NovelToon NovelToon
Jejak Kelabu

Jejak Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lili

Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuntun Takdir Bertemu POV Liona Haura

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Tulat¹ telah terlewati aku mengurus berkas-berkas untuk pendaftaranku, aku kembali lagi ke rutinitasku. Kembali bekerja di warung Mbak Rina dan Om Dio.

Akhirnya ada waktu jeda setelah hilir lalunya gerombolan orang yang makan di warung. Mengelap bagian-bagian meja dan kursi warung lalu menyapu bagian depan warung yang sudah terlihat berdebu kala sore itu. Sapu yang bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti gerakan tanganku.

Debu dan sampah-sampah yang terkumpul aku taruh di pengki untuk memudahkan ku membuang di tempat sampah. Sampah juga telah penuh sekalian aku angkut aku taruh ke belakang untuk ku buang di joglangan².

Biasanya setiap hari sampah-sampah yang tekumpul dan dibuang di joglangan² akan dibakar. Sebelum itu sudah dipisahkan antara sampah basah dan sampah kering.

Seperti misalnya sampah basah itu sisa makanan para pelanggan yang makan di tempat maka dijadikan untuk makanan hewan ayam.

Sampah kering misalkan botol, gelas kemasan itu dikumpulkan ke dalam karung jika sudah terkumpul banyak sering Mbak Rina memanggil pengepul barang bekas atau sampah yang bisa dijual.

Sampah kering selanjutnya seperti bungkus plastik, daun-daun kering itu dibakar. Seperti itulah alur pengelolaan sampah di warung dan rumah Mbak Rina dan Om Dio.

Kuletakkan pengki dan sapu ijuk di tempatnya. Melanjutkan kegiatanku di warung. Kumpulan piring, mangkuk, dan gelas di meja dekat bak cuci piring sudah menantiku.

Sisa-sisa makanan dari piring dan mangkuk aku kumpulkan di dalam mangkuk plastik besar yang aku letakkan dipojok kiri meja. Gelas-gelas yang terdapat sisa minuman aku buang ke bawah. Di bawah tempat aku cuci piring itu dibuat seperti got yang mengarah di belakang rumah.

Piring, mangkuk, dan gelas yang aku bersihkan dari sisa makanan dan minuman itu tadi segera aku cuci pakai sabun, dimulai dari gelas, mangkuk lalu piring.

Air bekas cuci itu terlihat sudah keruh. Aku membuang air itu dan menyalakan kran air. Menunggu bak cuci piring terisi penuh. Aku mengambil air dan sedikit sabun pel. Ku pel lantai warung yang sudah terlihat banyak minyak.

Kegiatan pel sudah selesai, bebarengan dengan bak air penuh. Aku matikan kran itu. Lanjut aku mengupas bawang merah yang ditempatkan dalam besek³ sambil menunggu warung.

Mbak Rina berada di belakang rumah. Dia sedang mengiris daging kambing untuk dijadikan sate karena penyimpanan sate tinggal sedikit. Om Dio sore ini tidak berada di rumah, mencari rumput untuk kambing-kambing yang belum disembelihnya.

Mereka memiliki 2 anak. Anak pertama anak laki-laki dan anak bungsu perempuan. Namanya Doni dan Resa. Mereka duduk di kelas 5 Sd dan 3 SD. Mereka anak rajin. Mereka mau membantu kedua orangtuanya bekerja di warung.

Tapi untuk hari ini Doni ada kegiatan di sekolah. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di sekolahnya. Adiknya di rumah habis sekolah tadi sempat membantu juga lalu tidur siang. Dia masih belum bangun dari tidur siangnya.

Meminimalisir aku tidak mengeluarkan air mata ketika mengupas bawang merah. Aku meredam bawang merah di air.

Bawang merah mengandung sebuah senyawa bernama senyawa propanethial s-oxide. Ini merupakan senyawa zat yang bersifat iritatif, yang bisa merangsang keluarnya air mata saat sedang mengupas ataupun mengiris bawang merah kemudian menyentuh mata.

Selain mengurangi rasa pedih dimata juga memudahkanku mengupasnya. Baru dapat 5 biji kupasan bawang merah. Kulihat ada pembeli segera aku meletakkan pisauku. Mencuci tanganku dan mengelap tanganku dan mendekati pembeli itu.

"Beli apa dek" kataku.

Terlihat seorang anak laki-laki seumuran adik laki-lakiku. Aku cukup tahu anak laki-laki ini. Meski tidak tahu namanya tapi karena cukup sering dia membeli makanan di warung ini. Jadi wajahnya familiar diaku. Keluarganya adalah salah satu langganan warung ini.

Saat libur panjang sekolah terakhir ini mungkin masih 10 hari yang lalu, dia bersama keluarganya mampir untuk makan di sini.

Kali ini dia sendiri tanpa keluarganya. Kutahu dia bukan tinggal sekitar sini. Tempat tinggalnya berada di luar kota walaupun aku tidak tahu pasnya alamat rumahnya dimana.

Mungkin habis dari berpergian atau apa juga tidak tahu.

Dengan jaket berwarna hitam yang disampirkan dilengannya. Dia memakai warna kaos lengan panjang warna coklat tua dan celana kain warna krem.

Aroma parfum yang tidak biasa aku hirup. Parfumnya mungkin juga parfum mahal pikirku. Aroma parfum yang tidak familiar aku hirup. Bukan berarti tidak enak. aroma bernuansa aqua parfumnya seperti aroma menyegarkan.

