NovelToon NovelToon
Kekuatan Dari System

Kekuatan Dari System

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mdlz

Seorang pemuda tanpa sengaja jiwanya berpindah ke tubuh seorang remaja di dunia lain. Dunia dimana yang kuat akan dihormati dan yang lemah menjadi santapan. Dimana aku? Itulah kata pertama yang diucapkannya ketika tiba di dunia yang tidak dikenalnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedua Puluh Sembilan

Dengan Teleportasi, Arsa menghilang dari tempatnya. Lalu muncul delapan ratus meter dari titik semula, tindakan ini terus dilakukan oleh Arsa, selain dirinya menuju tempat tertentu. dia berusaha membiasakan diri sambil meningkatkan teknik teleportasinya.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Teknik teleportasi telah naik tingkat. Level saat ini adalah 1/10.”

System “Ding! Pada level ini, teleportasi dapat menjangkau jarak tempuh satu kilo meter.”

Sambil terbang k arah jurang, Arsa tersenyum geli, ‘System ini…. kenapa mirip dengan reporter acara Tv di bumi?'

Mengabaikan pikiran konyolnya, Arsa sangat gembira dengan terobosan tekniknya, ‘Ah, berarti sekarang…. aku bisa berteleportasi sejauh satu koma enam kilo meter.’

**

Sesaat setelah Arsa pergi, empat sosok pria berpakian serba hitam, mendarat diagonal dari ketinggian. Keempat orang itu, sebelumnya adalah kelompok yang mengejar Arsa ke kedalaman hutan, tepatnya ketika Arsa menyelamatkan Acha.

Namun kondisi keempat orang itu tampak sangat kacau balau, bahkan lebih mirip dengan orang gila. Pakaian hitam yang mereka kenakan compang camping, rambut keempatnya berantakan, dan banyak terdapat luka hampir di sekujur tubuh.

Jika Arsa ada disini dan melihatnya, di pastikan dia jelas akan tertawa terbahak-bahak. Pasalnya, Keempat orang itu telah bertarung dengan Monster ala King Kong, atau bahkan monster yang jauh lebih kuat.

“Kenapa tidak ada siapa pun disini?” gumam seorang pria berkepala botak, orang terkuat dari kelompok. Masih terlihat sisa goresan cakar di kepalanya, darahnya pun belum mengering.

Salah satu pria yang lain menanggapi, “Jika melihat medan pertempuran sudah bersih seperti ini, dipastikan mereka sudah menangkap Iyon Lala dan yang lainnya.”

Semua mengangguk, sangat masuk akal analisis yang di utarakan. Walau tercipta dua benjolan memerah pada dahi, rekannya itu masih dapat berpikir dengan baik dan cerdas.

“Kita kembali sekarang! Sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan di Daratan yang mengerikan ini,” perintah pria berkepala botak. Nada suaranya berat, ekspresinya sangat mengerikan.

***

Sementara itu, di dalam ruang pohon, Iyon Lala dan dua orang yang lain, tidak henti-hentinya berseru takjub dari kedalaman hati.

Nagata, nama dari sosok lelaki tua, membuka mata dan kembali terheran, “Sungguh harta para Dewa! Luka dalamku benar-benar sembuh total!”

“Tetua, benar!” sahut Acha mengamini, dan berkata. “selain sembuh total, vitalitas kehidupan dalam tubuhku juga meningkat drastis. Bahkan kini aku selangkah lagi menuju Tahap Penyempurnaan Roh.”

“Jangankan luka, aku yang sedang sekarat menunggu ajal menjemput, dapat terselamatkan seketika. Aku berhutang nyawa pada pemuda itu, “sambung Iyon Lala, menghela napas panjang, ada kesungguhan di dalam tarikan napas itu.

“Hmm… sungguh tidak aku sangka, derita luka yang aku alami hampir seratus lima puluh tahun, kini sembuh di tangan pemuda ini. “kata lelaki tua Nagata, pun menghela napas panjang.

Sedikit melirik kearah Acha, lelaki tua Nagata menambahkan. “Andai saja aku memiliki anak gadis, aku ingin ada hubungan keluarga dengan pemuda ini, itu pasti akan sangat baik.”

