Maafkan Aku Mencintainya

Nayra tersenyum bahagia akhirnya perjuangannya selama 4 tahun belajar di bangku kuliah tidak sia sia .

Setelah sidang skripsinya di terima, selang beberapa bulan dia pun diwisuda dan lulus dengan nilai sempurna.

Hari ini Nayra diterima bekerja di sebuah perusahaan besar yang terkenal (membutuhkan keberuntungan untuk masuk dan menjadi karyawannya) .

Nayra berdiri di depan gedung megah yang tinggi menjulang, pikirannya bercampur aduk , antara bangga dan bahagia bisa diterima bekerja di sini.

Dengan langkah pasti dan senyum cantik yang senantiasa menghiasi wajahnya, Nayra memantapkan hati dan pikirannya ini nyata atau mimpi ? hahhh , au sakit ternyata ini nyata " Gumam Nayra sambil mencubit lengannya sendiri .

" Di saat seperti ini kenapa aku kepikiran Raka ya , dia sudah bekerja atau belum ya , hh mengapa juga aku memikirkannya" Batin Nayra sambil terus melangkah memasuki pintu kantor .

Nayra menemui receptionis dan meminta pemberitahuan untuk penempatan nya.

" Mbak , mari ikut saya , saya akan tunjukkan tempat kerja anda ?" Ucap receptionis cantik itu.

Nayra pun berjalan mengikuti di belakangnya.

Mereka berjalan menaiki lift tapi seseorang meminta receptionis untuk segera kembali karena ada pekerjaan.

" Mbak, aku rasa dari sini mbak akan menemukan ruangan kerjanya, mbak lurus saja terus belok kiri nah di situ ada sebuah ruangan , mbak bisa masuk ke dalam nanti akan ada beberapa team yang akan menjadi rekan anda " Ucap receptionis itu kemudian kembali ke tempat kerjanya.

Nayra pun mengangguk dan mengikuti arahan receptionis untuk bisa segera menemukan ruang kerjanya.

" Aduh kok ada dua belokan ya , yang mana ya , yang ini atau depan ya , udah yang ini saja " Gumamnya sambil terus melangkah dan dengan perlahan membuka pintunya.

Ceklek

Mata Nayra terbelalak mendapatkan ruangan yang cukup besar dan mewah dengan meja kerja di sudut ruangan dan sofa besar di sampingnya.

Nayra melangkah masuk perlahan dan celingukan mencari sesuatu " Ini ruangannya kok sepi , katanya ada beberapa orang yang akan menjadi temanku satu team ".

Nayra terus melihat seisi ruangan dengan penuh pertanyaan dan rasa heran .

Tiba tiba seseorang muncul dari sebuah ruangan yang berada di sudut ruangan itu .

Seseorang yang tidak asing baginya.

" Anda "

" Nayra " Ucap Rangga yang merupakan Presdir di perusahaan tersebut .

Rangga sangat terkejut dengan kehadiran Nayra, gadis yang beberapa bulan ini menghiasi setiap mimpinya namun karena kesibukannya dia tidak sempat mencari dan mendekatinya, hingga saat ini Tuhan kembali mempertemukan mereka.

" Anda , anda bekerja di sini juga ?" Ucap Nayra dengan senyum lembutnya.

Rangga pun tersenyum dan mengangguk .

" O iya kak Rangga, ini bukannya ruangan Presdir ya apakah anda ?" Nayra mencoba menerka.

Rangga menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

'' Hahhh , anda ?" Nayra menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

Dan mereka pun semakin dekat .

🍀🍀🍀

Raka membuka semua laporan keuangan perusahaan sambil mengusap kasar wajahnya.

Anita yang merupakan sekertaris nya pun hanya bisa menunduk dengan gemetar.

Bruaks

Raka membanting semua berkas di atas meja

" hahhh , kenapa semua jadi seperti ini ".

" Maaf pak Raka, apa tidak sebaiknya kita terima saja suntikan dana dari tuan besar untuk membatu keuangan perusahaan kita " Ucap Anita dengan rasa takut yang masih menyelimuti dirinya.

Raka mendongak dan menatap tajam ke arah sekertaris nya " Apa kamu sudah tidak waras ! Tidak ! Aku tidak akan menerima bantuan dari papa ataupun kak Rangga, aku akan berdiri di atas kakiku sendiri, perusahaan otomotif yang baru berdiri ini akan tetap berjalan apapun yang terjadi".

Anita mencoba protes " Tapi pak , bagaimana kalau kita benar benar bangkrut ?".

Raka menarik nafas dalam-dalam " Aku masih memiliki beberapa aset atas namaku sendiri, kamu urus pegadaian nya untuk menutupi biaya biaya produksi kita ".

Anita mencoba untuk protes lagi tapi Raka mengeluarkan tatapan mematikan membuat Anita kembali menunduk .

Raka terus menatap sekertaris cantiknya itu dari atas ke bawah " Gadis ini mungkin bisa membuatku kembali normal, sudah lama aku tidak merasakan keringat kenikmatan" Batinnya.

Anita hendak keluar ruangan tapi tangan Raka lebih dulu menyambarnya seketika membuatnya terjatuh di dalam pelukan bosnya itu.

Anita dan Raka saling menatap hingga mulai muncul gelora nafsu yang susah untuk dikendalikan.

Anita tersenyum tipis karena memang sebenarnya dia juga sudah lama memendam perasaannya terhadap Raka.

Raka mencoba menjamah bagian bagian tubuh Anita tapi tetap saja tidak membuatnya on justru nafsunya menjadi hilang dalam sekejap.

Seketika Raka melepaskan tubuh Anita yang membuatnya terjatuh.

Anita meringis kesakitan " Au , sialan bisa bisanya dia menjatuhkan aku , au punggungku sakit ".

Raka mengacak kasar rambutnya dan meminta Anita untuk segera pergi dari ruangannya.

" Ya tuhan , kenapa masalah datang bertubi tubi , belum selesai masalahku yang tiba tiba impoten , ditambah lagi dengan masalah perusahaan yang baru seumur jagung ini " Gumam Raka di tengah tengah keputusasaannya.

Raka adalah pemuda yang tampan bertubuh atletis yang nyaris sempurna . Tidak heran bila dia dikejar banyak wanita . Dan karena ketampanannya itu Raka menjadi pemuda yang bebas dan kurang bermoral , dulu hampir setiap malam dia habiskan dengan gadis gadis dan minum minuman keras serta balapan liar . Tapi sudah beberapa bulan terakhir ini Raka tidak pernah lagi menyentuh wanita karena tiba tiba saja menjadi impoten dan itu membuatnya sangat stress.

Dengan semua masalah yang dihadapinya, Raka mencoba untuk tetap tenang , dia beranjak dan membenarkan bajunya kemudian melangkah meninggalkan ruangannya.

" Pak , anda mau ke mana ?'' Tanya Anita.

" Bukan urusanmu , kalau ada yang mencari ku suruh dia kembali besok saja " Jawab Raka dengan ketus membuat Anita menghela nafas dengan berat .

Raka menatap Anita dan menarik tangannya sehingga jarak mereka menjadi sangat dekat

" Soal yang tadi jangan sampai ada yang tahu dan jangan harap aku akan menyentuhmu lagi , lupakan itu dan bekerjalah dengan baik atau aku akan memecatmu " Ancam Raka.

Anita pun mengangguk dengan tubuh gemetar karena takut dengan kemarahan bosnya.