Kaisar Langit

"oh iya tetua chen jika kau ingin menjadi alkemis tingkat bumi setidak nya kau harus memiliki api bumi semakin tinggi semakin bagus bahkan jika bisa api langit atau api suci" ucap xiao yan mengarah pandangan ke arah tetua ketiga, karna sekarang tetua ketiga sudah di alkemis tingkat sembilan awal pencapaian yang sangat besar selama dua tahun terakhir bahkan xiao yan juga cukup terkejut dengan kemajuan setidak nya kejeniusan tetua ketiga hampir menyamai setengah dari kejeniusan nya dalam hal alkemis.

"tapi tuan muda dimana aku mendapatkan inti api itu tentu anda tau harga bumi dan langit sangat sulit di dapatkan" ucap tetua chen pasrah

"hanya satu cara yaitu membiarkan para murid mencari informasi, dan itu juga lah tujuan ku ingin klan membuat paviliun informasi di Kekaisaran itu demi kebaikan klan juga, kita tidak bisa terus bergantung pada klan lin bagai mana pun klan lin juga memiliki kesibukan" jelas xiao yan yang di angguki oleh semua tetua mereka kagum atas ide xiao yan dengan mendirikan paviliun informasi mereka tidak perlu keluar dari persembunyian jadi mereka bisa meningkatkan kekuatan merek.

"baik lah aku sangat setuju yang di ucapkan yan er, jadi kita akan mengirim sepuluh murid inti dan dua puluh murid pelayan, untuk membangun paviliun informasi bagai mana menurut tetua" ucap xiao Qing yang di angguki setuju oleh mereka semua dan terdengar suara dari luar

"ayah biar kami saja yang membangun paviliun informasi di ibukota kekaisaran, kami sangat bosan di sini sedangkan adik yan dia pergi berpetualang" ucap seorang gadis cantik dia adalah xiao xiao anak xiao Qing dan lin nan dan dia juga jenius nomor tiga setelah xiao yi bagai mana tidak umurnya baru delapan belas tahun dia sudah di ranah yang sama dengan xiao Yi walau kalah dari xiao Yi dia tidak berkecil hati malah dia bangga karna bagai mana pun xiao Yi adalah pelayan setia adik nya.

semua orang melihat ke arah suara dan masuk sembilan orang pemuda empat di antaranya perempuan dan sisanya laki-laki semuanya adalah jenius klan dan juga anak para tetua.

"aku setuju paman biarkan kakak xiao dan saudara yang lainnya pergi ini juga untuk melatih mereka, terutama kakak xiao dia belum pernah bertarung tentu paman mengerti" jawab xiao yan yang setuju dengan apa yang di ucapkan xiao xiao, semua tetua saling menatap sedikit ragu tapi kembali terdengar suara dari xiao yan.

"paman para tetua tenang saja setidaknya jika hanya di tiga benua mereka aman asal jangan masuk tempat terlarang, dengan mereka sembilan paviliun informasi juga memiliki alkemis, formasi dan penempa di dalam nya tentu itu sedikit menguntungkan" jelas xiao yan yang akhirnya di angguki oleh para tetua mereka setuju akan gagasan xiao yan.

"baik lah kalian sembilan akan membangun paviliun informasi yang di temani tetua kesembilan bagai mana pun aku tetap tidak mau kalian kenapa-napa"ucap xiao Qing yang di angguki semuanya.

" baik lah urusanku di sini sudah selesai aku akan pergi, ini di dalam ada seratus juta koin emas dan beberapa juta koin platinum aku rasa itu cukup untuk membangun paviliun, dan untuk namanya aku sarankan paviliun langit saja"ucap xiao yan sambil menyerahkan sebuah cincin ke arah tetua ke sembilan bagaimana pun dia lah yang akan mengetuai paviliun itu.