Tidak ada tanggapan dari Acha. Tapi ekspresinya menunjukkan kekesalan, memalingkan pandangan dan mendengus kecil sembari menggembungkan kedua pipinya.

Sudah tentu, perilaku Acha tidak luput dari pandangan lelaki tua Nagata dan Iyon Lala. Keduanya saling bertukar pandang dan menggeleng kecil seraya tersenyum kecil.

“Ruangan ini sangat unik, dan….,” tidak melanjutkan kelimatnya, lelaki tua Nagata mendongkak, berseru dengan mata terbelalak, “Apa itu? Itu….. apakah mungkin itu Api Neraka!”

Iyon Lala dan Acha juga mendongak, melihat kearah yang sama dengan tatapan lelaki tua Nagata. Namun Iyon Lala langsung membeku, rahangnya jatuh dengan mulut ternganga. sumber cahaya yang selama ini menerangi ruangan, ternyata berasal dari sebuah energi, yang sama sekali tidak dia sadari.

Berbeda dengan Acha, gadis ini justru heran dengan ekspresi kedua pria itu. Silih berganti menatap bodoh kedua pria yang mematung. Bagi Acha, ini adalah pertama kalinya dirinya melihat ekspresi aneh dari kedua pria itu. Seolah-olah keduanya sedang melihat sesuatu yang mustahil.

“Ketika membawaku ke tempat ini, pemuda itu yang mengeluarkan benda bercahaya di atas.” ucap Arsa memberi tahu, dan bertanya dengan raut penasaran, “memangnya, ada apa dengan cahaya itu?”

“Luar biasa! Luar biasa! Ini sangat luar biasa!” gumam takjub Iyon Lala, membuat kedua alis Acha kian terangkat aneh.

Menoleh kearah Acha lelaki tua Nagata bertanya memastikan, “Pemuda itu yang mengeluarkan cahaya ini?”

Arsa pun mengangguk pelan sebagai tanggapan. “Iya benar!”

Luar biasa! Luar biasa! Ini sangat luar biasa!” Sergah lelaki tua bagata, mengucapkan kalimat yang sama dengan Iyon Lala, jelas dengan raut wajah yang benar-benar takjub.

Acha semakin bingung sekaligus penasaran. Keningnya kian berkerut, matanya agak menyipit, memandangi kedua pria silih berganti, dengan perasaan bingung sebingung-bingungnya.

Menarik napas panjang untuk menenangkan diri, lelaki tua Nagata berkata dengan nada cukup khusuk, “Kemungkinan besar, Cahaya ini adalah Api Neraka. Selama ini aku hanya mendengar dan membaca, dan ini adalah pertama kalinya aku melihat secara langsung.”

“Api Neraka?” sela Acha dengan bingung.

Lelaki tua Nagata mengangguk, “Menurut Catatan Kuno, Api Neraka adalah leluhur dari segala Api yang ada di seluruh alam semesta.

Disebutkan, Api Neraka tidak berwarna, tidak berbau, tidak panas, tidak bisa padam, terkecuali atas kehendak tuannya. Catatan Kuno juga menuliskan, bahwa Api Neraka tidak bisa ditaklukkan, tidak bisa diwariskan, tidak bisa dipinjamkan, tidak bisa diambil oleh keluatan terkuat sekalipun.”

“Sehebat itu?” celetuk Acha, menelan ludah tanpa sadar sembari mata melotot.

Lelaki tua Nagata kembali menganggukkan kepala sebelum berkata. “Api Neraka akan memilih tuannya sendiri tanpa harus di tunggu.”

“Anak muda ini benar-benar tidak sederhana.” pungkas lelaki tua Nagata, nada suaranya sangat dalam, ada kagum dan bertambahnya rasa hormat yang muncul di dalam hati.

“Tetua benar. Aku juga mengetahui hal ini dari Catatan Kuno dan cerita dari beberapa Tetua Sekte,” sahut Iyon Lala mengamini, tatapan tidak beralih dari langit-langit ruangan, “Kitalah yang sebenarnya beruntung, karena kita bisa di pertemukan dengan pemuda ini.”

