Gairah Sang Mantan

Sebulan kemudian

Meyrina masih menunggu kabar dari Randra yang menghilang tanpa penjelasan.

Hari ini meyrina mendapat panggilan kerja di salah satu cafe terbesar di kotanya, karna mey hanya lulusan SMA maka tidak banyak perusahaan besar yang mau merekrutnya.

Mey akhirnya di terima kerja menjadi chasier di cafe tersebut, dan langsung memulai pekerjaannya hari itu juga.

Mey sangat senang karna dengan bekerja mungkin akan membuatnya sedikit melupakan masalah tentang Randra.

Hari itu pengunjung cafe sangat ramai , mey belum sempat sarapan pun juga melewatkan jam makan siangnya, hingga akhirnya dia jatuh pingsan. Mey di bawa ke ruang istirahat karyawan oleh temannya, Siska teman perempuan yang menjaganya memberikan minyak angin yang di balurkan ke perut dan mengoleskan sedikit di bawah hidung mey, membuat mey sadar. Ketika dia sadar dia merasa mual karna mencium bau minyak angin. Siska berfikir karna mey telat makan makanya mual, siska memberikan teh hangat untuk di minum mey dan makan siangnya, lalu meninggalkan mey sendiri untuk istirahat.

Dirasa sudah baikan, mey membenarkan bajunya yang sedikit berantakan. Ketika dia akan kembali ke tempatnya bekerja mey membawa botol minyak angin untuk ia berikan kepada siska.

" terima kasih ya sis"

"Iya sama².. lain kali jangan telat makan ya.. kan bisa gantian yang jaga nanti kalau kamu istirahat" saran siska

" iya .. makasih" mey tersenyum melihat siska yang baik kepadanya

Lagi lagi mey merasa mual karna bau minyak angin yang masih tersisa di telapak tangannya. Segera ia mencuci tangan ke toilet, dan tanpa sengaja bertemu dengan karyawan wanita yang lain.

" kamu yang anak baru itu kan ? "Tanya seorang wanita yang belum mey tau namanya

" iya mbak.. ada apa ya? Tanya mey

"Kamu ada pembalut gak ? Bocor nih lupa gak bawa lagi" keluhnya

" aduh gak bawa aku mbak" jawab mey

"Yaudah deh , aku tanya siska aja sapa tau dia bawa" ucapnya sambil berlari meninggalkan mey

Mey seketika teringat kalau dia juga belum datang bulan, ia lalu melihat tanggal di hpnya

Deegh , jantung mey berdetak cepat karna sudah lewat 2minggu  dari tanggal seharusnya ia datang bulan.

Mey mengatur nafasnya, dan mencoba rilex sebelum ia kembali ke pekerjaannya.

Pukul 16.00 mey pulang dari cafe, tanpa berlama lama mey mengendarai motornya menuju apotik. Ia ingin membeli tespack, karna ia ingin membuktikan bahwa ia tidak sedang hamil, dia berfikir mungkin karena terlalu stress  memikirkan Randra yang masih belum ada kabar hingga mempengaruhi hormon yg membuatnya telat datang bulan.

Sesampainya di rumah, mey langsung masuk ke kamar mandi, dan mengeluarkan tespacknya, ia mengikuti panduan yang ada di kotak alat tersebut, dengan harap² cemas menunggu hasilnya, mey memutuskan untuk mandi sekalian.

Selesai mandi mey melihat hasil tespack tersebut yang menunjukkan ada 2 garis merah. Mey terpaku melihatnya , detik kemudian mey terduduk lemas di lantai , ia memandangi hasil test berharap pandangannya salah, tapi tetap saja 2 garis merah yang terlihat, seketika air matanya luluh, ia menarik kedua lututnya dan membenamkan wajah di atas lututnya.. Menangis meratapi bagaimana nasibnya kedepan, hamil tanda adanya pernikahan dan suami di sampingnya.

Mey memegangi perutnya yang masih rata, sambil berkata dalam hatinya

"aku akan menjagamu, ada ataupun tanpa ayahmu" tekat mey menguatkan dirinya sendiri.