"dan aku harap kalian memakai penutup wajah terutama tetua Xin bagai mana pun anda pasti di kenali oleh orang-orang ibu kota yang sedikit berbahaya" ucap xiao yan lagi dia sudah merencanakan nya dengan matang untuk sekarang belum ada yang boleh tau tentang peningkatan klan nya kecuali klan lin.

"baik tuan muda" jawab tetua Xin yang mengerti maksud xiao yan

"baik lah aku dan xiao Yi ingin menggunakan teleportasi ke klan lin, aku ingin segera berangkat" jelas xiao yan yang di angguki semuanya mereka kemudian pergi dari aula menuju lapangan beladiri tempat formasi teleportasi.

xiao yan dan xiao Yi berdiri di tengah -tengah formasi itu dan xiao Qing mengeluarkan satu plakat dan mengarahkan nya ke formasi seketika formasi itu bersinar dan tubuh xiao yan dan xiao Yi perlahan menghilang

"dengar semuanya tingkatkan kekuatan kalian aku harap ketika aku kembali klan sudah semakin kuat dan pada saat itu kita akan membalas kan dendam suara kita yang mati di tangan aula jiwa" ucap xiao yan menggema di seluruh klan sebelum akhirnya tubuhnya benar-benar hilang, apa yang di ucapkan xiao yan memacu tekad dimata para murid klan

"anak itu sudah dewasa" Gumam xiao Qing menghela nafas seraya mengaguk puas.

di sebuah lapangan di tengah bangunan mewah yang bertuliskan lin di lapangan tiba-tiba terbentuk satu pusaran besar tidak ada yang kaget melihat itu karna mereka tau kalau ada anggota klan xiao yang datang bahkan tetua yang mengajar juga menghentikan pelatihannya untuk melihat siapa yang datang.

tak lama keluar seorang pemuda tampan dan wanita cantik yang membuat semua murid melotot bahkan tetua juga

"hei hei siapa itu sangat tampan akau rela menjadi selirnya" teriak para murid wanita begitu juga murid laki-laki yang berteriak ke arah xiao Yi sedangkan tetua tadi suda pulih dari keterkejutan nya dia terbeng ke arah xiao yan dan xiao Yi sambil melingkup kan tangan berkata.

"maaf kalau boleh orang tau ini tau siapa tuan muda dan nona muda, perkenalkan aku tetua ke tujuh klan lin nama yang tua ini lin sun" ucap tetua yang bernama lin sun.

"maaf tetua kenalkan aku benama xiao Yi pelayan tuan muda, sedangkan tuan muda ini bernama xiao yan" bukan xiao yan yang menjawab melainkan xiao Yi dia mengerti kalau tuan mudanya tidak suka banyak bicara pada orang lain, semua orang yang mendengar apa yang di sebutkan oleh wanita itu rahang nya terbuka lebar dengan mata melotot bagai mana tidak tentu mereka tau dengan xiao yan

"hahahah ternyata tuan muda xiao yan dan nona xiao Yi maaf yang tua ini tidak mengenali, maklum orang tua ini belum pernah bertemu sebelum nya, dan lagi tuan muda sunggu jenius di usia tujuh belas tahun sudah di ranah suci" ucap tetua sun yang membuat para murid klan lin terkejut setengah mati

"apaa ranah suci" teriak mereka bersamaan bagai mana tidak ranah suci adalah ranah yang tinggi di benua barat.

tidak menghiraukan para murid xiao yan melirik ke arah xiao Yi, mengerti arti lirikan tuan mudanya xiao Yi melingkup kan tangan seraya berkata.

"maaf tetua tuan muda saya ingin bertemu dengan patriak klan lin ada yang ingin dia sampaikan padanya bersama seluruh tetua" ucap nya sedikit hormat sedangkan tetua sun mengaguk kan kepala seraya berkata

"baik tuan muda dan nona Yi mari ikut saya" balas tetua sun mereka kemudian pergi dari sana mengarah ke aula pertemuan.