NovelToon NovelToon
Cakar Garuda

Cakar Garuda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan Tentara / Keluarga / Romansa
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Mungkin benar kata pepatah. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Cinta memang terkadang hadir tanpa di rencanakan bahkan kita manusia tidak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta. Termasuk pada gadis kecil yang sama sekali tidak pernah ia sangka menjadi akan menjadi jodohnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Tak bisa di senggol.

( Mohon maaf atas kesalahan penulisan pangkat di bab yang lalu. Akan segera di revisi untuk di perbarui. Terima kasih. ) 🥰🙏.

🌹🌹🌹

Para anggota memberi selamat pada Bang Arbath. Danki muda itu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya sembari menggendong 'putra pertamanya'

Seluruh mata seketika bisa menilai, paras Kapten Farial pekat terlihat dengan sangat jelas pada wajah baby junior. Namun siapa pun juga tidak bisa menyangkal ada gurat tampan Kapten Arbath disana, mungkin karena selama ini baby junior hidup dalam perhatian penuh dari keringat dan kerja keras Kapten Arbath.

"Saya mohon dengan hormat untuk para anggota agar tidak memposting apapun terkait kelahiran putra pertama saya. Tolong beri kami ruang untuk tenang dan menikmati kebahagiaan kami sebagai orang tua baru." Pinta Bang Arbath di hadapan para anggotanya.

"Siap, Danki..!!"

//

Berita kelahiran 'anak pertama' Kapten Arbath sudah terdengar di telinga Bang Farial. Kabar desas desus wajah baby junior yang mirip dengannya agaknya kini mengusik batinnya sebagai seorang pria.

"Kenapa aku begitu penasaran dengan wajah anaknya Arbath. Padahal wajah bayi masih bisa berubah-ubah seiring waktu." Gumamnya menenangkan hati dan pikirannya sendiri. Hatinya semakin tidak tenang saat melihat 'putranya' tidak memiliki kemiripan dengan dirinya atau pun dengan Saras sekalipun dia ibunya.

"Bang, dengar deh.. Saras mau bicara." Sapa Saras saat baru kembali dari kegiatan pengajian rutin.

"Apa?" Tanya Bang Farial malas.

"Masa katanya anak Bang Arbath mirip dengan Abang. Gila kah orang-orang itu?? Apa matanya buta. Mana bisa wajah anak orang mirip dengan orang lain, kecuali dia selingkuh." Jawab Saras kesal.

deg..

Seketika nafas Bang Farial terasa terhenti. Ingin sekali rasanya ia melihat secara langsung bagaimana rupa putra pertama sahabatnya itu. Ia pun menatap wajah Saras, wajah istrinya itu nampak cemberut dan berapi-api karena tidak terima mendengar orang-orang mengatakan jika wajahnya mirip dengan anak Arbath.

"Kau ini niat ngaji atau niat ghibah. Kenapa pulang dari ngaji malah dapat berita seperti ini??" Tegur Bang Farial kemudian.

"Ya ngaji, tapi Saras dengar orang membicarakan Saras. Lagian kenapa sih ibu-ibu suka sekali membandingkan Saras dengan Dindra. Apa bagusnya si Dindra??" Gerutu Saras kemudian segera masuk ke dalam kamar untuk melepas hijabnya.

...

Begitu banyak barang tiba di rumah Bang Arbath. Semua berisi perlengkapan bayi sembari menunggu perlengkapan bayi yang di kirimkan Papa Ricky karena ternyata cucunya malah terlahir lebih awal di tanah rantau.

"Kenapa barangnya banyak sekali, Om. Ini lagi, yang seperti ini junior belum bisa pakai." Protes Dindra karena Bang Arbath membeli motor traill ukuran mini.

"Kau masuk saja, yang disini jadi urusan saya..!! Tugasmu hanya urus badan biar lekas sehat. Asimu tidak begitu lancar. Kasihan junior..!!" Kata Bang Arbath yang masih sibuk dengan banyaknya barang yang turun dari truk apalagi dirinya sedang merokok.