“Kamu benar, Iyon. Kitalah sesungguhnya yang beruntung.” angguk lelaki tua Nagata, tapi matanya sedikit menyipit ke arah tertentu, “Aku pun merasa, ruangan ini juga terlihat istimewa.”

Bangkit dan berdiri, lelaki tua Nagata mendekat kearah dinding kayu. Menjulurkan tangan dengan hati-hati, jari telunjuknya menyentuh dinding di hadapannya.

Saat itu juga, larik-larik formasi yang sangat rumit, memedar dengan cahaya biru keunguan, muncul dari seluruh permukaan dinding ruangan, seperti sedang menerangi ruangan.

“Ini susunan Array!” ungkap lelaki tua Nagata terkejut, dan keningnya semakin berkerut, “anehnya, susunan Array ini menumpuk. Yang satu seperti susunan Array pertahanan, dan yang satu lagi seperti susunan Array Kedap Suara.”

Setelah mengatakan itu, lelaki tua Nagata mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, namun tidak menemukan yang dia cari. Melihat ini, Iyon Lala tidak bisa tidak bertanya, “Ada apa, Tetua?”

“Aku mencari Batu Roh atau harta lain yang menghidupkan susunan Array ini,” sahut lelaki tua Nagata tanpa menoleh, masih terus menelisik ke setiap titik yang ada di dalam ruangan.

“Tapi kenapa tidak ada sama sekali,” gumam lelaki tua Nagata kemudian, mengelus jenggotnya yang putih, tetap tidak menemukan benda sebagai energi pengaktif formasi Array.

‘Jenis susunan Array macam apa ini sebenarnya? Kenapa aku belum pernah melihatnya!’ batin lelaki tua Nagata, sebuah pertanyaan bertambah di kepalanya.

***

Pada saat yang sama, Arsa telah sampai di tepi jurang. Tempat dimana ia menemukan pohon jiwa sebelumnya, yang saat ini pohon itu sudah berada di dalam ruang penyimpanan system.

Mengedarkan pandangan ke sekeliling sebentar, masih dengan sayap angin di punggungnya, Arsa melompat dan mendarat di dasar jurang dengan mantap.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Teknik Pernapasan telah naik tingkat. Level saat ini adalah 5/10.”

Membuka panel profilenya, Arsa mendapati adanya deretan angka yang cukup membuatnya pusing. dengan pikirannya, ia menekan tanda (+) sebanyak dua kali, tanda yang terletak di belakang deretan angka Poin Pengalaman.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Kultivasi Tuan telah naik tingkat, saat ini adalah Tahap Penyempurnaan Qi tingkat Pertama….

System. “Ding! Selamat, Tuan. Kultivasi Tuan telah naik tingkat, saat ini adalah Tahap Penyempurnaan Qi tingkat Kedua….

Tanpa memeriksa panel profile lagi, Arsa langsung mengedarkan indra spiritualnya. Dia ingin memastikan, apakah orang-orang itu masih menunggunya.

Tentu saja, orang-orang yang dimaksud oleh Arsa adalah kelompok dari Tuan Muda Nylon. Sebelum hari ini, mereka telah terdeteksi mengikuti jejak Arsa ke Hutan Kegelapan

“Hm… sebelas orang di selatan, dan enam belas lainnya di utara,” jelas Arsa atas indera spiritualnya sendiri.

Mendapati dirinya dihadang oleh dua kelompok berbeda. Pun di area yang berbeda pula, Arsa terkekeh.

“Sepertinya Kelurga Nylon lebih profesional dengan mengatur jarak. Keluarga Bohim ini malah berkelompok,” ungkap Arsa pada dirinya sendiri.

Mengaktifkan sayap angin, Arsa terbang keatas, menuju tebing yang mengarah ke Kawasan Luar Hutan Kegelapan, secara perlahan sambil tetap waspada.

‘Mata Dewa!’ begitu teknik Mata Dewa diaktifkan, setiap orang yang bersembunyi pada titik tertentu, dapat terlihat jelas oleh Arsa.

‘Kelihatanya memang profesional. Sungguh sayang kalian bertemu denganku,’ mengatakan itu dalam hati, Arsa menghilang dari tempatnya, “Cling!”