Meskipun penampilannya seperti biasa namun tetap ada kesan mahal. Bukannya aku orang yang paham tentang fashion tapi aku tahu apa yang dipakainya itu adalah barang branded.

Begitupun keluarga waktu datang makan di warung Mbak Rina dan Om Dio ini. Pakaian yang digunakan terkesan glamor dan mewah. Dia saja menurut yang biasa tapi apa yang dipakainya itu tetap kelihatan mahal walaupun berpenampilan tidak hedon.

"Makan di sini sate 1 porsi ya mbak"

"Oh iya, silahkan duduk, tunggu dulu ya"

Dia memilih tempat duduk menghadap jalan di samping tempat pemanggangan sate. Biasanya orang akan makan di sini memilih makan ke tempat yang agak jauh dari pembakaran sate. Tapi dia memilih tempat yang dekat.

Setelah itu aku berbalik arah. Ketika aku akan melangkahkan kakiku ke dalam rumah untuk memanggil Mbak Rina. Dia mengitrupsiku dengan suaranya. Aku menghentikan langkahku dan menoleh padanya.

"Minumnya es jeruk 1 ya mbak"

"iya" jawabku sambil tersenyum. Segera aku ke belakang dan memberitahu bahwa ada pembeli.

"Mbak ada yang pesan sate dimakan sini 1 porsi."

"Om Dio masih belum pulang, kamu bakar dulu ya satenya"

"Iya mbak"

"Ini tinggal sedikit lagi aku ngiris-ngirisnya. Habis ini aku di depan"

"oke Mbak"

Menyalakan kipas untuk membakar arang yang sebelum ada sisa api. Sambil menunggu arangnya siap. Mengambil sate satu porsi sesuai pesanan aku menyelupkan ke bumbu bakar sate. Ku diamkan sate itu ke bumbu agar bumbunya lebih meresap ke satenya.

Bara api mulai berwarna merah. Sate dalam bumbu itu ku letakkan di tempat pemanggangan sate. Kepulan asap mulai menguar sekaligus mengeluarkan aroma bakaran sate.

Awal mula aku membakar sate. Jujur aku merasa malu karena tempatnya berada di depan warung dan otomatis akan terlihat oleh pengguna jalan atau pembeli warung tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa.

Ku merasa dibalik punggungku itu anak laki-laki itu melihatku dari tadi. Tanpa aku menoleh ke belakang aku merasakannya bukannya merasa sensitif atau apa. Seperti insting.

Mungkin ingin melihat atau kepo cara membakar sate pikirku. Saat sate sudah mulai setengah matang Mbak Rina datang. Mbak Rina mengajak ngobrol anak laki-laki itu. Mbak Rina adalah orangnya supel dan humble.

Akhirnya sate yang telah aku bakar matang. Ku letakkan sate itu ke piring dan Mbak Rina mulai meracik bumbunya. Aku mencuci tanganku kemudian membuatkan minumannya.

Karena mbak Rina masih belum selesai menyiapkan makanannya. Aku menyerahkan minuman sesuai pesanannya.

"Silahkan, ini minumannya...." Kutersenyum sambil letakkan minuman itu di depannya.

"Terimakasih." Tersenyum dia sambil melihatku.

"Na, ini tolong anter". Mbak Rina memanggilku di tempat dia meracik bumbu sate.

Segera aku ambil 2 piring berisi nasi dan sate. Menuju ke anak laki-laki itu. Saat aku mengantar dan meletakkan piring berisi pesanannya dia sedang meminum es jeruknya lalu meletakkan gelasnya di atas meja.

"Es jeruknya enak manis, tapi lebih manis yang buatin." katanya lirih tapi aku masih bisa mendengarnya. Tapi aku pura-pura tidak tahu.

Apa maksudnya bocah ini batinku. Entah dia sengaja, mengejekku atau bercanda aku tidak tahu. Aku tidak mau ambil pusing dan memikirkan perkataan itu

Saat aku menatapnya dia menatapku dalam ke arahku, bibirnya terbuka seperti akan mengucapkan sesuatu, aku menunggu dia mengucapkan suara tapi saat suara Om Dio terdengar akhirnya bibirnya tertutup kembali.

Aku tanya mungkin ada yang dipesan atau dibutuhkan lagi, dia menggeleng sambil menatapku. Aku mehendikan bahuku.

"Selamat menikmati, selamat makan." Ucapku

...****************...

Catatan:

¹Tulat artinya hari sesudah lusa atau hari ketiga setelah hari ini. Jika hari ini adalah Rabu, maka tulat adalah Sabtu.

²Joglangan yakni tanah yang dikeruk untuk menampung sampah.

³Besek adalah keranjang yang terbuat dari anyaman bambu yang oleh masyarakat Jawa biasa digunakan untuk membawa makanan.

1
Lili
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.

I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
Lili
💪💪💪
Lili
semangat
Lili
semangat terus jangan malas-malasan
Lili
ayo terus berkarya
Lili
tetap berkarya
Lili
tetap fighting
Lili
jangan menyerah
Lili
semangat 💪💪💪
Lili
semangat ya 😇
Lili
👍💜💙💚♥️💛
Lili
semangat jangan pantang menyerah
Lili
💛💪
Lili
terus berkarya ya
Lili
💪💪💪💪
Lili
semangat jangan menyerah
Lili
jangan malas-malasan
Lili
harus benar-benar kuat
Lili
semangat ya
Lili
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!