Tak berapa lama, Bang Arrow datang bersama Denna istrinya.

...

Suasana rumah Bang Arbath menjadi begitu ceria. Apalagi Denna begitu gemas menggendong baby junior sedangkan bang Arbath dan Bang Arrow sibuk dengan persoalan pria.

"Kalau soal itu, kau tanyakan sendiri sama Dindra. Aku tidak ada hak untuk bicara apalagi sampai membujuknya." Jawab Bang Arbath saat Bang Arrow meminta untuk membawa baby junior sebagai pancingan sebab dua anak Bang Arrow tidak pernah sempat terlahir ke dunia akibat kehamilannya selalu gugur di karenakan virus. "Tapi tolong, Dindra masih 'sakit', perasaannya masih sensitif, jangan kau ganggu dengan rasa inginmu menjadi seorang ayah. Menjadi seorang ibu adalah rasa paling luar biasa dalam hidup seorang wanita."

"Aku paham, Ar. Aku akan hati-hati dalam bertutur kata..!!" Janji Bang Arrow.

"Baguslah kalau kau bersedia jaga sikap. Sampai terjadi sesuatu dengan Dindra dan bayinya, kau akan berurusan denganku..!!"

Bang Arrow pun memahami maksud Bang Arbath dan ia pun menghormati keputusan sahabatnya sebab sebentar lagi Bang Arbath akan menjadi adik iparnya.

...

Dindra menghapus air matanya yang menetes saat Bang Arbath masuk ke dalam kamar.

"Kenapa? Masih sakit? Mau saya buatkan susu hangat?" Tanya Bang Arbath yang sebenarnya sudah tau duduk permasalahannya.

Dindra menggeleng, ia sekilas menatap wajah Bang Arbath kemudian memeluk baby junior dengan erat dan mencium wajahnya.

"Anak adalah hak orang tuanya. Jika kau tidak mengijinkan Abangmu membawanya, semua tidak akan terjadi."

Tak ada jawaban dari Dindra, tatapan matanya pun mendadak kosong.

Seakan paham ada yang tidak beres dari Dindra, Bang Arbath segera mengambil alih baby junior dan memindahkannya di box bayi. Niatnya untuk meninggalkan Dindra di rumah dinas Danki pun di urungkannya. Sesegera mungkin Bang Arbath memeluk Dindra dan mengajaknya keluar dari kamar.

"Ada apa? Kalau ada yang tidak nyaman, ceritakan dengan saya..!!" Tanya Bang Arbath dengan nada lembut sembari menyibakkan anak rambut ke belakang telinga Dindra.

"Dindra sayang sama baby junior, tapi.. kenapa semakin lama wajah Bang Rial ada disana?? Dindra tidak suka, Dindra benci Bang Riaall. Dindra sedih, ASI Dindra pun tidak bisa keluar.........." Ucap Dindra tercekat meskipun ia menjawabnya dengan lancar.

"Itu saja?? Apalagi yang kamu rasakan?" Bujuk Bang Arbath masih mengusap rambut Dindra.

Awalnya Dindra tetap diam, namun melihat gerak gerik Dindra yang 'sangat butuh pertolongan', Bang Arbath memilih mengambil sikap namun masih tetap berusaha mengontrol diri.

"Pada siapa lagi akan kau ceritakan beban di hatimu kalau tidak dengan saya? Kelak hanya saya yang akan mengisi harimu, begitu pula sebaliknya, saya hanya akan membutuhkanmu saja untuk mengisi jiwa dan hati saya. Tidak akan pernah ada yang lain." Kata Bang Arbath. Lagi-lagi rasanya ingin mengecup bibir manis Dindra tapi ia pun kembali mengurungkan niatnya.

"Maaf, Om. Seharusnya Dindra tau diri kalau Dindra terlalu menyusahkan. Seharusnya janda seperti Dindra tidak mengharapkan apapun dari pria terpandang seperti Om Ar. Dindra tidak berani lagi ganggu Om Ar..!!" Dindra terisak sesak dalam tangisnya. "Anak ini tanggungan Dindra sendiri, Dindra tidak berani suka sama Om Ar..!!"

