Elara Parker dia seorang Gadis yang dipaksa oleh Ibu Tirinya menikah dengan seorang Pria Dingin..
Namun Elara menolaknya tepat didepan Pria itu, Pria itu Damian Wren.. Pria berbadan tinggi, wajahnya sangat tampan namun selalu berwajah dingin membuat semua wanita takut untuk mendekat..
Elara sempat kabur dari Damian, namun siapa snagka bawah Damian begitu cepat menemukannya..
" Kau tidak bakalan bisa lari dariku!".. Pekik Damian
Elara terjebak kembali dengan Damian, sebenarnya Damian sudah sangat menyukai Elara makanya itu Damian tidak ingin melepaskan Elara..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hayosiapa?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29-Itu apa?
Tepat di waktu 4jam..
Akhirnya Damian kembali ke Apartemen nya..
Tok.. Tok..
" Sayang".. Panggil Damian setelah usai mengetuk pintu
Dengan cepatnya Elara berlari saat mendengar suaranya Damian dan membuka pintunya.. Saat pintu terbuka Elara langsung memeluk Damian..
" Apa kamu tidak apa-apa?".. Tanya Damian sambil membalas pelukannya Elara
Elara menggelengkan kepalanya, Damian mencium puncak kepalanya Elara..
Tiba-tiba..
" Damian".. Suara Molla saat membuka pintu apartemennya
Damian melepaskan pelukannya dan membawa Elara bersembunyi dibelakangnya..
Damian menatap kearah Molla dengan tatapan yang begitu tajam..
" Damian, aku sangat merindukanmu".. Ucap Molla sambil mendekat kearah Damian
Molla memegangi lengannya Damian, namun Damian menepisnya hal itu membuat Molla tidak terima..
Kini dia mendekat kearah Elara dan mendorongnya sangat keras sehingga membuat Elara terjatuh dan terkena tepian sofa..
Brak!!!...
" Aw".. Meringisnya Elara merasakan sakit
Mata Damian terbelalak saat melihat Molla mendorong Elara, Damian benar-benar sangat marah..
" Apa kau gila?".. Teriak Damian kepada Molla
" Dia pantas mendapatkannya, karena dia telah mengambil kamu dariku".. Jawab Molla dengan tidak terimanya
" Seharusnya kamu sadar Molla bahwa aku tidak pernah menyukai dirimu".. Ucap Damian membuat Molla menjadi kesal
Tiba-tiba..
" Damian, ini apa?".. Teriak Elara yang merasakan warna merah mengalir dari pahanya
Sontak Damian dan Molla terkejut melihat itu, Damian mendekat kearah Elara..
" Sayang ada apa denganmu?".. Tanya Damian dengan paniknya
" A-aku tidak tau, tiba-tiba aku merasakan ada yang keluar dari arah bawahku".. Jawab Elara membuat Damian bingung
" J-jangan-jangan kamu hamil?".. Ucap Molla membuat Damian menatapnya
Seketika rahang Damian mengeras, kini dia bangun dari jongkoknya dan berjalan kearah Molla..
Molla yang melihat wajah Damian mulai menakutkan kini dia merasa dirinya benar-benar takut untuk menatapnya..
" Jika Elara benar-benar hamil, maka kamulah pembunuh bayiku!".. Ucap Damian sambil mencekik Molla
" T-tapi dia belum tentu juga hamil anakmu Damian".. Jawab Molla dengan menahan tangannya Damian
" Kamu tau apa ha? Kamu kira Elara adalah wanita sepertimu".. Teriak Damian sambil mengeratkan cekikkannya
Molla mulai sudah susah untuk bernafas, kini wajahnya semakin memerah karena Damian benar-benar mencekiknya sangat kuat..
" Damian sakit".. Teriak Elara memegangi perutnya
Seketika Damian tersadarkan saat mendengar jeritannya Elara, kini Damian melemparkan Molla dengan sangat kuatnya..
Brakk!!!...
Uhuk.. Uhukk..
Damian pun langsung menghampiri Elara, dia melihat Elara sangat merasakan kesakitan..
Dengan cepatnya Damian menggendong Elara dan membawanya pergi dari sana, dia berharap semuanya baik-baik saja..
Untuk Molla dia benar-benar hampir mati dibuat oleh Damian, dilehernya terdapat bekas tangannya Damian..
Hal itu membuat Molla benar-benar menjadi ketakutan..
***
Tepat 30 menit,
Damian tiba dirumah sakit, dnrgan cepatnya dia membawa Elara masuk kedalam IGD dan menaruhnya di brankar..
Tanpa memanggil pun, dengan cepat Dokter dan Perawatnya tiba dan cepat menangani Elara..
Damian benar-benar merasa frustasi dia sangat khawatir dengan keadaan Elara..
15 menit kemudian..
Kini Dokter keluar dari ruang tindakkan itu dengan cepatnya Damian menghampiri Dokter itu .
" Dokter bagaimana keadaan Istri saya?".. Tanya Damian dengan nada khawatirnya
" Istri Tuan baik-baik saja begitu juga dengan keadaan bayi tuan".. Jawab Dokter itu membuat Damian bingung
" Maksudnya Dokter Istri saya memang benar-benar hamil?".. Tanya Damian dengan nada seriusnya
" Iya tuan istri anda sedang hamil, usia kandungannya 12 minggu".. Jawab Dokter itu membuat Damian tidak percaya
" T-tapi mengapa istri saya mengeluarkan darah?".. Tanya Damian kembali
" Itu karena bayinya dalam keadaan terkejut atau shock jadi sehingga membuatnya pendarahan, tetapi tuan tenang saja keadaan bayi anda benar-benar sangat sehat saya juga sudah memberikan obat pereda pendarahan dan menyuntikkan obat untuk penguat kandungan kepada Istri tuan".. Jawab Dokter itu dengan menjelaskannya
Damian benar-benar tidak tau bahwa dia akan menjadi Ayah?
" Kalau begitu saya pamit dulu, jika tuan ingin menjenguk istri anda silahkan".. Ucap Dokter itu kepada Damian
" Terima kasih banyak Dokter".. Jawab Damian dengan penuh bahagianya
" Sama-sama tuan".. Ucap Dokter itu dan pergi
Damian benar-benar sangat bahagia mendengar kabar tentang Elara dan kehamilannya itu..