Cinta Akan Membawamu Kembali..

Eva berpikir keras bagaimana supaya terlepas dari belenggu yang mengikatnya. Baru saja dia resmi berpacaran dengan Rangga. Belum juga 1 hari terlewat. Sudah harus menikah dengan orang lain yang bermuka datar itu.

Sementara Mamanya sudah berteriak teriak supaya Eva cepat keluar dari kamar untuk perawatan sebelum menikah yaitu spa dan ratus di salon kecantikan terkenal.

"Kenapa hidupku sesial ini... " Eva mendesah. Air matanya yang mengalir di seka dengan kasar. Dia sudah berkali-kali menghubungi Rangga namun Rangga tidak mengangkat telponnya. "Dia lagi apa sih, katanya cinta.. tapi kenapa mengangkat telpon aja ngga mau.. "

Eva hanya terdiam di mobil. Penjelasan Mamanya tentang kegunaan spa dan ratus tidak di dengarkannya. Dia bingung cara menggagalkan pernikahan. Dia juga ingin bertemu dengan Rangga walaupun itu yang terakhir kalinya. Tangannya menggenggam ponselnya dan terus menggenggam telepon genggamnya itu. Dia berharap ada balasan dari pesan yang telah dikirimkan.

"Silakan, apakah sudah booking Sebelumnya?" Bagian FO tersenyum ramah.

"Atas nama Revalina Airana Subroto."

"Nona Revalina, paket perawatan sebelum pernikahan lengkap. Silakan ke ruang Kencana 1."

Eva menghela nafas panjang.. apakah ini detik-detik terakhir dia merasakan kebebasannya.. Putus asa dan tidak bersemangat.

Pijitan mbak-mbak terapi membuatnya nyaman. Dia melihat ke arah luar. Taman yang cantik penuh bunga. Air mancur gaya jepang dengan suara tuk tuk membuatnya rileks.. Seketika Eva menyadari ada Pagar teralis tersembunyi di balik rumpun bambu. Sepertinya tubuhnya muat disitu.

"Nona, kami sudah siapkan ratusnya. Silakan untuk duduk, kami tinggal sebentar.."pintupun di tutup.

Cepat-cepat Eva memungut Bajunya. Bagian atas sudah dipasang. Namun segitiga itu.. Nanti sajalah!

"Aku harus keluar dari sini dan ke apartemen Rangga. Aku harus bertemu untuk terakhir kalinya! Kenapa dia tidak bisa aku hubungi.."Begitu banyak pertanyaan di kepalanya.

Eva mengendap endap. Segitiganya di tenteng begitu saja. Kain panjang yang melilit tubuhnya begitu ribet. Ujungnya dengan mudah lepas dan sekarang menjuntai. Segera dia lari melintasi kebun bunga dan menyelinap di balik rumpun bambu. Dengan cepat dia memanjat hingga akhirnya sampai atas.

Kain panjangnya melilit ruas bambu dan seperti enggan di tarik. "Bekerja samalah.."

"Kriett.. "

Kainnya malah berlubang dan tetap tersangkut. Dengan sekuat tenaga Eva menarik dan akhirnya dia yang tersangkut. Eva panik dan berusaha menutupi bagian bawahnya..

Ponselnya jatuh.

Sementara mbak terapis kebingungan.. kliennya menghilang. "Aduhh.. bagaimana ini.. "

Nyonya Broto yang telah terlelap menerima pijatan terapis menjadi terkejut setelah di kabari oleh bagian Officernya. Terapis khusus bagian perawatan pengantin itu terlihat hampir menangis. Dia meremas-remas ujung bajunya..

"Saya meninggalkan Nona Eva sebentar ketika memang sedang duduk untuk di ratus. Tapi.. ketika saya datang lagi, Nona Eva menghilang.. Saya sudah berusaha mencarinya..

Sementara Eva berusaha keras untuk terlepas dari teralis pagar di atas. "Kenapa disain teralisnya begini sih?" Bumper bawahnya tidak bisa keluar dan masuk lagi. Eva pasrah.. Apakah ini pertanda dia tidak boleh bertemu lagi dengan kekasihnya yang berumur 1 hari itu.

......................

Bryan menaiki mobil dengan tergesa setelah di ultimatum Papinya untuk pergi ke Spa. Dia berharap bertemu empat mata dan harus menjalin kesepakatan dengan perempuan konyol itu. Tempat parkir yang penuh membuatnya harus memarkirkan mobilnya ke sebuah kebun kosong agak jauh dari pintu masuk depan. Akhirnya dia jalan kaki untuk ke salon elit itu.

"Tolong.. aduh.. tolong saya tersangkut." suara nyaris bisikan membuat Bryan mencari-cari. "Sudah hampir 30 menit saya disini. Tolong.."

Bryan mencari-cari sumber suara itu dan akhirnya ketemu juga. Seorang gadis tersangkut di atas teralis pagar Kakinya menahan kain panjangnya sehingga membuatnya tambah tidak leluasa untuk keluar.

"Tunggu sebentar..! Ditariknya tangan gadis itu dan..

BRET!

Kain panjangnya langsung terlepas. Untungnya hari itu Eva memakai tunik. Namun segi tiga pengaman melayang jatuh ke atas kepala Bryan.

Tepat saat itu terjadi, security salon dan Nyonya Broto datang..