan jahat
“Biarkan saja dia”. Ujar Hendra,tidak ingin ikut campur urusan Josha, Jodie hanya mengangguk saja karena menurutnya juga harus seperti ituikut campur pada urusan Josha bukan hal yang baik
Mereka biasanya hanya akan menunggu ketika Josha mulai sadar akan kesalahannya lalu menarik sebuah kesimpulan agar pria itu sadar sendiri.
********
Di dalam kamar Josha memakai kembali pakaiannya setelah menuntaskan hasratnya pada Lolita yang kini berbaring dengan nafasnya yang terengah-engah
“Langsung pergi?”. Tanya gadis itu dengan padangan menggoda, Josha kembali menghampirinya dengan tatapan yang sulit di artikan tidak menyangka jika Lolita benar-benar bisa membuatnya merasa puas dengan tubuhnya yang tidak seberapa.
Pemuda itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya, Lolita memasnag wajah tidak suka karena dia tahu maksud dari pemuda itu padanya . Dia pikir aku pelac*r apa?
“Aku tidak mau uang mu, aku menginginkan mu Johsa apa kau tidak menyadarinya?”.
Josha tidak menanggapi gadis itu dia ingin segera pulang dan beristirahat tapi nampaknya Lolita yang masih ingin menghabiskan waktu dengannya
Gadis itu mendekat menggoda pemuda itu membuatnya semakin engah.
“Aku bisa membuat mu puas jika kamu menginginkannya kapan saja aku juga bisa menjadi mata-mata untuk mu”.
Mendengar kata mata-mata membuat Josha tertarik di kembali duduk di samping Lolita menarik dagu gadis itu menatapnya dengan dalam
“Apa aku bisa mempercayai mu?”..
“tentu saja!”. Ucapnya dengan semangat, mendapatkan lampu hijau dari Josha lengannya yang kurus hendak memeluk kembali pemuda itu tapi Josha menepis pemuda itu sedang tidak bersemangat
“Kalau begitu aku akan menjemput mu kapan saja, dan ingat kau harus benar-benar membuktikan perkataan mu benar jika tidak kau tahu apa yang bisa ku lakukan Lolita!”. Ancam Josha tidak main-main
Lolita hanya mengangguk senang karena Josha setuju dengan perkataannya di benaknya semua orang akan tetap tertipu karena perkataannya sama seperti saat mereka SMA
Lolita akan melakukan hal itu secara terus menerus sampai dia mendapatkan titik terbaik nya, melukai hati seseorang yang menurutnya terlalu sempurna baginya Ashila yang cantik dan pintar itu terlalu sempurna
“aku tidak bisa berlama-lama, jaga diri mu pulanglah sendiri”. Josha meletakan uang yang hendak dia berikan di atas nakas
Meski Lolita sudah menolaknya tapi Josha sendiri bukan seseorang yang akan meminta apa yang hendak dia berikan
Pemuda itu pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan keraguannya kepada Lolita memang ada, tapi di sisi lain Ashila tetap yang terbaik karena itu adalah gadisnya
Bibir Lolita terangkat naik semua rencana yang ada di benak nya berhasil dia akan mendapat Josha dia tahu pemuda itu pemuda dari kalangan atas, matanya tertuju pada lembara uang yang berada di atas nakas jumlahnya tidak sedikit membuatnya tergiur
“Sayang juga jika harus di tinggalkan begitu saja”.
*******
Ashila menatap layar ponselnya setelah beberapa hari tidak ada nontifikasi dari sahabatnya, kini Lolita mengirimnya sebuah pesan singkat untuk bertemu dengannya..
“Lolita… sudah lama tidak bertemu dengannya, aku rindu juga….”. Gumam gadis itu pelan membuka pesan yang berada di sana
Ayo bertemu, sudah lama tidak main dengan mu di rumah.
“Dia ingin bermain ke rumah? Sudah lama juga dia tidak berkunjung aku akan memasak untuk nya xixixi”. Gadis itu tertawa pelan menyusun beberapa bukunya kembali ke tas pelajarannya telah usai dan tidak ada lagi mata kuliah yang harus dia ikuti jadi dia memutuskan untuk pulang dan menyambut Lolita
“Ashila!”. Sino memanggil dari arah belakang, gadis itu tampak dengan wajahnya yang bosan
“Sino? Ada apa dengan mu?”
“Aku tidak ad kegiatan lagi, dan aku bosan ayo kita nongkrong”. Ajak gadis itu “Teman-teman ku sangat sibuk karena kegiatan organisasi, dan aku tidak ingin ikut”.
“Ah baiklah, tapi aku tidak bisa nongkrong”.
“Paman Bajha melarang mu? Aku akan meminta izin”.
Gadis itu menggeleng “Lolita akan berkunjung kerumah”. Ashila memikirkan ide ter-baiknya karena tidak enak hati pada gadis di dekatnya “Kau ikutlah bergabung”.
Rasa tidak suka Sino pada Lolita kini kembali muncul dan entah kenapa diapun tidak mengerti, tapi dia menatap kembali pada Ashila dia mengangguk pada gadis itu karena dia sendiri tidak ingin pulang terlalu cepat.