Dari orang pertama Keluarga Nylon, Arsa muncul pada kisaran jarak dua ratusan meter. Setelah memastikan dalam jarak dekat, tanpa banyak bicara, Arsa langsung menebas dengan sabit energi mental, “Slash!”

“Buk! Buk!” terdengar dua suara menumbuk jatuh dari ketinggian. Itu adalah suara jatuhnya kepala, yang diikuti tubuhnya kemudian.

Seperti biasa, Arsa bergegas melucuti mayat orang pertama dari benda berharga. lalu memusnahkannya, dan menghilang begitu saja, “Cling!”

Muncul di sisi orang kedua, pun sama dengan orang pertama. Arsa memenggalnya seketika, mengambil semua benda berharga, lalu memusnahkannya menjadi abu.

Ketika hendak berteleportasi ke sasaran selanjutnya, Arsa mengurungkan niat dengan kening berkerut. pada titik tertentu, terdeteksi dua keberadaan yang tidak asing bagi Arsa. Dua keberadaan itu adalah pengawal Tuan Muda Nylon.

‘Hah! orang gila ini lagi,’ gumam hati Arsa sedikit kesal, lantas menghilang dari tempatnya, “Cling!”

“Slash! Slash!” dua sabetan sabit energi mental, nyaris tak terdengar ketika melesat melewati leher kedua pengawal Tuan Muda Nylon. Diikuti suara jatuh menumbuk, “Buk! Buk!”

Setelah membersihkan semua, Arsa menuju ke sasaran yang lain. Pun masih dengan cara yang sama, muncul tiba-tiba dan menghilang dalam pemusnahan.

Dalam waktu yang singkat, semua orang dalam kelompok Keluarga Nylon dan Kelurga Bohim dinyatakan tewas dan senyap. Musnah menjadi abu, lenyap dari muka bumi.

*

Arsa kembali ke dasar jurang, namun tidak di tempat semula. Melainkan pada sebongkah batu besar, batu bercelah yang selalu membuatnya bernostalgia, mengingatkannya kembali atas kedatanganya ke dunia antah berantah ini.

Membuat gerakan jari yang rumit, Arsa membentuk formasi array pertahanan. Formasi itu diletakkannya pada celah batu, menumpuknya dengan formasi Array ilusi.

Tidak lupa, Arsa juga meninggalkan tanda jiwa. Energi unik dari energi mental, energi yang hanya dikenal dan mengenalnya.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Teknik formasi Array telah baik tingkat. Level saat ini adalah 2/10.”

**

Hampir di waktu yang bersamaan, sepuluh kilo meter jauhnya, tepatnya di tepi Hutan Kegelapan, dua sosok pria mengerutkan kening dengan tatatapan yang sangat tajam.

“Apakah kamu juga merasakannya?” tanya pria pertama, ingin memastikan indra spiritualnya sendiri.

Pria kedua mengangguk dan menanggapi, “Aku merasakannya! Seluruh orang dari Keluarga Nylon telah menghilang dalam sekejap.”

“Apa yang terjadi? Siapa yang membunuh mereka begitu cepat? Jika itu aku, tidak mungkin bisa secepat itu dengan jarak yang berjauhan,” kata pria pertama, bingung sekaligus penasaran.

Pria kedua berseru heran seketika, “Eh, dari Keluarga Bohim juga ikut menghilang dalam sekejap?”

Tidak bisa tidak, kedua pria itu saling bertukar pandang. Masing-masing memiliki pertanyaan yang sama tanpa mendapatkan jawaban pasti, hanya praduga yang mereka dapatkan.

“Sebaiknya kita kembali! Kita harus melaporkan ini Kepada Tuan Putri!” Ajak pria pertama, mendapat anggukan dari pria kedua.

1
Pakde
lanjut
Hayella Andini
the best thor
Uraaaa
oke kak
Hr⁰ⁿ
baru baca,Thor kalo bisa pas di system pake tanda ( ) gitu Thor biar mempermudah pembaca,itu aja si sarannya untuk skrng Thor,smngt trus
Uraaaa: oke mksh kak
total 1 replies
Uraaaa
semoga menghibur
Alfathir Paulina
lucu thor nama dr para penjahatnya ada blangkon ada ndasmu ada telu limo🤣🤣🤣🤣👍👍💪💪😙😙
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!