"Kamu bicara apa? Kenapa tiba-tiba begini???" Bang Arbath mengarahkan Dindra agar menatap matanya tapi Dindra menolaknya.

"Jangan.. Dindra ini janda."

"Saya juga duda, dimana masalahnya. Yang penting statusmu sudah jelas, saat hamil kau ada suami. Daripada hamil lakinya nggak jelas, minta tanggung jawab sama suami orang, bodoh pula. Bilang apa lagi si Denna??? Biar saya sobek mulutnya..!!" Ucap Bang Arbath mulai geregetan. Ia pun mengambil ponselnya.

"Iya, Ar..!!"

"Kau bilang sama si Denna, jaga mulut dowernya baik-baik atau saya geplak pakai parut..!!!"

"Tunggu.. tunggu Ar, istriku bilang apa?"

"Tanyakan saja sama istri kau itu, bicara apa saja dengan istri si Rial??" Bentak Bang Arbath lalu menutup panggilan teleponnya.

"Oomm.. kenapa marahi Abang?? Nanti Bang Arrow bisa balik marahi Dindra.." kata Dindra cemas tapi Bang Arbath hanya diam tidak menanggapinya. "Ooomm..!!!" Dindra sampai menggoyang lengan Bang Arbath agar pria itu merespon nya. "Ooooooommmm..!!!" Teriak Dindra di telinga Bang Arbath.

"Allahu Akbar.. saya tidak tuli, dek..!!"

"Kenapa tidak jawab. Jangan marahi Abang..!!!!" Protes Dindra.

"Itu urusan saya dengan Abang kau."

"Tapi nanti Dindra di marahi." Ucap Dindra masih tidak terima.

"Aahh.. mana ada..!! Berani sentuh istri Kapten Arbath, saya patahkan batang lehernya..!!"

.

.

.

.

1
Nining Dwi Astuti
ini sich adikY Dalu otw🤣🤣🤣🤣🤣
Mika Saja
piye toh kok isoh nyebur ...PO mau LG Nang pinggir kali ta mba Nara 🤭
Mika Saja
dindra ada ada aja,bang ar SDH bimbang dan pusing 7 ×keliling itu loh
Fitria Syafei
waduh bisa nyungsep ke sungai ntuh Dindra 🙄 KK kereeen 😘😘
mudahlia
gk tau aja KL sdh nyicil
Nabil abshor
danki mu kui jegurke sisan bang amri,,,,,
Nabil abshor
wkwkwkwkk benneerrrrr beenneeerr
Nabil abshor
hasyeeeeekkkkkk,,,,,,
Diah Darmawati
hahaaa lgsung update baby new🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰🥰
❤Rainy wiraTama Yuda❤️
Si Dindra.. ada² saja ya tiap hari yang bikin geger 😂😂😂
dyah EkaPratiwi
Hahaha ada2 aja ini tapi seru poll tambah lg dong kak
siti muhlihah
hoalah om ar piye to ki palah rep otw dede nya si baby dalu,,,wes siap siap ae papa shaleh sm mamm roro ngereog,,,😅
Murni Zain
pasti Diandra lg hamil tu... otw adik bang Dalu. ☺
Murni Zain
Kayaknya abang Dalu bakalan punya adek 🤭
dyah EkaPratiwi
Bahagia selalu bang ar dindra, jauh2 ya saras
Sri I
kirain ngambek kenapa..... ternyata kurang thor /Facepalm//Facepalm/
Fitria Syafei
wow semoga mereka selalu bersama dan bersatu 🤲 KK kereeen 😘😘
Nining Dwi Astuti
waduh kayaY mw unboxing nich🤣🤣🤣🤣
Septi Astuti
semoga langgeng ya bang🤲
Mika Saja
bang rial msh blm kapok kynya atau mau mencoba berdamai dengan keadaan dan menerima takdirnya,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!